Anda di halaman 1dari 5

Konsep Brand Usaha

1. Pengertian

The American Marketing Association dalam Kotler & Keller (2012:241)


mendefinisikan brand atau merek sebagai, ̋ A name, term, sign, symbol, or design, or
a combination of them, intended to identify the goods or services of one seller or
group of sellers and to differentiate them from those of competitors. ̋ Jika diartikan,
maka brand atau merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau
kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan suatu barang
atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari
kompetitor lain. Maka jika dilihat, penggunaan brand atau merek sendiri
mencerminkan identitas dari produk atau jasa apa yang ditawarkan oleh penjual.
Merek juga memiliki peran dalam mengidentifikasi sumber atau pembuat produk
yang memungkinkan konsumen untuk mengevaluasi produk yang sejenis secara
berbeda tergantung pada bagaimana merek itu sendiri. Evaluasi produk itu sendiri
dapat dilakukan dari pengalaman masa lalu konsumen terhadap penggunaan produk
serta bagaimana pemasaran penjualnya apakah memenuhi kebutuhan konsumen atau
tidak, Kotler & Keller (2012:242).
Kevin Lane Keller (2013 :142) menyebutkan terdapat beberapa kriteria didalam
pemilihan elemen merek, antara lain :
1.Memorable (Mudah diingat)
Merupakan suatu kondisi yang diperlukan dalam membangun citra merek
untuk mencapai tingkat kesadaran merek yang tinggi. Elemen merek yang
mendukung tujuan akan mengesankan dan menarik perhatian sehingga memudahkan
untuk diingat atau dikenal dalam pembelian atau konsumsi.
2.Meaningful (Memiliki makna)
Elemen merek hendaknya memiliki suatu makna, baik dengan konten
deskriptif atau persuasif. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:
a. Informasi umum tentang fungsi dari produk ataulayanan
b. Informasi spesifik tentang atribut tertentu dan manfaat merek
3.Likeable (Dapat disukai)
Konsumen biasanya akan mencari suatu merek yang dapat menarik
perhatiannya, dimana merek tersebut dapat disukai secara visual,verbal, maupun
dengan cara lainnya.
4.Transferable (Dapat ditransferkan)
Elemen dapat ditransferkan merupakan suatu langkah-langkah dimana elemen
merek dapat menambah ekuitas merek untuk produk baru atau pasar baru.
5.Adaptable (Mudah beradaptasi)
Adanya perubahan nilai-nilai konsumen dan adanya berbagai opini
menyebabkan merek harus memiliki adanya elemen yang dapat berbaur dan mudah
beradaptasi. Semakin mudah elemen merek beradaptasi dan fleksibel, semakin mudah
pula untuk memperbaruinya. Contohnya saja logo dan karakter dapat diberikan
tampilan baru atau desain yang baru untuk membuatnya tampil lebih moderen dan
relevan.
6.Protectable (Dapat dilindungi)
Elemen merek yang terakhir adalah dapat dilindungi baik dalam hukum
mapupun dalam persaingan. Pemasar harus memilih elemen merek yang dapat
dilindungi secara hukum dan secara resmi mendaftarkannya pada badan hukum yang
tepat dan memiliki merek dagang yang sah.
2. Peran Brand

Kotler & Keller (2012:242) berpendapat bahwa sebuah merek memiliki beberapa
peran, antara lain :
1.Merek memudahkan dalam proses pemesanan dan penelusuran suatu produk
2.Merek membantu untuk mengatur persediaan dan pencatatan akutansi
3.Merek menawarkan perlindungan hukum atas aspek atau keunikan produk yang
dimiliki
4.Merek menandakan suatu kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas akan
melakukan pembelian ulang
5.Merek menjadi suatu sarana yang kuat untuk mengamankan keunggulan kompetitif

