Laporan Kasus Anak Diare Akut Dan Bronkiolitis
Laporan Kasus Anak Diare Akut Dan Bronkiolitis
Dokter Pembimbing :
dr. Agus Saptanto, Sp.A
Disusun oleh :
1. Himmatul Ulya (H2A013013)
2. M. Adzanta Al-Afghani (H2A103035)
3. Mella Anyndya H. (H2A013050)
4. Nurkomariah Zulhijjah (H2A013058)
1
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama Pasien : An. D
Tanggal Lahir : 27 Oktober 2015
Usia : 1 Tahun 5 Bulan 3 Hari
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan :-
Alamat : Jalan udowo barat, Bulu Lor. Semarang
Tanggal Masuk RS : Selasa, 28 Maret 2017
Agama : Islam
2
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 30
Maret 2017 pukul 09.10 WIB di Bangsal Melati.
1. Keluhan Utama
Muntah dan berak sering
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Tanggal 25 Maret 2017 (3 hari sebelum masuk rumah sakit) badan
pasien panas. Panas muncul secara tiba-tiba diseluruh tubuh, tidak diukur
dengan termometer, naik turun dan tidak menentu waktunya. Pasien sudah
minum paracetamol dan panasnya reda namun panas naik lagi setelah
beberapa jam minum obat. Panas disertai dengan mual dan muntah lebih dari
4 kali dalam sehari. Mual dirasakan sesaat setelah pasien diberikan makanan
dan beberapa saat kemudian makanan dimuntahkan. Muntahan masih
berbentuk seperti makanan yang dimakan, tidak bercampur darah, tidak
berwarna hijau, namun berbau asam. Mual dan muntah berkurang jika pasien
tidak diberi makanan.
3
Tanggal 30 Maret 2017 pasien masih mengalami sesak nafas, batuk
berdahak, dan buang air besar sering serta cair dengan lendir sudah mulai
berkurang. Panas sudah mulai turun dan nafsu makan sudah mulai membaik.
4
- Hipertensi kehamilan : disangkal
b. Riwayat persalinan
Pasien lahir secara SC di tolong dokter spesialis di Rumah Sakit, usia
kehamilan 9 bulan, langsung menangis, berat badan 2,3 kg, panjang badan
saat ditanya ibu pasien lupa.
c. Riwayat pasca persalinan/post natal:
Pasien langsung di IMD, mendapat suntikan vitamin K, imunisasi
BCG, imunisasi Hepatitis B, dan tetes mata profilaksis. Bayi tidak kejang
dan tidak kuning.
d. Riwayat imunisasi
e. Riwayat KIPI
Diakui, pasien demam setelah mendapatkan imunisasi hepatitis yang
ke-2.
f. Riwayat makan dan minum
Pasien mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan. Pertama kali makan
usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang pertama kali diberikan
adalah nasi yang dihaluskan.
5
g. Riwayat perkembangan dan pertumbuhan
Perkembangan :
- Angkat kepala : 4 bulan
- Tengkurap : 4 bulan
- Merangkak : 7 bulan
- Duduk : 9 bulan
- Berdiri : 1 tahun
- Bicara : 1 tahun
- Jalan : 1 tahun 1 bulan
Pertumbuhan
- Status gizi: tidak pernah berada di Bawah Garis Merah
- Berat badan pasien sering naik turun.
6
Lingkar kepala : 44 cm
Lila : 11 cm
2. Kepala : Bentuk mesosefali, rambut agak kecoklatan dan tidak mudah
dicabut, distribusi rata
3. Mata : Palpebra edema(-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
mata cekung(+/+), pupil : Bulat, Central, Reguler 3mm, Reflek pupil (+/+)
4. Telinga : Bentuk simetris (+/+), tidak ada deformitas, nyeri tekan tragus
maupun aurikula (-/-), liang telnga lapang, serumen (-/-), secret (-/-),
membran timpani intak
5. Hidung : Bentuk simetris, sekret (+) kental berwarna kehijauan, deformitas
(-), nafas cuping hidung (-)
6. Mulut : sianosis (-), mukosa kering (-), anemis (-), stomatitis (-), gigi
karies (-), uvula di tengah, arcus faring simetris, dinding faring posterior
hiperemis (-), tonsil hiperemis (-)
7. Lidah : kotor (-), tremor (-)
7
b. Jantung :
Inspeksi : Iktus : Tidak terlihat
Palpasi : Pulsus sternalif : (-)
Pulsus epigastrium : (-)
Pulsus parasternal : (-)
Thrill : (-)
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi :
Frekuensi : 106 x/menit, Irama: Reguler
Suara dasar : S1 dan S2 tunggal
Bising : tidak ada
10. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : Cembung
Palpasi : Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
Masa : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Cubitan kulit perut : kembali segera
Perkusi : Timpani/pekak : Timpani
Asites : Tidak ada
Auskultasi : peristaltik 15x/ menit
11. Genital: Tidak ada kelainan, eritema pada daerah genital(-), orificium
uretra eksterna tidak hiperemis (-), anus tampak hiperemis (-), massa (-),
fissure (-)
8
12. Ekstremitas :
Pemeriksaan Superior Inferior
Hematokrit 38,00 % 35 – 43
MCH 29,00 Pg 23 – 31
9
Eosinofil 0,05 10^3/ul 0.045 – 0.44
absolute
Basofil 0,01 10^3/ul 0 – 0.2
absolute
Neutrofil 3,42 10^3/ul 1.8 – 8
absolute
Limfosit 7,07 H 10^3/ul 0.9 – 5.2
absolute
Monosit 0,86 10^3/ul 0.16 – 1
absolute
Eosinofil 0,40 L % 2–4
Neutrofil 30,00 L % 50 – 70
Limfosit 62,00 H % 25 – 50
Monosit 7,00 H % 1– 6
10
3. Pemeriksaan faeces
Pemeriksaan 29 Maret 2017, 07.20 WIB
11
Intensitas cukup, simetris, inspirasi cukup.
