Anda di halaman 1dari 2

Kegiatan

Kegiatan ECCE kami dilakukan dalam 7x pertemuan dimana pada pertemuan pertama kami diajak
berkeliling di panti rehabilitasi Yakkum untuk melihat kegiatan apa saja yang ada disana. Kami lalu dibagi
ke dalam 4 kelompok yang ditempatkan ke dalam setiap stase seperti pendidikan,fisioterapi,alat bantu
dan VTC.

Di stase pendidikan kami membantu para guru untuk mengajarkan anak-anak penyandang disabilitas
(cerebral Palsy) bagaimana caranya berhitung, bernyanyi dan sebagainya

Di stase fisioterapi kami ditugaskan untuk membanut para penyandang disabilitas dalam melakukan
terapi seperti menggerkakkan kaki dan anggota tubuh lainnya dengan menggunakan alat seperti
treadmill atau digerakan secara manual

Di stase alat bantu kami membantu para pekerja di tempat teersbut dalam memproduksi alat bantu
untuk penyandang disabilitas alat bantu yang diproduksi kebanyakan berupa kaki palsu.

Di stase VTC atau stase pengembangan ketrampilan yang kebetulan jadwalnya pada saat itu adalah
menjahit kami diajarkan bersama mengenai bagaimana caranya menjahit, dan bahkan kami diajarkan
cara untuk membuat rok. Di tempat tersebut kami malah yang dibantu dalam menjahit karena
kurangnya pengalaman kami dalam menjahit.

Pada pertemuan terakhir kami di panti rehabilitasi Yakkum berdasarkan saran dari bu Rumi (salah satu
guru yang mengajar di stase pendidikan) kami melakukan penyuluhan “makanan Sehat” terutama untuk
penderita Cerebral Palsy. Materi tersebut dibawakan oleh dr. Fenita, dimana materi tersbut berisi
mengenai makanan apa saja yang baik bagi penderita Cerebral Palsy dan bagaimana cara
memberikannya. dalam penyuluhan tersebut para orangtua dengan aktif memberikan pertanyaan
seperti bagaimana cara mengatasi anak-anak yang sulit makan sayuran, dan bagaimana cara mencegh
obesitas pada anak. Yang telah dijawab oleh dr. fenita
Pembelajaran

Pada kunjungan kami di panti rehabilitasi Yakkum ini kami juga menemukan berbagai kesulitan di
beberapa stase seperti yang pertama kurangnya informasi mengenai produksi alat bantu di stase
produksi dan fitting, sehingga ada salah satu klien yang marah karena menunggu terlalu lama tanpa
adanya kejelasan dari pihak yang memproduksi alat bantu. Seharusnya dari awal para klien di
informasikan mengenai bagaimana prosedur atau urutan-urutan dari pembuatan alat bantu tersebut
agar tidak terjadi miskomunikasi dan membuat klien jengkel dan marah. Karena memamng pada
dasarnya pembuatan alat bantu memiliki prosedur yang cukup rumit, panjang dan memakan waktu yang
lama agar bisa selesai.

Yang kedua para pekerja di stase produksi memiliki kesadaran yang rendah dalam penggunaan APD,
padahal jika dilihat tempat atau ruangan produksi alat bantu memiliki sirkulasi udara yang kurang baik
selain itu juga banyak serpihan-serpihan kayu halus yang berterbangan dan juga debu-debu hasil dari
pembuatan alat bantu yang mungkin saja dapat mempengaruhi atau merusak system pernapasan para
pekerja.

Dan yang ketiga di stase pendidikan para orang tua masih kesulitan mengatasi anak mereka yang susah
makan dan masih kurang paham makanan apa saja yang baik untuk kesehatan anak mereka. Karena
beberapa orang tua mengeluhkan sulitnya anak mereka untuk makan padahal mereka sudah mencoba
dengan berbagai cara termasuk membujuk anak-anak merkea untuk makan. Selain itu ada orang tua
yang mengeluhkan anaknya yang terlihat obesitas, sehingga apa saja yang harus diberikan agar anaknya
tidak obesitas selain dari berolahraga (karena anak dengan Cerebral Palsy memiliki keterbatasan dalam
berolahraga)

Oleh karena permasalahan tersebut kami berinisiatif untuk melakukan

1. Pembagian masker gratis dikarenakan kurangnya kesadaran dalam penggunaan APD oleh
pekerja membuat kami mengkhawatirkan kesehatan para pekerja tersebut. Karena mereka
harus bekerja ditempat yang kuarang sehat setiap harinya ttanpa penggunaan APD
2. Pembuatan dan penyerahan Banner. Kami membuat banner dengan ukuran yang cukup besar
mengenai prosedur atau urutan-urutan pembuatan alat bantu agar nantinya tidak terjadi
kesalah pahaman mengenai waktu produksi alat bantu.
3. Pelaksanaan penyuluhan “makanan Sehat”. Kami melaksanakan penyuluhan “Makanan Sehat”
yang dibawakan oleh dr. Fenita yang bertujuan untuk menginformasikan para orang tua
mengenai makanan apa saja yang baik untuk anak mereka, bagaimana cara memasaknya
dengan baik dan kandungan apa saja yang harus ada dalam makanan anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai