1
keuangan.
Penggolongan dan kejelasan – Review laporan keuangan untuk
informasi keuangan telah memastikan bahwa aset
digolongkan dengan tepat dan digolongkan menjadi aset lancar
pengungkapannya dinyatakan dan aset tidak lancar. Bacalah untuk
dengan jelas. memastikan kejelasannya.
Keakuratan dan penilaian – informasi Rekonsiliasi jumlah yang dimasukkan
keuangan dan informasi lainnya dalam catatan kaki utang jangka
telah diungkapkan secara wajar dan panjang ke informasi yang diperiksa
pada jumlah yang tepat. dan didukung dalam kertas kerja
audit utang jangka panjang.
2
1. Terdapat potensial pembayaran kepada pihak luar atau
pengurangan aset yang diakibatkan oleh kondisi yang ada.
2. Terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pembayaran atau
pengurangan aset yang akan datang.
3. Hasil akhirnya akan ditentukan oleh kejadian atau kejadian di masa
yang akan datang.
Standar akuntansi menggunakan dua pendekatan berkaitan dengan
kerugian akibat kontingensi, yaitu menggunakan metoda nilai wajar, dan
pendekatan menggunakan tingkat keyakinan. Beberapa jenis utang
bersyarat yang menjadi perhatian auditor adalah
Perkara pengadilan akibat pelanggaran atas hak paten atau
pelanggaran lainnya.
Pajak penghasilan yang masih menjadi persoalan.
Garansi produk
Utang wesel didiskontokan
Jaminan atas utang pihak lain
Saldo belum digunakan dari letters of credit yang sedang berjalan.
3
yang akan datang, apapun yang terjadi dengan laba atau ekonomi secara
keseluruhan.
4
PROSEDUR AUDIT UNTUK MENEMUKAN KOMITMEN
Pencarian komitmen yang tidak diketahui dilakukan sebagai bagian
dari audit pada setiap area audit. Auditor juga harus paham dengan
kemungkinan komitmen ketika ia membaca notulen rapat, kontrak, dan
arsip responden.
MEMINTA KETERANGAN DARI PENASEHAT HUKUM KLIEN
SA 501.9 menyatakan sebagai berikut: Auditor harus merancang dan
melaksanakan prosedur audit untuk mengidentifikasi litigasi dan klaim yang
melibatkan entitas yang dapat menimbulkan suatu risiko kesalahan
penyajian material, termasuk:
a. Meminta keterangan dari manajemen dan, jika relevan, pihak lain
dalam entitas, termasuk penasehat hukum internal.
b. Menelaah risalah rapat pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tta
kelola dan korespondensi antara entitas dengan penasehat hukum
eksternal; dan
c. Menelaah akun biaya hukum.
Jika peraturan perundang-undangan atau organisasi profesional
penasehat hukum melarang penasehat hukum eksternal entitas
berkomunikasi secara langsung dengan auditor, maka auditor harus
melaksanakan prosedur audit alternatif (SA 501.10)
Meminta keterangan dari penasehat hukum klien adalah prosedur
utama yang diandalkan auditor untuk mengevaluasi litigasi dan klaim lain
terhadap klien yang diketahui dan mengidentifikasi jika masih ada yang
lainnya. Komunikasi langsung dengan penasehat hukum eksternal entitas
dapat membantu auditor dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat tentang apakah litigasi dan klaim diketahui dan estimasi manajemen
atas dampak keuangan, termasuk biaya, adalah masuk akal. Berdasarkan
SA 700, auditor diwajibkan untuk memberi tanggal laporan auditor tidak
lebih awal dari tanggal dimana auditor telah memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat sebagai basis untuk menerbitkan opini auditor atas laporan
keuangan.
5
12.3 MENELAAH PERISTIWA KEMUDIAN
Laporan keuangan mungkin dipengaruhi oleh peristiwa tertentu yang
terjadi setelah tanggal laporan keuangan. Standar Akuntansi (SA) 560 –
Peristiwa Kemudian, mendefinisikan peristiwa kemudian sebagai: “Peristiwa
yang terjadi di antara tanggal laporan keuangan dan tanggal laporan
auditor, dan fakta yang diketahui oleh auditor setelah tanggal laporan
auditor.”
Auditor harus menelaah transaksi dan kejadian yang terjadi setelah
tanggal neraca untuk menentukan apakah transaksi atau kejadian tersebut
memperngaruhi kelayakan penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan tahun yang diperiksa. Prosedur pengauditan yang disyaratkan
oleh standar audit untuk memeriksa transaksi dan kejadian tersebut disebut
menelaah peristiwa kemudian atau penelaahan setelah tanggal neraca. SA
560 merumuskan tujuan auditor berkaitan dengan peristiwa kemudian
adalah untuk:
a) Memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah peristiwa
yang terjadi antara laporan keuangan dan tanggal laporan auditor
yang mengharuskan penyesuaian atau pengungkapan dalam
laporan keuangan, secara tepat telah digambarkan dalam laporan
keuangan tersebut sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku;
b) Merespon secara tepat fakta yang diketahui oleh auditor setelah
tanggal laporan auditor, yang mana jika diketahui oleh auditor pada
tanggal tersebut, kemungkinan menyebabkan auditor mengubah
laporan auditnya.
Audit Tanggal Klien
Tanggal Akhir Report menerbitkan Laporan
Date Keuangan
7
namun tetap memerlukan pengungkapan meskipun tidak
memerlukan penyesuaian akun. Biasanya akun ini cukup diungkapkan
dengan menggunakan penjelasan tambahan, tetapi kadang-kadang
bisa cukup signifikan sehingga memerlukan pengungkapan pada
laporan keuangan tambahan (Supplemental financial statement)
yang memasukkan dampak kejadian seolah-olah kejadian tersebut
muncul pada tanggal neraca. Contohnya bila terjadi penggabungan
usaha (merger) yang sangat material.
Kejadian atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca yang
memerlukan pengungkapan, bukan hanya penyesuaian dalam
laporan keuangan, meliputi:
Penurunan nilai pasar atau sekuritas milik perusahaan untuk
investasi sementara atau akan dijual kembali.
Penerbitan obligasi atau sekuritas ekuitas.
Penurunan nilai pasar atas persediaan sebaagai dampak dari
tindakan pemerintah yang membatasi penjualan produk.
Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran.
Penggabungan usaha atau akuisisi
8
Pengujian yang khusus menyediakan informasi untuk menguji saldo
akun tahun berjalan atau penjelasan tambahan sebagai pengujian
kelengkapan untuk tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengujian
tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Pengajuan Pertanyaan kepada Manajemen
Tanya jawab biasanya bervariasi pada masing-masing klien,
tetapi biasanya ditujukan untuk menemukan kewajiban kontijensi
atau komitmen, perubahan signifikan atas aset atau struktur modal
perusahaan, status bagian-bagian yang belum diketahui dengan
pasti pada tanggal neraca, dan penyesuaian tidak lazim yang
dilakukan setelah tanggal neraca. Auditor perusahaan publik juga
harus memasukkan tanya jawab mengenai perubahan
pengendalian internal atas laporan keuangan yang dilakukan
setelah akhir periode fiskal.
2. Korespondensi dengan Pengacara
Auditor berkorespondesi dengan pengacara sebagai bagian
dari pencarian kewajiban kontijensi. Auditor biasanya meminta
pengacara untuk memberikan tanggal dan mengirimkan surat pada
tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan untuk memenuhi
kewajiban auditor atas kejadian setelah tanggal neraca.
3. Review atas Laporan Internal yang Disiapkan pada Tanggal Neraca
Dalam menelaah laporan internal, auditor harus menekankan
perubahan pada bisnis perusahaan yang dibandingkan dengan
hasilnya untuk periode audit dan perubahan setelah akhir tahun.
