Anda di halaman 1dari 9

Much.

Djunaidi, Mila Faila Sufa, Usulan Interval Perawatan Komponen Kritis Pada Mesin Pencetak Botol

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS


PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR)
BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME
Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa
Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Perawatan pencegahan (preventive maintenance) merupakan suatu


perawatan atau pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. PT KCI dalam melakukan perawatan komponen
mesin, yang dalam hal ini adalah komponen Mould Gear masih bersifat
corrective maintenance, artinya komponen akan diganti apabila benar-benar
telah mengalami kerusakan. Usulan dalam perawatan pencegahan ini
difokuskan pada komponen kritis pada mould gear. Data yang digunakan
adalah data kerusakan komponen pada Bulan Juli 2006. Metode yang
digunakan untuk menentukan interval waktu penggantian pencegahan
adalah metode Age Replacement yaitu menentukan interval penggantian
pencegahan berdasarkan umur optimal komponen. Komponen yang diamati
dalam tulisan ini adalah komponen mould dan blow head.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan maka diketahui interval waktu
penggantian pencegahan dengan menggunakan metode Age Replacement
untuk komponen mould = 49 jam dan blow head = 42 jam. Setelah dilakukan
perawatan berupa penggantian pencegahan tersebut maka nilai availability
dari mould gear sebesar 86.287 %.

Kata kunci : mould gear, preventive maintenance, age replacement, reliability,


availability.

Latar Belakang Mesin produksi merupakan salah satu


Untuk menghasilkan produk dengan dari sumber daya yang ada yang harus
harga yang kompetitif, perusahaan harus dioptimalkan penggunaannya. Untuk
mampu mengoptimalkan segala sumber menjamin agar mesin bisa beroperasi
daya yang dimilikinya. Dengan demikian, dengan baik dan optimal diperlukan
perusahaan akan mampu menghasilkan adanya suatu sistem perawatan yang baik
produk atau output yang sesuai dengan pula. Sistem perawatan yang kurang baik
target serta mampu mengantisipasi akan menyebabkan mesin mudah rusak
kerugian yang mungkin timbul, sehingga dan proses produksi akan terganggu
akan meningkatkan produktivitas dan bahkan terhenti.
harga jual produk. PT. KCI merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang produksi botol

