Anda di halaman 1dari 18

B.

PEMBENTUKAN BUMI

http://softilmu.blogspot.com/2014/01/sejarah-terbentuknya-bumi.html

Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi

1.Teori Kabut(Nebula)

Teori Kabut Nebula

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah
satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755)
dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam
teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul
menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut
yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena
pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet
dalam tata surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu
 Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu
pekat dan besar.
 Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang
bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari
matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
 Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan
secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan
membentuk Susunan Keluarga Matahari.

2.Teori Planetisimal

Teori Planetesimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama
rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori
Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa
besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan
matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan.
Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut
mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan
permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal.
Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya
membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi,
ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak
bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-
gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik
bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan
membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan
merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang
besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi,
melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya
terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi
matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan
lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-
planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.

4.Teori Bintang Kembar


Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,
galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga
banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya
gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi
bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu sekarang disebut
dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya.

5.Teori Big Bang

Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar
tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke
luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat,
gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar
tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara
itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-
gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

 Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap


hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
 Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami
perlapisan atau perbedaan unsur.
 Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
 Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa.
Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam
semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa
peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan jika ia
telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama sekali
dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat
ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang
asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang
Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat .

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-
Mulk, 67:3).

http://softilmu.blogspot.com/2014/01/sejarah-terbentuknya-bumi.html
1. Kerak Bumi
(Crust)

Kerak Bumi Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%),
Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium
(Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).

Kerak Bumi
merupakan bagian
terluar dari Bumi
yang terdiri dari :
Kerak benua yang
mempunyai
ketebalan sekitar 20-
70 km. Tersusun
atas batuan granit
yang memiliki
kepadatan rendah
(Lapisan Granitis).
Kerak samudra yang
mempunyai
ketebalan sekitar 5-
10 km. Tersusun
atas batuan basalt
yang memiliki
kepadatan tinggi
(Lapisan Basaltis).
2. Selimut (Mantel)

Lapisan mantel merupakan lapisan tebal yang terletak di antara kerak dan inti
bumi. Sebelum mantel bumi, terdapat lapisan yang disebut diskontinuitas
mohorovicic (Lapisan Mohorovisik). 80% dari volume bumi merupakan
mantel. Tersusun atas mineral besi dan magnesium silikat. Mantel bumi ada
yang bersifat cair dan padat
3. Inti (Core)

Inti Bumi adalah lapisan bumi terdalam dengan batuan yang paling padat
dibandingkan dengan lapisan lainnya.
Terbagi dua :
- Inti Luar yang bersifat cair dengan
ketebalan 2.891-5.150 km
- Inti Dalam yang bersifat padat

Berdasarkan sifat fisiknya lapisan bumi dibedakan menjadi:


Lapisan Litosfer berasal dari kata lithos = batuan dan sphere = lapisan.
Unsur penyusun litosfer adalah oksigen (46,6%), silikon (27,7%), alumunium (8,1%), besi
5%, kalsium 3,6%, natrium 2,8%, kalium 2,6%, magnesium 2.1%. Berada di bagian paling
atas muka Bumi. Ketebalan sekitar 100 km.

Lapisan Mesosfer, Berada pada kedalaman antara 100-350 km. Pada lapisan ini batuan
mendekati titik lelehnya, sehingga lapisan ini mudah terdeformasi, panas, dan bersifat plastis.

Lapisan Astenosfer, Berada pada kedalaman antara 350-2.883 km. Temperatur sangat tinggi
karena dekat dengan inti Bumi. Batuan pada lapisan ini relatif kuat karena mendapat tekanan
yang sangat kuat.

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima
dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet
kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.[23]

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya
pada miliar tahun pertama.[24] Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan
kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta
pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya
berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman
di daratan.[25] Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa
terus bertahan.

Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang mengalami
pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi
ditutupi oleh air,[26] dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau
dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi
sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antarktika dan es laut di paket es kutub.
Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar
berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian
mantel.

Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari
dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya
sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris.[catatan 7]
Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan
perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari
matahari).[27] Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar
4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang
terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat
rotasi Bumi.

Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.[28] Sumber daya
mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber
daya untuk mendukung populasi manusia global.[29] Wilayah Bumi yang dihuni manusia
dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui
diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer

http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi

GAYA – GAYA GEOLOGI

Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan


perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan permukaan bumi
terjadi oleh gaya geologi, yaitu gaya-gaya yang bekerja mempengaruhi perubahan muka bumi
baik bersifat membangun (konstruktif) maupun merusak (destruktif). Gaya-gaya tersebut
dapat berasal dari dalam bumi (endogen) atau berasal dari luar bumi (eksogen) . Gaya
geologi terdiri dari gaya endogen dan eksogen.

