Anda di halaman 1dari 3

Nama : Miftahul Jannah

NIM : A31115501
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
BAB 5 KERANGKA TEORITIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS

Kerangka teoritis (theoritical framework) menunjukkan keyanikan penulis


pada bagaimana fenomena tertentu (atau variabel atau konsep) saling terkait
satu sama lain (model) dan penjelasan dan mengapa penulis yakin bahwa
variabel tersebut terkait satu sama lain (teori). Baik model dan teori mengalir
secara logis dari catatan penelitian sebelumnya dalam bidang masalah tersebut.
Proses membuat kerangka teoritis termasuk:

1. Memperkenalkan definisi dari konsep atau variable dalam model


penelitian.
2. Mengembangkan model konseptual yang memberikan representatif
deskriptif dari teori yang dipaparkan penulis.
3. Menyatakan teori yang memberikan penjelasan untuk hubungan
antarvariabel dalam model penelitian.

Dari kerangka teoritis kemudian dapat disusun hipotesis yang dapat diuji
untuk menguji apakah teori valid atau tidak. Hubungan yang dihipotesiskan
tersebut kemudian dapat diuji dengan analisis statistik yang tepat. Sehingga,
seluruh penelitian bergantung pada dasar kerangka teoritis. Bahkan, jika
hipotesis yang dapat diuji tidak perlu disusun (seperti dalam sejumlah proyek
penelitian terapan), penyusunan kerangka teoritis yang baik menjadi hal yang
penting untuk menguji masalah yang sedang diteliti.

Variabel (variable) adalah apapun yang dapat membedakan atau


mengubah nilai. Nilai dapat berbeda dari berbagai waktu untuk objek atau orang
yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.
Contoh variable adalah unit produksi, absensi, dan motivasi. Empat jenis variabel
utama, yaitu :

1. Variabel terikat (dependent variable, disebut juga variabel kriteria—


criterion variable)
2. Variabel bebas (independent variabel, disebut juga variabel prediktor—
predictor variable)
3. Variabel moderator (moderating variabel)
4. Variabel perantara (intervening variable)
Kerangka teoritis merupakan pondasi dimana seluruh proyek penelitian
didasarkan. Kerangka teoritis adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan,
dan dielaborasi secara logis antarvariabel yang dianggap relevan dengan situasi
masalah dan diidentifikasikan melalui proses seperti wawancara, pengamatan,
dan tinjauan literatur. Pengalaman dan intusisi juga berperan dalam menyususn
kerangka teoritis. Terdapat tiga ciri dasar yang harus dimasukkan dalam
kerangka teoritis :

1. Variabel yang dianggap relevan dengan studi harus ditentukan dengan


jelas.
2. Model konseptual yang menjelaskan hubungan diantara variabel-variabel
dalam model tersebut harus diberikan.
3. Harus ada penjelasan yang jelas mengapa penulis memperkaitkan
hubungan tersebut ada.

Hipotesis (hypothesis) daapat didefinisikan sebagai pernyataan


sementara, namun dapat diuji, yang memprediksi apa yang ingin peneliti
temukan dalam data empiris peneliti. Hipotesis dibuat dari teori yang menjadi
dasar dari model konseptual peneliti dan sering kali berhubungan dengan
sifatnya. Dari awal, hipotesis dapat didefinisikan sebagai hubungan yang
diperkirakan secara logis antara dua variabel atau lebih yang ditunjukkan dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan
hubungan yang diperkirakan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi.

BAB 6 UNSUR-UNSUR DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian (research design) adalah rencana untuk pengumpulan,


pengukuran, dan analisis data, berdasarkan pertanyaan penelitian dari studi.

Studi dapat bersifat eksploratif atau deskriptif, atau kausal. Sifat studi
bergantung kepada tahap dimana peningkatan pengetahuan mengenai topik
yang diteliti. Keputusan desain menjadi semakin ketat saat kita berlanjut dari
tahap eksploratif, dimana kita berusaha untuk mengeksplorasi bidang penelitian
bisnis baru ke tahap deskriptif, dimana kita mencoba untuk menjelaskan
karakteristik tertentu dari fenomena yang menjadi pusat perhatian ke tahap
kausal, tahap pengujian hipotesis, di mana kita menguji apakah hubungan yang
diperkirakan telah terbukti.
Tingkat intervensi oleh peneliti memiliki keterkaitan langsung dengan
apakah studi yang dilakukan adalah korelasional atau kausal. Studi korelasional
dilakukan dalam lingkungan alami dengan intervensi minimum dari peneliti dan
arus kejadian yang normal. Dalam studi yang dilakukan untuk menentukan
hubungan sebab-akibat, peneliti mencoba untuk memanipulasi variabek tertentu
untuk mempelajari pengaruh dari manipulasi tersebut pada variabel terikat yang
diteliti.

Penelitian bisnis dapat dilakukan dalam lingkungan yang alami, dimana


kejadian berlangsung secara normal (yaitu, dalam situasi tidak diatur—
noncontrived setting) atau dalam keadaan afiliasi dan situasi yang diatur
(contrived setting).

Ada beberapa strategi yang digunakan dalam penelitian, yaitu :

 Eksperimen • Penelitian survei


 Observasi • Studi kasus
 Teori dasar • Penelitian tindakan
 Metode campuran

Unit analisis (unit of analysis) merujuk pada tingkat kesatuan data yang
dikumpulkan selama tahap analisis data selanjutnya. Unit analisis ini dapat
berupa individu, pasangan (dyads), kelompok, organisasi, atau kebudayaan.

Studi one-shot atau cross-sectional adalah sebuah studi yang dapat


dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode
hari, minggu, atau bulan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.
Sedangkan Studi longitudinal (longitudinal studies) adalah sebuah studi ketika
data pada variabel terikat dikumpulkan pada dua batas waktu atau lebih untuk
menjawab pertanyaan penelitian.

Pengetahuan tentang persoalan desain penelitian membantu manajer


untuk memahami apa yang berusaha dilakukan oleh peneliti. Manajer juga
memahami mengapa laporan terkadang menunjukkan hasil analisis data
berdasarkan ukuran sampel yang kecil ketika banyak waktu yang dihabiskan
dalam pengumpulan data dari beberapa kelompok individu.

Anda mungkin juga menyukai