Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Pigmentasi Gingiva terhadap Perokok Pasif

Wanita

1
Elahe Moravej-Salehi 1, Elham Moravej- Latar belakang: Pigmentasi oral mukosa merupakan kejadian yang paling banyak dijumpai pada
Salehi 2, Farnaz Hajifattahi 1
perokok, hal ini mempengaruhi estetika senyuman. Perokok pasif dari kelompok wanita yang
bukan perokok secara signifikan nantinya akan mengalami perubahan kesehatan. Tujuan
1 Department of Oral Medicine, Dental Branch, Islamic
Azad University, Tehran, Iran, 2 Department of Operative
penelitian ini untuk menilai hubungan perokok pasif dengan kejadian pigmentasi oral pada
Dentistry, Dental School, Shahed University, Tehran, wanita yang bukan perokok.
Iran. Metode penelitian: Penelitian cohort-historical ini dilakukan terhadap 50 wanita dari kelompok
kasus yang telah menikah dan merupakan pengangguran, tidak hamil, bukan perokok, tidak
Received: 24 Februari 2015 memiliki penyakit sistemik yang menyebabkan pigmentasi mukosa atau kutaneus, tidak sedang
Accepted: 27 Mei 2015 dalam pengobatan yang menyebabkan pigmentasi mukosa atau kutaneus dan memiliki suami
perokok berat. Kelompok control merupakan 50 wanita dengan latarbelakang yang sama namun
Korespondensi kepada: Hajifattahi F
tidak memiliki riwayat keluarga merokok. Kedua kelompok ini dinilai secara klinis dengan
Alamat: Department of Oral Medicine, Dental
Branch, Islamic Azad University, No 4, 10th ditemukannya pigmentasi gingiva dan hasilnya dianalisis berdasarkan chi-square dan logistic
Neyestan Street, Pasdaran Avenue, regression test.
Tehran19486, Iran. Hasil: Pigmentasi gingiva ditemukan pada 27 (54%) perokok pasif dan 14 (28%) kontrol
Alamat email: F_Hajifattahi@dentaliau.ac.ir
(p=0,01). Odd Ratio (OR) dari pigmentasi gingiva pada wanita yang terpapar asap rokok dari
suami mereka (adjusted for education and having a smoker parent at childhood) adalah 3 (95%
convidence interval, CI: 1.26-7.09). Luas area rumah telah dihubungkan dengan pigmentasi
gingiva pada perokok pasif wanita (P=0.025).
Kesimpulan: Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama membahas mengenai hubungan
antara asap rokok dan pigmentasi gingiva pada wanita dan efeknya lebih berpengaruh terjadi di
rumah yang kecil.

Kata kunci: Gingiva, Melanin, Polusi asap rokok, Pigmentasi, Wanita

PENDAHULUAN pigmentasi mukosa mulut di Iran mencapai 27,9% (7).


Pigmentasi oral merupakan perubahan warna mukosa mulut Pigmentasi melanin dari mukosa mulut mempengaruhi estetika
dan/atau gingiva (1), yang dapat terjadi secara eksogen yang terutama pada pasien dengan garis senyum tinggi dan pigmentasi
disebabkan karena amalgam tattoo, toksisitas timbal, obat anti- gingiva anterior (8). Gingiva anterior maksilaris terekspos
malaria dan asap rokok. Kemudian, secara endogen dan sekunder selama individu tersebut tersenyum lebar. Pigmentasi gingiva
terhadap berbagai penyakit seperti penyakit Addison dan infeksi merupakan manifestasi klinis dari penyakit sistemik atau sebagai
HIV, atau genetik, yaitu dalam bentuk pigmented mole atau efek samping dari pengobatan; Oleh karena itu, hal ini dapat
pigmentasi fisiologis (1,2). Pigmentasi dapat terjadi di berbagai membantu penegakkan diagnosis banding (9). Pigmentasi
area kavum oral, seperti di gingiva, palatum, mukosa labial, fisiologis terjadi secara simetris (10). Pigmentasi yang
permukaan ventral lidah dan dasar mulut. Namun, gingiva disebabkan karena kondisi genetik seperti sindrom Peutz-
merupakan bagian yang paling sering terkena. Pigmentasi Jeghers, drug intake, dan gangguan hormonal terjadi di beberapa
gingiva terutama disebabkan karena akumulasi melanin (4). tempat dan dalam bentuk yang umum (1). Pigmentasi gingiva
Pigmentasi fisiologis merupakan race-dependent dan lebih pada anak-anak perokok pasif sering bermanifestasi pada papilla
sering pada individu berkulit gelap dibandingkan dengan (11).
individu berkulit terang (5). Sekitar 15% dari populasi Eropa dan Smoker’s melanosis (pigmentasi mukosa mulut) merupakan
80 % dari populasi Asia mengalami pigmentasi oral (6). lesi yang paling umum terjadi pada mulut perokok. Sekitar 30%
Prevalensi pigmentasi oral pada orang dewasa lebih tinggi dari perokok berat Kaukasia memiliki pigmentasi melanin oral
dibandingkan dengan remaja dan prevalensi pada laki-laki lebih (12). Melanin di mukosa oral menempel dengan radikal bebas
tinggi dbandingkan dengan perempuan (3). Prevalensi yang disebabkan karena paparan asap rokok dan senyawa

2
polisiklik yang terdiri dari nikotin dan benzoperylene yang Penelitian cohort-historical ini dilakukan pada wanita yang
ditemukan dalam asap rokok. Radikal bebas pada asap rokok sudah menikah yang datang ke klinik gigi Universitas Islam
akan menghasilkan stres oksidatif yang menghambat protective Azad di Teheran. Berdasarkan hasil studi, 100 subjek dipilih
barrier oral. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi melanin menggunakan purposive sampling. 50 subjek sebagai kelompok
oleh melanosit (3, 4). Studi epidemiologi menunjukkan bahwa kasus dan 50 subyek lainnya sebagai kelompok kontrol.
asap rokok oleh perokok pasif mengandung senyawa beracun Kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain, perempuan
terutama nikotin yang berkonsentrasi lebih tinggi dibandingkan yang telah menikah tanpa penyakit sistemik yang menyebabkan
nikotin dengan jumlah yang sama pada tembakau (13). pigmentasi kulit atau mukosa seperti penyakit Addison, Peutz-
Hubungan antara perokok pasif dengan kejadian asma (9), Jeghers sindrom atau infeksi HIV, tidak mengambil obat yang
kanker paru-paru (14), kematian akibat penyakit jantung (15), menyebabkan pigmentasi seperti minocycline, obat anti-malaria,
aborsi spontan (16), perubahan flora normal mulut dan obat hormon anti-adrenokortikotropik atau kontrasepsi,
nasofaring, dan kejadian infeksi saluran pernapasan atas, pengangguran, tidak hamil, tidak merokok dan memiliki suami
penyakit periodontal (17), penurunan kepadatan tulang alveolar perokok berat yang merokok minimal 10 batang per hari.
(13), karies gigi primer dan permanen (18, 19) dan pigmentasi 50 wanita yang tidak memiliki anggota keluarga perokok dan
gingiva pada anak-anak (9, 11) telah dibuktikan dalam literatur. tidak memiliki kontak dengan perokok lain dikelompokkan
Pada tahun 2005, Hanioka et al, di Jepang untuk pertama kedalam kelompok kontrol. Tingkat pendidikan terbagi menjadi
kalinya menunjukkan bahwa peningkatan pigmentasi melanin 2 kelompok, yaitu high school diploma and higher dan lower
pada gingiva anak-anak dihubungkan dengan paparan asap rokok than high school diploma.
di rumah (11). Sebuah studi serupa oleh Hajifattahi pada 2010 Untuk penelitian lebih lanjut mengenai korelasi merokok
menunjukkan terjadinya peningkatan pigmentasi gingiva pada pasif dengan pigmentasi gingiva, maka peneliti menanyakan hal-
anak-anak dari orang tua perokok dibandingkan dengan hal berikut: (A) luas lantai rumah mereka dan (B) jumlah rokok
kelompok kontrol (9). yang dihisap di hadapan mereka.
Asap rokok dapat membahayakan kesehatan individu pada Untuk mengklasifikasikan warna kulit dari subyek dalam dua
semua umur (20). Hanioka dkk. membahas bahwa penjelasan kelompok kasus dan kontrol, digunakan klasifikasi Healthy Mix
mengenai masalah gigi dan mulut pada perokok akan dapat Foundation (Bourjois, Prancis). Warna kulit # 52 dan lebih
meningkatkan motivasi untuk berhenti merokok sebesar 10 %. ringan dianggap sebagai "light" dan warna kulit # 53 dan gelap
Motivasi untuk berhenti merokok akan meningkat sebesar 16,7% diklasifikasikan sebagai "dark" (9,24). Bagian dalam lengan
ketika pigmentasi gingiva melanin terjadi pada anggota bawah (25) digunakan untuk penentuan warna kulit, karena
keluarganya (21). Peringatan pada bungkus rokok menampilkan mengingat wanita yang menggunakan pakaian tertutup, area ini
tumor paru-paru akibat merokok mempengaruhi perokok untuk kurang umum terkena sinar matahari.
berhenti merokok (22). Oleh karena itu, pigmentasi gingiva dan Tidak adanya makula pigmentasi didefinisikan sebagai
efek samping estetik menyebabkan kekhawatiran pada keluarga "pattern zero", individual dan single unit pigmentasi
yang anggota keluarganya merupakan perokok. Efek berbahaya didefinisikan sebagai "pattern one" dan pembentukan continuous
dari asap rokok pada kesehatan perokok pasif dapat band antara dua unit yang terpisah didefinisikan sebagai "pattern
meningkatkan motivasi untuk berhenti merokok. Efek samping two". Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji
dari merokok pasif pada kesehatan dan estetika dan efek asap chi-square dan regresi logistik. Kami menerapkan model regresi
rokok pasif pada orang dewasa harus diselidiki juga karena logistik untuk evaluasi hubungan pigmentasi gingiva dengan
dilaporkan bahwa efek asap rokok tersebut prevalensinya lebih merokok pasif, tingkat pendidikan dan memiliki orang tua
tinggi pada wanita dibandingkan dengan laki-laki (12). perokok selama masa kanak-kanak. Hasil dinyatakan sebagai OR
Tingginya prevalensi perokok di kalangan laki-laki Iran dengan 95% CI. Peneliti menggunakan uji chi-square untuk
mendorong peneliti untuk pertama kalinya menilai hubungan evaluasi hubungan pigmentasi gingiva pada perokok pasif
pigmentasi gingiva dengan merokok pasif pada wanita dewasa. dengan luas lantai rumah mereka, jumlah rokok yang dihisap
setiap hari, memiliki orang tua perokok di masa kecil dan warna
METODE PENELITIAN kulit.