Mereka harus berhati-hati untuk periode audit dan perubahan
setelah akhir tahun. Mereka harus berhati-hati atas perubahan besar
yang terjadi dalam bisnis atau lingkungan di mana klien beroperasi.
Auditor harus membahas laporan interim dengan manajemen untuk
menentukan apakah laporan itu dibuat dengan dasar yang sama
dengan laporan periode berjalan dan melakukan tanya jawab
mengenai perubahan signifikan atas hasil operasinya.
9
4. Review atas Catatan Yang Dibuat Setelah Tanggal Neraca
Auditor harus menelaah jurnal dan buku besar untuk
menentukan keberadaan dan sifat dari transaksi signifikan yang
berhubungan dengan tahun berjalan. Jika jurnal tidak selalu terbarui,
maka auditor harus menelaah dokumen yang akan digunakan untuk
menyusun jurnal tersebut.
5. Pemeriksaan Notulensi Pertemuan Dewan Direksi Setelah tanggal
Neraca
Auditor harus memeriksa notulensi pertemuan pemegang saham
dan pertemuan direksi atas kejadian-kejadian setelah tanggal
neraca yang memengaruhi pelaporan periode berjalan.
6. Permintaan Surat Representasi
Surat representasi dibuat oleh manajemen klien kepada auditor
yang menyatakan adanya perbedaan hal-hal selama masa audit,
termasuk pembahasan mengenai kejadian setelah tanggal neraca.
Surat ini harus dibuat dan mencangkup hal-hal lain yang penting.
Ada kalanya, auditor menemukan subsequent event yang penting
terjadi setelah pekerjaan lapangan dilaksanakan tetapi sebelum
laporan audit diterbitkan. Dalam kondisi ini, auditor dapat memilih
alternatif:
Memperpanjang waktu pekerjaan lapangan sampai dengan tanggal
subsequent event atau;
Diterbitkan dual-dated audit report (laporan audit dengan dua
tanggal). Untuk opsi kedua, tanggal pertama mencakup seluruh
pekerjaan lapangan kecuali sebuah pengecualian tertentu. Tanggal
yang kedua mencakup subsequent event yang terjadi setelah
tanggal pekerjaan lapangan diselesaikan.
10
Sebagai tambahan atas review peristiwa selanjutnya, auditor memiliki
beberapa tanggung jawab pengumpulan bukti akhir yang diterapkan pada
semua siklus, antara lain :
a) Melaksanakan prosedur analitis akhir,
b) Mengevaluasi asumsi going-concern,
c) Memperoleh surat representasi dari manajemen,
d) Mempertimbangkan informasi yang menemani laporan keuangan
dasar, dan
e) Membaca informasi lain dari laporan tahunan.
Masing-masing dari hal tersebut dilakukan belakangan dalam audit.
Melaksanakan Prosedur Analitis Akhir
Prosedur analitis yang dilaksanakan selama penyelesaian audit
bermanfaat sebagai review akhir untuk salah saji material atau masalah
keuangan yang tidak ditemukan selama pengujian lain dan untuk
membantu auditor mengambil pandangan objektif akhir terhadap laporan
keuangan. Merupakan hal umum bagi seorang partner untuk melakukan
prosedur analitis selama review dari dokumentasi audit dan laporan
keuangan. Pada umumnya, seorang partner memiliki pemahaman yang
baik mengenai klien dan bisnisnya karena hubungan yang terus-menerus,
dikombinasikan dengan prosedur analitis yang efektif, membantu partner
untuk mengidentifikasikan tinjauan yang mungkin dalam suatu audit.
Ketika melaksanakan prosedur analitis selama tahap review akhir, yang
diharuskan oleh standar audit, partner pada umumnya membaca laporan
keuangan, termasuk catatan kaki, dan mempertimbangkan:
1. Kecukupan dari bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang
tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang teridentifikasi
selama perencanaan atau ketika melaksanakan audit.
2. Saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan
yang sebelumnya tidak teridentifikasi.
Hasil dari prosedur analitis akhir mungkin menunjukkan bukti audit tambahan
jika diperlukan.
11
Mengevaluasi Asumsi Going-Concern
SAS 59 (AU 341) mengharuskan auditor uuntuk mengevaluasi apakah
terdapat keraguan substansial mengenai kemampuan klien untuk terus
berjalan sebagai going-concern untuk setidaknya satu tahun setelah
tanggal neraca.
1) Auditor melakukan penilaian awal sebagai bagian dari
perencanaan, dan merevisinya jika menemukan informasi baru.
Sebagai contoh, selama audit, auditor menemukan perusahaan
telah gagal melunasi pinjaman, kehilangan pelanggan utamanya,
atau memutuskan untuk menyingkirkan aktiva yang substansial untuk
melunasi pinjaman.
2) Auditor menggunakan prosedur analitis, berdiskusi dengan
manajemen mengenai kemungkinan mendapatkan kesulitan
keuangan, berdasarkan pengetahuan mereka atas bisnis klien.
3) Penilaian akhir dari status going-concern perusahaan dilakukan
setelah semua bukti dikumpulkan dan penyesuaian audit yang
diusulkan telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Ketika
auditor telah memiliki keberatan mengenai asumsi going-concern,
mereka harus mengevaluasi rencana manajemen untuk menghindari
kebangkrutan dan kemampuan untuk mencapai rencana tersebut.
12
a) Jika manajemen belum melakukan suatu penilaian atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya.
b) Mengevaluasi rencana manajemen atas tindakan di masa depan
yang berkaitan dengan penilaian kelangsungan usaha entitas.
c) Jika entitas telah membuat suatu prakiraan arus kas, an analisis
atas prakiraan tersebut merupakan suatu factor yang signifikan
dalam mempertimbangkan hasil masa depan dari peristiwa atau
kondisi dalam mengevaluasi rencana manajemen atas tindakan
masa depan.
d) Mempertimbangkan apakah setiap fakta atau informasi tambahan
telah tersedia sejak tanggal dilakukannya penilaian oleh
maajemen.
e) Meminta representasi tertulis dari manajemen dan, jika relevan,
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, tentang rencana
mereka untuk tindakan di masa depan dan kelayakan rencana
tersebut.
13
“Auditor harus meminta representasi tertulis dari manajemen yang
memiliki tanggungjawab yang semestinya atas laporan keuangan
dan pengetahuan atas hal-hal yang dianggap penting”.
a. Representasi Tertulis sebagai Bukti Audit
Bukti audit adalah informasi yang digunakan auditor dalam
mengambil kesimpulan yang mendasari opini auditor. Representasi
tertulis adalah informasi yang perlu diperoleh auditor dalam
hubungannya dengan audit atas laporan keuangan entitas. Jika
manajemen memodifikasi atau tidak memberikan representasi tertulis
yang diminta, hal tersebut mengindikasikan kemungkinan akan
adanya satu atau lebih isu yang signifikan.
14
Informasi yang Disediakan dan Kelengkapan Transaksi (SA 580.11)
Auditor harus meminta manajemen untuk menyediakan
representasi tertulis bahwa:
(a) Mereka telah menyediakan bagi auditor semua informasi
relevan dan akses sesuai dengan yang disetujui dalam ketentuan
perikatan audit, dan
(b) Semua transaksi telah dicatat dan dicerminkan dalam laporan
keuangan.
Penjelasan Tentang Tanggungjawab Manajemen dalam Representasi
Tertulis (SA 580.12)
Tanggungjawab manajemen harus dijelaskan dalam
representasi tertulis seperti yang ditentukan dalam paragraf 10 dan
11, sesuai dengan tanggungjawab yang terdapat di dalam
ketentuan perikatan audit.
15
public yang tertulis mengenai tanggungjawabnya, dan auditor
menganggap bahwa pernyataan tersebut menyediakan beberapa
atau seluruh representasi yang ditentujan di atas.
g. Keraguan atas Keandalan Representasi Tertulis dan Representasi
Tertulis yang Diminta Tidak Diberikan
Keraguan atas Keandalan Representasi Tertulis
Jika auditor mnyimpulkan bahwa representasi tertulis tidak dapat
diandalkan, auditor harus mengambil langkah-langkah yang tepat.
