Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOKIMIA

SINTESIS LIPIDA

PAPER

Oleh :

Nama : Abdi Ikhsan Nugroho


NIM : 20160210041

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
April, 2017
SINTESIS LIPID

A. PENGERTIAN LIPID
Lipid merupakan senyawa organik yang sukar larut dalam air namun
mudah larut dalam pelarut organik seperti eter, benzen, atau kloroform. Dalam
tubuh manusia lipid berfungsi sebagai komponen strukturl membran sel,
sebagai pembentuk penyimpanan energi, sebagai bahan bakar metabolik, dan
sebagai agen pengemulsi (Ismadi, 1993).

B. KLASIFIKASI DAN FUNGSI LIPID

Lipid Fungsi
1. Asam Lemak  Bahan bakar metabolik, blok pembangunan untuk lipid lain
Prostaglandin  Modulator intrasel
2. Esterl gliseril
Asilgliserol  Penyimpanan asam lemak, senyawa-senyawa metabolik
Fosfogliserid  Struktur membran
3. Sfingolipid
Sfingomielin  Struktur membran
Glikosfingolipid  Membran, antigen permukaan
4. Derivat sterol
Kolesterol  Membran dan struktur lipoprotein
Ester kolesterol  Penyimpanan dan angkutan
Asam empedu  Pencernaan lipid dan absorpsi
Hormon steroid  Pengaturan metabolik
Vitamin D  Metabolisme kalsium dan fosfor
5. Terpen
Dolikol  Sintesis glikoprotein
Vitamin A  Penglihatan, integritas epitel
Vitamin E  Antioksidan lipid
Vitamin K  Penjedalan darah
(Ismadi, 1993)

C. PEMECAHAN LIPIDA
Lipida yang terdapat dalam mulut dan lambung belum mengalami sintesis
atau pemecahan yang berarti. Setelah berada dalam intestin maka lipida
kompleks, terutama triasilgliserolnya dihidrolisis oleh lipase menjadi asam
lemak bebas dan sisa. Hormon epinerprin akan mengaktifkan enzim lipase.
Enzim ini dibantu oleh garam empedu (terutma asam kholat dan taurokholat)
yang disekresikan oleh hati. Fungsi dari garam tersebut ialah mengelmusikan
makanan beremak sehingga dengan demikian maka terbentuklah emulsi
partikel lipida yang sangat kecil. Oleh karena itu perukaan lipida mennjadilebih
besar dan lebih mudah dihidrolisis oleh lipase. Enzim ini tidak peka terhadap
larutan lemak sempurna (Martoharsono, 1990).
Setelah melalui beberapa reaksi, hasil dari sintesis tersebut ialah berupa
asam lemak bebas dan monoasilgliserol. Dengan bantuan miel-misel gara
empedu maka asam lemak bebas, monoasil gliserol, kholesterol, dan vitamin
membentuk sebuah kompleks yang kemudian menempe (diabsorpsi) pada
permukaan sel mukosal. Dalam sel mukosal, asam lemak bebas,
monoasigliserol disentesa menjadi triasil-gliserol yang setelah bergabung
dengn albumin, kholesterol, dan lain-lain membentuk siklomikron yang masuk
ke dalam limfatik (Martoharsono, 1990).

a. Pengangkutan asetil-KoA ke dalam sitoplasma


Asetil-KoA yang terdapat dalam mitokodria berasal dari tiga sumber
yaitu :
1) Dekarbosilasi asam piruvat
2) Degradasi asam amino
3) β- oksidasi asam lemak
Senyawa berto C dua buahdiatas tidak dapat keluar menembus
dinding mitokondria untuk menuju ke sitosol dimana berlangsung sintesa
asam lemak. Asetil-KoA itu dapat keluar mitokondria dengan jalan
mengubah senyawa tersebut menjadi asam sitrat atau diangkut oleh
kartinin.
Kartinin + asetil-KoA  asil-karnitin
Asam oksalasetat + asetil-KoA  sitrat + KoASH
b. Pengubahan asetil Ko-A menjadi malonil-KoA
Satuan yang memperpanjang ranta pada biosintesa asam lemak
adalah malonil-KoA. Pembentukan senyawa ini dikatalisa oleh enzim
asetil-KoA karboksilase yang membtuhkan biotin, CO2, dan ATP.

HCO3- + H+ + ATP  Pan + ADP

Enzim-biotin  karboksi-biotin-enzim

Malonil-KoA  Asetil-KoA

c. Pembentukan asam stiarat


Asam palmitat yang dihasilkan dalam sistem multienzim sintetase
dapat diperpanjang menjadi asam lemak yang lebih panjang rantainya.
Pemanjangan tersebut terjadi dalam mitokondria dan pada endoplasmik
retikulum.
Dalam organel yang pertama, palmitil-KoA bereaksi dengan asetil-
KoA. Senyawa yang terbentuk, β- ketostearil-KoA direduksi oleh
NADPH dan selanjutnya β- hidroksistearil-KoA yang terjadi, didehidrasi
dan kemudian direduksi lagi menjadi stearil-KoA oleh NADPH.
Pemanjangan teradi pada gugus terminal karboksil (karbonil)
(Martoharsono, 1990).
D. BIOSINTESA LIPID SEDERHANA
Golongan senyawa lipida sederhana ini tidak mengandung asam lemak
dan tidak mengandung gliserol. Satuan penyusunnya adalah asam asetat,
asam mevalonat. Terpena dan steroida meruakan dua sub-golongan utana
dalam lipida sederhana.
a. Konversi asam asetat menjadi asam mevalonat
Asam asetat dalam bentuk aktif, asetil-KoA saling berkondensasi
membentuk asam mevalonat melalui senyawa antara, yaitu :

Asetil-KoA + asetoasetil-KoA  β- hidroksimetil-glutaril-KoA


+KoASH
Enzim yang mengkondensasikannya adalah hidroksimetil glutaril-
KoA sintase. Senyawa hasil diatas direduksi menjadi asam mevalonat oleh
hidroksimetil glutaril-KoA reduktase yang dibantu oleh NADPH.
b. Biosintesa Skualen
Skualen adalah senyawa hidrokarbon panjang yang mengandung atom
C sebanyak 30 buah. Senyawa ini disintesa dari asam mevalonat secara
bertahap. Energi yang digunakan untuk menggabunkan satuan mevalonat
berasal dari ATP. Rantai atom C sebnayak 30 mudah berbelok-belok
sehingga membentuk rantai siklik.
c. Biosintesa kolesterol dari skualen
Kolesterol meruakan senyawa dasar untuk sintesa asam empedu
misalnya asam kholat atau turunannya (Glikokolat dan asam taurokolat),
hormon steroid dalam hewan dan lain-lain. Asam empedu disintesa dalam
hati dan disekresikan ke dalam usus kecil. Asam tersbut membantu
absorbsi lipida.
d. Biosintesa asam empedu dan turunannya
Asam empedu diisintesa dari kolesterol. Senyaw ertama yang
dihasilkan adalah 7-hidroksikolesterol, setelah mengalami beberapa tahap
reaksi menjadi asam kholat.
e. Biosintesa hormon steroid
Melalui reaksi bertahap dibah ke dalam pregnenolon, sebuah hormon
yang terdapat pada plasena dan orpus luteum. Senyawaini merupakan
hormon seks laki-laki andosteron, testosteron, hormon seks perempuan
estron dan estradiol dan kortiko steroid adrenal seperti kortikosteron dan
aldosteron.
f. Biosintesa prostaglandin
Senyawa ini adalah turunan asam lemak tidak jenuh siklik, yang
mengandung 20 atom C. Pembentukan prostaglin diawali dengan asam
lemak esensial asam linoleat yang kemudian diubah menjadi asam
arakhidonat dioksigenase (prostaglandin sintase) menambahkan oksigen,
selanjutnya mengalami siklisasi dan kemudian direduksi oleh glutation.

3
DAFTAR PUSTAKA
Ismadi, M. 1993. Biokimia, Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus Jilid 2.Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Martosono, S. 1990. BIOKIMIA. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai