Anda di halaman 1dari 12

RS.

BHAYANGKARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


TANTUI
DITETAPKAN

SOP Tanggal Terbit KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk
melindungi diri dalam upaya mencegah timbulnya penyakit /
gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Alat pelindung diri sangat
diperlukan terutama bagi pekerjaan yang beresiko terhadap
kegiatan yang dilakukan pada instalasi gizi perlu digunakan APD
untuk mendapatkan kualitas / mutu makanan yang aman dan
higienis untuk dikonsumsi.
Tujuan Mencegah timbulnya penyakit Kulit bagi seluruh tenaga kerja rumah
sakit.
Kebijakan
Ketentuan 1. Tersedianya APD yang tepat dan cukup
2. Pemakain APD secara benar
3. Terpeliharanya APD sehingga tetap berfungsi dengan baik
4. Tersimpannya APD dengan baim dan aman.
Jenis Alat 1. Masker Gas Dari Debu
Alat ini digunakan untuk Melindungi pernapasan dari gas Dan Debu
Pelindung Diri 2. Sarung Tangan
Digunakan untuk melindungi tangan dari benda panas maupun
kontaminasi dengan makanan / menimbulkan infeksi.
3. Penutup Kepala
Digunakan untuk menghindari jatuhnya kotoran rambut dan kutu pada
saat Penanganan makanan.
4. Baju Pelindung
Digunakan untuk melindungi diri dari percikan minyak, air panas /
bahan lainnya yang mengenai tubuh
5. Sepatu / alas kaki
Digunakan untuk melindungi kaki dari jatuhnya benda bera, panas
untuk mencegah luka bakar sewaktu melakukan pekerjaan.

Pelaksana Seluruh Pegawai instalasi gizi


Prosedur 1. Pakai APD ketika berada pada tempat yang beresiko
2. Tiap unit kerja yang berisiko tinggi terhadap kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja harus menyediakan APD
3. Pakai Alat pelindung diri sesuai jenis pekerjaan walaupun hanya bekerja
dalam waktu singkat
4. Pakai alat pelindung diri secara tepat dan benar
5. Siapakan prosedur tetap tentang penggunaan alat pelindung diri
6. Perbiasakan menggunakan alat pelindung diri. Harus mengikuti
prosedur yang berlaku. Perbiasakan mengunakan APD,
ketidaknyamanan dalam pemakaian APD jangan dijadikan alasan untuk
menolak memakainya.
7. Jangan memakai APD milik orang lain serta jagalah kebersihannya.
8. Buatlah APD dari bahan yang kuat dan aman untuk kesehatan APD
harus tetap terpelihara dan dijaga dengan baik.
DOKUMEN 1. Prosedur cuci tangan dengan sabun biasa maupun menggunakan
densinfektan
TERKAIT 2. Formulir permintaan deterjen / larutan desinfektan
RS. BHAYANGKARA SANITASI DAPUR DAN PENYIMPANAN MAKANAN
TANTUI
DITANGANI DENGAN MEMADAI SEHINGGA
MEMINIMALISASI RESIKO INFEKSI
DITETAPKAN

SOP Tanggal Terbit KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Sanitasi dapur dan penyimpanan makanan merupakan suatu


kegiatan dan perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan
makanan pada suatu institusi
Tujuan 1. Tersedia makanan yang berkualitas aman bagi kesehatan
konsumen
2. Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit/gangguan
kesehatan melalui makanan
3. Terwujutnya perilaku sehat yang benar dalam penanganan
makanan
Kebijakan
Prosedur 1. Sebelum memulai kegiatan hendaknya membersihkan ruangan terlebih
dahulu dan peralatan/ perlengkapan kerja yang akan dipakai
2. Setiap orang /pegawai yang melakukan kegiatan penanganan makanan
harus terbebas dari penyakit menular bersih diri, pakaian/seluruh tubuh
mengikuti pemeriksaan kesehatan secara periodik dan mengetahui
prosedur kerja yang benar dan tepat
3. Sistem penyimpanan bahan makanan yang baik adalah mengunakan
sistem fifo dan sesuai dengan suhu penyimpanan
4. Saat pengolahan makanan petugas pengolah harus berprilaku higienis
(tidak merokok, tidak mengunyah, tidak menjamah makanan secara
langsung tanpa mengunakan alat/sarung tangan, tidak memegang muka,
hidung, rambut / bagian tubuh yang lainnya yang dapat menimbulkan
kuman.
5. Persiapan bahan makanan dilakukan dengan benar sesuai dengan
prosedur kerja yang ada
6. Penyajian makanan pada alat makanan haruslah bersih dan terpisah
dengan makanan lainnya dan disesuaikan dengan kelas rawat
7. Tempat cuci peralatan masak dan peralatan makan pasien terpisah untuk
menghindari kontaminasi silang
8. Pencucian peralatan masak/dapur dan peralatan makan ditangani dengan
baik dan benar sesuai dengan prosedur dan disterilisasi untuk
menghilangkan kuman yang menempel pada alat makan.
9. Setelah akhir kegiatan pencucian peralatan dapur dan peralatan makan
pasien. Dapur dibersihkan secara menyeluruh.
PELAKSANA INSTALASI GIZI
DOKUMEN PGRS
Pedoman teknis pengelolaan makanan RS
TERKAIT
RS. BHAYANGKARA PROSEDUR PENYALURAN
TANTUI
DITETAPKAN