Representasi Tertulis yang Diminta Tidak Disediakan
Auditor harus:
a. mendiskusikan masalah ini dengan manajemen
b. mengevaluasi ulang integritas manajemen dan mengevaluasi
dampak yang mungkin timbul terhadap keandalan representasi.
c. mengambil langkah yang tepat, termasuk menentukan dampak
yang mungkin timbul terhadap opini dalam laporan auditor.
Pasal 20 SA 580
Auditor tidak memberikan opini atas laporan keuangan sesuai
dengan SA705 jika:
a. Auditor menyimpulkan bahwa terdapat keraguan mengenai
integritas manajemen.
b. Manajemen tidak memberikan representasi tertulis seperti yang
ditentukan dalam paragraph 10 dan 11.
Membaca Informasi Lain Dalam Laporan Tahunan
Standar audit SA720 (Tanggungjawab Auditor Sehubungan
dengan Informasi LAIN DALAM Dokumen yang Memuat Laporan
Keuangan Auditan) mewajibkan auditor untuk mebaca informasi lain
ynag tercantum dalam laporan tahunan yang berkaitan langsung
dengan laporan keuangan.
16
12.5 MENGEVALUASI HASIL
Setelah melaksanakan semua prosedur audit pada setiap area audit,
termasuk mereview kontigensi dan peristiwa kemudian dan mengumpulkan
bukti akhir, auditor harus mengintegrasikan semua hasil yang diperoleh
menjadi satu kesimpulan keseluruhan tentang laporan keuangan.
Bukti Yang Cukup Dan Tepat
Sebagai alat bantu untuk menentukan apakah bukti audit telah
cukup, auditor sering menggunakan daftar pengecekan penyelesaian
audit, sebagai pengingat untuk hal-hal yang mungkin terlupakan.
Bukti Pendukung Opini Auditor
a. Bukti yang Mendukung Pendapat Auditor
Bagian penting ketika mengevaluasi apakah laporan keuangan
telah dinyatakan secara wajar meliputi review auditor terhadap
ikhtisar salah saji yang ditemukannya dalam audit. Jika salah salah
sajinya material, auditor harus mengusulkan agar klien memperbaiki
laporan keuangan. Walaupun sulit menentukan jumlah dari salah saji
akibat salah sampling auditor harus memutuskan penyesuaian yang
diperlukan. Sering kali juga terdapat beberapa salah saji yang tidak
material yang belum disesuaikan oleh klien. Auditor harus
menggabungkan salah saji yang tidak material tersebut untuk
mengevaluasi apakah jumlah gabungannya menjadi material.
Banyak cara yang dilakukan auditor untuk mengevaluasi, yang
kebanyakan auditor menggunakan skedul audit salah saji yang
belum disesuaikan (unadjusted misstatement audit schedule) yaitu
menyajikan baik salah saji yang diketahui di mana klien telah
memutuskan untuk tidak menyesuaikan dan memproyeksikan salah
saji, termasuk kesalahan sampling, maupun total salah saji yang
mungkin bagi beberapa kategori laporan keuangan. Bagian sisi kiri
bawah skedul audit, yang berjudil “kesimpulan” mencakup
perbandingan salah saji dan kurang saji yang mungkin materialitas.
17
Jika auditor menyakii adanya cukup bukti tetapi menyimpulkan
bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, mereka
kembali memiliki dua pilihan: laporan harus direvisi untuk memenuhi
keinginan auditor atau harus memberikan baik pendapat wajar
dengan pengecualian maupun pendapat tidak wajar.
18
Review Dokumentasi Audit
Ada tiga alasan mengapa seorang anggota KAP yang
berpengalaman harus meneliti dengan seksama review dokumentasi
audit pada tahap penyelesaian audit:
a. Untuk mengevaluasi kinerja personil yang belum berpengalaman.
Sebagian besar dari kebanyakan audit dilaksanakan oleh personil
yang memiliki pengalaman kerja kurang dari empat atau lima tahun,
kurangnya pengalaman akan mempengaruhi kemampuan mereka
untuk memberikan pertimbangan profesional dalam situasi kompleks.
b. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi standar kinerja kantor.
c. Untuk mengatasi bisnis yang seringkali merecoki pertimbangan
auditor.
Review dokumentasi audit harus dilakukan oleh seseorang yang memiliki
pengetahuan tentang klien dan situasi audit.
19
atas laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga mengevaluasi
apakah bukti itu mendukung pendapat audit dengan mengestimasikan
salah saji dalam setiap akun dan kemudian atas laporan keuangan
secara keseluruhan. Berasarkan evaluasi tersebut diterbitkanlah laporan
audit atas laporan keuangan.
20
televan terhadao tanggungjawab mereka unuk mengawasi proses
pelaporan keuangan
d. Untuk mendukung komunikasi dua arah yang efektif antara auditor
dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
Dalam SPAP ketentuan yang mewajibkan auditor untuk berkomunikasi
dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola tersevar dalam
berbagai standar audit.
SA 240 (tanggungjawab auditor terkait dengan kecurangan dalam
suatu audit atas laporankeuangan) para 41 dan 42
Kecuali semua pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
terlibat dalam pengelolaan entitas, dalam hal auditor telah
mengidentifikasi atau menduga adanya kecurangfan yang
melibatkan
a. Manajemen
b. Karyawan yang memiliki peran penting dalam pengendalian
internal
c. Karyawan lainnya yang bisa membuat kecurangan mungkin
berdampak material terhadap laporan keuangan, maka auditor
harus mengkomunikasikan secara tepat waktu hal tersebut kepada
pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.
Auditor harus mengkopmunikasikan kepada oihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola tentang hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan kecuangan yang menurut pertimbangan auditor
relevan dengan tanggung jawab mereka
SA 250 (pertimbangan atas peraturan perundang-undangan dalam
audit laporan keuangan) para 22 dan 24
Kecuali jika semua pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
ikut terlibat dalam manajemen entitas, dan oleh karebna itu mereka
menyadari permaslahan yang terkait dengan ketidakpatuhan yang
terjadi atau diduga terjadi yang sudah dikomunikasikan oleh auditor ,
maka auditor harus mengkomunikasikan kepada pihak yang
21
bertanggung jawab atas tata kelola permasalahan yang berkaitan
dengan ketidak patuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang ditemukan audior selama pelaksanaan audit, kecuali jika
permasalahan tersebut secara jelas tidak penting
Jika auditor menduga bahwa manajemen atau pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola terlibah dalam ketidak patuhan,
maka auditor harus mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak
yang berwenang di dalam entitas yang memiliki tangkat otiritas yang
lebih tinggi.
SA 265 (pengkomunikasian defisiensi dalam pengendalian internal
kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola dan
manajemen) para 9 dan a12
Auditor harus mengkomunkasikan secara tertulis tentang defisiensi
signifikan dalam pengendalian internal yang diidentifikasi selama
audit kepada pihak yng bertanggungjawab atas tata kelola secara
tepat waktu
Pengkmunikasian secara tertulis atas defisiensi signiikan kepada pihak
yang brtanggungjawab atas tata kelola mencerminkan pentingnya
hal ini, dan membantu pihak yang bertanggungjawab atas tata
keloloa dalam memenuhi tanggungjawab pengawasan mereka
SA 450 (pengevaluasian atas kesalahan penyajian yang diidentifikasi
selama audit)
Auditor harus mengkomunikasikan dengan pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola kealahan penyajian yang tidak
dikoreksi dan dampaknya, secara individual atau agregasi, terhadap
opini dalam laporan audit kecuali jika dilarang oleh peraturab
perundang-undangan.
Auditor juga harus mengkomunikasikan dengan pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola dampak kesalahan penyajian
yang tidak dikoreksi berkaitan dengan periode lalu terhadap
22
golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan yang relevan
serta lapran keuangan secara keseluruhan
SA 505 (konfirmasi eksternal) para 9
Jika auditor menyimpulkan bawha penolakan manajemen untuk
mengijinkan auditoe mengirim permintaan konfirmasi adalah tidak
masuk akal atau auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang
relevan dan andal dari prosedur audit alternated, auditor harus
mengkomunikasikan hal tersebut kepada pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola.
SA 510 (perikatan audit tahun pertana-saldo awal) para 7
Jika auditor memperoleh bukti audit bahwa saldo awal mengandung
kesalahan oenyajian yang dapat secara material berdampak
terhadap laporan keuangan peruode berjalan, auditor harus
melakukan prosedur audit tambahan yang diperlukan dalam kondisi
tersebut untuk menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan
tahun berjalan
SA 550 (pihak berelasi) para 27
Kecuali semua yang bertanggungjawab atas tata kelola terlibat
dalam pengelolaan entitas, auditor harus mengkomunikasikan hal-hal
signifikan yang timbul selama audir yang berkaitan dengan pihak
berelasi entitas kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata
kelola
SA 570 (kelangsungan usaha) para 23
Kecuali jika semua pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
terlibat dalam pengelolaan entitas, auditor harus mengkomunikasikan
dengan pihak yang bertangungjawab atas tata kelola, peristiwa
atau kondisi yang mungkin menimbulkan keraguan signifikan
terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya. Komunikasi seperti itu dengan pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola harus meliputi hal berikut:
23
o Apakah peristiwa atau kondisi merupakan suatu ketidak pastian
material
o Apakah penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah tepat
dalam penyusunan dan penyajian lapotan keuangan
o Kecukuoan pengungkaoan terkait dalam laporan keuangan
SA 705 (memodifikasi terhadap opini dalam laporan auditor
independen) para 28 dan a25
Ketika auditor berharap untuk memodifikasi opininya dalam laporan
auditor, auditor harus berkomunikasi dengan pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola tentang kondisi tang menuntun
pada modifikasi yang diharapkan tersebut dan usulan susunan kata-
kata atas modifikasi tersebut
Pengkomunikasian dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata
kelola tentang kondisi yang menuntun pada suatu modifikasi yang
diharapkan terhadap opini auditor dan susunan kata-kata yang
diusulkan atas modifikasi tersebut memungkinkan:
o Auditor untuk memberitahukan pihak yang bertanggungjawab
atas tata kelola memodifikasi dan alasan untuk memodifikasi
tersebut
o Auditor untuk mencari persetujuan dari pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola tentang fakta-fakta dari hal
yang menimbulkan modifikasi tersebut, atau mengonfirkasi hal
yang menimbulkan modifikasi tersebut, atau mengonfirmasikan hal-
hal yang terkait dengan ketidaksepakatan dengan manajemen
o Pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola memperoleh
kesempatan, jika relevan untuk menyediakan bagi auditor
informasi dan penjelasan lebih lanjut sehubungan dengan hal-hal
yang menimbulkan modifikasi tersebut
24
SURAT DITUJUKAN KEPADA MANAJEMEN
Setelah pengauditan selesai, auditor kadang merasa perlu untuk
menirim surat yang ditujikan kepada manajemen. Tujuan pengiriman
surat ini adalah untuk memberi informasi kepada personil klien tentang
rekomendasi yang diberikan akuntan public untuk perbaikan suatu
bidang teretentu dalam bisnis klien. Banyak kantor akuntan public
membuat surat ditujukan kepada manajemen pada setiap audit yang
dilakukan untuk menunjukan pada manajemen bahwa kantor akuntan
public memberi manfaat tambahan kepada entitas yang diauditnya
siluar jasa audit.
25
DAFTAR PUSTAKA
26