33
JURNAL TEKNIK GELAGAR, Vol. 18, No. 01, April 2007 : 33 - 41

gelas (glass packaging). Bagi perusahaan, pemeliharaan fasilitas pabrik serta


mesin memegang peranan yang sangat mengadakan perbaikan, penyesuaian
vital untuk mendukung jalannya proses atau penggantian yang diperlukan agar
produksi sebab hampir semua proses terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang berlangsung menggunakan produksi yang sesuai dengan yang
mesin, terutama dalam hal ini adalah direncanakan.
mould gear (alat pencetak botol). Oleh 3. Menurut Dhillon (1997), perawatan
sebab itu perawatan yang terencana dengan adalah semua tindakan yang penting
baik merupakan hal yang sangat penting dengan tujuan untuk menghasilkan
agar proses produksi berjalan lancar. produk yang baik atau untuk
Sistem perawatan mesin, khususnya mengembalikan kedalam keadaan yang
mould gear, yang dilakukan PT. KCI memuaskan.
selama ini masih bersifat korektif yaitu Sedang tujuan dilakukan perawatan
perawatan setelah terjadi kerusakan. menurut Corder (1988) adalah antara lain:
Kerusakan komponen ini biasanya akan 1. Memperpanjang kegunaan aset (yaitu
ditandai dengan ditemukannya banyak setiap bagian dari suatu tempat kerja,
produk yang mengalami kecacatan (reject). bangunan dan isinya)
2. Menjamin ketersediaan optimum
Perumusan Masalah peralatan yang dipasang untuk
Peranan perawatan tehadap komponen produksi atau jasa untuk mendapatkan
mould gear sangat penting artinya untuk laba investasi semaksimal mungkin
mencegah terjadinya kecacatan produk 3. Menjamin kesiapan operasional dari
masal dan mencegah terjadinya downtime seluruh peralatan yang diperlukan
produksi. Dan perawatan yang paling baik dalam keadaan darurat setiap waktu
digunakan adalah perawatan pencegahan 4. Menjamin keselamatan orang yang
sebelum terjadinya kerusakan (preventive menggunakan sarana tersebut
maintenance). Untuk itu, disini akan
dirumuskan mengenai “usulan perawatan Blanchard (1980) mengklasifikasi
pencegahan komponen kritis dari alat perawatan menjadi 6 bagian, yaitu:
pencetak botol (mould gear) berdasarkan 1. Corrective Maintenance, merupakan
kriteria minimasi downtime”. perawatan yang terjadwal ketika suatu
sistem mengalami kegagalan untuk
LANDASAN TEORI memperbaiki sistem pada kondisi
Beberapa pengertian perawatan tertentu.
(maintenance) menurut ahli : 2. Preventive Maintenance, meliputi
1. Menurut Corder (1988), perawatan semua aktivitas yang terjadwal untuk
merupakan suatu kombinasi dari menjaga sistem / produk dalam kondisi
tindakan yang dilakukan untuk operasi tertentu. Jadwal perawatan
menjaga suatu barang dalam, atau meliputi periode inspeksi.
untuk memperbaikinya sampai, suatu 3. Predictive Maintenance, sering
kondisi yang bisa diterima. berhubungan dengan memonitor
2. Menurut Assauri (1993), perawatan kondisi program perawatan preventif
diartikan sebagai suatu kegiatan dimana metode memonitor secara

34
Much.Djunaidi, Mila Faila Sufa, Usulan Interval Perawatan Komponen Kritis Pada Mesin Pencetak Botol

langsung digunakan untuk menentukan ketika digunakan untuk periode waktu


kondisi peralatan secara teliti. yang diinginkan dalam kondisi operasi
4. Maintenance Prevention, merupakan yang spesifik (Dhillon, 1997).
usaha mengarahkan maintenance free Berdasarkan definisi diatas, maka ada
design yang digunakan dalam konsep beberapa hal yang perlu diperhatikan,
“Total Predictive Maintenance yaitu:
(TPM)”. Melalui desain dan 1. Probabilitas, dimana nilai reliability
pengembangan peralatan, keandalan adalah berada diantara 0 dan1.
dan pemeliharaan dengan 2. Kemampuan yang diharapkan, harus
meminimalkan downtime dapat digambarkan secara terang atau jelas.
meningkatkan produktivitas dan Untuk setiap unit terdapat suatu
mengurangi biaya siklus hidup. standar untuk menentukan apa yang
5. Adaptive Maintenance, menggunakan dimaksud dengan kemampuan yang
software komputer untuk memproses diharapkan.
data yang diperlukan untuk perawatan. 3. Tujuan yang diinginkan, dimana
6. Perfective Maintenance, meningkatkan kegunaan peralatan harus spesifik. Hal
kinerja, pembungkusan/ pengepakan/ ini dikarenakan terdapat beberapa
pemeliharaan dengan menggunakan tingkatan dalam memproduksi suatu
software komputer. barang konsumen.
Preventive maintenance dibedakan 4. Waktu, merupakan parameter yang
atas dua kegiatan (Assauri, 1993), yaitu: penting untuk melakukan penilaian
1. Routine Maintenance, yaitu kegiatan kemungkinan suksesnya suatu sistem.
pemeliharaan yang dilakukan secara 5. Kondisi Lingkungan, mempengaruhi
rutin, sebagai contoh adalah kegiatan umur dari sistem atau peralatan seperti
pembersihan fasilitas dan peralatan, suhu, kelembaban dan kecepatan
pemberian minyak pelumas atau gerak. Hal ini menjelaskan bagaimana
pengecekan oli, serta pengecekan perlakuan yang diterima sistem dapat
bahan bakar dan sebagainya. memberikan tingkat keandalan yang
2. Periodic Maintenance, yaitu kegiatan berbeda dalam kondisi operasionalnya.
pemeliharaan yang dilakukan secara
berkala. Perawatan berkala dilakukan Konsep Maintainability (Keterawatan)
berdasarkan lamanya jam kerja mesin Keterawatan didefinisikan sebagai
produk tersebut sebagai jadwal probabilitas suatu sistem / komponen akan
kegiatan misalnya setiap seratus jam kembali pada keadaan yang memuaskan
sekali. dan dalam kondisi operasi mampu
mencapai waktu downtime minimum
Konsep Reliability (Keandalan) (Dhillon, 1997). Definisi lain keterawatan
Keandalan dapat didefinisikan sebagai adalah probabilitas bahwa komponen atau
probabilitas sistem akan memiliki kinerja sistem yang rusak akan diperbaiki ke
sesuai fungsi yang dibutuhkan dalam dalam suatu kondisi tertentu dalam periode
periode waktu tertentu (Ebeling, 1997). waktu tertentu sesuai dengan prosedur
Definisi lain keandalan adalah probabilitas yang telah ditentukan (Ebeling, 1997).
suatu sistem akan berfungsi secara normal

35
JURNAL TEKNIK GELAGAR, Vol. 18, No. 01, April 2007 : 33 - 41

Prosedur perawatan melibatkan Pada dasarnya, downtime didefinisikan


perbaikan, ketersediaan sumber daya sebagai waktu suatu sistem / komponen
perawatan (tenaga kerja, suku cadang, tidak dapat digunakan (tidak berada dalam
peralatan, dsb), program perawatan kondisi yang baik) sehingga membuat
pencegahan, keahlian tenaga kerja dan fungsi sistem tidak berjalan (Gaspersz,
jumlah orang yang termasuk di dalam 1992). Prinsip utama dalam manajemen
bagian perawatan tersebut. sistem perawatan adalah untuk menekan
periode kerusakan (breakdown period)
Konsep Availability (Ketersediaan) sampai batas minimum, maka keputusan
Ketersediaan dapat didefinisikan penggantian komponen sistem berdasarkan
sebagai probabilitas suatu sistem downtime minimum menjadi sangat
beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu penting.
waktu tertentu dalam kondisi operasi yang Permasalahannya adalah penentuan
telah ditetapkan (Ebeling, 1997). Sehingga waktu terbaik untuk mengetahui kapan
ketersediaan merupakan fungsi dari suatu penggantian harus dilakukan untuk
siklus waktu operasi (reliability) dan meminimasi total downtime. Konflik yang
waktu downtime (maintainability). dihadapi adalah: (1) peningkatan frekuensi
penggantian dapat meningkatkan downtime
Mean Time To Repair (MTTR) karena penggantian tersebut, tetapi dapat
Ada beberapa cara pengukuran mengurangi waktu downtime akibat terjadi
keterawatan, namun yang paling sering kerusakan, (2) pengurangan frekuensi
digunakan dan yang akan dibahas pada penggantian akan menurunkan downtime
bagian ini adalah Mean Time To Repair karena penggantian, tetapi konsekuensinya
(MTTR). Secara umum waktu perbaikan adalah kemungkinan peningkatan
dapat diberlakukan sebagai variabel downtime karena kerusakan. Dari dua
random karena kejadian yang berulang- kondisi di atas, diharapkan untuk dapat
ulang dapat mengakibatkan waktu menghasilkan keseimbangan diantara
perbaikan yang berbeda-beda. keduanya. (Jardine, 1973).
MTTR diperoleh dengan Pada model ini terdapat dua jenis
menggunakan rumus (Ebeling, 1997): model standar bagi permasalahan
∞ ∞ penggantian yaitu model Block
MTTR = ∫ t.h(t )dt = ∫ (1 − H (t ))dt …... (1) Replacement dan model Age Replacement.
0 0 Block Replacement
Dimana: Model ini menentukan interval
h(t) adalah fungsi kepadatan peluang untuk penggantian optimal diantara penggantian
data waktu perbaikan. pencegahan untuk meminimasi total
H(t) adalah fungsi distribusi kumulatif downtime (Jardine, 1973). Pada model
untuk data waktu perbaikan. block replacement, tindakan penggantian
t adalah waktu. dilakukan pada suatu interval yang tetap.
Model ini digunakan jika diinginkan
Penggantian Komponen Kritis Dengan adanya konsistensi interval penggantian
Meminimumkan Downtime pencegahan yang telah ditentukan, walau

36
Much.Djunaidi, Mila Faila Sufa, Usulan Interval Perawatan Komponen Kritis Pada Mesin Pencetak Botol

sebelumnya telah terjadi penggantian yang M(tp) = nilai harapan panjang siklus
disebabkan adanya kerusakan. kerusakan (kegagalan)
Age Replacement
Pada model ini penggantian Pengumpulan Data
pencegahan dilakukan tergantung pada Pada penelitian ini, telah diambil data
umur pakai dari komponen. Tujuan model yang terkait dengan permasalahan yang
ini menentukan umur optimal dimana sedang dibahas, yaitu data yang diambil
penggantian pencegahan harus dilakukan pada Bulan Juli 2006.
sehingga dapat meminimasi total
downtime. (Jardine, 1973). Penggantian Data Downtime Mould Gear
pencegahan dilakukan dengan menetapkan Langkah pertama adalah pengambilan
kembali interval waktu penggantian data downtime komponen mould dan
pencegahan berikutnya sesuai dengan blowhead pada Mould Gear. Pengamatan
interval yang telah ditentukan jika terjadi dilakukan terhadap mesin yang mengalami
kerusakan yang menuntut dilakukannya total downtime kerusakan terbesar adalah
tindakan penggantian. M/c.21. Mesin M/c.21 merupakan mesin
Karena tinjauan yang dilakukan dalam pencetak botol. Data kerusakan terdapat
tulisan ini hanya terhadap satu komponen pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.
saja, maka perhitungan untuk penggantian Mould berfungsi alat pencetak botol
pencegahan menggunakan model age yang akan membentuk badan (body) botol
replacement. Adapun formulasi sebenarnya. Sedangkan blow head
perhitungan model age replacement adalah berfungsi untuk meniupkan angin pada
sebagai berikut (Jardine, 1973): cetakan terakhir sehingga terbentuk body
TpR(tp) + Tf {1 − R(tp)} (2) botol.
D(tp) =
(tp + Tp) R(tp) + {M (tp) + Tf }{1 − R(tp)} Tabel 1. Data Prosentase Downtime
Komponen Mould Gear pada M/c.21
Dimana:
D(tp) = total downtime per unit waktu Total
Persentase
untuk penggantian preventif No Komponen Downtime
DT
tp = panjang dari siklus (interval (jam)
waktu) preventif 1 Mould 17.08 26.12
Tp = downtime karena tindakan 2 Blank 18.83 28.79
preventif (waktu yang diperlukan 3 Baffle 1.75 2.68
untuk penggantian komponen 4 Funnel 0 0
karena tindakan preventif) 5 Blow head 9.67 14.79
Tf = downtime karena kerusakan 6 Plunger 1.58 2.42
komponen (waktu yang diperlukan 7 Cooler 0 0
8 Neck ring 14.91 22.8
untuk penggantian komponen
9 T.O.T 0 0
karena kerusakan)
10 Thimble 1.58 2.42
R(tp) = peluang dari siklus preventif
TOTAL 65.4 100
(pencegahan)

