Anda di halaman 1dari 14

Makalah Ilmu Sosial dan Budaya

Pengaruh Pembangunan Industri Terhadap Pencemaran


Lingkungan

Nama : Kafita Krisnatul Islamiyah


NIM : 15030194029
Kelas : PKU 2015

PRODI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2016

1
DAFTAR ISI

A. HALAMAN SAMPUL ...........................................................................1


B. DAFTAR ISI ...........................................................................................2
C. BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................4
1.3 Tujuan ..............................................................................................4
D. BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi Lingkungan Hidup .............................................................5
2.2 Pengertian Dan Macam-Macam Pencemaran Lingkungan .............5
2.3 Penyebab dan Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Industri.. .7
2.4 Contoh Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Industri .............9
2.5 Penanganan Pencemaran Lingkungan akibat Industri ...................10
E. BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................12
3.2 Saran ..............................................................................................13
F. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................14

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pencemaran Lingkungan merupakan masalah kritis dan hampir ada di


setiap Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang yang semakin
penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan,
kehidupan dan kelangsungan perkembangan lingkungan hidup. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini.
Kemajuan ilmu dan teknologi manusia telah banyak membawa
kesejahteraan hidup mereka. Namun tampaknya kesejahteraan ini diperoleh
bukan tanpa resiko terhadap ancaman eksistensi mereka sebagai organisme
hidup. Produk-produk industri akan dibarengi dengan hasil sampingan yang
bisa merusak kualitas lingkungan hidup manusia. Dampak negative dari
kemajuan ilmu dan teknologi itu tidak terlepas dengan cara pandang manusia
mengenai kebutuhan dan keinginan. Walaupun bentuk keinginan manusia itu
satu sama lain tidak sama, namun secara garis besar dapat dinyatakan bahwa
sifat dari keinginan tersebut adalah tidak terbatas. Hal ini berbeda sekali
dengan kebutuhan, karena sifat dan bentuk kebutuhan manusia ini akan
bersifat objektif.
Bila ditinjau bahwa tujuan manusia adalah mampu bertahan hidup
didunia ini, maka sebagai prinsip-prinsip kebutuhan hidup pada semua
organisme, kebutuhan manusia ini pun ada batasnya dan tidak perlu terlalu
berlebihan baik mengenai perumahan, kendaraan, makan dan lainnya.
Dampak negative yang ditimbulkan dengan majunya ilmu pengetahuan dan
teknologi itu adalah adalah adanya polusi atau pencemaran. Pencemaran ini
dapat berupa pencemaran tanah, air, udara yang hingga kini masih dihadapi
oleh manusia dibelahan dunia manapun.
Akibat dari pencemaran ini sendiri tidak hanya mengakibatkan kerugian
material akan tetapi juga kerugian immaterial yang membuat terganggunya
kehidupan manusia. Atas dasar inilah sebagai manusia kita harus merasa
berada dalam suatu system, yaitu system ekologi pada umumnya sehingga
dengan itu kita mampu menghargai keseimbangan alam sekecil apapun

3
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan tersebut, tentunya
harus mengetahui terlebih dahulu sumber pencemarannya, bagaimana proses
pencemaran itu terjadi dan bagai mana langkah penyelesaian pencemaran
lingkungan itu sendiri. Selain itu masyarakat seharusnya lebih
memperhatikan keadaan lingkungan disekitarnya. Karena sebagai makhluk
sosial harus bisa bertindak sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.Agar
kelestarian alam tetap terjaga dan lingkungan tidak tercemar serta nyaman
untuk ditempat tinggali oleh masyarakat penduduk, maka perlu sekali
dilakukan sebuah tindakan atau upaya-upaya mengatasi pencemaran
lingkungan.
Sehubungan hal tersebut, maka dalam hal ini penulis menyusun makalah
yang bertemakan “Pencemaran Lingkungan Akibat Industri dan hubungannya
terhadap sosial dan budaya” agar dapat mengetahui pencemaran apa saja
yang bisa ditimbulkan oleh Pabrik – Pabrik Industri dan bagai mana cara
penggulanganya.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dihadapi oleh masyarakat adalah kurangnya pemahaman
mengenai dampak negatif terhadap pembangunan pabrik-pabrik industri serta
upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan pencemaran
lingkungan yang terjadi disekitar lingkungan tersebut.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam pencemaran
lingkungan
b. Untuk mengetahui penyebab terjadinya pencemaran lingkungan terutama
yang disebbabkan oleh kegiatan industri
c. Untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan akibat kegiatan
industri
d. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
menanggulangi pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Lingkungan Hidup


Sebelum penulis membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya
untuk mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Dalam
makalah ini akan disampaikan beberapa defisini tentang lingkungan. Menurut
Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan
kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup
terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada
definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan
Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua
samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan
kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi
nilainya, tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara
dalam segala aspeknya. Secara hukum maka wawasan dalam
menyelenggarakan penegakan hukumpengelolaan lingkungan hidup di
Indonesia adalah Wawasan Nusantara.

