Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bayi baru lahir / new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adalah Bayi
yang baru dilahirkan sampai dengan umur 4 minggu.BBL normal Bayi yang
baru dilahirkan pada kehamilan cukup bulan, BB bayi antara 2500 gram
sampai dengan 4000 gram dan tanpa tanda asfiksia dan penyakit penyerta
lainya. Neonatal Dini adalah BBL sampai dengan usia 1 minggu,sedangkan
neonatal lanjut adalah BBL dari usia 8 hari sampai dengan usia 28 hari.

Sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus ke luar uterus, maka


bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanik dan termik. Hasil
rangsangan tersebut membuat bayi akan mengalami perubahan-perubahan
fisiologis dan cenderung akan beradaptasi. Periode adaptasi terhadap
kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung
hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu imunologi ?

2. Bagaimana perubahan imunologi pada BBL ?

3. Apa itu kulit ?

4. Bagaimana perubahan kulit pada BBL ?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang imunologi

2. Untuk mengetahui perubahan imunologi pada BBL

3. Untuk mengetahui tentang kulit

4. Untuk mengetahui perubahan kulit pada BBL

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Imunologi

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari antigen, antiobodi dan fungsi


pertahanan tubuh host yang diperantarai oleh sel, terutama yg berhubungan
dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi biologis hipersensitifitas, alergi dan
penolakan benda asing. Konsep dasar respon imun merupakan reaksi terhadap
sesuatu yang asing. Imunoglobulin (antibodi) , yang membentuk sekitar 20%
dari semua protein dalam plasma darah. Selain di plasma darah,
imunoglobulin juga ditemukan di dalam air mata, air liur, sekresi mukosa
saluran napas, cerna dan kemih-kelamin, serta kolostrum.

Fungsi sistem imun dalam kehidupan yaitu :

 Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &


menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit,
jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
 Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan.
 Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Kemampuannya untuk mengenali benda-benda asing seperti bakteri,


virus, parasit, jamur, sel kanker, dll. Fungsi ini sangat penting, karena harus
bisa membedakan mana kawan ( bakteri yang menguntungkan dan sel tubuh
yang baik ) mana lawan ( virus, bakteri jahat, jamur, parasit, radikal bebas dan
sel-sel yang bermutasi yang bisa menjadi tumor/kanker ) dan mana yang orang
biasa ( alergen, pemicu alergi ) yang harus dibiarkan lewat. Bisa bertindak
secara khusus untuk menghadapi serangan benda asing itu

Sistem Imun mengingat penyerang-penyerang asing itu ( rupa & rumus


kimiawi antibodi yang digunakan untuk mengalahkan mereka yang disimpan

3
didalam Transfer Factor tubuh ) sehingga bisa dengan cepat menolak serangan
ulang di masa depan. Sistem imun yang sehat adalah sistem imun yang
seimbang yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan
penyakit.

2.2 Perubahan Imunologi pada Bayi Baru Lahir

Sistem imunitas BBL belum matang, rentan berbagai infeksi dan alergi
Sedangkan sistem imunitas yang telah matang akan memberikan kekebalan
alami dan kekebalan didapat pada tubuh. Kekebalan alami terdiri dari struktur
pertahanan tubuh yg mencegah atau meminimalkan infeksi. Kekebalan alami
terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan
infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami:

 Perlindungan oleh kulit membran mukosa


 Fungsi saringan saluran napas
 Pembentukan koloni mikroba oleh klit dan usus
 Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung

Bayi memiliki immunoglobulin ( lg ) guna meningkatkan sistem imunitas


yang disekresi oleh limfosit dan sel-sel plasma.