Mediastinum tidak melebar.
Jantung: kesan jantung tidak membesar, bentuk dan letak normal, aorta
baik.
Paru: corakan bronkovesikuler meningkat, infiltrate pada perihiller dan
paracardial kanan berkurang. Hilus tidak menebal, diafragma dan sinus
cotofrenicus kanan-kiri baik.
Diafragma: sinus kostofrenikus dan hemidiafragma kanan dan kiri baik.
Kesan: bronkopneumonia, cor dalam batas normal.
V. STATUS ANTROPOMETRI
Anak Perempuan, Usia 1 tahun 5 bulan 3 hari
Tinggi badan : 75 cm
Berat badan : 8,9 kg
8,9
CDC : BB/U = 𝑥 100% = 89 % (status gizi baik)
10
75
TB/U = 79,5 𝑥 100%= 94,3 %, (tinggi pasien normal)
8,9
BB/TB= 9,1 𝑥 100%= 97,8 %, (gizi baik)
VI. RESUME
An. D dengan usia 1 tahun 5 bulan 3 hari, sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit badannya panas, mual dan muntah. Pasien mengalami muntah
lebih dari 4 kali dalam sehari. Pada malam sebelum masuk rumah sakit pasien
mengalami buang air besar nyemprot, cair lebih dari 6 kali sampai pagi hari
sebelum pasien masuk rumah sakit. Lalu pasien di rawat inap di RS Tugurejo
karena dinyatakan mengalami dehidrasi oleh dokter. Setelah dirawat keluhan
buang air besar mulai berkurang, nafsu makan mulai membaik namun 1 hari
di RS, pasien mengalami sesak nafas disertai batuk berdahak dan pilek.
12
Dari pemeriksaan fisik diperoleh kesadaran pasien tampak lemas
kesadaran kompos mentis, nadi 92 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu 36,2o C,
mata cekung(+/+), inspeksi dinding dada/paru retraksi (+), suara napas
tambahan (+) terdapat eksperium memanjang, cubitan kulit perut kembali
segera. Pemeriksaan faeces rutin makroskopik lendir (+) sisa makanan (+).
Pemeriksaan radiologi kesan: bronkopneumonia, cor dalam batas normal.
VII.DAFTAR MASALAH
Masalah Aktif
1. Diare
2. Lemas
3. Anoreksia
4. Sesak nafas
5. Batuk dan pilek
6. Dada retraksi
7. Lendir faeces (+)
8. Pemeriksaan radiologi kesan bronkopneumonia
13
7. Diferensial Diagnosis :
a. Diare akut
- Berdasarkan etiologi
o Faktor infeksi
Infeksi enteral
Infeksi bakteri
Infeksi virus
Infeksi parasit
Infeksi parenteral
Radang tonsil
Radang tenggorokan
Infeksi saluran kemih
Pneumonia
Otitis media akut
o Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat
Malabsorbsi lemak
Malabsorbsi protein
o Faktor makanan : makanan yang tercemar, basi, beracun,
mentah dan kurang matang.
b. Bronkiolitis
o Bronkopneumonia
o Asma
8. Terapi :
a. Diare akut
o R/ Infuse RL 1500 cc/ 24 jam
o R/ Paracetamol syrup 125 mg/5 ml
S 4 dd 7,5 cc
14
o R/ Zinc tab 20 mg
S 1 dd 1 tab
o R/ Metronidazol 500 mg tab
S 3 dd 1 tab
o Probiotik 1 x 1 sachet
b. Bronkiolitis
o R/ Ampicillin inj 250 mg
o Nebulizer: R/ Pulmicort ½ amp
R/ Ventolin ½ amp
R/ NaCl 2 cc
(diberikan tiap 8 jam)
9. Monitoring : Keadaan umum, suhu, nadi, RR, tanda dehidrasi, frekuensi
diare
10. Edukasi :
a. Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai penyakit yang
diderita anaknya.
b. Menganjurkan pasien untuk minum obat teratur
c. Mengonsumsi air putih dan makanan bergizi.
d. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
e. Makan makanan yang bersih dan sehat
f. Buang air besar di jamban
g. Edukasi tentang penghindaran dari asap rokok serta kurangnya
ventilasi udara rumah
h. Pasien harus dirawat inap untuk dilakukan pemeriksaan dan
penanganan lebih lanjut.
15
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanam : bonam
Quo ad fungsionam : bonam
16