2.2 Pengertian Dan Macam-Macam Pencemaran Lingkungan


Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya
tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran

5
terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia,
maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan
menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas
kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di
lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuhan atau benda lainnya. Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan
berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban
pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah
industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi: Pencemaran Air.
Pencemaran Udara. Pencemaran Tanah.
1. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia dan industry. Pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sampah
organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air
limbahnya seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan
padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen
dalam air.
2. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar
sekunder.
a) Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida

6
adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran.
b) Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk
dari reaksi pencemarpencemar primer di atmosfer. Pembentukan
ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari
pencemaran udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem
yang kompleks, dinamik, dan rapuh.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak/ zat kimia/ limbah, air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.

2.3 Penyebab dan Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Industri


Pembangunan di sektor dunia Industri merupakan cara yang tepat
dalam menanggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Melalui
pembangunan proyek industri pemerintah dan para pengusaha mampu
mempekerjakan rakyat yang memiliki potensi baik. Hal ini juga dapat
meningkatan perekonomian negara karena dengan proyek industri maka
negara dapat mengurangi barang-barang import. Dunia Industri juga dapat
mengajarkan dan mendidik bangsa agar menjadi bangsa yang produktif,
inovatif dan kreatif sehingga dalam beberapa tahun bangsa kita bisa
menghilangkan sifat konsumtif. Pembanguan yang terus meningkat
khususnya dibidang industri membuat masyarakat harus memahami dan

7
mengetahui tentang industri itu sendiri karena hasil dari proses industi ini
menghasilkan dampak positif dan dampak negatif.

Meskipun memiliki dampak positif yang besar bagi bangsa dan negara
namun pembangunan proyek industri sering kali menyebabkan kasus-kasus
pencemaran yang jelas-jelas merusak lingkungan. Banyak proyek-proyek
pembangunan industri maupun kegiatan produksi yang ada didalamnya tidak
memenuhi dan menaati kaidah lingkungan hidup. Sehingga lingkungan
sekitar pabrik industri mengalami pencemaran tanah, air dan udara. Hal ini
tentu saja mengakibatkan gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar pabrik.
Banyak penyakit-penyakit kulit, gangguan pernapasan dan gangguan
pencernaan yang menyerang warga sekitar.

Kasus pencemaran lingkungan akibat industri perlu mendapat perhatian


lebih dari pemerintah. Walaupun sudah ditetapkannya peraturan perundangan
tentang hal ini namun masih banyak saja para pengawas dan pelaksana
peraturan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka dengan
mudah menerima uang suapan dan membiarkan pabrik-pabrik yang
membuang limbahnya ke daerah pemukiman warga.

Kasus pencemaran udara yang terjadi akibat industri diakibatkan oleh


pembuangan gas pembakaran mesin diesel dan gas sisa produksi yang
dibuang melalui cerobong asap, namun dalam kasus ini cerobong asap yang
dipergunakan sebagai saluran pembuangan sekaligus penyaringan udara sisa
sebelum dibuang tidak memiliki spesifikasi yang baik dalam mengurangi
polusi. Selain itu ketinggian dan kemiringan cerobong asap juga harus ideal
sehingga udara sisa yang dibuang tidak mengenai lingkunngan tempat tinggal
warga.

Berbeda dengan kasus pencemaran udara, pencemaran air dan tanah


dipengaruhi oleh pembuangan limbah yang dibuang ke sungai atau saluran air
warga. Pencemaran ini diakibatkan juga oleh pengolahan dan sterilisasi
limbah yang kurang baik sehinngga limbah yang dibuang ke sungai masih
menggandung bahan-bahan logam maupun organik yang berbahaya. Bahan-

8
bahan ini bukan hanya menggangu kesehatan warga namun juga dapat
menganggu populasi hewan dan tumbuhan air serta dapat menyebabkan
mutasi.

Pada pembangunan industri sering menggunakan bahan-bahan kimia


dalam proses produksi. Bahan-bahan kimia ini sering sekali mengakibatkan
keracunan bagi orang yang tidak sengaja mengenainya. Bahan-bahan kimia
tersebut antara lain HCl, H2S H2SO4, HNO3. Bahan tersebut biasa digunakan
dalam melarutkan cat, vernis, lemak, oli dan karet. Bahan-bahan diatas ada
yang bersifat basa dan asam. Umunya bahan-bahan ini sering mengakibatkan
gangguan pernapasan dan iritasi pada kulit karena sifat asam yang terkandung
dalam bahan tersebut.

Jika limbah dari bahan-bahan korosif tersebut mencemari lingkungan dan


tidak sengaja dikonsumsi warga maka dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan kulit, mata dan organ tubuh terutama hati
dan ginjal. Bahan- bahan tersebut juga dapat mengakibatkan kebutaan dan
hilangnya kesadaran atau pingsan bila terkena dalam jumlah yang banyak dan
jangka waktu yang sedikit. Maka dari itu sangat diperlukan kemampuan
khusus untuk mengolah bahan-bahan berbahaya tersebut dengan bijak agar
tidak membahayakan lingkungan sekitar.