3
Selain itu, uji chi-square digunakan untuk evaluasi
perbedaan dalam pola pigmentasi gingiva antara kelompok kasus Pola satu (pattern one) dari pigmentasi gingiva (individual
dan kelompok kontrol. Data kemudian dianalisis dengan unit of pigmentation) memiliki prevalensi tertinggi (59.2 %
menggunakan SPSS version 20.0 (SPSS Inc, Chicago, IL, USA) versus 40.8 %); sedangkan, di kelompok kontrol, pola satu dan
dan signifikansi statistik ditentukan pada P < 0,05. pola dua memiliki frekuensi yang sama. Bagaimanapun, uji chi
square menunjukkan bahwa perbedaan pola di kedua kelompok
HASIL ini tidak signifikan secara statistik (P=0.3).
Sebanyak 100 wanita yang telah menikah yang diperiksa Lokasi dari pigmentasi gingiva paling banyak ditemukan
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan pada area gingiva labial di segmen anterior dari kedua rahang.
kelompok kontrol. Usia rata-rata subjek penelitian adalah Subjek control dengan pigmentasi (n=14), 7 (50%) memiliki
39.7+8.76 tahun pada kelompok kasus dan 39.72+9.03 tahun pigmentasi gingiva di maksila anterior dan 12 (85,7%) di
pada kelompok kontrol. Karakteristik populasi penelitian pada anterior mandibular. Nilai ini adalah 21 (77,7%) pada anterior
kelompok kasus dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 1. Pada maksila dan 18 (66,6%) di anterior mandibular pada subjek
setiap kelompok kasus dan kontrol, didapatkan 26 (52 %) kelompok kasus dengan pigmentasi (n=27). Buccal pigmentasi
merupakan wanita kulit putih dan 24 (48 %) merupakan wanita (posterior) hanya terdapat pada satu subjek baik dikelompok
kulit gelap. Distribusi usia dan warna kulit sama di setiap control ataupun kelompok kasus. Distribusi dari kelompok
kelompok kasus ataupun kontrol (P=0.9). penelitian berdasarkan warna kulit dapat dilihat pada table 3.
Regresi logistik menunjukkan hubungan yang signifikan
antara pigmentasi gingiva pada wanita dan paparan asap rokok
dari suami. Nilai OR kejadian pigmentasi gingiva pada wanita
yang terpapar terhadap asap rokok adalah 3 kali nilainya pada
kelompok kontrol (OR=3.0; 95 % CI [1.26 – 7.09]) (Tabel 2)
Tabel 3. Distribusi kelompok penelitian berdasarkan warna kulit
Tabel 1. Karakteristik populasi penelitian pada kelompok kasus
dan kontrol

Distribusi dari pigmentasi gingiva pada perokok pasif wanita


berdasarkan faktor yang berkaitan ditunjukan pada table 4.
Seperti yang terlihat perokok pasif dengan pigmentasi gingiva
lebih banyak tepapar dengan jumlah rokok dalam kesehariannya
(lebih dari 6 batang rokok). Serta frekuensi dari orang tua yang
Tabel 2. Hubungan antara pigmentasi gingiva pada wanita
merokok dan subjek dengan kulit gelap lebih banyak ditemukan
dengan variabel penelitian
mendapatkan pigmentasi gingiva. Namun, tidak ada perbedaan
secara statistic secara signifikan subjek dengan pigmentasi
gingiva lebih banyak terkena pada rumah yang kecil dengan luas
area (lebih kecil dari 78m 2) dan hal ini secara statistic memiliki
hubungan yang signifikan (P=0,025).

4
Tabel 4. Distribusi pigmentasi gingiva pada perokok pasif berdasarkan faktor yang berkaitan

Frekuensi dari tempat tinggal yang kecil pada perokok pasif ukuran kecil dan kemungkinan perbedaan di dalam sediaan
memiliki 3,7 kali lebih besar terjadinya pigmentasi gingiva rokok yang tersedia (dengan atau tanpa filter). Menurut Nadeem
dibandingkan dengan kelompok perokok pasif tanpa pigmentasi et al, hubungan antara paparan langsung asap rokok dan
gingiva (OR=3,7). pigmentasi oral tergantung terhadap jumlah dosis (30).
Sridharan et al. menyatakan bahwa pigmentasi gingiva
DISKUSI meningkat pada anak-anak yang terpapar asap rokok lebih dari
Studi ini menunjukkan bahwa suami yang merokok di rumah 10 tahun (31). Sanders et al. menyatakan bahwa korelasi
dapat menyebabkan pigmentasi gingiva pada perokok pasif beratnya periodontitis tergantung pada dosis konsumsi rokok,
wanita. Tidak ada penelitian serupa yang membahas tentang efek durasi (jam) dari paparan asap rokok per minggunya (32).
perokok pasif terhadap pigmentasi gingiva pada orang dewasa Mengingat perbedaan definisi dosis asap rokok yang telah
dan perempuan sebeumnya. Moravej Salehi dkk. menyimpulkan dijelaskan oleh penelitian sebelumnya dan kontroversi dalam
bahwa perokok pasif dihubungkan dengan pigmentasi gingiva berbagai penemuan, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang
pada anak-anak, penyakit periodontal, kehilangan gigi, topik ini. Namun, tidak satupun dari studi yang disebutkan di
penurunan kepadatan tulang, resorpsi tulang alveolar, perubahan atas menempatkan perhatian terhadap tempat merokok dan hanya
flora normal mulut, kegagalan implan gigi, primer dan kerusakan paparan asap rokok yang dievaluasi oleh mereka.
gigi permanen dan erupsi gigi yang tertunda (26). Namun, Dalam penelitian baru-baru ini, untuk pertama kali
Tanaka et al. menyatakan bahwa asap rokok tidak meningkatkan penyelidikan terhadap perokok pasif, luas rumah perokok pasif
prevalensi penyakit periodontal pada wanita (27). Dalam studi dievaluasi dan didapatkan bahwa semakin kecil luas rumah
lain, para penulis menyimpulkan bahwa kehilangan gigi pada berkolerasi signifikan dengan terjadinya pigmentasi gingiva pada
wanita yang terpapar oleh asap rokok pada kumpulan perokok wanita (disebabkan karena konsentrasi asap rokok yang lebih
yang merokok kurang dari 10 batang perhari tidak ada hubungan tinggi pada area yang lebih kecil). Penelitian sebelumnya
dengan perokok pasif (28). Hal ini menunjukkan perlunya mengenai hubungan antara polusi udara di dalam ruangan
penyelidikan yang lebih lanjut. dengan risiko kanker paru didapatkan bahwa keadaan sehari-hari
Dalam penelitian ini, jumlah rokok yang dihisap setiap hari wanita yang bukan perokok pasif seperti kurangnya system
di rumah merupakan subjek dan juga dasar cakupan yang ventilasi berhubungan dengan terjadinya kanker paru pada
dievaluasi sebagai dua faktor penting yang menentukan level subjek ini (33). setelah diketahui peningkatan risiko pigmentasi
pajanan pada perokok pasif terhadap asap rokok. Kami tidak gingiva pada area yang lebih kecil, perokok dianjurkan untuk
menemukan hubungan yang signifikan antara jumlah rokok yang merokok di area yang jauh dari keluarganya, dan ruangan yang
dihisap perharinya dilingkungan rumah dan perkembangan memiliki ventilasi yang baik.
terhadap pigmentasi gingiva pada perokok pasif wanita. Madani Tujuan dari penelitian ini untuk menilai hubungan antara
dan Thomas tidak menemukan hubungan yang signifikan antara pigmentasi gingiva dan perokok pasif pada dewasa, yang belum
jumlah rokok yang dihisap oleh orang tua di rumah dan kejadian pernah diteliti sebelumya. Wanita yang sudah menikah dipilih
pigmentasi gingiva pada anak-anak mereka (29). Hubungan yang karean alasan-alasan berikut : prevalensi merokok pada wanita
tidak signifikan mungkin dikarenakan karena sampel dalam lebih rendah dibandingkan laki-laki, frekuensi perokok pasif

