Resume Super Kelas Pisces
Resume Super Kelas Pisces
Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu amphi yang berarti rangkap dan
bios yang artinya hidup. Amfibi adalah satwa bertulang belakang yang
memiliki jumlah jenis terkecil, yaitu sekitar 4,000 jenis. Walaupun sedikit,
amfibi merupakan satwa bertulang belakang yang pertama berevolusi untuk
kehidupan di darat dan merupakan nenek moyang reptile (Halliday, 2000).
Amfibi adalah keturunan vertebrata pertama untuk membuat perpindahan dari
kehidupan di air menuju kehidupan di tanah. Amphibia adalah salah satu hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang suhu tubuhnya tergantung pada suhu
lingkungan atau ectoterm (Mistar, 2008). Sebagaimana jenis hewan lainnya,
amfibi pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, tanah, topografi dan
vegetasi, baik dalam areal sempit maupun luas, akan saling berhubungan
dan membentuk komunitas biotik (Kurniawan, 2005).
I. Ciri-Ciri Umum dan Morfologi
Tubuh katak bentuknya hampir serupa pada masing-masing anggota katak,
bentuknya menjadi lebih pendek. Hal ini disebabkan katak tidak mempunyai
bagian ekor yang biasa disebut Cauda. Dalam pembahasan ini dapat ditegaskan
bahwa hewan-hewan yang hidup berenang dalam air tidak satu pun bagian leher
yang jelas atau batas antara daerah caput (kepala) dan truncus (badan) tidak jelas.
Di bawah ini adalah ciri umum dari kelas Amphibia menurut Indriwati (2016)
antara lain:
1) Merupakan vertebrata berdarah dingin (poikiloterm).
2) Kulitnya halus/licin atau kasar, kaya dengan kelenjar mukosa untuk menjaga
kelembaban kulitnya.
3) Tidak bersisik, jika ada yang bersisik maka sisik tersebut tertanam di dalam
kulit.
4) Ada sepasang nostril yang berhubungan dengan cavum oris.
5) Tulang kepala dihubungkan dengan tulang atlas oleh dua buah occipital
condyle.
6) Telinganya mempunyai membran timpani.
7) Berkaki empat bertipe pentadactyle, ada juga yang berkaki dua dan ada yang
tak berkaki.
8) Jantung terdiri atas dua atrium dan satu ventrikel dengan sebuah conus yang
dilengkapi klep.
9) Ada insang pada beberapa tahap awal perkembangannya.
10) Bersifat ovipar, telur diseliputi gelatin dan bisanya diletakkan di dalam air.
Di bawah ini adalah gambar morfologi katak.
(C)
Gambar 2. Spesies dari ordo Gymnophiona (A), Caudata (B) dan Anura (C)
(Sumber: Arkive.org).
V. Peranan
Amphibi memiliki berbagai peranan penting bagi kehidupan manusia, yakni
peranan ekologis maupun ekonomis. Secara ekologis, amphibi memiliki peranan penting
dalam rantai makanan sebagai konsumen sekunder. Amphibi memakan serangga
sehingga dapat membantu keseimbangan ekosistem terutama dalam pengendalian
populasi serangga. Selain itu, amphibi juga dapat berfungsi sebagai bioindikator bagi
kondisi lingkungan karena amphibi memiliki respon terhadap perubahan lingkungan
(Stebbin, 1997). Berkurangnya amphibi atau pertumbuhan mereka yang terganggu
merupakan pertanda lingkungan yang buruk. Faktor penyebab penurunan populasi
amphibi adalah penangkapan lebih, hilangnya hutan dan lahan basah, pencemaran,
penyakit, spesies introdusir dan kecatatan pada katak (Kusrini, 2007). Peranan
Amphibi dari segi ekonomis dapat ditinjau dari pemanfaatan Amphibi untuk kepentingan
konsumsi. Beberapa jenis Amphibi dari Ordo Anura diketahui memiliki nilai
ekonomis yang tinggi seperti Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis, dan
Limnonectes macrodon (Kusrini, 2003).
DAFTAR RUJUKAN
Chaeri, A., Kusbiyanto, Susatyo, P. & Sugiharto. Modul 1 Ciri-ciri dan Pola
Perkembangan Tubuh Hewan Vertebrata. Jakarta: Universitas Terbuka.
Iskandar, D.T. 1998. Seri Panduan Lapangan Amfibi Jawa dan Bali. Bogor:
Puslitbang-LIPI.
Kusrini, M.D., Mardiastuti, A. & Harvey, T. 2003. Konservasi Amphibi dan Reptil
di Indonesia. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
Mistar. 2003. Panduan Lapangan Amfibi Kawasan Ekosistem Leuser. Bogor: The
Gibbon Foundation dan PILI-NGO Movement.
Stebbins, R.C. & Cohen, N.W. 1997. A Natural History of Amphibians. New
Jersey: Princeton Univ. Pr.