A. Gaya Endogen
Gaya endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Gaya endogen dapat
berasal dari beberapa aktifitas, antara lain tektonisme, vulkanisme dan seisme. Aktivitas
tektonik adalah aktivitas yang berasal dari pergerakan lempeng-lempeng yang ada pada
kerak bumi (lithosphere). Hasil dari tumbukan antar lempeng dapat menghasilkan gempa
bumi, pembentukan pegunungan (orogenesa), dan aktivitas magmatis/aktivitas gunung api
(volcanism).
1. Tenaga Tektonik

Tenaga tektonik (tektonisme) adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
mengakibatkan terjadinya pergeseran dan perubahan letak lapisan batuan, baik secara
horizontal (gerak orogenetik) maupun secara vertikal (gerak epirogenetik).

a. Gerak Orogenetik (Orogenesa)

Yaitu pembentukkan gunung meliputi daerah yang sempit dan dalam waktu yang relatif
singkat. Gerak itu dapat menimbulkan,

1) Lipatan

Gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut, melipat,
dan menyebabkan relief-relief muka bumi berbentuk pegunungan. Contoh, pegunungan-
pegunungan tua seperti pegunungan Ural. Lipatan ini terjadi pada zaman primer.

Gambar 1. Proses terjadinya lipatan

Perhatikan gambar di bawah ini :


Gambar 2. Berbagai jenis lipatan

a. lipatan tegak d. lipatan menggantung

b. lipatan miring e. lipatan isoklin

c. lipatan rebah f. lipatan kelopak

2. Patahan (sesar)

Gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi
retak atau patah. Misalnya, tanah turun (Slenk), tanah naik (Horst), dan fleksur. Macam-
macam sesar badasarkan arah geraknya dibedakan menjadi :

a) Sesar naik dan sesar turun


Bidang patahan yang atap sesarnya bergeser turun terhadap alas sesar disebut sesar turun.
Sedangkan yang atap sesarnya seakan-akan bergerak naik disebut sesar naik. Contoh sesar
di Indonesia adalah sistem patahan di Bukit barisan (dari Sumatera Utara sampai teluk
Semangko di Sumatera Selatan)

b) Graben atau Horst


Graben adalah sebuah jalur batuan yang terletak di antara dua bidang sesar yang hampir
sejajar, sempit dan panjang.

c) Sesar mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang tegak lurus yang bergesar secara horisontal walaupun
ada yang agak vertikal.

Gambar 3. Jenis-jenis patahan

b. Gerak Epirogenetik
Gerak naik atau turun dari permukaan bumi, meliputi daerah yang luas dan berlangsung
lambat. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi :

1. Gerak Epirogenetik Positif, bila permukaan bumi turun atau seolah-olah permukaan air
laut naik.

2. Gerak Epirogenetik Negatif, bila permukaan bumi naik atau seolah-olah permukaan air
laut turun.

2. Tenaga vulkanik

Tenaga Vulkanik (Vulkanisme) adalah proses pergeseran magma di dalam bumi.


Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup
ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam
maka dinamakan intrusi magma', sedangkan apabila penyusupan magma sampai keluar ke
permukaan bumi disebut ekstrusi magma.

3. Seisme (Gempa Bumi)

Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya,


gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut :

(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga
tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke
permukaan bumi.
(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat
dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat
setelah letusan.
Gambar 4. Letusan gunung api
(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami
runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah
yang runtuh.

B. Gaya Eksogen
Gaya eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen
adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau
tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah
bentuk permukaan bumi. Tenaga eksogen dibedakan menjadi 4 antara lain :

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses pengrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga
eksogen. Pelapukan di setiap daerah berbeda-beda tergantung unsur-unsur dari daerah
tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat dominan, tebal
pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis pelapukannya hanya
beberapa meter saja.

Gambar 5. Pelapukan oleh air

Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:


a. Pelapukan fisik dan mekanik.

Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk maupun ukuranya.
Batuan yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini di sebut juga
pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik.

Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:

1. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.

2. Adapun pembekuan air di dalam batuan


3. Berubahnya air garam menjadi kristal.

b. Pelapukan organik

Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang
dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu karang daerah
pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang.

c. Pelapukan kimiawi

Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa
pelarutan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan
ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2
(Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2). Peristiwa ini
merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.

2. Pengikisan

Definisi pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan
secara alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas
permukaan bumi. Ditinjau dari pelaku yang mengikis batuan, pengikisan dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:

1. Pengikisan oleh air (yang mengalir). Pengikisan jenis ini berikutnya lebih tepat disebut
erosi (erosion). Pengikisan oleh air yang mengalir ini juga sering disebut ablasi

2. Pengikisan oleh gelombang laut. Pengikisan yang pelakunya berupa gelombang laut disebut
abrasi.

3. Pengikisan oleh angin. Pengikisan yan dilakukan oleh angin disebut deflasi (deflasion).

4. Pengikisan oleh gletser. Pengikisan yang pelakuknya adalah gletsyer disebut eksarasi.

3. Pengendapan

Sebelum menjadi batuan sedimen, awalnya terjadi proses pengendapan yang kemudian
akan mengalami suatu proses litifikasi membentuk batuan beku. Berikut beberapa cara
pengendapannya :

1. Pengendapan secara mekanik

Batuan sedimen hasil dari pembentukan secara mekanik dapat dibagi berdasarkan ukuran
butir. Batuan ini terbentuk oleh batuan yang telah ada terlebih dahulu yang mengalami
pelapukan, hancur lalu dibawa oleh air, angin, atau ombak dan diendapkan di tempat lain
yang lebih rendah. Setelah itu mengalami proses diagenesis menjadi batuan yang kompak.
Pengendapan dapat terjadi di mana-mana, baik di daratan (tepi rawa, danau), pantai, dan di
bawah permukaan laut.

2. Pengendapan secara kimiawi


Pembentukan endapan ini karena proses penguapan pada larutan, sehingga menjadi jenuh
dan yang tertinggal hanya kandungan garam. Biasanya endapan ini tersusun dari kristal-
kristal garam, misalnya garam dapur, gips, dan sebagainya. Tidak ditemukan fosil (bekas
hewan atau tumbuhan) karena terbentuk pada air yang mempunyai konsentrasi tinggi
sehingga tidak ada kehidupan.

3. Pengendapan secara biologis (organik)

Batuan sedimen yang terbentuk oleh adanya organisme, baik berupa binatang ataupun
tumbuhan.

Gambar 6. Pengendapan yang membentuk batuan sedimen

4. Masswasting

Secara garis besar gerak masa batuan (Mass Movement) dapat diartikan sebagai
perpindahan material batuan di permukaan bumi akibat gaya grafitasi yang dimiliki bumi.
Perpindahan ini dapat terjadi dalam waktu yang singkat maupun waktu yang lama. Satu ciri
yang dapat digunakan sebagai acuan bahwa bentuk lahan yang ada akibat adanya
pergerakan masa batuan adalah tidak adanya sortasi/pemilahan material. Seluruh material
baik kasar maupun halus akan tercampur aduk menjadi satu. Perpindahan Masa Batuan ini
sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, antara lain :

a. Tipe Creep (Rayapan)

Rayapan merupakan gerak masa batuan yang sangat lambat, sehingga proses rayapannya
hampir tak dapat diamati. Perpindahan Masa Batuan bertipe Creep ini hanya bisa diketahui
dengan gejala-gejala seperti menjadi miringnya tiang listrik atau dengan melihat
ketidakteraturan permukaan tanah. Jika dilihat dari kecepatannya maka tipe Creep ini memiliki
kecepatan antara 1 mm hingga 10 m pertahun.
Gambar 7. Gerak masa batuan tipe rayapan

b. Tipe Luncuran (Slides)

Tipe Luncuran ini lebih sering dikenal orang awam dengan bencana tanah lonsor. Gerakan
masa batuan seperi inilah yang sering menimbulkan korban jiwa. Secara umum luncuran
batuan dapat diartikan sebagai pepindahan material permukaan bumi menuruni lereng
dengan cepat. Berdasarkan bidang luncurannya maka tipe pepindahan masa batuan ini dapat
dibedakan menjadi transisional dan rotasional. Untuk luncuran yang memiliki bidang luncur
lurus disebut dengan transitional slide, sedangkan luncuran yang memiliki bidang luncur
melengkung disebut sebagai rotational slide contoh: Slump.

Gambar 8. Gerak masa batuan tipe luncuran

c. Tipe Aliran
Gerak Masa Batuan tipe aliran ini dicirikan dengan adanya bidang geser (shear plan). Tipe
aliran ini dapat dibedakan dengan rayapan dari batas yang tegar dan material yang
terpindahkan. Menurut Vames (1978) aliran masa batuan dapat dibedakan menjadi aliran
kering, suliflaction, aliran tanah, aliran debris, dan debris avelanche. Dari berbagai tipe
tersebut tipe suliflaction adalah gerak masa batuan tipe aliran yang paling lambat bergerak.
Hal ini terjadi karena lapisan tanah memiliki kejenuhan yang tinggi terhadap air. Tipe
suliflaction dapat berlangsung pada medan dengan kemiringan hanya 1° dan dapat pula
terjadi pada lingkungan periglasial.

d. Tipe Heave

Gerak masa batuan bertipe Heave ini terjadi karena adanya proses kembang kerut tanah.
Tanah yang banyak mengandung lempung smectile biasa mengalami kembang kerut. Ketika
tanah ini mengembang maka volume akan bertambah kearah tegak lurus bidang lereng. Oleh
sebab itu akan terjadi desakan kearah lereng bawah. Tipe heave sendiri masih dapt dibagi
menjadi rayapan tanah dan rayapan talus. Tipe heave ini dikendalikan oleh kuanitas
kandungan tanah terhadp lempung jenis smectile atau illit dan relief mikro akibat adanya
proses kembang kempis.

e. Tipe Jatuhan

Gerak masa batuan bertipe jatuhan ini dicirikan oleh pegerakan melalui udara. Pada
umumnya fragmen batuanlah yang seolah terbang. Didalm kenyataannya sangat sulit
menemui tip pergerakn masa batuan seperti ini. Suatupengecualian pada tebing sungai yang
runtuh dan sering diistilahkan dengan bank calving.

f. Tipe Runtuhan (Subsidence)

Ciri utama dri pergerakan masa batuan ini adalah tak kuatnya lagi penopang batuan yang
ada. Ketika penopang sudah tak kuat atau bahkan sudah hilang maka masa batuan diatasnya
akan jatuh secara cepat yang disebut dengan runtuh

http://geologitambangsmk.blogspot.com/2013/08/gaya-gaya-geologi.html

Qs : al anbiya:30
Artinya : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)
Ternyata Al-qur’an telah menyajkan informasi yang sangat akurat bahwa pada awalnya
langit dan bumi itu memang perpadu dalam satu titik singularitas sebagai asal segala yang ada
di jagat raya.
Al qur'an, 51:47
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat
dalam Al-Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta.Di sini sekali lagi, kata tersebut
digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam AlQur'an dikatakan bahwa alam semesta
"mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yangkesimpulan yang dicapai ilmu
pengetahuan masa kini.
Langit dan Bumi Tercipta dalam 6 Masa
Allah SWT dalam Al-Qur’an tidak pernah mengatakan kalimat: ”kami ciptakan bumi
dan langit” tapi Allah mengucapkan “Kami ciptakan langit dan bumi”
Urutan penyebutan kata-kata tersebut menunjukkan urutan penciptaan alam semesta.
Kenyataannya memang langit tercipta lebih dahulu, baru bumi tercipta yang merupakan bagian
dari triliunan planet yang tersebar di langit.
Dalam ayat di bawah ini Allah menjelaskan tahap atau masa penciptaan langit dan
bumi.

َ‫ش ِفيعٍأَفَ ََلتَتَذَ َّك ُرون‬ ‫ض َو َما َب أي َن ُه َمافِي ِست َّ ِة أَيَّامٍ ث ُ َّما أست َ َوى َعلَ أ‬
َ ‫ىال َع أر ِش َمالَ ُكم ِمندُونِ ِه ِم‬
َ ‫نو ِل ٍي َو ََل‬ َّ ‫اللَّ ُهالَّذِي َخلَقَال‬
َ ‫س َم َاواتِ َو أاْل َ أر‬

Allahlah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada
-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafaat. Maka apakah kamu
tidak memperhatikan?
(QS. 32:4)

َ‫ض ِفي َي أو َم أي ِن َوت َ أجعَلُونَلَ ُهأَندَادًاذَ ِل َك َربُّ أالعَالَ ِمين‬


َ ‫قُ أْلَئِنَّ ُك أملَتَ أكفُ ُرو َنبِالَّذِي َخلَقَ أاْل َ أر‬

Katakanlah: `Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam
dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya (Yang bersifat) demikian itulah Rabb
semesta alam`. (QS. 41:9)
Dengan menggabungkan informasi dari dua ayat tersebut dan data sains tentang umur
bumi, kita dapat memperkirakan berapa umur langir dengan menggunakan matematika
sederhana berikut.
Analogi:
Allah SWT menciptakan langit dan bumi dalam enam masa (Q.S. As-sajdah:4) serta
menciptakan bumi dalam dua masa (Q.S. Fishilat:9). Berdasarkan umur meteorit tertua yang
ditemuka di bumi, para geologi menyatakan bahwa umur bumi adalah 4,56x109 tahun.
Perbandingan umur bumi dan langit adalah 2:6 = 1:3. Umur langit = 3x 4,56x109
tahun=13,68x109 tahun.
Versi sains menyatakan ,menyatakan bahwa umur alam semesta sejak peristiwa big
bang adalah 13,7x109 tahun. Terdapat perbedaan selisih 20 jut tahun antara perhitungan versi
al-qur’an dan sains, namun perbedaan ini dapat di toleransi dalam perhitungan kosmologi.
Ternyata firman-firmn Allah menjelaskan umur langit dan bumi dengan cukup akurat..

http://lisanul-hakim.blogspot.com/2012/06/proses-kejadian-alam-menurut-al-
quran.html
http://zainuddinst.blogspot.com/2012/01/penciptaan-alam-semesta-dalam-
pandangan.html

Anda mungkin juga menyukai