PENDAHULUAN
Demokrasi berasal dari kata Demos artinya rakyat, dan cratos adalah
kekuatan atau kekuasaan , jadi dapat diartikan demokrasi berarti kekuatan ditangan
rakyat.
Demokrasi menurut KBBI adalah gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi
semua warga negara.
Ada yang mengartikan bahwa demokrasi adalah sistem politik yang
kekuasaannya dari tangan rakyat, untuk rakyat, dan dilaksanakan oleh rakyat secara
langsung atau melalui perwakilan yang dipilih secara bebas (Hibisyi 2018).
Asas yang dijadikan landasan bagi sistem demokrasi adalah teori kontrak
sosial (Elvandi 2011), yaitu teori kontrak sosial dari Thomas Hobes dan John
Locke.
Thomas Hobes membedakan Natural Law dengan Natural Right. Natural
Right ialah kekuasaan yang dimiliki setiap orang untuk berbuat apa saja untuk
mempertahankan hidupnya dan Natural Right yang mengakibatkan timbulnya
konflik atau perkelahian tersebut, disebabkan tidak ada aturan yang membatasi.
Natural Law ialah manusia sejak lahir telah membawa hak-hak asasinya, seperti
hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak milik.
John Locke dalam bukunya yang berjudul ‘Two Treatles of Goverment’
mengusulkan agar membagi kekuasaan negara menjadi tiga tipe kekuasaan yaitu :
1. Kekuasaan legislatif, merupakan keuasaan untuk membuat dan menyusun
undang-undang.
2. Kekuasaan eksekutif, merupakan kekuasaan negara untuk melaksanakan
undang-undang berikut pelanggaran terhadap undang-undang.
3. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar
negeri.
Ada tiga karakteristik utama lain dalam demokrasi selain kekuasaan di
tangan rakyat. Pertama, ketundukan terhadap undang-undang. Artinya, setiap
anggota masyarakat menaatinya sebagai pusat undang-undang yang sama rata. Ini
adalah nilai positif dari demokrasi dari segi prinsip (Asy-Syarif 2008). Kedua,
1
demokrasi menjunjung tinggi dan menjamin hak asasi manusia dan kebebasannya.
Ketiga, demokrasi memisah kekuasaan menjadi tiga seperti yang dijelaskan,
sehingga tidak ada salah satu penguasa yang mendominasi dan memastikan tidak
adanya kelaliman.
Islam menurut KBBI adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
saw. Yang berpedoman pada kitab suci Al quran yang diturunkan ke dunia melalui
wahyu Allah Swt.
Eksistensi berasal dari bahasa latin, existere yang artinya muncul, ada,
timbul, memiliki keberadaan aktual. Existere disusun dari ex yang artinya keluar
dan sistere yang artinya tampil atau muncul. Terdapat beberapa pengertian tentang
eksistensi yang dijalaskan menjadi empat pengertian. Pertama, eksistensi adalah
apa yang ada. Kedua, eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas.Ketiga,
eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu ada.
Keempat, eksistensi adalah kesempurnaan.
Eksistensi hukum islam di Indonesia sudah sangat baik, dikatakan bahwa
hukum nasional merupakan turunan dari hukum islam, banyak beberapa aturan
dalam hukum nasional yang memang bersumber pada hukum islam, seperti aturan
ibadah haji yang tidak sewenang-wenang diciptakan tanpa mengacu pada aturan
islam.
Plato benpendapat bahwa esensi lebih nyata dari pada kalau berpastisipasi
dalam materi dan bila mengasimilasinkan eksistensi pada esensi maka materi akan
berasosiasi dengan bukan ada. Aristotales menegosiasikan eksistensi dengan materi
yang berforma yaitu substansi, sambil menegosiasikan esensi dengan forma dan
menggunakan unsur definisi yang benar.
