Anda di halaman 1dari 16

TUGAS RUTIN

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Dosen Pengampu: Drs.Jongga Manullang , M.Pd.


Mata Kuliah : Aljabar Linear

Disusun oleh :
Lamro Tamba (5173131013)
Irdarmansyah (5173131011)
Anderson A Silalahi (517213008)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga Tugas
Rutin ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dalam menyusun Makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah
satu mata kuliah saya yaitu Aljabar Linear.

Kelompok kami berharap semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.Untuk itu, kepada para pembaca saya mohon masukan-masukannya yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini agar bisa jauh lebih baik.

Medan, Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………..……...…….2

DAFTAR ISI…………………………….………………………………….….......3

A. Latar Belakang…………………………………………….…………………....4

B.Tujuan....…............……………………………………………………………....4

C.Manfaat..………………………………………………………...……………….4

D. Ringkasan materi..................................................................................................

A. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear...........................................6


B. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel...........................................8
C. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.................................................8
D. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel............................8
E. Pengertian Persamaan Linear Tiga Variabel.........................................11
F. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel...............................................11
G. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.........................12

E. Kesimpulan…………………………….………………………………………..20

F. Kritik dan Saran…….………………….……………………….………………20


LATAR BELAKANG
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah
banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam
kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena
itu kami membuat makalah ini dengan maksud membantu pemahaman masyarakat agar
mereka tidak menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.

TUJUAN

Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar
Linear, yang diberikan oleh dosen kami bapak Jongga Manullang, M. Pd. Dan tujuan
berikutnya adalah sebagai sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat
menambah wawasan para pembaca makalah ini.

MANFAAT
1. Makalah ini akan menambah sedikit pengetahuan tentang aljabar ilu matetika.
2. Makalah ini juga akan membantu seseorang lebih mendalami materi tentang aljabar
linear.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DEFINISI ATAU PENGERTIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER


SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di


bidang ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di
bidang ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan
banyaknya persamaan sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban
tunggal bagi variabel. Apabila variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam
perancangan linear, umumnya diperoleh jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam
teknik listrik sering ditemukan variabel lebih sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari
persamaan mempunyai sifat ketergantungan maka jawaban masih mungkin untuk diperoleh.

Pengertian Sistem Persamaan Linear

Secara umum sebuah persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn dapat dinyatakan
dalam bentuk : a1x1 + a 2x 2 + … + a n x n = b, dengan a 1, a 2, …, a n dan b adalah
konstanta real

Contoh :
Persamaan berikut merupakan persamaan linear :

a. x + 3y = 7

b. y = 5x + 3z + 1

Persamaan berikut bukan persamaan linear :

c. x2 + 3y = 5

d. y – sin x = 0

Himpunan berhingga dari persamaan linear- persamaan linear dalam n variable x1, x2,
…, xn dinamakan sistem persamaan linear atau sistem linear. Bentuk umum sistem
persamaan linear (disingkat SPL) yang terdiri dari m persamaan dan n variable x1, x2, …, xn
dapat ditulis sebagai :

a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1

a21 x1 + a22 x2 + … + a2n xn = b2


am1x1 + am2 x2 + … + amn xn = bm,

dengan aij dan bi (1 § i § m, 1 § j § n) adalah konstanta-konstanta real.

Suatu sistem persamaan linear dengan m persaman dan n variable x1, x2, …, xn dengan
Am x n = (aij ), Xn x 1 = ( ) x j , dan Bm x 1 = ( ) bi . Jika matriks B pada SPL di atas diganti
dengan matriks nol O, maka sistem persamaan linear tersebut dikatakan homogen, jika tidak
disebut SPL non homogen.

Contoh :

a. SPL non homogen berikut

x1 – x2 + x3 = 2

2x1 – x2 – x3 = 4

b. SPL homogen berikut

x1 + x2 = 0

x1 – x2 = 0

A. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear


Sebuah penyelesaian persamaan linear a1x1 + a2 x2 + … + anxn = b adalah sebuah
urutan dari n bilangan s1, s2, …, sn sehingga persamaan tersebut dipenuhi jika kita
mensubstitusikan x1 = s1, x2 = s2, …, xn = sn. Himpunan semua penyelesaian tersebut
dinamakan himpunan penyelesaiannya.

Penyelesaian SPL adalah sebuah tupel n terurut bilangan-bilangan x1, x2, …, xn yang
memenuhi semua persamaan dalam SPL.

Contoh :

Pasangan terurut (1,2) adalah penyelesaian dari sistem

x1 + 2x 2 = 5

2x1 + 3x 2 = 8

karena : 1(1) + 2(2) = 5 dan 2(1) + 3(2) = 8.

Tetapi, pasangan terurut (3,1) bukan penyelesaian dari SPL tersebut karena tidak
memenuhi persamaan kedua, yakni 2(3) + 3(1) ≠ 8.

Tripel terurut (2,0,0) adalah penyelesaian dari SPL

x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4

karena 1(2) – 1(0) + 1(0) = 2

2(2) + 1(0) – 1(0) = 4

Periksalah bahwa tripel terurut (2,1,1), (2,2,2), (2,3,3), …. juga merupakan


penyelesaian SPL tersebut. Jadi SPL tersebut mempunyai banyak penyelesaian. Jika α adalah
sebarang bilangan real, maka terlihat bahwa tripel terurut (2, α,α) adalah penyelesaian SPL
tersebut. Tidak semua sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian, hal ini dapat
ditunjukkan pada sistem

x1 + x2 = 2

x1 – x2 = 1

x1 = 4

Pada persamaan ketiga x1= 4, sehingga jika disubstitusikan ke persamaan pertama

dan kedua, maka x2 harus memenuhi :

4 + x2 = 2

4 – x2 = 1

Karena tidak ada bilangan real yang memenuhi kedua persamaan ini, maka SPL ini
tidak mempunyai penyelesaian. Sebuah SPL yang tidak mempunyai penyelesaian disebut tak
konsisten (inconsistent). Sebuah SPL yang mempunyai paling sedikit satu penyelesaian
disebut konsisten (consistent).

Dari contoh di atas, banyaknya penyelesaian suatu SPL dibedakan 3 yaitu :

1. SPL mempunyai satu penyelesaian (penyelesaian tunggal)

2. SPL mempunyai banyak penyelesaian (tak terhingga penyelesaian)

3. SPL tidak mempunyai penyelesaian

SPL homogen AX = 0 selalu mempunyai penyelesaian (konsisten) yaitu X = 0, yang


dinamakan dengan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain, (yang tidak nol) maka
penyelesaian tersebut dinamakan penyelesaian tak trivial.

Contoh :

2x1 + x 2 – 3 x 3 = 0

x1+2x2=0
x2+x3=0

SPL homogen di atas mempunyai penyelesaian tak trivial yaitu :

x1=2x3

x2=–x3

Jika x3=t, dengan t bilangan real, maka x1 = 2t, x2 = –t sehingga himpunan


penyelesaiannya adalah {(t,2t,-t)} = {t(1,2,-1)}. Ini menunjukkan SPL di atas mempunyai tak
terhingga banyak penyelesaian, sebanyak bilangan real t.

B. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel


Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel
dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk umum persamaan
linear dua variabel adalah:

ax + by = c dimana = x dan y adalah variabel

C. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang
mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk umum
sistem persamaan linear dua variabel adalah

ax + by = c

px + qy = d

dimana: x dan y disebut variabel

a, b, p dan q disebut koefisien c dan r disebut konstanta

D. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

1. Cara Grafik

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Gambarlah grafik garis lurus pada bidang koordinat.

2. Tentukan titik potong kedua garis tersebut. Koordinat titik potong tersebut
merupakan pasangan penyelesaian dari system persamaan yang dimaksud.

1. Metode Eliminasi
Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan (mengeliminasi) salah
satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika variabelnya x dan y, untuk menentukan
variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya. Perhatikan
bahwa jika koefisien dari salah satu variabel sama maka kita dapat mengeliminasi atau
menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain.

Contoh:
Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x + 3y = 6
dan x – y = 3

Penyelesaian:
2x + 3y = 6 dan x – y = 3 Langkah I (eliminasi variabel y)
Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y harus sama, sehingga persamaan 2x + 3y = 6
dikalikan 1 dan persamaan x – y = 3 dikalikan 3. 2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y = 6

x–y=3×3

3x – 3y = 9

5x = 15

x = 15/5

x=3

Langkah II (eliminasi variabel x) Seperti langkah I, untuk mengeliminasi variabel x, koefisien


x harus sama, sehingga persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan x – y = 3 dikalikan 2.
2x + 3y = 6 ×1

2x + 3y = 6

x – y = 3 ×2 2x – 2y = 6

5y = 0

y = 0/5

y=0

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3,0)}.

1. Metode Substitusi
Metode Substitusi Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan
metode substitusi, terlebih dahulu kita n yatakan variabel yang satu ke dalam variabel yang
lain dari suatu persamaan, kemudian menyubstitusikan (menggantikan) variabel itu dalam
persamaan yang lainnya.

Contoh:
Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 2x +3y = 6 dan
x– y = 3 !

Penyelesaian:
Persamaan x – y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3. Dengan menyubstitusi persamaan x = y + 3
ke persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut:

2x + 3y = 6 <=> 2 (y + 3) + 3y = 6 <=> 2y + 6 + 3y = 6 <=> 5y + 6 = 6


<=> 5y + 6 – 6 = 6 – 6 <=> 5y = 0 <=> y = 0 Selanjutnya untuk
memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke persamaan x = y + 3, sehingga diperoleh:

x = y +3 <=> x = 0 + 3 <=> x = 3

Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(3,0)}

1. Metode Gabungan

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan,
kita menggabungkan metode eliminasi dan substitusi.

Contoh:
Dengan metode gabungan tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 5y =
2 dan x + 5y = 6 !

Penyelesaian:
Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh.

2x – 5y = 2 ×1 2x – 5y = 2x + 5y = 6 ×2 2x +10y = 12

-15y = -10

y = (-10)/(-15)

y = 2/3

Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga diperoleh.


x + 5y = 6 <=> x + 5 (2/3) = 6 <=> x + 10/15 = 6 <=> x = 6 – 10/15
<=> x = 22/3

Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(2 2/3,2/3)}

1. Cara Determinan

Determinan adalah suatu bilangan yang berkaitan dengan matriks bujur sangkar
(persegi). Untuk menyelesaikan dengan cara determinan dari bentuk persamaan :

ax + by = c

px + qy = r

diubah dalam susunan bilangan sebagai berikut dan diberi notasi : D, Dx, Dy.

Dengan : D = = aq – bp

Dx = = cq – br

Dy = = ar – cp

Kemudian x dan y dapat ditentukan dengan :

x = dan y =

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :

dengan cara determinan !

Jawab:

D = = 2.1 – 3.3 = 2 – 9 = -7

Dx = = 1.1 – 3.5 = 1 – 15 = -14

Dy = = 2.5 – 1.3 = 10 – 3 = 7

x= = =2

y = = = -1

Jadi HP = {(2, -1)}


E. Pengertian Persamaan Linear Tiga Variabel
Persamaan linear tiga variabel adalah persamaan yang mengandung tiga variabel
dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk umum persamaan
linear tiga variabel adalah:
ax+by+cz=p
dimana = x, y dan z adalah variabel

F. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear tiga variabel adalah tiga persamaan linear tiga variabel yang
mempunyai hubungan diantara ketiganya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk umum
sistem persamaan linear dua variabel adalah:

ax+by+cz=u
px+qy+rz=t

dimana:x,ydan z disebut variabela, b,c, p, q, dan r disebut koefisien


u dan t disebut konstanta

G. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

Sistem persamaan linear tiga variabel adalah sistem persamaan yang terdiri dari tiga
persamaan dimana masing-masing persamaan memiliki tiga variabel. Contoh SPLTV dengan
variabel dan :

dimana dan adalah bilangan-bilangan real.

Pada SPLTV terdapat 2 cara penyelesaian, yaitu:

1. Metode Subtitusi

Langkah yang dilakukan pada metode ini yaitu:

1. Ubah salah satu persamaan yang ada pada sistem dan nyatakan sebagai fungsi dari
dan , atau sebagai fungsi dari dan , atau sebagai fungsi dari dan ..
2. Subtitusikan fungsi atau atau dari langkah pertama pada dua persamaan yang
lain, sehingga diperoleh SPLDV.
3. Selesaikan SPLDV yang diperoleh dengan metode yang dibahas pada penyelesaian
SPLDV di atas.

Contoh Soal:
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variabel berikut:

Jawab:

Langkah pertama, nyatakan persamaan (I) menjadi fungsi dari , yaitu:


. Kemudian subtitusikan pada persamaan (II) dan (III),
menjadi

Persamaan (II):

Selesaikan, didapat:

Persamaan (III):

Selesaikan, didapat: atau .

Persamaan (IV) dan (V) membentuk SPLDV

Dari persamaan (V), , kemudian disubtitusikan pada persamaan


(IV), menjadi:
Kemudian subtitusikan pada persamaan diperoleh atau .

Subtitusikan dan pada persamaan , menjadi ,


diperoleh .

Sehingga himpunan penyelesaian adalah

2. Metode Eliminasi

Langkah penyelesaian pada metode eliminasi yaitu:

1. Eliminasi salah satu variabel sehingga diperoleh SPLDV


2. Selesaikan SPLDV yang diperoleh dengan langkah seperti pada penyelesaian SPLDV
yang telah dibahas
3. Subtitusikan variabel yang telah diperoleh pada persamaan yang ada.
PENUTUP
KESIMPULAN
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear
sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius. Sistem Persamaan Kuadrat dan Kuadrat (SPKK) adalah kumpulan persamaan
kuadrat yang mempunyai solusi yang sama. Untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan
linear dan kuadrat, kita harus menguasai tentang nilai "Diskriminan". Nilai Diskriminan suatu
fungsi kuadrat atau persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan rumus D=b2−4ac. Persamaan
Linier Dua Variabel adalah suatu persamaan yang mempunyai dua variabel dan masing-
masing variabel berpangkat satu, dan dapat dinyatakan dalam bentuk : ax + by = c dengan a,
b, c R, a, b 0 dan x, y suatu variabel.

SARAN
Alangkah baiknya kita mengenal Matematika dulu sebelum kita menganggap
Matematika itu sulit, karena bila kita telah mengenal Matematika dengan baik dan menikmati
bagaimana Matematika itu bekerja akan terasa bahwa Matematika itu tidaklah seburuk apa
yang kita pikirkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.makalah.co.id/2016/10/makalah-persamaan-linear-lengkap.html
https://www.studiobelajar.com/sistem-persamaan-linear/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_persamaan_linear

Anda mungkin juga menyukai