Anda di halaman 1dari 3

Adenovirus

 Virus dsDNA rantai linear dengan protein terminal, non-enveloped, berbentuk


icosadeltahedral
 Terdiri atas materi genetic yang dilindungi oleh kapsid, fiber, dan viral attachment
protein
 Fiber dan viral attachment protein  bersifat mirip hemaglutinin sehingga mampu
berikatan dengan superfamily Ig melalui reseptor Coxsackie adenovirus  memicu
perlekatan virus dan internalisasi dengan metode receptor-mediated endocytosis
melalui vesikel yang diselubungi oleh clathrin
 Proses transkripsi dan translasi virus
o Early phase  mentranskripsikan gen E1-E5, hasil transkripsi dan translasi
adalah gen untuk DNA-binding protein, DNA polymerase, dan protein untuk
menghindari sistem imun inang. Membutuhkan protein E1A transactivator.
Diproduksi juga gen E1A dan E1B yang bersifat onkogenik pada tikus 
memicu pembelahan abnormal pada sel inang yang terinfeksi  memperbanyak
sel sakit
o Late phase  terjadi setelah early phase
 Patogenesis  adenovirus dapat menyebabkan sel inang lisis, latent, atau berubah
sifatnya (transforming)
o Penton base protein  menginhibisi transport mRNA inang dan menghambat
sintesis protein
o Viremia terjadi akibat proses replikasi virus pada sel inang, memicu perubahan
histologi berupa inklusi intranuklear tanpa terjadi pembesaran sel
(sitomegali)
o Fase latent  terjadi bila virus menginfeksi sel organ limfoid dan dapat memicu
proses reaktivasi pada orang dengan imunokompromis
o Sel yang terinfeksi virus akan mengekspresikan MHC kelas 1  memicu sistem
imun diperantari sel
o Virus-associated RNAs (VA-RNA)  menghambat aktivasi IFN
o Protein E3 dan E1A  menghambat apoptosis sel yang terinfeksi
o Virus mampu menghambat kerja sel CD8 melalui penghambatan ekspresi MHC
 Transmisi virus melalui rute fekal-oral dan aerosol. Mudah menyebar dalam populasi
yang berdekatan misal sekolah, barak tentara.
 Gejala klinis yang ditimbulkan
o Biasa terjadi pada anak – anak dan orang dengan imunokompromis
o Masa inkubasi selama kurang lebih 7 hari
o Faringitis akut dan demam faringokonjungtiva  sering ditemukan pada anak
usia di bawah 3 tahun, gejala mirip flu disertai radang konjungtiva. Gejala
terjadi selama 3-5 hari. Dapat berkembang menjadi gangguan napas akut (acute
respiratory disease)
o Konjungtivitis dan keratokonjungtivits epidemika  berupa konjungtivitis
folikular  ditemukan folikel-folikel pada palpebra. Penularan melalui kolam
renang
o Gastroenteritis  biasa terjadi pada bayi
o Pada orang imunokompromis  pneumonia dan hepatitis

 Diagnosis  Isolasi virus, ELISA, PCR, tes serologis


 Pencegahan  mencuci tangan dan pemberian klorin pada kolam renang
 Adenovirus dapat pula digunakan untuk tujuan terapeutik
o Virus yang termutasi pada protein E1-5  membawa materi genetic untuk
memperbaiki penyakit manusia misal defisiensi imun
o Digunakan sebagai media transmisi vaksin
o Virus yang tidak memiliki gen E1B dapat digunakan untuk membunuh sel kanker

Anda mungkin juga menyukai