Berikut antibodi yang di dapat bayi baru lahir :

1) Immunoglobulin C ( lg C )

lg C didapat bayi sejak dalam kandungan melalui plasenta dari


ibunya. Bayi kurang bulan mendapatkan lg C lebih sedikit dibandingkan
dengan bayi yang cukup bulan, sehingga bayi kurang bulan lebih rentan
terhadap infeksi.bayi mendapatkan imunitas dari ibunya ( imunitas pasif )
dalam jumlah yang bervariasi dan akan hilang sampai usia 4 bulan sesuai
dengan banyaknya kuantitas lg C yang diterimanya. Komponen fungsional
yang terkandung dalam lg C ialah zat anti yang terutama terbentuk pada
respon umum sekunder, dan merupakan anti bakteri, anti virus dan anti

4
jamur. Setelah lahir, bayi akan membentuk sendiri immunoglobulin C
berikut ini adalah antibodi lg C :

• Virus : rubella, measles, mumps, Variola, dan Poliomeilitis

• Bakteri : Dipteri, tetanus, dan anti bodi staphilococcus

2) Immunoglobulin M ( lg M )

( lg M ) tidak mampu melewati plasenta karena memiliki berat


molekul yang lebih besar di bandingkan lg C. Bayi akan membentuk sendiri
( lg M ) segera setela lahir ( imunitas aktif ) Komponen fungsionalnya
terbentuk pada respon imun primer, biasanya berhubungan dengan reaksi
aglutinasi dan fiksasi komplemen.

Namun ( lg M ) dapat di temukan pada tali pusat bila ibu mengalami


infeksi selama kehamilannya, lg M kemudian di bentuk oleh sistem imun
janin, sehingga bila pada tali pusat terdapat lg M menandakan bahwa janin
mendapatkan infeksi selama kehamilan, seperti TORCH yaitu :
Toxoplasmosisi, others ( Sipilis ), rubella, Cytomegalic, dan herpes.

3) Immunoglobulin A ( lg A )

Dalam beberapa minggu setelah bayi lahir, bayi akan memproduksi lg


A ( imunitas aktif ). lg A tidak dapat di transferkan dari ibu ke janin.
Terbentuknya lg A pada rangsangan terhadap selaput lendir dan berperan
dalam kekebalan terhadap infeksi dalam aliran darah, sekresi saluran
pernafasan dan pencernaan akibat melawan beberapa virus yang menyerang
daerah tersebut seperti Poliomeilitis dan E. Coli.

Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi


infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu,
pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan
menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini
infeksi menjadi sangat penting.

5
2.3 Kulit

Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh. Pada manusia, itu adalah
organ terbesar dari sistem yg menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan
jaringan ectodermal dan penjaga otot-otot yang mendasarinya, tulang,
ligamen dan organ internal.
Kulit memiliki sel mesodermal, pigmentasi, atau melanin yang
disediakan oleh melanosit, yang menyerap sebagian radiasi ultraviolet
berpotensi berbahaya (UV) sinar matahari. Hal ini juga mengandung enzim
perbaikan DNA yang membantu mengurangi efek merusak UV, dan orang-
orang yang tidak memiliki gen enzim ini mengalami potensi tinggi kanker
kulit. Pigmentasi kulit manusia bervariasi antara populasi secara mencolok.
Hal ini telah menyebabkan klasifikasi orang atas dasar warna kulit.

Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Untuk manusia


dewasa rata-rata, kulit memiliki luas permukaan antara 1,5-2,0 meter persegi
(16,1-21,5 sq ft), sebagian besar tebalnya antara 2-3 mm (0,10 inci). rata-rata
1 inci persegi (6,5 cm ²) dari kulit memegang 650 kelenjar keringat, 20
pembuluh darah, 60.000 melanosit, dan lebih dari 1.000 ujung saraf.

Kulit memiliki pigmen yaitu terdiri dari :

 Melanin : Ini berwarna coklat dan hadir dalam zona germinative dari
epidermis.
 Melanoid : Ini menyerupai melanin namun hadir difus di seluruh
epidermis.
 Keratin : Pigmen ini berwarna kuning sampai oranye. ini ada dalam
stratum korneum sel-sel lemak dermis dan fasia superfisialis.
 Hemoglobin (juga dieja Hb) : Hal ini ditemukan dalam darah dan bukan
merupakan pigmen kulit tetapi mengembangkan warna ungu.
 Oksihemoglobin : Hal ini juga ditemukan dalam darah dan bukan
merupakan pigmen kulit. Ini mengembangkan warna merah.

6
Kulit terdiri dari tiga lapisan utama :

 Epidermis, yang tahan air dan berfungsi sebagai penghalang terhadap


infeksi
 Dermis, yang berfungsi sebagai lokasi untuk pelengkap kulit
 Hipodermis (subkutan lapisan adiposa)

2.4 Perubahan Kulit Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir


Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk pada saat lahir, tetapi masih
belum matang . Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat
tipis. Verniks caseosa juga melapisi epidermis dan berfungsi sebagai lapisan
pelindung. Verniks caseosa berbentuk seperti keju yang di sekresi oleh
kelenjar sebasea dan sel-sel epitel. Pada saat lahir beberapa bayi di lapisi oleh
verniks caseosa yang tebal, sementara yang lainnya hanya tipis saja pada
tubuhnya. Hilangnya pelindungnya yaitu verniks caseosa meningkatkan
deskumasi kulit ( pengelupasan ), verniks biasanya menghilang dalam 2-3
hari. Pada bayi baru lahir seringkali terdapat bintik putih khas terlihat di
hidung, dahi dan pipi bayi yang di sebut milia. Bintik ini menyumbat kelenjar
sebasea yang belum berfungsi. Setelah sekitar 2 minggu, ketika kelenjar
sebasea mulai bersekresi secara bertahap tersapu dan menghilang.

Rambut halus atau lanugo dapat terlihat pada wajah, bahu, dan
punggung, dan biasanya cenderung menghilang selama minggu pertama
kehidupan. Pelepasan kulit ( deskuamasi ) secara normal terjadi selama 2-4
minggu pertama kehidupan. Mungkin terlihat eritema toksikum ( ruam
kemerahan ) pada saat lahir, yang bertahan sampai beberapa hari. Ruam ini
tidak menular dan kebanyakan mengenai bayi yang sehat. Terdapat berbagai
tanda lahir ( nevi ) yang bersifat sementara ( biasanya di sebabkan pada saat
lahir) maupun permanen ( biasanya karena kelainan struktur pikmen,
pembuluh darah, rambut atau jaringan lainnya).

Pada kulit dan sklera mata bayi mungkin di temukan warna kekuningan
yang di sebut ikteri. Ikteri di sebabkan karena billirubin bebas yang berlebihan

7
dalam darah dan jaringan, sebagai akibatnya pada sekitar hari ke dua atau ke
tiga, terjadi hampir 60% hari ke 7 biasanya menghilang.

Karakteristik kulit kulit pada bayi baru lahir sangat halus terlihat merah
kehitaman karena tipis. Karakteristik pada kulit bayi baru lahir sebagai
berikut:

 Verniks kaseosa

Kulit dilindungi oleh lemak yang disekresi oleh kelenjar sebasea dan sel-
sel epitel, verniks akan menghilang dalam 2-3 hari.

 Milia

Bintik keputihan yang khas terlihat di hidung, dahi dan pipi bayi baru
lahir, setelah 2 minggu ketika kelenjar keringat mulai bersekresi, millia
secara bertahap menghilang.

 Lanugo

Rambut halus yang melapisi janin pada saat dalam kandungan, rambut
lanugo akan semakin tampak pada bayi baru lahir prematur.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem


imun/kekebalan tubuh. Sistem imunitas pada bayi baru lahir belum matang,
rentan berbagai infeksi dan alergi Sedangkan sistem imunitas yang telah
matang akan memberikan kekebalan alami dan kekebalan didapat pada tubuh .

Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh. Pada bayi semua struktur
kulit sudah terbentuk pada saat lahir, tetapi masih belum matang . Epidermis
dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Pada bayi rambut halus
atau lanugo dapat terlihat pada wajah, bahu, dan punggung, dan biasanya
cenderung menghilang selama minggu pertama kehidupan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, L.Nanny Vivian. 2010. Asuhan Neonatal Bayi dan Bidan. Jakarta: Salemba
Medika
Sudarti, dkk. 2012. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika
Dewi, S.N. 2012. Biologi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana

10

Anda mungkin juga menyukai