Anda di halaman 1dari 23

Jurnal Agro Vol. III, No.

1, Juli 2016

PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH MELALUI TEKNIK


PEMUPUKAN NPK

THE SHALLOT PRODUCTION INCREASE THROUGH NPK FERTILIZER TECHNIQUE

Ida Nur Istina

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau

Korespondensi: idanuristina@gmail.comX

Diterima 13 Juli 2016 / Disetujui 20 Juli 2016

ABSTRAK

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura strategis yang penyebarannya
hampir di seluruh wilayah Indonesia. Permasalahan pengembangan komoditas ini adalah masih
rendahnya produktivitas sebagai akibat adaptasi dan kecukupan asupan hara tanaman.
Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk NPK yang efektif dan efisien telah
dilakukan di desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari Maret
sampai Mei 2014 menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 3
kali ulangan. Pupuk NPK yang digunakan adalah A= NPK 18+9+10+Te, B=NPK 15+15+sulfat 10,
C=NPK 12+11+18z+(S) z +3 Mg+3,8S+Te, D= NPK 15+9+20(S)+2 MgO+3,8 S+Te, E= NPK 25+7+7
dan F=kontrol. Parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah umbi, jumlah daun,
panjang umbi (cm), diameter umbi (cm), bobot basah (g) dan bobot kering brangkasan (g).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPK 12+11+18z+(S)z+3 Mg+3,8S+Te menghasilkan bobot
umbi terbaik.

Kata kunci : Bawang merah, NPK majemuk, Pertumbuhan dan produksi

ABSTRACT

The shallot is one of the strategic and valuable horticultural commodities which is spreaded
almost all over Indonesia area. Commodity development constrain by the low productivity as a
result of adaptation and inadequate intake of plant nutrients. The research purposed to get the
kind of NPK fertilizers that was efective and efficient on shallot production had been done in
the Langensari village Langensari Lembang district, West Bandung regency from March till May
2014, using Randomized Block Design (RBD) with 6 treatments and 3 repplications. NPK
fertilizer used were: A = NPK 18+9+10+Te, B = NPK 15+15+sulfate 10, C = NPK 12+11+18z+(S) z
+ 3 Mg+3,8S+Te, D = NPK 15+9+20(S)+2MgO+3,8 S+Te, E = NPK 25+7+7 and F = control. The
observed parameters were plant height (cm), number of tubers, leaf number, tuber length,
tuber diameter, fresh weight and dry weight tuber. The results showed that NPK 12+11+18z+
(S)z+3 Mg+3,8S+Te gave the best growth and production.

Keywords : Growth and production, NPK compound, Shallots

36
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016

PENDAHULUAN

dengan nilai 399 milyar (Detik.com, 2013).

Tingginya
permintaan
komoditas
bawang
Bawang merah (Allium cepa var
merah akhir-akhir ini karena ada hubungan
aggregatum)
merupakan salah

satu
meningkatnya jumlah penduduk, saat ini
komodi-tas hortikultura unggulan dan
sering menjadi salah satu topik yang
memiliki prospek yang baik untuk
hangat
untuk
diperbincangkan
karena
pemenuhan
konsumsi
nasional,
sumber
bernilai ekonomis tinggi. Kenyataan ini
pendapatan petani, dan devisa negara.
menunjukkan
bahwa
pengembangan
Pentingnya komoditas ini tidak saja sebagai
bawang merah masih terbuka lebar
bumbu
penyedap
berkaitan
dengan
(Suriani, 2011), namun produksi yang
aromanya tetapi juga khasiat obat oleh
diusahakan petani masih rendah, rata-rata
kandungan enzim yang berperanan dalam
9,45 ton ha-1 terutama Pulau Jawa (BPS,
meningkatkan derajat kesehatan, kan-
2009), di luar Pulau Jawa, Sumatera, dan
dungan zat anti imflamasi, anti bakteri dan
Sulawesi mencapai 8,05 ton ha-1 (Sinartani,
anti regenerasi.

2013). Hasil penelitian Pardede et al.


Menurut Samadi dan Cahyono (2005),
(2014),

menjelaskan
bahwa
produksi
bawang merah dimanfaatkan untuk me-
bawang

merah diantaranya dipengaruhi


nyembuhkan penyakit maag, masuk angin,
oleh pupuk. Salah satu alternatif yang
menurunkan kadar gula dalam darah,
dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan
kolesterol, obat penyakit kencing manis,
pertumbuhan dan produksi bawang merah
menghilangkan lendir dalam tenggorokan,
adalah
melakukan

pemupukan
secara
memperlancar peredaran darah, meng-
tepat.

hambat
penimbunan
trombosit,
dan

meningkatkan aktivitas fibrinolitik


karena
bawang merah mengandung gizi cukup

BAHAN DAN METODE

tinggi, setiap 100 gram bahan terdapat 39

kalori, protein 1,5 gr, hidrat arang 0,3 gr


Berdasarkan permasalahan di atas perlu
lemak 0,2 g, kalsium 36 mg, fosfor 40 mg,
dilakukan suatu penelitian yang bertujuan
besi 0,8 mg, dan vitamin C 2 gr.

meningkatan
produksi
bawang
merah
Di sentra-sentra utama, komoditas ini
melalui 1/3 bagian, dan 3/7 bagian masuk
diusahakan petani dari dataran rendah
ke dalam tanah. Setelah 1 minggu setelah
sampai dataran tinggi. Bawang merah
tanam (MST) bawang merah dipupuk
menghendaki suhu udara berkisar antara
dengan NPK majemuk 5 gr pot-1, sistem
25oC-30oC, tempat terbuka tidak berkabut,
melingkar, dan ditutup kembali dengan
intensitas sinar matahari penuh, tanah
tanah sesuai jenis pupuk yang diberikan
gembur, subur cukup mengandung organik
sebagai

perlakuan.

Pemupukan kedua
akan menghasilkan
pertumbuhan
dan
dilakukan saat tanaman berumur 7 MST
produksi terbaik (Wibowo, 2006).
sebanyak 5 gr pot-1 dengan cara yang sama.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS
Pemeliharaan tanaman yang dilakukan
2013) Impor bawang merah dari negara
meliputi

penyulaman,
penyiraman,
Eropa mencapai 2,755 ton senilai 13,3
pengen-dalian gulma, hama dan penyakit.
milyar setiap bulan, sedangkan pada tahun
Parameter yang diamati meliputi tinggi
2012 (Januari-Desember) hanya 93 ribu ton
tanaman,
jumlah
daun
atau
rumpun,

37
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016
membe Mening
rikan katnya
respon partum
jumlah terhada -buhan
umbi p tinggi
atau pertum tanama
rumpu buhan n
n, vegeta diduga
diamet tif akibat
er tanama tingginy
umbi, n a kadar
panjan bawang nitroge
g umbi, merah. n yang
dan Data diberik
bobot pada an
basah Tabel 1 pada
umbi mengin pertana
atau dikasik man
rumpu an untuk
n. Data bahwa pembe
yang pemup ntukan
terkum ukan dan
pul NPK pertum
ditabul 18+9+1 buhan
asi-kan 0+Te; sel.
dan NPK Selain
dianalis 15+15+ itu
a sulfat adanya
secara 10 dan unsur
statistik NPK hara
meng- 15+9+2 mikro
gunaka 0 (S) +2 diduga
n MgO+3 juga
perang ,8S+Te berpera
kat tidak n
lunak ber- dalam
SPSS beda mening
ver 16. sesama katkan
nya penyer
meski apan
berbed hara.
HASIL a Hal ini
DAN dengan sesuai
PEMBA pendap
HASAN at
Napitu
Hasil perlaku pulu
analisis an lain dan
statistik dan Winarn
menunj terenda o
ukkan h (2009)
bahwa terdapa yang
pupuk t pada menyat
NPK perlaku akan
majem an bahwa
uk kontrol. pember
ian dan itu
nitroge menye pember
n dapat babkan ian
mening warna nitroge
katkan daun n dapat
pertum lebih mening
bu-han hijau, katkan
tanama sehingg laju
n, a rasio pertum
merang pucuk buhan
sang akar tanama
pembe bertam n.
ntukan bah.
klorofil, Karena
59 56,3 a
Tab 6 a 56,3 b
el 1. 7
Res N 12+11+18+(S)
pon 8 PK +Mg+Te
NPK 15
terh +1
ada 5+
p 15
Ting +s
gi ulf
Tan at
ama 19
n ,6
Baw a
ang 25
Mer ,4
ah bc NPK
42 22,6 a
Perl N c 26
aku PK 48 bc
an 18 ,3 42 c
+9 b 48,6 b
+1 50 53
0+ b ab
Ting Te 55 53,3 c
gi 21 b 58,7 a
Tan ,6 59
amaa a 15+9+20(S)
n 30 +Mgo+3S+Te
(MS ,3 N
T) a PK
48 22
a ,1
54 a
a 31
55 a
2 ,6 47
a ab
3 57 52
4 ,3 ab
a 55
5 a
NPK 6 17 54,6 a
25+ b ,6 55,3 ab
7+7 56 b 55,2 b
17, ,6 24
6 b ab ,7
28, 56 bc Keterangan :
3 ab b 43 Angka pada
43 bc kolom yang
bc Ko 49 nilainya sama
48, nt ,3 tidak berbeda
nyata menurut
3 b ro ab
uji DMRT
49, l c jenjang 5%
h , an ( o
Nit k nmengang 1 g
ro a agu 9 e
ge n mpertumb 9 n
n uuhan 6
m t ntanaman. ) s
er a Tarigan , e
up n ket al. m c
ak a e(2010) e a
an m kmenyatakl r
faka uan a a
tor n rnitrogen p
pe adibutuhk o n
m s nan dalam r y
ba e gjumlah k a
tas l arelatif a t
ut a nbesar n a
a l pada
m u asetiap p d
a tpertumb e a
pe l auhan n p
rtu e utanaman i a
m b khu- n t
bu i ksusnya g
ha h epertumb k m
n l uhan a e
da t evegetatif t n
n i btanaman, a i
pr n i karena n n
od g hnitrogen g
uk g amerupak t -
si i nan bahan a k
ta d pem- k a
na a mbangun a t
m r eprotein, - k
an i nasam a
. h gnukleat, r n
Nit a henzim, a
ro r adan n t
ge a malkaloid. i
n bDari hasil n n
di l apenelitia i g
bu a tn t g
tu i Nursyam r i
n dsu et al. t
an i uarkam, n a
a d a(2001)). k
m r l l u
an a i Hasil a a
. t tanalisis i n
Na astatistika n
m m sterhadap , N
un e per- n P
pe n (tumbuha a K
m u Hn jumlah m
up r edaun dan u 1
uk u kanakan n 5
an n l serta +
nit ebobot j 1
ro d tkering u 5
ge a brangkas m +
n n aan l 1
ya l terdapat a 5
ng t . pada h +
ter a , Tabel 2. s
lal n (Hasil d u
u a 1analisis a l
tin m 9menunju u f
ggi a 7kkan n a
m n 2bahwa t
en )jumlah a ,
ga t daun dan n N
kib i canakan t P
atkd i perlakua a K
an a tn NPK r
ka k , 18+9+10 a
da +Te
r b Rberbeda p
ka e onyata e
rb r sdengan r
oh k mperlakua l
38
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016
terenda jumlah
h pada daun
perlaku dan
25+7+7 an NPK anakan
dan 12+11+ pada
kontrol 18+(S) perlaku
tidak +Mg+T an NPK
berbed e dan 18+9+1
a. NPK 0+Te,
Demiki 15+9+2 menunj
an juga 0(S) ukkan
jumlah +Mgo+ bahwa
anakan 3S+Te, kadar
perlaku sedang nitroge
an kan n
antara terdapa
NPK t pada
15+15+ pupuk
15+sulf jumlah tersebu
at, NPK anakan t lebih
15+9+2 terenda tinggi
0(S) h pada dibandi
+Mgo+ perlaku ng
3S+Te, an NPK lainnya
NPK 12+11+ kecuali
25+7+7 18+(S) pada
, dan +Mg+T perlaku
kontrol e. an NPK
jumlah Tinggin 25+7+7
daun ya .
m ku n
er an atau rumpun
Tab ah Ju
el 2. te ml
Res rh ah
pon ad da
jum ap un
lah pu Ju
dau pu ml
n, k ah
jum N an
lah PK ak
ana m an
kan aj Bo
dau e bo
n, m t --gr--
bob uk ke
ot da rin NPK
keri tar g 18+9+10+Te
ng an 74
ber tin a
ang gg at 25
kasai au a
n ru 3,4
baw Pe ma
ang rla pu
NPK e go 18,3 ab
15+ 43 +3 2,4
15+ ,3 S+ b
15+ b Te
sulf 14 31 Kontrol
at ,3 c 58,3 ab
57 b 18 17
ab 1, ,6 ab
16,69 ab 2,3
ab c 2, b
3,0 5
a N b
PK Keterangan :
NPK 15 N Angka pada
12+ +9 PK kolom yang
11+ +2 25 nilainya sama
18+ 0( +7 tidak berbeda
nyata menurut
(S) S) +7
uji DMRT
+M + 58 jenjang 5%
g+T M ab
n angun . u
Nit nprotein h
ro s auntuk P
ge a mpertumb u t
n l auhan. p e
m a nHal ini u r
a h sesuai k h
m spendapa a
pu s et N d
m a bGardner P a
enit aet al. K p
ng u g(1991),
kat anitrogen m b
ka u i merupak a o
n n ban unsur j b
ju s ahara e o
ml u hyang m t
ah r adibutuhk u k
da nan k e
un m tanaman r
da a dsebagai m i
n k apenyu- e n
an r ssun asam m g
ak o aamino, b
an ramida, e d
kard dan r a
en i uunsur i u
a b tesensial k n
nit u auntuk a .
ro t mmerangs n P
ge u aang e
n h pembela p r
m k mhan sel e l
er a emaupun n a
up n mpembesa g k
a- bran sel a u
ka t atanaman r a
n p datkan H p
A a apertum- a u
da d nbuhan l l
n a vegetatif. i (
B BHasil n 1
be p bobot i 9
rb e akering b 9
ed r dmengga e 5
a l ambarkan r )
ny a kemamp t ,
at k kuan o y
a u atanaman l a
de a i un-tuk a n
ng n tmenghimk g
an apun
pe C nbahan b m
rla . norganik e e
ku T yselama l n
an i a a y
lai n pertumb k a
n g duhan a t
wa g eapabila n a
laui nsumbang g k
pu n gan hara a
n y adiabaika d n
ke a nn, e
du pertamb n s
a b pahan g a
pe o ebobot a l
rla b rkering n a
ku o ater-sebut h
an t ndinyatak p
sa aan e s
m k nsebagai n a
a- e hasil dari d t
sa r nreduksi a u
m i i karbon p
a n tdioksida. a f
tid g r t a
ak oSemakin k
be d gtinggi G t
rb a ebobot u o
ed u nkering r r
a n yang i
se udihasilka t p
da p nn n e
ng e ttanaman,o r
ka r utidak t
n l kakan d u
ter a selalu a m
en k mdiikuti n b
da u emeningk u
h a natnya S h
ter n i hasil i a
da nproduksi t n
pa A gyang o
t kdicapai. m t
an a gingkatan k n
a s kproduksi o
m k abiomassa n t
an a ttanaman s e
ya n adisampin t r
ng ng a t
m b peningka n e
en a htan n
en h akapasitas k t
tu w slubuk h u
ka a i yang u
n l merupak s d
ha p dan sifat u a
sil a ayang s n
ad d pdikendali -
ala a akan oleh n
h tfaktor y
pr s genetik a
od a ddan
uk t i tingkat u
si u talokasi n
bi ebiomassa t
o s mke bagianu
m i ptanaman k
as s uyang
sa i hdipanen j
ta u yang e
na p mmerupak n
m a ean sifat i
an y l fisiologis s
. a atanaman
Ha l. t
l p uKoefesie a
ini e i n pem- n
m n pbagian a
en i ebiomassa m
jel n ndianggap a
39
Jurnal Agro Vol. III, No. 1, Juli 2016
sang vegeta
dalam tif
membe teruta
kondisi ntuk ma
lingkun jumlah bagian
gan daun daun
terbata juga bewarn
s. mampu a lebih
Sekalip membe hijau,
un ntuk dapat
koefesi anakan. mening
en Tanama katkan
pemba n yang rasio
gian banyak pucuk
biomas mempe akar,
sa roleh dan
berbed nitroge mempe
a, n ngaruhi
perbed warna pembe
aan daun ntukan
hasil lebih buah
sebagia hijau dalam
n dapat tebal biji.
juga dan Pupuk
diseba daun NPK
bkan lebih majem
perbed luas uk
aan sehingg membe
produk a rikan
si proses respon
biomas fotosint terhada
sa. esis p
mengal diamet
Tinggin ami er umbi
ya pening dan
jumlah ka- panjan
daun g umbi,
dan hal
anakan tersebu
pada tan. Hal t dapat
perlaku ini dilihat
an A sesuai pada
dibandi dengan data
ngkan pendap Tabel 3,
perlaku at yang
an Englest menunj
lainnya,ad ukkan
hal ini (1997), bahwa
berkait peran Perlaku
an nitroge an C
peran n berbed
nitroge sangat a nyata
n selain penting dengan
mampu untuk perlaku
merang pertum an
buhan lainnya.
Pe PK 420 ab
Tab rla 18 NPK
el 3. ku +9 12+11+18+
Res an +1 (S)+Mg+Te
pon Di 0+ 22,3 a
dia a Te 30,5 a
met m 17 510 a
er, et ,2 NPK
panjer b 15+9+20(S)
ang u 23 +Mgo+3S+Te
um m c 19,6 ab
bi, bi 45 26,4 ab
dan Pa 0 470 ab
bob nj ab NPK 25+7+7
ot an N 21,6 a
bas g PK 26,8 ab
ah u 15 475 ab
baw m +1 Kontrol
ang bi 5+ 17,6 b
terh Bo 15 24,6 b
ada bo +s 340 b
p t ulf
pup ba at Keterangan :
uk sa 19 Angka pada
NPK h ,5 kolom yang
maj u ab nilainya sama
tidak berbeda
em m 26
nyata menurut
uk bi ,6 uji DMRT
N ab jenjang 5%
p nkup s n
M a atinggi e
enid dari pada s t
ng a kperlakua u a
kat an A, B, a n
ny p ddan E i a
a e anamun u m
uk r rlebih n a
ur l rendah t n
an a kdari u .
pa k aperlakua k
njau l n E. Hal P
ng a i tersebut m e
da n udiduga e n
n mkarena m t
diaC kadar e i
m j kalium n n
et d upada u g
er i mperlakua h n
u d ln C i y
m u aukuran k a
bi g hjumlah e
ba a npaling b t
wa ytepat u a
ng k adan ideal t n
m a dari u a
er r clainnya, h m
ah e usehingga a a
n i emampu u d
ter n rmeningk n i
ha i aatkan g a
da s npertumb m
p e auhan dan m e
kal s nindek a t
iu u luas g e
m a pdaun n r
kari edisampin e
en p ng s u
a e tmempun i m
un n i yai fungsi u b
su d nuntuk m i
r a gmeningk l
ter p atkan ( e
se a dasimilasi M b
bu t aCO2, g i
t l juga ) h
m G adapat d
a a m i b
m r meningk d a
pu d patkan u i
m n rtransloka g k
en e osi hasil a ,
sin r sfotosinte s
tes esis keluar m e
a e sdaun (ke a b
pr t jaringan m a
ot flain yang p b
eina omembut u
un l tuhkan). m
tu . oTanaman m a
k scenderu e g
m ( i ng me- n n
er 1 nngambil i e
an 9 tkalium n s
gs 9 edalam g i
an 1 sjumlah - u
g ) i yang k m
pe , slebih a
m k banyak t m
be a sdari yang k e
nt l edibutuhk a m
uk i can tetapi n p
an u atidak u
u m rmenamb p n
m aah a y
bi m produksi n a
lebe l (Hardjod j i
ih m awigino, a p
se p n2003). n e
m u g g r
pu n sPupuk a
rn y uNPK d n
a. a nmajemuk a
Ha i gyang n d
l p , mengand a
la k ai p m
m a nkatalisat u
m r , or. p k
en b dDisampin u l
ga o ag itu k o
kti h nmagnesi r
fkai um m o
n d j berfungsi e p
en r usebagai r l
zi a gkofaktor u a
m t adalam p s
ya , enzim a .
ng e bterutama k M
be n eyang a a
rk z kmengakti n g
ait i efkan n
an m rproses k e
de j fosforilas e s
ng p ae l i
an e (Rosmark a u
m r sam, t m
et n e2001).
ab a bMagnesi d m
oli p aum yang a e
sm a gterkandu l m
e s ang dalam a -
40
dan sintesis
protein
tergantung
adanya
unsur
bentuk magnesium
kelat dan
dengan diperkira-
ADP, ATP, kan Mg
dan asam menunjang
organik, integritas
oleh karena ribosom
itu tanaman.
magnesium
penting Hara mikro
untuk dibutuhkan
mengatur tanaman
ratusan sangat
reaksi sedikit
enzim. Hal dibandingk
ini sesuai an hara
pendapat sekunder,
Gardner namun
(1991), perannya
yang sangat
menyataka penting
n untuk
metabolis tanaman.
me Hal ini
nitrogen sesuai
dengan dengan
pendapat perlakuan
Gardner lain),
(1991), namun
untuk perlakuan
mendukun antara A, B,
g per- D, dan E
tumbuhan tidak
dan berbeda
produksi, sesama,
tanaman sedangkan
membutuh terendah
kan hara tanpa
mikro yang perlakuan
jumlahnya atau
sangat kecil kontrol.
tetapi Tingginya
perannya bobot
sangat basah
penting perlakuan
untuk C diduga
meningkatk karena
an aktivitas peran
enzim dan unsur Mg
transport dan unsur
elektron mikro yang
dalam terdapat
proses dalam
foto- pupuk
sintesis. sangat
Hara mikro penting.
diperlukan Diduga
tanaman Pupuk NPK
relatif majemuk
sedikit dari akan ideal,
pada hara berimbang,
sekunder dan lebih
(Mori, bermanfaat
(1999) cit bila
Subhan et ditambah
al. (2008)). unsur
magnesium
Bobot dan unsur
basah umbi mikro, hal
bawang tersebut
dipengaruh terbukti
i pupuk tanaman
NPK yang
majemuk. dipupuk
Perlakuan perlakuan
C mem- C
berikan mengasilka
bobot n bobot
basah basah umbi
tertinggi lebih tinggi
(berbeda dari
nyata lainnya.
Jurnal Agro
Komponen Vol. III, No.
hasil panen 1, Juli 2016
panjang
dan
diameter
umbi pada diameter
perlakuan umbi
C lebih baik sehingga
ukurannya, mempenga
hasil umbi ruhi
lebih berisi, terhadap
bernas produksi.
(padat), Diduga
dan warna selain
lebih unsur Mg
merah, dan unsur
serta mikro
seimbang komposisi
ukuran kandungan
antara pupuk
panjang antara N
dan dan P lebih
ideal dan
seimbang
walaupun
kalium
tergolong
tinggi,
namun
sesuai
kebutuhan
tanaman
mudah
memanfaat
kan secara
baik. Hal ini
sesuai
pendapat
Subhan et
al. (2008),
setiap
unsur hara
yang
terkandung
di dalam
pupuk NPK
majemuk
saling men-
dukung
untuk
berbagai
proses
meta-
bolisme sel,
fotosintesis
, dan
respirasi sel Jurusan
tanaman Ilmu Tanah
sehingga Fakultas
dapat Pertanian
meningkatk UGM
an hasil Yokyakata.
buah
tomat. Badan
Pusat
Statitik
(BPS).
KESIMPUL 2009.
AN Survei

Pupuk NPK Pertanian


majemuk Statistik
12+11+18+ tanaman
(S)+ Mg+Te sayuran
merupakan
pupuk yang dan
lebih baik
pengaruhn buah.
ya Agriculture
terhadap Survay
pertumbuh
an dan Statistik of
produksi vegetable
bawang and fruit
merah plant
varietas
Mentes Indonesia
dataran 2007.
tinggi, Badan
layak Statistik
digunakan
untuk Jakarta
tanaman Indonesia.
bawang
merah Englestad.
varietas 1997.
mentes Teknologi
dataran Penggunaa
tinggi. n
Pupuk.
UGM Press
Yogyakarta.
DAFTAR
PUSTAKA Napitupulu,
D. dan
Afandie, Winarno.
Rosmarka 2009.
m. 2001. Penga-ruh
Ilmu Ke- Pemberian
suburan pupuk N
Tanah. dan K

41
alam pupuk
kandang
domba dan
inokulasi
cendawan
terhadap mikoriza
pertumbu arbuskar ter-
han dan hadap
produksi pertumbuha
Bawang n dan hasil
merah. timun pada
Jurnal tanah
Hortikultu masam.
ra, Badan Jurnal
Penelitian Hortikultura.
dan Badan
Pengemba Litbang
ngan Pertanian.
Pertanian Pusat
Pusat Penelitian
Penelitian dan
dan Pengemban
Pengemba gan
ngan Hortikultura
Hortikultu Jakarta
ra Jakarta Indonesia
Indonesia.
Samadi,
Nursyams Budi dan
u, Bambang
Adiningsih Cahyono.
, Soleh, 2005. Seri
dan Adi, Budidaya
1996. Bawang
Pengguna Merah
an Bahan Intensifikasi
Organik Usahatani.
Untuk Penerbit
Meningka Kanisius:
tkan Yogyakarta.
Efisiensi
Pupuk N
dan
Produktifit
as Tanah
Ultisol di
Sitiung
Sumbar.

Rosliani,
R,Y.
Hilman
dan
Sumarni.
2006.
Pemupuka
n pospat
Jurnal Agro terhadap
Vol. III, No. penggunaan
1, Juli 2016 pupuk
Majemuk
NPK
15:15:15
Silalahi, pada tanah
F.H,A.E. latosol
Marpaung musim
, dan R. kemarau.
Tarigan. Jurnal
2010. Hortikultura
Tanggap . Badan
Pertumbu Penelitian
han dan
Tanaman Pengemban
Biwa gan
terhadap Pertanian.
Bergagai Pusat
Perbandin Penelitian
gan Dosis Pe-
Pupuk ngembanga
NPK. n
Hortikultura
Singgih, Jakarta:
Wibowo. Indonesia
2006. Seri
Agribisnis Suriani, N.,
2011.
Budidaya Bawang
Bawang, Bawa
Bawang Untung.
Putih, Budidaya
Bawang
Bawang Merah.
Merah, Cahaya
Bawang Atma
Bombay. Pustaka
Yogyakarta.
Penebar
Swadaya. Sinar Tani.
2013.
Subhan, Membangun
N. kemandirian
Nurtika,da Agribisnis.
n N. Tabloid Edisi
Gunadi 27 Maret
2008. tanggal 2
Respon April 2013
tanaman no. 3500
tomat XLII.
42

Anda mungkin juga menyukai