37
JURNAL TEKNIK GELAGAR, Vol. 18, No. 01, April 2007 : 33 - 41

Tabel 2. Data Kerusakan Komponen Mould pada M/c.21


No Tanggal Waktu Kerusakan Downtime (jam) Time To Failure (jam)
1 02/07/06 08.30 - 10.25 1.92 -
2 04/07/06 21.00 - 22.45 1.75 58.58
3 08/07/06 21.00 - 23.10 2.17 70
4 10/07/06 19.35 - 21.35 2 44.41
5 16/07/06 14.15 - 16.05 1.83 88.67
6 21/07/06 10.45 - 12.15 1.83 73.67
7 23/07/06 07.30 - 09.35 2.08 43.05
8 25/07/06 09.00 - 10.45 1.75 46.42
9 29/07/06 10.10 - 11.55 1.75 47.42
Tabel 3. Data Kerusakan Komponen Blow Head pada M/c.21
No Tanggal Waktu Kerusakan Downtime (jam) Time To Failure (jam)
1 01/07/06 21.00 - 22.10 1.17 -
2 03/07/06 03.25 - 04.20 0.92 52.25
3 07/07/06 23.30 - 24.35 1.08 43.17
4 09/07/06 07.35 - 08.35 1 31
5 11/07/06 10.00 - 10.50 0.83 49.42
6 15/07/06 11.50 - 12.55 1.08 49
7 18/07/06 16.25 - 17.35 1.17 75.50
8 24/07/06 09.10 - 10.20 1.17 87.59
9 28/07/06 16.30 - 17.45 1.25 53.75

Analisis Pemilihan Distribusi Hasil perhitungan berdasarkan index of


Pemillihan distribusi ini dilakukan fit masing-masing komponen terlihat pada
dengan menggunakan metode Least Tabel 4 dan Tabel 5.
Square Curve Fitting yaitu berdasarkan Berdasarkan pada hasil Tabel 4 dan
nilai index of fit yang paling besar. Tabel 5, langkah selanjutnya adalah
Pemilihan distribusi ini terdiri dari perhitungan parameter berdasarkan pada
Distribusi Weibull, Distribusi distribusi yang terpilih sementara. Metode
Eksponensial, Distribusi Normal, atau yang digunakan adalah Maximum
Distribusi Lognormal, dimana distribusi Likelihood Estimator (MLE). Hasil
yang dipilih adalah distribusi yang perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6.
memiliki nilai index of fit terbesar.

Tabel 4. Pemilihan distribusi berdasarkan index of fit untuk data time to failure
Komponen Distribusi Index of fit
Mould Eksponensial 0.980076
Blow Head Eksponensial 0.966588

38
Much.Djunaidi, Mila Faila Sufa, Usulan Interval Perawatan Komponen Kritis Pada Mesin Pencetak Botol

Tabel 5. Pemilihan distribusi berdasarkan index of fit untuk data downtime


Komponen Distribusi
Index of fit
Mould Eksponensial 0.980297
Blow Head Weibull 0.984069

Tabel 6. Hasil Perhitungan MLE untuk Analisis Perhitungan MTTF


Data Time To Failure Setelah didapat distribusi yang sesuai,
Komp. Distribusi Parameter maka selanjutnya adalah dilakukan
Terpilih perhitungan MTTF berdasarkan pada
Mould Lognormal µ = 4,044501 parameter distribusi yang terpilih. MTTF
tmed = 57,082695
adalah waktu rata-rata terjadinya
s = 0,255220
Blow Lognormal µ = 3,966061
kerusakan. Perbedaan distribusi
Head tmed = 54,383511 menyebabkan perbedaan cara perhitungan
s = 0,299708 MTTF, karena parameter yang digunakan
tidak sama. Hasil perhitungan MTTF untuk
Berdasarkan hasil dari Tabel 6, tiap komponen dapat dilihat pada Tabel 7.
selanjutnya dilakukan uji kecocokan
distribusi yang terpilih (sementara) untuk Tabel 7. Hasil Perhitungan MTTF
memastikan bahwa distribusi yang terpilih Komponen MTTF (jam)
itu benar-benar sesuai atau tidak. Bila Distribusi
ternyata setelah melalui uji kecocokan Mould Lognormal 64,85211
tersebut terjadi ketidaksesuaian distribusi, Blow Head Lognormal 56,881687
maka akan dipilih nilai index of fit terbesar
kedua, dihitung parameternya dan diuji Dari Tabel 7, didapat nilai MTTF
lagi distribusinya, demikian seterusnya untuk masing-masing komponen kritis.
hingga diperoleh kecocokan. Nilai MTTF sebesar 64,85211 jam pada
Uji-uji kecocokan distribusi yang komponen mould menunjukkan bahwa
digunakan bukan merupakan uji yang setelah satu kerusakan terjadi, maka
sifatnya umum, yaitu Uji Chi-Square, kurang lebih 64,85211 jam kemudian akan
melainkan uji yang sifatnya khusus bagi terjadi kerusakan lagi. Hal yang sama
tiap-tiap distribusi, yakni: Distribusi berlaku untuk komponen blow head.
Weibull dipakai Mann’s Test, Distribusi Analisis Perhitungan MTTR
Eksponensial dengan Bartlett Test, Perhitungan MTTR ini adalah
Distribusi Normal dan Lognormal dengan berdasarkan data downtime, yang
Kolmogorov-Smirnov Test. sebelumnya juga dilakukan uji kecocokan
Hasil dari pengujian tersebut, ternyata distribusi dan hasilnya sesuai, sehingga
pada komponen Mould dan Blow Head perhitungannya berdasarkan distribusi
tidak sesuai dengan index of fit terbesarnya yang sesuai tersebut. MTTR merupakan
yaitu Distribusi Eksponensial sehingga rata-rata waktu perbaikan kerusakan
distribusi yang dipakai adalah Distribusi komponen.
Lognormal. Hasil perhitungan MTTR untuk tiap
komponen dapat dilihat pada Tabel 8.

39
JURNAL TEKNIK GELAGAR, Vol. 18, No. 01, April 2007 : 33 - 41

Tabel 8. Hasil Perhitungan MTTR perawatan terhadapnya. Dengan demikian


Komponen Distribusi MTTR (jam) semakin besar nilai availability
Mould Lognormal 1,897708 menunjukkan semakin tinggi kemampuan
Blow Head Weibull 1,084437 komponen tesebut, atau dapat dikatakan
semakin nilai availability mendekati satu,
Analisis Penentuan Interval Waktu maka semakin baik keadaan komponen
Penggantian Pencegahan tersebut untuk dapat beroperasi sesuai
Model penggantian pencegahan yang fungsinya.
digunakan adalah model Age Replacement Hasil perhitungan nilai availability
yaitu menghitung umur optimal komponen komponen kritis pada mesin M/c.21 dapat
sebelum dilakukan penggantian dilihat pada Tabel 10.
pencegahan. Dapat dikatakan bahwa
apabila terjadi kerusakan sebelum waktu Tabel 10. Nilai Availability
yang telah ditentukan, maka penggantian Komponen Kritis
komponen selanjutnya adalah dilakukan Komponen Nilai Availability setelah
setelah komponen tersebut mencapai umur penggantian pencegahan
optimalnya, dihitung dari saat penggantian Mould 0,981269009
terakhir komponen sehingga dengan Blow Head 0,988196593
demikian pemakaian dari suatu komponen
selalu optimal dan tidak terjadi Analisis Perhitungan Tingkat
pemborosan karena penggantian yang tidak Keandalan (Reliability) Komponen
perlu. Kritis
Inti dari tindakan perawatan
Untuk melakukan penggantian
pencegahan ini adalah untuk menentukan
pencegahan ini dilakukan perhitungan
tingkat keandalan komponen kritis.
yang sifatnya trial and error hingga
Perhitungan tingkat keandalan ini
diperoleh nilai downtime minimum. Hasil
dilakukan untuk kondisi sebelum dan
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 9.
sesudah adanya tindakan perawatan
Tabel 9. Interval Waktu
pencegahan dalam beberapa waktu, dengan
Penggantian Pencegahan demikian bisa didapatkan suatu gambaran
Interval penggantian yang jelas bagaimana suatu sistem
Komponen pencegahan (jam) perawatan pencegahan dapat
meningkatkan keandalan.
Mould 49
Berikut ini adalah hasil perhitungan
Blow Head 41 tingkat keandalan komponen kritis kondisi
sekarang dan kondisi usulan setelah waktu
Analisis Perhitungan Availability operasi 100 jam. Tingkat keandalan dapat
Komponen Kritis dilihat pada Tabel 11.
Availability merupakan probabilitas
suatu komponen dapat beroperasi sesuai Tabel 11. Tingkat keandalan komponen
fungsinya dalam suatu waktu tertentu. Komponen Sekarang Usulan
Angka probabilitas availability Mould 0,014017 1
menunjukkan kemampuan komponen Blow Head 0,021059 0,999887
untuk berfungsi setelah dilakukan tindakan

40
Much.Djunaidi, Mila Faila Sufa, Usulan Interval Perawatan Komponen Kritis Pada Mesin Pencetak Botol

Analisis Perhitungan Availability Mould 1. Keandalan komponen mengalami


Gear pada M/c.21 Setelah Dilakukan peningkatan yang signifikan setelah
Perawatan Pencegahan Pada Komponen dilakukan perawatan pencegahan
Kritis. (preventive maintenance), yaitu
Berdasarkan hasil perhitungan komponen mould diganti setelah tp =
availability pada masing-masing 49 jam, komponen blow head diganti
komponen kritis setelah dilakukan setelah tp = 41 jam, sehingga
perawatan pencegahan, maka kita dapat availability untuk komponen yang
mengetahui availability Mould Gear pada diamati mengalami peningkatan.
mesin M/c.21 yaitu sebesar 86,287 %. Ini 2. Hasil perhitungan tingkat keandalan
artinya bahwa setelah dilakukan tindakan komponen yang diamati pada kondisi
perawatan pencegahan terhadap dua sekarang dan kondisi usulan setelah
komponen yaitu Mould dan Blow Head, waktu operasi 100 jam.
maka kerusakan Mould Gear pada mesin Komponen Sekarang
M/c.21 dapat terselesaikan atau teratasi Usulan
sebesar 86.287 % dari total kerusakan Mould 0,014017 1
Mould Gear pada mesin M/c.21. Blow Head 0,021059 0,999887
Setelah dilakukan perawatan pencegahan
Kesimpulan terhadap komponen kritis, maka availability
Dari pembahasan diatas, didapat Mould Gear meningkat.
beberapa kesimpulan sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI), Jakarta.
Blanchard, B.S. 1980. Maintainability: A Key to Effective Serviceability and Maintenance
Management. Wiley Series, USA.
Corder, A.S. 1988. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dhillon, B.S. 1997. Reliability Engineering in System Design and Operation. Van
Nostrand Reinhold Company, Inc., Singapore.
Ebeling, C.E. 1997. An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering. The
Mc-Graw Hills Companies Inc., Singapore.
Gaspersz, V. 1992. Analisis Sistem Terapan: Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri.
Penerbit “Tarsito”, Bandung.
Jardine, A.K.S. 1973. Maintenance, Replacement, and Reliability. Pitman Publishing
Corporation, Canada.

41

Anda mungkin juga menyukai