5
wanita lebih tinggi dibandingkan laki-laki, hal ini menyebabkan asap pada pigmentasi gingiva, rute kedua terlihat lebih dapat
efek yang buruk bagi kesehatan wanita lebih signifikan diterima.
dibandingkan laki-laki (34). Tanaka et al. menyatakan bahwa Keterbatasan dari penelitian ini adalah status perokok pasien
efek samping pada perokok pasif di rumah lebih signifikan yang bersifat subketif dengan hanya menanyakan terhadap
dibandingkan dengan di tempat kerja (28). Dari seluruh anggota pasien dan ada kemungkinan pasien berbohong tentang
keluarga, suami dan istri biasanya menghabiskan waktu bersama kebiasaan merokoknya.
lebih sering dibandingkan dengan anggota keluarga yang Faktor perancu dari penelitian ini adalah risiko paparan
lainnya, sehingga istri lebih rentan terkena efek paparan subjek terhadap asap rokok di tempat lain. Peneliti mencoba
dibandingkan dengan anak-anaknya. meminimalisir efek ini dengan mengatur kriteria inklusi. Juga,
Hasil penelitian ini tidak menunjukan perbedaan signifikan Taneka et al mengindikasikan terdapat hubungan antara
antara kelompok kasus (wanita perokok pasif) yang suami dan kehilangan gigi dan perokok pasif dirumah, dan bukan ditempat
orang tuanya merokok dibandingkan dengan klompok kasus kerjanya (28). Sehingga, dapat terlihat paparan asap rokok dari
(wanita perokok pasif) yang hanya suaminya saja yang merokok. sumber yang minor itu tidak bias diterima.
Penelitian ini menunjukan bahwa efek signifikan asap rokok Kesimpulannya peneliti menemukan hubungan antara
terhadap pigmentasi gingiva selama masa dewasa apakah lebih paparan asap rokok dan pigmentasi gingica pada wanita
berbahaya dibandingkan anak-anak. Hal ini membutuhkan (perokok pasif) dan sangat dipengaruhi oleh luas rumah (rumah
penelitian yang lebih lanjut lagi. kecil).
Pigmentasi mukosa oral lebih sering ditemukan terutama
Ucapan Terimakasih
pada individu yang memiliki kulit gelap (1), prevalensi
Artikel ini berdasarkan sebuah tesis DDS (nomor tesis
pigmentasi gingiva pada perokok pasif ditemukan 54% dalam
23405) oleh Dr. Elahe Moravej-Salehi, merupakan kesuksesan
penelitian ini; prevalensi pigmentasi gingiva dilaporkan bahwa
yang berada dibawah supervisi Dr. Frnaz Hajifattahi. Penulis
30% perokok berat pada populasi kaukasian. Perbedaan ini
mengucapkan terimakasih kepada Dr. Siamak Sabour yang telah
dikarenakan karena faktor ras sehingga membutuhkan penelitian
membantu dalam analisis statistic.
lebih lanjut. (6,7)
Manfaat dari penilitian ini adalah pemeriksaan subjek yang Masalah yang menarik
lebih akurat dan deteksi terhadap adanya pigmentasi dilakukan Penulis menyatakan bahwa tidak ada konflik yang menarik.
oleh dokter gigi.
DAFTAR PUSTAKA
Hanioka et al. melaporkan pigmentasi gingiva pada perokok
1. Ciçek Y, Ertaş U. The normal and pathological
pasif dalam bentuk separated, single units (11). Pada penelitian pigmentation of oral mucous membrane: a review. J
ini, single pattern lebih sering terdapat pada perokok pasif Contemp Dent Pract 2003; 4 (3): 76- 86.
2. Soliman MM, Al Thomali Y, Al Shammrani A, El Gazaerly
dibandingkan dengan continues pattern, tetapi perbedaan ini H. The use of soft tissue diode laser in the treatment of oral