2.4 Contoh Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Industri


Salah satu contoh dampak pencemaran yang ditimbulkan akibat kegiatan
industri salah satunya terdapat di Desa Nusa Penida Kec. Nusa Penida Kab.
Klungkung, Bali, Indonesia yakni kegiatan penambangan kapur. Di desa ini
penambangan masih dilakukan dengan sederhana tanpa memperhatikan
kondisi lingkungan dan keselamatan kerja. Apabila kegiatan ini dilakukan
terus menerus maka akan membawa dampak negatif yang tinggi terhadap
lingkungan. Contoh dampak negatif dari penambangan ini adalah :
1. Kerusakan struktur dan tekstur tanah di daerah penambangan merusak
lingkungan abiotik.
2. Penambangan menyebabkan banyak lubang dan membuat permukaan
menjadi tidak rata.

9
3. pengangkutan dengan pickup mengakibatkan jalan berdebu.
4. Karena tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
maka akan timbul kecelakaan kerja baik ringan ataupun berat.
Upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan, perusahaan
menerapkan sistem Green industry. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi
dampak negatif proses industri terhadap lingkungan sekitar.Dampak negatif
dari industri bisa berguna apabila masyarakat dapat mengolahnya.
Bila kita mengetahui tentang pengelolaan industri dengan baik maka
akan mengurangi dampak negatif untuk lingkungan. bahkan apabila kita
dapat melihat peluang dan membuat inovasi pada dampak negatif yang
terjadi, kita dapat menghasilkan hal yang berguna untuk kehidupan.

2.5 Penanganan (Pencegahan) Pencemaran Lingkungan akibat Industri

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan


Hidup dijelaskan bahwa upaya penanganan terhadap permasalahan
pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian.

Upaya pencegahan adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang


lebih berat. Adapun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya
pembuatan standar bahan baku mutu lingkungan, pengawasan lingkungan dan
penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran
lingkungan. Secara umum, berikut merupakan upaya pencegahan atas
pencemaran lingkungan.

1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak


mencemari lingkungan
2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman
penduduk

3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis pestisida,


insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari
pencemaran lingkungan.

4. Melakukan penghijauan.

10
5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku
kegiatan yang mencemari lingkungan

6. Membuang sampah pada tempatnya.

7. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan

8. Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk


menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat
lingkungan hidup yang sesungguhnya disekitar kawasan industri.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembangunan yang mengandalkan teknologi dan industri dalam


mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi seringkali membawa dampak
negatif bagi lingkungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan akan
menyebabkan menurunnya mutu lingkungan hidup, sehingga akan
mengancam kelangsungan makhluk hidup, terutama ketenangan
dan ketentraman hidup manusia. Dampak pencemaran lingkungan khususnya
bagi kesehatan manusia akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh.
Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia
yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak
jarang manusia saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit kulit,
kerusakan jaringan kulit, mata dan organ tubuh terutama hati dan ginjal dll.

Bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan industri zat kimia seperti
HCl, H2S H2SO4, HNO3 dengan konsentrasi yang relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan yang sudah ada di udara. Apabila terjadi dalam jangka
waktu yang panjang dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di
udara dan dengan demikian dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan
lingkungan sekitar industri. Cara penanganan pencemaran lingkungan dapat
dilakukan dengan cara :

1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri


2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan permukiman

3. Melakukan pengawasan atas penggunaan bahan yang berbahaya

4. Melakukan penghijauan.

5. Memberikan sanksi terhadap pelaku kegiatan pencemaran lingkungan

6. Membuang sampah pada tempatnya.

7. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan

12
8. Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan.

3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki
lingkungan untuk generasi mendatang.
a. Perlu adanya penelitian secara ilmiah terhadap lingkungan sehingga
problem-problem lingkungan dapat ditanggulangi dengan cepat.
b. Dibutuhkan kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka
mempertahankan kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan atau
kemusnahan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agus Adipura. 2014. Pencemaran Lingkungan Akibat Industri. Web


Publikasi: http://www.slideshare.net (online). Diakses pada 05
Desember 2016 Pukul 18:30 WIB

Algunadi, I Gede. Analisis Dampak Penambangan Batu Kapur Terhadap


Lingkungan di Kecamatan Nusa Penida. Web Publikasi:
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG/article/view/1226
(online). Diakses pada 05 Desember 2016 Pukul 19:00 WIB

Gita, Meri. 2015. Pencemaran Udara Akibat Senyawa Anorganik. Web


Publikasi: http://www.slideshare.net (online). Diakses pada 05
Desember 2016 Pukul 17:00 WIB

Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988.

14

Anda mungkin juga menyukai