Anda di halaman 1dari 8

Perbandingan Kadar Gula Darah Antara Anestesi Spinal Dengan Anestesi Epidural

Pada Pasien Sectio Caesaria

A Comparison of Blood Glucose Level Between Spinal Anesthesia and Epidural

Anaesthesia For Patient Undergoing Sectio Caesaria

Juanto Tiojaya1 , Andriamuri Primaputra Lubis2

1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2011/

email : juanto@windowslive.com
2
Staf pengajar Departemen Anestesi Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara

Running Title: kadar gula darah anestesi spinal dan epidural


ABSTRAK

Operasi sectio caesaria dapat menimbulkan respon stress, salah satu diantaranya
yaitu peningkatan kadar gula darah. Maka dari itu perlu dicari teknik anestesi yang mana
lebih menekan respon stress dalam hal kadar gula darah.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh
pemberian anestesi spinal dengan anestesi epidural terhadap kadar gula darah. 40 orang
sampel diperoleh dengan metode consecutive sampling dan dibagi dalam 2 kelompok.
Kelompok I merupakan anestesi spinal, sedangkan kelompok II merupakan anestesi
epidural. Pengambilan sampel darah dilakukan di jari II,III, atau IV sebelum dianestesi dan
setelah onset anestesi mulai menggunakan alat EasyTouch® GCU. Data dianalisis
menggunakan statistik analitik.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah
antara anestesi spinal dengan epidural. Mean penurunan kadar gula darah anestesi spinal
sebesar 11.3 mg/dL, sedangkan anestesi epidural sebesar 5.45 mg/dL. Uji statistik
perbandingan penurunan kadar gula darah antara dua kelompok menunjukkan nilai p =
0.007 (p<0.05). Terdapat perbedaan yang bermakna antara penurunan kadar gula darah
anestesi spinal dengan anestesi epidural.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu anestesi spinal dan anestesi epidural dapat
menurunkan kadar gula darah setelah dianestesi pada pasien sectio caesaria. Serta
penurunan kadar gula darah pada anestesi spinal lebih besar daripada anestesi epidural dan
secara statistik bermakna.

Kata kunci : kadar gula darah, anestesi spinal, anestesi epidural.


ABSTRACT

Sectio caesaria surgery may cause stress responses, one of which is resulting in an
increase in blood glucose level. Realising this, there is a need to find which type of
anaesthesia performs better in suppressing the mentioned stress responses.
Research is done to figure out if there is any differentiation in effect between spinal
anaesthesia and epidural anaesthesia towards blood glucose level. Samples from 40 people
are gathered by using the consecutive sampling method and those samples are then divided
into 2 groups. Group I and Group II will be using spinal anesthesia and epidural
anesthesia respectively. Blood sampling is done from finger II, III, or IV before and after
they are anesthetized using the EasyTouch® GCU. The data will be analyzed by statistical
analysis.
The outcome of the research indicates how spinal anaesthesia and epidural
anaesthesia behave differently in lowering the blood glucose level. Spinal anaesthesia is
able to reduce blood glucose level by a mean value of 11.3 mg/dL while on the other hand,
epidural anaesthesia is only able to reduce by 5.45 mg/dL. Statistics shows the comparison
between the two groups in lowering blood glucose level by the p-value of 0.007 (p<0.05).
There is a significant contrast in how the two anaesthesia lowers glucose level in blood.
In result,both spinal and epidural anaesthesia have effect in lowering blood glucose
level after anaesthesia induction for patients undergoing sectio caesaria. Last but not least,
spinal anaesthesia has better in lowering blood glucose level than epidural anaesthesia
significantly.

Key word : blood glucose level, spinal anesthesia, epidural anesthesia.


PENDAHULUAN

Jika dikaitkan hubungan antara anestesi dengan kadar gula darah, terdapat beberapa
literatur yang mengatakan anestesi dapat menurunkan kadar gula darah. Penelitian yang
dilakukan di Universitas Diponegoro, Semarang, yaitu menilai pengaruh pemberian
anestesi epidural (obat marcain) terhadap kadar gula darah pada operasi sectio caesaria,
mendapat hasil yaitu anestesi epidural dapat menurunkan kadar gula darah pasca anestesi.
(Susanti, 2012). Begitu juga sama halnya dengan pengaruh pemberian anestesi spinal
menggunakan obat lidodex terhadap kadar gula darah pada operasi sectio caesaria, terdapat
penurunan kadar gula darah sekitar 3.9 gr% (Suryaniati, 2006).
Namun belum ada penelitian yang meneliti perbandingan pengaruh anestesi
epidural dengan anestesi spinal terhadap kadar gula darah yang menentukan mana lebih
baik.Atas latar belakang ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian perbandingan
antara pemberian anestesi spinal dengan anestesi epidural terhadap kadar gula darah
sebelum dan sesudah induksi anestesi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh
antara pemberian anestesi spinal dengan anestesi epidural terhadap kadar gula darah.
Disamping itu juga untuk membuktikan apakah anestesi epidural dan anestesi spinal dapat
menurunkan kadar gula darah setelah induksi anestesi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat analitik dengan cross sectional study yaitu mengobservasi
perbandingan kadar gula darah antara pemberian anestesi epidural dengan anestesi spinal
pada pasien operasi sectio caesaria elektif di RSUP Haji Adam Malik Medan dan RSU
Melati Perbaungan.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani operasi sectio caesaria
elektif di RSUP Haji Adam Malik Medan dan RSU Melati Perbaungan dari Juli 2014 s/d
November 2014. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pasien RSUP Haji Adam
Malik Medan dan RSU Melati Perbaungan dari Juli 2014 s/d November 2014 yang
mendapat anestesi epidural atau anestesi spinal pada operasi sectio caesaria elektif yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara
consecutive sampling, yaitu setiap pasien yang memenuhi kriteria dimasukkan kedalam
sampel penelitian sampai jumlah yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2013). Sumber
data penelitian ini didapat dari RSUP Haji Adam Malik Medan di Instalasi Bedah Pusat dan
Rawat Inap Departemen Obstetri dan Ginekologi dan RSU Melati Perbaungan. Serta obat
anestesi yang dipakai untuk anestesi spinal adalah bupivakain 0.5% dan obat anestesi
epidural yang dipakai adalah ropivakain hidroklorida.
Data dalam penelitian ini merupakan data primer, dimana semua data yang
diperlukan diperoleh dari hasil pengambilan data sukarelawan (PPDS bagian Anestesiologi
RSUP Haji Adam Malik Medan yang sedang berada di stase Obstetri dan Ginekologi).
Cara pengambilan data diperoleh dari sukarelawan (perawat) yaitu mengambil darah
arteriol dari ujung jari II,III,IV menggunakan lancet dan darah dilekatkan ke strip glukosa
dari EasyTouch® GCU sebelum dilakukan anestesi epidural/spinal dan sesudah onset
anestesi epidural/spinal sudah mulai bekerja.
Data yang terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program statistik.
Dalam penelitian ini, data adalah berbentuk numerik dan akan dianalisis dengan cara
analitik. Kemudian data disajikan dalam bentuk nilai rerata ± simpang baku (mean ± SD).

HASIL
Jumlah sampel yang didapat sebanyak 40 orang, dimana 20 orang yang
menggunakan anestesi spinal, 20 orang menggunakan anestesi epidural.
Pada anestesi spinal, kadar gula darah sebelum dan setelah anestesi bekerja sebesar
105.55 ± 14.259 mg/dL dan 94.25 ± 12.744 mg/dL. Tabel 1 menunjukkan terjadi
penurunan kadar gula darah setelah dianestesi spinal dan setelah penurunan kadar gula
darah diuji statistik mendapatkan nilai p = 0.0001 (p<0.05) yang artinya penurunan kadar
gula darah setelah dianestesi spinal bermakna.
Sedangkan pada anestesi epidural, kadar gula darah sebelum dan setelah anestesi
bekerja sebesar 100.35 ± 10.205 mg/dL dan 94.90 ± 9.888 mg/dL Tabel 2 menunjukkan
terjadi penurunan kadar gula darah setelah dianestesi epidural dan setelah penurunan kadar
gula darah diuji statistik mendapatkan nilai p = 0.0001 (p<0.05) yang artinya penurunan
kadar gula darah setelah dianestesi epidural bermakna.
Setelah penurunan kadar gula darah kedua tipe anestesi tersebut dibandingkan, pada
tabel 3 didapatkan nilai p=0.007. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perbedaan penurunan
kadar gula darah antara kedua tipe anestesi tersebut bermakna.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan kadar gula darah yang
bermakna setelah induksi anestesi spinal maupun anestesi epidural. Serta menunjukkan
perbedaan yang bermakna antara penurunan kadar gula darah anestesi spinal dengan
penurunan kadar gula darah anestesi epidural.
Kadar gula darah sebelum induksi meningkat dapat terjadi karena beberapa alasan
diantaranya perubahan kardiovaskuler, volume distribusi darah, perubahan respirasi,
perubahan cairan dan elektrolit, perubahan suhu, perubahan respon imun, koagulasi
perubahan urin dan metabolit, obat–obatan anestesi, laringoskopi intubasi, nyeri, emosi,
ansietas (Ayu, 2011).
Selain epinephrine, hormon lain juga berperan dalam respon stress yaitu kortisol.
Sekresi kortisol dimediasi oleh aksis hipotalamus-hipofisis-korteks adrenal. Sinyal saraf
aferen berkumpul di hipotalamus dan melepaskan corticotropin releasing hormone(CRH)
yang menstimulasi sekresi adrenocorticotropic hormone(ACTH) dari hipofisis . Target
organ dari ACTH adalah korteks adrenal untuk menstimulasi pengeluaran kortisol.
Kortisol, epinephrine dan glucagon bersama-sama mendorong glikogenolisis hati yang akan
mengakibatkan kenaikan kadar gula darah (Guyton, 2006). Setelah diinduksi obat anestesi,
maka obat anestesi dapat menekan respon stress sehingga dapat menurunkan kadar gula
darah (Bernardus, 2011).
Anestesi spinal lebih menurunkan kadar gula darah dari anestesi epidural. Hal ini
dikarenakan pada obat anestesi spinal langsung dilepaskan di ruang subaraknoid dan
memberikan efek paralisis total sedangkan anestesi epidural tidak dapat mengeblok secara
sempurna untuk terjadinya pelepasan hormone-hormon seperti ACTH dan kortisol.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dalam
membandingkan perbedaan penurunan kadar gula darah antara anestesi spinal dengan
anestesi epidural.

SARAN
Untuk pasien yang akan menjalani sectio caesaria, disarankan memilih anestesi
epidural karena lebih aman. Dan untuk penelitian selanjutnya disarankan memakai obat
yang sama untuk anestesi spinal dan epidural.

UCAPAN TERIMA KASIH

1.

2.

3.

4.

5.

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kadar gula darah sebelum dan setelah anestesi spinal
Kadar Gula Darah Mean
Sebelum anestesi spinal 105.55 mg/dL
Setelah anestesi spinal 94.25 mg/dL
Mean penurunan kadar gula darah anestesi spinal 11.3 mg/dL
Tabel 2. Kadar gula darah sebelum dan setelah anestesi epidural
Kadar Gula Darah Mean
Sebelum anestesi epidural 100.35 mg/dL
Setelah anestesi epidural 94.90 mg/dL
Mean penurunan kadar gula darah anestesi epidural 5.450 mg/dL

Tabel 3. Uji T-Independen Perbandingan Penurunan Kadar Gula Darah Anestesi


Spinal Dengan Anestesi Epidural
Kelompok Uji statistik P
Perbandingan delta KGD spinal Independent T-test 0.007
dengan delta KGD epidural

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, K., 2011. Pengaruh Pemberian Induksi Anestsi Etomidate 0,2 mg/kgBB Terhadap
Kadar Gula Darah.

Bernardus, J.E., Witjaksono., Soenarjo., 2011. Pengaruh induksi dengan propofol dan
etomidat terhadap kadar gula darah. Jurnal Anestesiologi Indonesia.

Guyton, A.C., Hall, J.E., 2006. Adrenocortical hormones. Textbook of medical physiology.
11th Ed, pp. 944-955.

Sastroasmoro, S, 2013. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Sherwood, L., 2011. Respons stress terpadu. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Edisi
6. Jakarta: EGC, pp. 773-776.

Suryaniati, A., 2006. Perbedaan pengaruh pemberian anestesi spinal dengan anestesi
spinal dengan anestesi umum terhadap kadar gula darah.

Susanti, M.Y.A., 2012. Pengaruh pemberian anestesi epidural terhadap kadar gula darah
pada operasi sectio caesaria

Anda mungkin juga menyukai