3. Menyusun Konsep Brand


Komunikasi pemasaran memiliki peran kunci dalam membentuk citra merek
dan dalam meningkatkan penjualan sebuah merek. Ketatnya situasi persaingan usaha,
perkembangan teknologi, dan perubahan perilaku konsumen membuat pemasar harus
menerapkan komunikasi pemasaran terpadu. Strategi penempatan merek adalah salah
satu strategi dalam komunikasi pemasaran terpadu. Strategi ini dinilai lebih efektif
dibandingkan strategi komunikasi iklan melalui media televisi. Konsep strategi
penempatan merek sudah ada sejak lama dan terus berkembang seiring dengan
perkembangan peradaban manusia. Dengan mempelajari, memahami dan
mengimplementasikan strategi tersebut, perusahaan dapat memaksimalkan sumber
daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran secara efektif
Brand-concept management adalah upaya untuk meningkatkan ekuitas dan
loyalitas konsumen yang berkelanjutan. Dimana manajemen konsep merek ini dapat
didefinisikan sebagai proses perencanaan, implementasi, dan pengendalian suatu
konsep merek sepanjang masa hidup merek tersebut. Menyusun suatu konsep atau arti
merek yang spesifik dapat dicapai melalui pemenuhan salah satu dati tiga kategori
kebutuhan konsumen, yaitu kebutuhan fungsional, kebutuhan simbolik, atau
experiential. Konsumen mempunyai kebutuhan, sedangkan merek mepunyai atribut
dan cirri yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu,
manfaat merek adalah kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan konsumen.
Manajemen konsep merek yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan fungsional
(functional needs) berusaha untuk menyediakan solusi bagi masalah-masalah
konsumsi atau potensi permasalahan yang dapat dihadapi oleh konsumen.
Pemenuhan kebutuhan fungsional adalah bentuk yang paling nyata dari
manajemen konsep merek. Secara berkala, pemasar consumer goods juga berusaha
untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan kenyamanan, keamanan, kesehatan,
kebersihan, dan lain-lain. Keseluruhan itu merupakan kebuthan fungsional yang dapat
dipenuhi oleh manfaat merek. Contohnya, pada iklan obat nyamuk elektrik. Iklan
tersebut adalah suatu alat pemenuhan kebutuhan konsumen untuk membunuh nyamuk
dan dapat memberikan kenyamanan dengan tidak adanya asap yang menganggu tidur.
Dapat menjaga kesehatan saat tidur, karena tidak ada asap yang menganggu
pernapasan..
Pemenuhan kebutuhan simbolis (symbolic needs) diarahkan pada keinginan
konsumen dalam upaya memperbaiki diri, dihargai sebagai anggota dari suatu
kelompok, afiliasi, dan rasa memiliki. Manajemen konsep merek yang ditujukan bagi
pemenuhan kebutuhan simbolis ini berupaya mengasosiasikan kegunaan merek
dengan kelompok, peran, atau citra diri yang diinginkan. Contohnya dapat kita lihat
pada iklan rokok. Pada iklan rokok, penyajian iklan dan merek yang disuguhkan
membuat konsumen tahu bahwa rokok hanya dikhususkan bagi kaum pria saja.
Menunjukan bahwa lelaki yang mengkonsumsi rokok terlihat keren dan gentle.
Pemenuhan kebutuhan experiential (experiential needs) merupakan representasi dari
keinginan mereka akan produk yang dapat memberikan rasa senang, keanekaragaman,
dan stimulasi kognitif. Manajemen konsep merek ini diarahkan pada kebutuhan
experiential mempromosikan merek sebagai sesuatu yang istimewa dan mempunyai
cita rasa yang tinggi atau kaya dengan potensi stimulais kognitif.
4. Penamaan Brand

Nama merek sangat penting karena nama merek yang mengaktifkan sebuah
citra dalam pikiran masyarakat. Nama merek dapat membangkitkan perasaan berupa
kepercayaan, keyakinan, keamanan, kekuatan, keawetan, kecepatan, status, dan
asosiasi lainyang diinginkan.

Pengaruh nama brand:


1. Mempengaruhi kecepatan konsumen menyadari suatu merek
2. Mempengaruhi citra merek sehingga
3. Memainkan peran penting dalam pembentukan ekuitas merek.

Langkah-langkah penamaan merek


1. Menetapkan spesifikasi tujuan nama merek
Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai dan memeperhatikan penyeleksian
suatu nama yanga akan sukses melekatkan merek pada khalayak, mampu
menciptakan citra yang baik dan membedakan dengan merek yang lain.
2. Menciptakan kandidat nama-nama merek
Menggunakan kemampuan berpikir kreatif dan curah pendapat.
3. Mengevaluasi kandidat nama-nama merek
Nama-nama yang telah muncul dievaluasi dengan kriteria, seperti relevansinya
dengan produk, daya pikat, dan daya tarik.
4. Memilih satu nama merek
Menyeleksi satu nama final dari beberapa pilihan nama yang telah ditentukan.
5. Mendaftarkan merek dagang
Mengajukan pendaftaran merek dagang.

Syarat nama merek yang bagus:


– Membedakan suatu merek dari penawaran kompetitif.
– Mendeskripsikan merek beserta atribut/manfaatnya.
– Mencapai kecocokan dengan citra merek yang diinginkan, serta dengan desain
produk dan kemasannya.
– Gampang diingat dan mudah diucapkan.

Daftar Pustaka

Shimp, A. Terrence. Periklanan dan promosi Edisi 5 jilid 1

http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/eman/2004/jiunkpe-ns-s1-2004-31400013-3916-
panasonic-chapter2.pdf

Bina Nusantara.2014. Brand Image. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-


2-01579-HM%20Bab2001.pdf

Anda mungkin juga menyukai