Dalam Al-Quran istilah politik tidak ada sama sekali. Namun Ibnu Hajar
dalam kitab Fathu Al-Bari menjelaskan bahwa masyarakat harus memiliki
seseorang yang mengelola memimpin mereka ke jalan yang benar dan membela
yang teraniaya dari para pelanggar hak.
Inti dari demokrasi adalah ketika rakyat memilih pemimpinnya sendiri,
rakyat boleh memilih pemimpin yang menurutnya layak, mereka tidak bisa dipaksa
untuk memilih pemimpin yang mereka benci. Dalam demokrasi rakyat
2
berkehendak untuk memberikan kritik kepada pemerintah, bahkan rakyat dapat
menurunkan dan memberhentikan pemerintah bila ada sesuatu yang melenceng.
Demokrasi dan Islam sering menjadi perdebatan umum di kalangan
masyarakat, banyak munculnya pertanyaan-pertanyaan tentang kaitan demokrasi
dengan islam. Tidak adanya Demokrasi dalam islam juga menjadikan indikasi
permasalahan masyarakat muslim ketika hendak melakukan kegiatan demokrasi
yang memang menjadi dasar pemilihan pemimpin di negara Indonesia. Topik
umum yang biasa terjadi di Masyarakat adalah tentang diperbolehkan atau tidaknya
demokrasi dalam islam dan juga larangan islam terhadap demokrasi.
Diskursus antara islam dan demokrasi dalam negara berpenduduk muslim
adalah diskursus yang sangat panjang.setiap ulama dan pemikir berangkat dari
sudut pandang yang berbeda-beda dalam mengurai makna demokrasi, yang
sebagian besarnnya lebih memahami demokrasinya daripada peletaknya, yaitu
Barat, khususnya lagi Yunani.
Banyak sekali timbul perdebatan yang sangat panjang, karena tidak adanya
demokrasi dalam islam, demokrasi dianggap sebagai sistem kafir, bahwa islam itu
murni dan tidak tercampur dengan sistem manapun yang diciptakan manusia.
Perbedaan mendasar antara demokrasi dengan islam adalah soal sumber
kekuasaan. Dalam demokrasi, sumbernya adalah rakyat, segala kebenaran menurut
demokrasi adalah kata rakyat, sedangkan islam adalah tuhan, yaitu Allah.
3
BAB II
PERMASALAHAN
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Sedangkan kelompok rejeksionis yang menolak demokrasi karena demokrasi
berasal dari barat bukan dari islam bahkan demokrasi dianggap bertentangan karena
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.Sementara demokrasi menegaskan kedaulatan
rakyat dan islam menegaskan kedaulatan tuhan/allah/.Sudah dipastikan demokrasi
akan meminggirkan agama islam.Adapula pandangan kelompok rekonstruksionis
mencoba untuk membaca secara kritis tentang prinsip islam dengan
demokrasi.Diperlukan adanya upaya untuk terus menerus menyegarkan
pemahaman terhadap islam dan demokrasi jika tidak dikhawatirkan islam akan
mengalami stagnasi dan demokrasi menjadi berhala baru karena terlanjur
diabsolutkan,Kekuatan demokrasi justru terletak pada kesediaan dan keterbukaan
terhadap kritik internal sekalligus melakukan perbaikan-perbaikan demi
kemaslahatan dan keadilan bersama.
6
adalah benar, namun banyak orang yang salah mempersepsikanya, usaha manusia
dalam usaha menyelesaikan.
7
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Eksistensi Islam dalam demokrasi sudah cukup eksis, pandangan islam
terhadap demokrasi juga beragam, tidak sepenuhnya islam menyalahkan demokrasi
dan tidak juga membenarkan seluruhnya, ada beberapa hal antara islam dan
demokrasi yang saling beririsan, sehingga
4.2 Saran
Saran penulis bagi pembaca dan juga masyarakat luas agar lebih banyak
mengkaji mengenai perselisihan antara islam dan demokrasi khususnya sebagai
warga yang tinggal di Negara mayoritas muslim demi kebaikan umat di masa yang
akan datang.