Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

THE RELATIONSHIP BETWEEN SUPERVISOR SUPPORT AND INDIVIDUAL


IMPROVISATION

Anna-Maija Nisula
School of Business, Lappeenranta University of Technology, Lappeenranta,
Finland

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian :
 Kurangnya studi kuantitatif yang menguji faktor-faktor dan mekanisme
yang mempengaruhi improvisasi individu dalam organisasi;
 Beberapa studi telah meneliti efek simultan dari individu dan faktor
kontekstual-level pada improvisasi individu; dan
 Studi terbaru menunjukkan hasil yang bertentangan mengenai efek
mediasi pemberdayaan psikologis pada hubungan antara dukungan
kepemimpinan dan kinerja inovatif individu (Denti dan Hemlin 2012)

TUJUAN PENELITIAN
 Mengundang supervisor dan pemimpin pada semua level organisasi
untuk memperhatikan praktik manajemen guna membantu dan
memberdayakan bawahan mereka untuk berimprovisasi yang pada
gilirannya dapat memacu inovasi, solusi terbaru, dan kreativitas
organisasi.
 Secara khusus tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji pengaruh
persepsi dukungan supervisor terhadap improvisasi individu dan peran
mediasi dari pemberdayaan psikologis dan self-efficacy

PERTANYAAN PENELITIAN
 Bagaimana efek dukungan supervisor pada improvisasi individu?
 Bagaimana efek mediasi penguatan psikologis dan self-efficacy dalam
hubungan antara dukungan supervisor dan improvisasi individu?
HIPOTESIS
 H1. Persepsi dukungan atasan memiliki efek langsung pada improvisasi
individu
 H2a. Dukungan atasan memiliki dampak yang signifikan terhadap
pemberdayaan.
 H2b. Pemberdayaan memiliki efek signifikan pada improvisasi individu.
 H3a. Dukungan atasan memiliki dampak yang signifikan terhadap self-
efficacy.
 H3b. Self-efficacy memiliki pengaruh yang signifikan pada improvisasi
individu

LANDASAN TEORI
 Improvisasi individu (Fisher and Amabile, 2009; Moorman and Miner,
1998)
 Teori motivasi (Feather, 1986)
 Integrasi dan kohesi tingkah laku kelompok memiliki dampak terhadap
improvisasi individu (Magni et al., 2009)
 Kepengawasan yang memotivasi (Beausaert et al., 2011)
 Gaya kepemimpinan yang suportif (Amabile et al., 2004; Saunders et al.,
1992)
 Kepemimpinan yang memberdayakan (Zhang dan Bartol, 2010)
 Kepemimpinan manajemen-diri (Manz dan Sims, 1989, 1987)
 Kepemimpinan pelayan (Russel, 2001)
 Kepemimpinan transformasional (Bartram dan Casimir, 2007; Avolio et
al., 2004)
 Decision-making process (Deci dan Ryan, 2000)
 Kepengawasan yang suportif berkaitan dengan emosi dan kebutuhan
pegawai, dan ia berdasarkan pada kepercayaan dan interaksi yang
berkualitas antara supervisor dengan pegawai (Kianto, 2008; Tierney et
al., 1999; Scott dan Bruce, 1994)
 Dukungan supervisor memiliki efek pada kreativitas individu (e.g. Shalley
dan Gilson, 2004; Zhou dan George, 2003; Tierney dan Farmer, 2002;
Amabile dan Conti, 1999; Oldham dan Cummings, 1996)
 Dukungan supervisor memiliki efek pada perilaku kerja inovativ individu
(Yuan dan Woodman, 2010; De Jong dan Den Harataog, 2010; jansen,
2005; Scott dan Bruce, 1994)
 Mekanisme pemberdayaan psikologis (Spreitzer, 1995; Velthouse, 1990)
 Self-efficacy (Magni et al., 2009; Zhao et al., 2005; Tierney dan Farmer,
2002; Bandura, 1997)

MODEL

METODOLOGI
 Desain penelitian kuantitatif
 Sumber data adalah organisasi besar yang mempekerjakan kurang lebih
6.000 pegawai (2011). Jumlah responden 593 dari populasi sejumlah
6.241 pegawai.
 Analisis data  Efek mediasi pemberdayaan dan self-efficacy pada
hubungan antara dukungan supervisor dan improvisasi individu
diestimasi dengan analisis Partial Least Square (PLS).
 Skor efek mediasi dihitung dengan tes Sobel (1982)

PENGUKURAN
 Improvisasi individu diukur dengan menggunakan skala 4 item dari skala
7 item Magni et al. (2009).
 Dukungan supervisor diukur dengan menggunakan skala 4 item dari set
survei ORCI (Kianto, 2008)
 Pemberdayaan diinvestigasi dengan skala 6 item dari set survey ORCI
 Improvisasi hubungannya dengan self-efficacy diukur dengan konsep 4
item dari 7 poin skala Likert (Magni et al., 2009; Zhao et al., 2005)
HASIL
 Efek dukungan supervisor terhadap improvisasi individu  Hasil
menunjukkan signifikansi pada hubungan/jalur langsung antara
dukungan supervisor dengan improvisasi individu, t = 4,02.
 Efek mediasi penguatan psikologis dan improvisasi-self-efficacy dalam
hubungan antara dukungan supervisor dan improvisasi individu 
 Antara dukungan supervisor dan pemberdayaan, t = 11,64 (signifikan)
 Antara pemberdayaan dan improvisasi, t = 2,32 (signifikan)
 Antara dukungan supervisor dan self-efficacy, t = 3,35 (signifikan)
 Antara self-efficacy dan improvisasi, t = 9,43 (signifikan)
 Antara dukungan supervisor dan improvisasi, t = 0,53 (tidak
signifikan)
 Nilai efek mediasi dengan Uji Sobel menunjukkan signifikansi pada
jalur dukungan supervisor, self-efficacy, dan improvisasi (z = 3,153 >
1,96). Pada jalur dukungan supervisor, pemberdayaan, dan
improvisasi menunjukkan z = 2,2774.

PEMBAHASAN
 Hasil penelitian ini mendukung peran mediasi pemberdayaan dalam
hubungan antara dukungan supervisor dengan kinerja individu yang pada
penelitian sebelumnya menunjukkan kontradiksi. Supervisor dapat
mempengaruhi bawahan dengan memberdayakan bawahan.
 Berkaitan dengan efek mediasi self-efficacy, penelitian ini menunjukkan
self-efficacy sebagai sebuah mekanisme dimana dukungan supervisor
mempengaruhi improvisasi individu. Dukungan supervisor
mempengaruhi improvisasi individu melalui mekanisme pemberdayaan
dan self-efficacy.
KETERBATASAN
 Penelitian hanya diujikan pada satu organisasi. Penelitian menggunakan
skala pengukuran improvisasi individu yang kurang tepat/kurang
dikembangkan.
 Tidak terdapat informasi mengenai instrumen penelitian sehingga tidak
dapat diketahui secara pasti indikator-indikator tiap variabel.

SARAN
 Penelitian diujikan pada dua organisasi atau lebih.
 Pada penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan skala yang lebih
tepat kaitannya dengan pengukuran improvisasi individu.

Anda mungkin juga menyukai