SOP Tanggal Terbit KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Penyaluran bahan makanan adalah tatacara mendistribusikan bahan


makanan berdasarkan permintaan harian.
Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat sesuai dengan pesanan
Kebijakan
Prosedur 1. Pelaksanaan gudang harus menyalurkan bahan makanan sesuai
dengan rekap jumlah pasien dengan macam diet.
2. Bagisn persiapan menerima dan menyalurkan kebagian persiapan ,
penanggung jawab persiapan menerima bahan makanan dan
menyerahkan kemasing-masing:
a. Persiapan nasi/Bubur
b. Persiapan Lauk-Pauk
c. Persiapan Sayur
d. Persiapan Buah
3. Bagian-Bagian persiapan melakukan kegiatan berdasarkan SPO
persiapan dan meyerahkan kebagian pengolahan (pengolahan
Makanan khusus dan biasa)
4. Bagian pengolahan mengolah bahan-bahan tersebut harus sesuai
dengan menu dan resep yang dicatat pada papan menu serta rekapan
diet dari masing-masing ruangan yang ada pada papan pembagian
makanan
5. Bagian pengolahan akan meyerahkan (makanan biasa/khusus)
makanan yang sudah masak diserahkan kebagian pegawasan / ke
penyaji untuk dibagi ke tempat makan pasien
6. Penyaji akan meletakan pada tempat makan sesuai dengan lebel-lebel
diet yang tersedia pada tempat makan yang ada
7. Membersihkan peralatan dan tempat yang telah digunakan pada
proses pengolahan makanan
PELAKSANA STAF INSTALASI GIZI
UNIT KERJA UNIT INSTALASI GIZI
TERKAIT
DOKUMEN 1. PGRS
2. Pedoman teknisi pengolahan makanan Rs
TERKAIT
RS. BHAYANGKARA PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN PASIEN DAN
TANTUI
PEGAWAI
DITETAPKAN

SOP Tanggal Terbit KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Pengolahan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengubah bahan


makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas
dan aman untuyk dikonsumsi.
Tujuan 1. Megurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan.
2. Meningkatkan nilai cerna
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa,
keempukan dan penampilan makanan.
4. Bebas dari organisme dan zat berbahaya untuk tubuh.
Kebijakan
Prosedur 1. Sebelum melakukan kegiatan pengolahan , petugas pengolahan
diwajibakan mengunakan pakaian kerja seperti celemek, tutup
kepala, sarung tangan (bila diperlukan) Moncup.
2. Pembersihkan ruang kerja, menyiapkan peralatan kerja
3. Lakukan pembersihan bumbu masak dan bahan-bahan lain yang
dibutuhkan
4. Menerima bahan makanan yang telah disiapkan oleh bagian
persiapan bahan makanan
5. Mengolah bahan makanan berdasarkan menu yang telah disiapkan
bahan makanan. Bahan makanan diolah dengan memperhatikan
penggolongan menu berdasarkan kelas perawatan disamping
memperhatikan jenis diet yang telah disiapkan. Apakah makanan
tersebut adalah makanan biasa atau makanan pantang.
6. Makanan yang telah diolah diangkat dan disajikan pada
tempatnyakemudian diserahkan kepetugas penyajiberdasarkan
kelas perawatan dan jenis diet.
7. Membersihkan peralatandan tempat yang telah digunakan pada
proses pengolahan makanan
PELAKSANA Petugas pengolahan makanan
UNIT KERJA UNIT INSTALASI GIZI
TERKAIT
DOKUMEN 1. Siklus menu, pemesanan makanan ruangan
2. Daftar penerimaan bahan makanan
TERKAIT 3. Buku pedoman penyelenggaraan makanan rumah sakit (PGRS)
4. Buku teknis penyelenggaraan makanan rumah sakit
RS. BHAYANGKARA PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN PASIEN DENGAN
TANTU
GIZI BURUK
DITETAPKAN

