Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
Abdi Ikhsan Nugroho 20160210041
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas Bahasa Indonesia pembuatan makalah
yang berjudul :
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Era modern membuat taraf konsumsi tiap masyarakat pun berkembang, lambat laun
mereka mulai menimbang takaran terkait nutrisi yang terkandung didalam porsi setiap
hidangan makanan. Terutama bagi kaum wanita yang acap kali mengkhawatirkan kondisi
tubuhnya yang kian hari bertambah gemuk, sehingga sebagian dari mereka memilih salad
untuk dikonsumsi dengan harapan mampu membantu dalam menjalani program diet.
Kompenen dari salad itu sendiri sangat akrab dengan sayuran yang bernama selada
(Lactuca sativa). Dimana kandungan dari selada itu mampu mendorong program diet
berkat rendahnya kalori dengan rata – rata 1-50 kalori per porsi1.
Berdasarkan hal itu para petani selada mulai mendongkrak produksinya demi
memenuhi kebutuhan pasar. Para petani mulai merubah metode serta mencari cara untuk
menuai peluang sesuai permintaan pasar yang semakin meningkat. Bagi petani
perkotaan(modern) mulai meniti dengan mengembangkan metode hidroponik. Sementara
bagi petani desa(konvensional) masih tetap menggunakan tanah sebagai media tanam.
Oleh karenanya produksi selada yang optimal sangat bergantung pada kondisi tanah
dengan kadar pH tertentu. Pasalnya, selada sendiri dapat tumbuh pada pH tanah kisaran
5 sampai 6,8. Sehingga apabila tanah disuatu tempat terlalu asam, maka dibutuhkan
konsentrasi dolomit sebagai penetralisir keasaman tanah tersebut.
B. PERMASALAHAN
1. Di daerah pegunungan, dengan tingkat intensitas curah hujan yang tinggi
mengakibatkan pencucian unsur hara yang ada secara alami, sehingga pH tanah
menjadi rendah dan bersifat asam.
2. Bagi petani diluar Jawa yang notabene kebanyakan jenis tanah gambut, akan
menimbulkan kesulitan dalam penanaman selada karena spesifikasi dari gambut itu
sendiri sangat asam.
1
http://www.nangimam.com/2014/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-daun-selada.html
1
2
C. TUJUAN
1. Mengurangi keasaman pada tanah dengan menaburkan pupuk dolomit.
2. Mengetahui jenis tanah yang asam ketika penggunaan dolomit diberlangsungkan.
3. Meningkatkan efektivitas tanah untuk menggaet unsur hara bagi tanaman selada.
4. Menjaga ketersediaan unsur hara yang tersedia didalam tanah.
5. Menghasilkan produksi selada yang berlimpah berkat konsentrasi dolomit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SELADA
B. KLASIFIKASI SELADA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Klasis : Magnoliopsida
Ordo : Astereales
Familia : Astereace
Genus : Lactuca
C. DOLOMIT
Menurut (wikipedia) dolomit sendiri adalah sebuah mineral yang kaya kan magnesium
serta kalium sehingga sangat cocok bagi dunia pertanian. Berkat kandungannya tersebut,
dolomit mampu menetralisir kelebihan asam pada tanah agar dapat ditanami selada
sehingga memperoleh hasil yang optimal .
3
BAB III
METODE PENULISAN
A. JENIS PENULISAN
Jenis penulisan pada makalah ini adalah jenis penulisan normatif, yaitu penulisan
hukum berdasarkan kepustakaan yang ada2. Hal ini karena penulis mengambil data
berupa sumber dari perpustakaan serta internet, sehingga penulis hanya melakukan
penelahaan berdasarkan sumber tersebut.
C. PENGUMPULAN DATA
1. Browsing Internet
2. Mencari referensi di perpustakaan
3. Wawancara langsung dengan kakak tingkat serta teman sejawat
2
https://lawmetha.wordpress.com/tag/soerjono-soekanto/
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3
http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-selada-keriting/
4
Komunikasi dengan teman Bayu Dwi Pambudhi
5
6
B. PENGGUNAAN DOLOMIT
Bagi petani yang menggunakan tanah sebagai media tanam, untuk menghasilkan
produksi selada yang bermutu harus bergantung pada kondisi tekstur, kadar, serta
kandungan unsur hara yang berada didalamnya. Tak jarang bagi petani yang kurang
tentang ilmu pertanian modern, seringkali menghalalkan segala cara untuk menyuburkan
tanah. Namun setelah berkembangnya ilmu pertanian, begitu banyak insentif yang bisa
digunakan oleh petani khususnya petani selada, yaitu penggunaan mineral dolomit yang
berfungsi menetralisir kadar keasaman tanah. Pemilihan dolomit dikarenakan harga dari
dolomit itu sangat terjangkau dan mudah didapat. Selain itu ketika dolomit dicampurkan
ke tanah, dolomit tidak meninggalkan redidu kimia yang merugikan tanah.
Dolomit terbentuk dari hasil reaksi pengapuran antar unsur Mg dengan batuan
gamping (limestone). Dolomit sendiri terbentuk melalui proses sedimentasi air laut serta
penggantian mineral kalsit5.
5
http://www.geologinesia.com/2016/02/dolomit-adalah-mineral-bukan-batuan.html
6
https://organikilo.co/2016/03/manfaat-kapur-pertanian-bagi-tanaman.html
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan sumber yang telah penulis telaah, memang benar bahwa dolomit sangat
berpengaruh terhadap mekanisasi pembudidayaan selada. Hal ini dikarenakan ketika
tanah kadar keasamannya sangat tinggi membuat selada tidak bisa tumbuh. Sehingga
pemenuhan produksi bagi konsumen terhambat.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, http://www.nangimam.com/2014/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-daun-
selada.html (Diakses pada tanggal 13 November 2016).
Anonim, https://lawmetha.wordpress.com/tag/soerjono-soekanto/ (Diakses pada tanggal
14 November 2016).
Anonim, http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-selada-
keriting/ (Diakses pada tanggal 16 November 2016).
Anonim, http://www.geologinesia.com/2016/02/dolomit-adalah-mineral-bukan-
batuan.html (Diakses pada tanggal 16 November 2016).
Anonim, https://organikilo.co/2016/03/manfaat-kapur-pertanian-bagi-tanaman.html
(Diakses pada tanggal 16 November 2016)
Komunikasi dengan temen sejawat Bayu Dwi Pammbudhi.
Rahmat Rukmana. 2000. Betanam Selada dan Andewi. Kanisius. Jakarta.
Wikipedia.