tidak terlalu signifikan secara statistik. Penelitian lebih lanjut hyper pigmentation. Int J Health Sci (Qassim) 2014; 8 (2):
133- 40.
dibutuhkan untuk menilai pola pigmentasi pada perokok pasif 3. Hedin CA, Axéll T. Oral melanin pigmentation in 467
secara lebih detail. Thai and Malaysian people with special emphasis on
smoker's melanosis. J Oral Pathol Med 1991; 20 (1): 8- 12.
Gingiva labi pada maksila dan mandibula merupakan daerah 4. Eid HA, Syed S, Soliman AN. The role of gingival
yang sering terkena pada wanita perokok pasif. Berdasarkan melanin pigmentation in inflammation of gingiva, based
on genetic analysis. J Int Oral Health 2013; 5 (4): 1- 7.
penelitian sebelumnya dan hasil penelitian ini, pigmentasi 5. Eisen D. Disorders of pigmentation in the oral cavity.
gingiva sebagai efek dari perokok pasif terjadi dari inhalasi asap Clin Dermatol 2000; 18 (5): 579- 87.
6. Unsal E, Paksoy C, Soykan E, Elhan AH, Sahin M.
rokok dan masuk kedalam sirkulasi darah. Secara umum, Oral melanin pigmentation related to smoking in a
stimulant yang ada pada asap rokok memiliki dua rute utama Turkish population. Community Dent Oral Epidemiol
2001; 29 (4): 272-7.
untuk menuju melaniosit gingiva, 1. Disolusi dari saliva dan 7. Babaee N, Nooribayat S. Frequency of oral
penetrasi melalui membrane mukosa dan 2. Inhalasi asap rokok pigmentation in patients referred to Babol Dental
School (2008-2009). The Journal of Qazvin University of
melalui hidung yang masuk kedalam sirkulasi darah dan Medical Sciences 2011; 15 (3): 87- 90.
menimbulakan efek tidak langsung pada melanosit (1,6,11) luas
rumah merupakan faktor yang indikatif terhadap efek konsentrasi
6
8. Karydis A, Bland P, Shiloah J. Management of oral 26. Moravej-Salehi E, Moravej-Salehi E, Hajifattahi F.
melanin pigmentation. J Tenn Dent Assoc 2012; 92 (2): 10- Passive Smoking: Oral and Dental Effects. Iran J
5; quiz 16-7. Public Health 2015; 44 (4): 600- 1.
9. Hajifattahi F, Azarshab M, Haghgoo R, Lesan S. 27. Tanaka K, Miyake Y, Hanioka T, Arakawa M. Active
Evaluation of the Relationship between Passive and passive smoking and prevalence of periodontal
Smoking and Oral Pigmentation in Children. J Dent disease in young Japanese women. J Periodontal Res
(Tehran) 2010; 7 (3): 119- 23. 2013; 48 (5): 600- 5.
10. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral pathology: 28. Tanaka K, Miyake Y, Sasaki S, Ohya Y, Miyamoto S,
clinical pathologic correlations. 4th ed. Saunders, Matsunaga I, et al. Active and passive smoking and tooth
Philadelphia; 2003. p.129. loss in Japanese women: baseline data from the osaka
11. Hanioka T, Tanaka K, Ojima M, Yuuki K. Association maternal and child health study. Ann Epidemiol 2005; 15
of melanin pigmentation in the gingiva of children with (5): 358- 64.
parents who smoke. Pediatrics 2005; 116 (2): e186- 90. 29. Madani SM, Thomas B. Evaluation of gingival
12. Vellappally S, Fiala Z, Smejkalová J, Jacob V, pigmentation in children exposed to and not exposed to
Somanathan R. Smoking related systemic and oral environmental tobacco smoking. SRM J Res Dent Sci
diseases. Acta Medica (Hradec Kralove) 2007; 50 (3): 2014; 5 (1): 21- 5.