SOP Tanggal Terbit KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988
Pengertian Kegiatan/ Proses pembuatan makanan untuk pasien gizi
Tujuan Menghasilkan makanan yang higienis dan layak dikonsumsi
Kebijakan
Prosedur 1. Pembuatan max 30 menit sebelum waktu makan/minum
2. Petugas APD
3. Petugas membersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk
menyiapkan makanan/minuman
4. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir
a. Cara membuat F75. Persiapan bahan :
- Susu 25 gram
- Gula pasir 100 gram
- Minyak sayur 27 gram
- Mineral mix 1 sacet (dilarutkan dgn air 200ml)
- Air 1000ml
b. Cara membuat F100. Persiapan bahan :
- Susu 85 gram
- Gula pasir 50 gram
- Minyak Sayur 60 gram
- Mineral Mix 1 sacet = 20 ml
- Air 1000ml
Cara membuat :
1. Campuran gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan masukan
susu bubuk sedikit demi sedikit aduk sampai kalis dan berbentuk
gel.
2. Tambahkan air hangat dan larutkan mineral Mix Sedikit demi
sedikit sambil diaduk sampai homogen dan volumenya jadi 1000
ml
3. Alat yang akan digunakan dibersihkan
4. Petugas menyediakan air panas dan bahan yang akan
diseduh/diblender
5. Bahan yang sudah halus diaduk
6. Tuangkan kedalam gelas takar lalu tutup pakai plastik/penutup
7. Bahan yang sudah halus diaduk
8. Tuangkan kedalam gelas takar lalu tutup pakai plastik/penutup
9. Alat dibersihkan
10. Makanan didistribusikan

UNIT KERJA Ahli Gizi


Dapur
TERKAIT
RS. BHAYANGKARA PENDISTRIBUSIAN MAKANAN PASIEN
TANTU

SOP Tanggal Terbit DITETAPKAN


KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Rangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi


dan jenis makanan pasien yang dilayani
Tujuan Agar pasien mendapat makanan sesuai dengan pemesanan diat
Kebijakan
Prosedur 1. Petugas memorsi makanan sesuai dengna jenis diet
2. Pengecekan kembali oleh petugas ruanagb sebelum didistribusikan ke
pasien
3. Waktu distribusi makanan
a. Makan pagi
b. Makan siang
c. Snack sore
d. Makan malam
4. Makanan didistribusikan keruangan perawatan

UNIT KERJA Ruang Perawatan


Dapur
TERKAIT
RS. BHAYANGKARA PENARIKAN ALAT MAKAN PASIEN
TANTU

SOP Tanggal Terbit DITETAPKAN


KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Suatu kegiatan pengambilan alat makan pasien oleh petugas


ruangan setelah 1 jam makanan diberikan pada pasien
Tujuan Menghindari kahilangan alat makan
Kebijakan
Prosedur 1. Setelah petugas mendistribusi makan kepada pasien, Petugas
menunggu sekitar 20 menit dari waktu pendistribusian makanan
2. Petugas kembali kekamar pasien sambil melihat apakah makanan yang
diberikan telah dikonsumsi atau belum
3. Jika mekanan telah habis dikonsumsi, alat makan pasien diambil dan
dibawa ke ruangan cuci piring
4. Jika makanan telah habis dikonsumsi, alat makan pasien diambil dan
dibawa keruang cuci piring
5. Jika makanan belum habis, petugas meminta ijin kepada pasien untuk
memindahkan sisa makanan yang masih ingin dikonsumsi.

UNIT KERJA Ruang Perawatan


TERKAIT
RS. BHAYANGKARA PENYELENGGARA PERSIAPAN MAKANAN
TANTUI

SOP Tanggal Terbit DITETAPKAN


KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Suatu bentuk pengotrolan dan persiapan sebelum dilakukannya


