NIM : A31115501
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
BAB 5 KERANGKA TEORITIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS
Dari kerangka teoritis kemudian dapat disusun hipotesis yang dapat diuji
untuk menguji apakah teori valid atau tidak. Hubungan yang dihipotesiskan
tersebut kemudian dapat diuji dengan analisis statistik yang tepat. Sehingga,
seluruh penelitian bergantung pada dasar kerangka teoritis. Bahkan, jika
hipotesis yang dapat diuji tidak perlu disusun (seperti dalam sejumlah proyek
penelitian terapan), penyusunan kerangka teoritis yang baik menjadi hal yang
penting untuk menguji masalah yang sedang diteliti.
Studi dapat bersifat eksploratif atau deskriptif, atau kausal. Sifat studi
bergantung kepada tahap dimana peningkatan pengetahuan mengenai topik
yang diteliti. Keputusan desain menjadi semakin ketat saat kita berlanjut dari
tahap eksploratif, dimana kita berusaha untuk mengeksplorasi bidang penelitian
bisnis baru ke tahap deskriptif, dimana kita mencoba untuk menjelaskan
karakteristik tertentu dari fenomena yang menjadi pusat perhatian ke tahap
kausal, tahap pengujian hipotesis, di mana kita menguji apakah hubungan yang
diperkirakan telah terbukti.
Tingkat intervensi oleh peneliti memiliki keterkaitan langsung dengan
apakah studi yang dilakukan adalah korelasional atau kausal. Studi korelasional
dilakukan dalam lingkungan alami dengan intervensi minimum dari peneliti dan
arus kejadian yang normal. Dalam studi yang dilakukan untuk menentukan
hubungan sebab-akibat, peneliti mencoba untuk memanipulasi variabek tertentu
untuk mempelajari pengaruh dari manipulasi tersebut pada variabel terikat yang
diteliti.
Unit analisis (unit of analysis) merujuk pada tingkat kesatuan data yang
dikumpulkan selama tahap analisis data selanjutnya. Unit analisis ini dapat
berupa individu, pasangan (dyads), kelompok, organisasi, atau kebudayaan.