161- 6. 30. Nadeem M, Shafique R, Yaldram A, López R.
13. El_Batran MM, Soliman NL, Mikael FF. Passive Intraoral distribution of oral melanosis and cigarette
smoking and alveolar bone density. Aust J BasiApplSci smoking in a Pakistan population. Int J Dent Clin 2011; 3
2009; 3(2): 713-9. (1): 25-8.
14. Kurahashi N, Inoue M, Liu Y, Iwasaki M, Sasazuki S, 31. Sridharan S, Ganiger K, Satyanarayana A, Rahul A,
Sobue T, et al. Passive smoking and lung cancer in Shetty S. Effect of environmental tobacco smoke from
Japanese non-smoking women: a prospective study. Int smoker parents on gingival pigmentation in children
J Cancer 2008; 122 (3): 653- 7. and young adults: a cross-sectional study. J Periodontol
15. Kaur S, Cohen A, Dolor R, Coffman CJ, Bastian LA. 2011; 82 (7): 956- 62.
The impact of environmental tobacco smoke on 32. Sanders AE, Slade GD, Beck JD, Agústsdóttir H.
women's risk of dying from heart disease: a meta- Secondhand smoke and periodontal disease:
analysis. J Womens Health (Larchmt) 2004; 13 (8): 888- atherosclerosis risk in communities study. Am J Public
97. Health 2011; 101 Suppl 1: S339- 46.
16. George L, Granath F, Johansson AL, Annerén G, 33. Mu L, Liu L, Niu R, Zhao B, Shi J, Li Y, et al.
Cnattingius S. Environmental tobacco smoke and risk Indoor air pollution and risk of lung cancer among
of spontaneous abortion. Epidemiology 2006; 17 (5): 500- Chinese female non-smokers. Cancer Causes Control
5. 2013; 24 (3): 439-50.
17. Brook I. The impact of smoking on oral and 34. WHO report on the global tobacco epidemic?
nasopharyngeal bacterial flora. J Dent Res 2011; 90 (6): Implementing smoke-free environments. 2009;1-568.
704- 10. 35. Barnea Z, Rahav G, Teichman M. The reliability and
18. Shenkin JD, Warren J. Secondhand smoke may be consistency of self-reports on substance use in a
associated with an increased risk of primary tooth longitudinal study. Br J Addict 1987; 82 (8): 891- 8.
caries. J Evid Based Dent Pract 2009; 9 (2): 95- 6.
19. Ayo-Yusuf OA, Reddy PS, van Wyk PJ, van den
Borne BW. Household smoking as a risk indicator for
caries in adolescents' permanent teeth. J Adolesc
Health 2007; 41 (3): 309- 11.
20. Vainio H. Is passive smoking increasing cancer risk?
Scand J Work Environ Health 1987; 13 (3): 193- 6.
21. Hanioka T, Tsutsui A, Yamamoto M, Haresaku S, Shimada
K, Watanabe T, et al. Impact of various effects of smoking
in the mouth on motivating dental patients to quit
smoking. Int J Stat Med Res 2013; 2(1): 40-6.
22. Environics Research Group Ltd. Final Report:
Evaluation of New Warnings on Cigarette Packages.
Toronto, Canada: Canadian Cancer Society Focus Canada;
2001:33.
23. Sarraf-Zadegan N, Boshtam M, Shahrokhi S, Naderi
GA, Asgary S, Shahparian M, et al. Tobacco use
among Iranian men, women and adolescents. Eur J Public
Health 2004; 14 (1): 76- 8.
24. Jahangiri L, Reinhardt SB, Mehra RV, Matheson PB.
Relationship between tooth shade value and skin
color: an observational study. J Prosthet Dent 2002; 87
(2): 149- 52.
25. Tamai Y, Tsuji M, Wada K, Nakamura K, Hayashi M,
Takeda N, et al. Association of cigarette smoking with
skin colour in Japanese women. Tob Control 2014; 23 (3):
253- 6.

Anda mungkin juga menyukai