pengolahan makanan
Tujuan Dapat meminimalkan risiko kontaminasi/infeksi
Kebijakan Petugas gizi wajib melakukan pengontrolan sebelum melakukan
aktifitas pengolahan makanan di instalsi dapur
Prosedur 1. Bahan makanan
a. Sumber bahan makanan menggunakan jasa rekanan
b. Mutu bahan makanan yang dibeli sesuai dengan spesifikasi bahan
makanan
c. Cara penaganan
- Bahan makanan yang dibeli menggunakan kemasan yang
memenuhi persyaratan
- Sistem pengangkutan bahan makanan yang dibeli
menggunakan mobil tertutup yang selalu dijaga kebersihannya
2. Tenaga Penjamah Makanan
a. Mengikuti pemeriksaan kesehatan
b. Tidak menerima penyakit kulit, penyakit menular ataupun luka
bakar
c. Bersih diri, pakaian dan seluruh badan
d. Mengetahui teknik dan cara menerapkan kebersihan dan sanitasi
dalam penyelenggaraan makanan
3. Perilaku/ kebiasaan Dalam bekerja
a. Cuci tangan dengan sabun sebelum /sesudah bekerja, setiap
keluar dari toilet, sesudah menjamah bahan yang kotor
b. Menggunakan pakaian khusus untuk kerja
c. Sebelum dan selama bekerja tidak menggaruk kepala, muka,
hidung, dan bagian tubuh lain yang menimbulkan kuman
d. Bila batuk dan bersin, alihkan muka dari makanan dan peralatan
makan
e. Tidak melakukan kebiasaan yang tidak diperbolehkan dalam
menjamah makanan seperti menggaruk-garuk anggota badan,
mencungkil, mengorek, menjilat atau meludah
f. Tidak makan atau menguyah dalam belkerja
g. Tempat kerja, ruang ganti pakaian, peralatan makanan selalu
dijaga kebersihannya
h. Pakaian kerja harus bersih, kuku selalu potong dan tidak memakai
perhiasan selama bekerja
4. Proses persiapan bahan makanan
Tempat persiapan bahan makanan instalasi gizi rumah sakit terdapat :
a. Bak pencucian bahan makanan
b. Tersedia air selalu dalam keadaan bersih
5. Pada proses persiapan bahan makanan
Tempat persiapan bahan makanan instalasi gizi RS diolah dan harus
dilakukan oleh penjamah makanan dengan sikap dan perilaku yang
sehat dan bersih
6. Proses Penyajian makanan
a. Peralatan makanan yang akan dipergunakan selalu dalam keadaan
bersih
b. Didapur instalasi gizi RS juga selalu dijaga dalam keadaan bersih
dan dijaga hingga tidak terdapat serangga
c. Penyajian makanan kepada pasien RS dalam keadaan tertutup
d. Makanan jadi yang siap disajikan selalu diwadahi dan dijamah
dengan peralatan yang bersih dan dilakukan oleh penyajian yang
sehat dan berpakaian bersih dengan peraturan yang berlaku
sebagai penjamah makanan

UNIT KERJA Unit Gizi


TERKAIT
RS. BHAYANGKARA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBELIAN
TANTU
BAHAN MAKANAN

SOP Tanggal Terbit DITETAPKAN


KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Suatu Proses pengadaan bahan makanan melalui prosedur dan


ketentuan yang berlaku
Tujuan Tersedianya bahan makanan yang sesuai dengan yang direncanakan
secara berhasil guna dan berdaya guna
Kebijakan
Prosedur 1. Membuat daftar kebutuhan bahan makanan yang dilakukan setiap
hari untuk bahan makanan basah dan bahan makanan kering.
2. Melakukan pelaporan pada bagian keuangan
3. Melakukan pembelian bahan makanan makanan

UNIT KERJA KEPALA INSTALASI GIZI DAN BAGIAN PENGADAAN


TERKAIT
RS. BHAYANGKARA PEMBUATAN SIKLUS MENU
TANTUI
DITETAPKAN

SOP Tanggal Terbit KARUMKIT BHAYANGKARA AMBON

Dr. AGUS GEDE M. A,Sp THT-KL


KOMISARIS POLISI NRP 76090988

Pengertian Suatu kegiatan untuk membuat pergantian menu setiap hari


sehingga menu yang disajikan bervariasi.
Tujuan Menyediakan makanan yang bervariasi untuk pasien dan karyawan
Kebijakan
Prosedur 1. Mengumpulkan resep makanan baik lunak hewani, lauk nabati
maupun sayuran.
2. Menyusun setiap resep ke masing-masing hari
3. Memperhatikan kombinasi resep untuk menu makanan dalam satu
kali penyajian
4. Dalam satu hari tidak ada lauk hewani atau nabati yang sama pada
saat makan siang ataupun malam
5. Periksa kembali siklus menu
6. Siklus menu siap digunakan

UNIT KERJA INSTALASI GIZI


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai