0
PEDOMAN PRAKTEK KUNJUNGAN LAPANGAN
PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI/ MASSAL
BAGI MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN MALANG JURUSAN GIZI
PRODI D-III SEMESTER V TAHUN AKADEMIK 2017/2018
I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Pada akhir Kunjungan Lapangan, mahasiswa diharapkan mengetahui Manajemen
Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi di salah satu institusi Penyelenggaraan
Makanan baik yang bersifat komersial atau non komersial, meliputi:
- pengorganisasian
- ketenagaan
- sistem penyelenggaraan makanan di institusi, mulai dari : perencanaan menu s/d
pendistribusian & pelayanan makanan
- pengelolaan sampah, limbah & pencucian peralatan
- kegiatan pengawasan mutu penyelenggaraan makanan institusi (Quality Control)
- penerapan higiene sanitasi (GMP) dan keselamatan kerja
- evaluasi penyelenggaraan makanan di institusi, mencakup : standar kualitas, kuantitas,
prosedur dan biaya
- penyusunan dan penyajian hasil PKL Kunjungan di Kampus Poltekkes Malang Jurusan
Gizi.
Tujuan Khusus :
Pada akhir PKL Kunjungan ini, peserta didik :
1. Mengetahui kebutuhan tenaga PMI, baik dari kualitas maupun kuantitasnya
2. Mengetahui sistem pengelolaan PMI, mulai dari perencanaan menu dan anggaran
sampai dengan distribusi dan penyajian makanan
3. Mengetahui dapur dan peralatan PMI
4. Mengetahui pengawasan mutu makanan pada PMI
5. Mengetahui menu yang dipergunakan
6. Mengetahui harga makanan konsumen perporsi
7. Mengetahui Penerapan higiene sanitasi (GMP) dan keselamatan kerja
1
8. Mengetahui standar kualitas, kuantitas, prosedur & biaya
9. Dapat menyusun laporan PKL Kunjungan.
8. Melakukan observasi :
a. Tempat persiapan dan pengolahan bahan makanan
2
b. Jumlah dan jenis peralatan dalam persiapan dan pengolahan bahan makanan
(Sebutkan nama alat, kapasitas alat dan fungsi alat, lama waktu yang dipergunakan
sampai pemasakan selesai)
c. Praktek higiene perorangan
d. Praktek Keselamatan kerja pegawai
e. Praktek keamanan pangan, meliputi : Pemberian BTM seperti pewarna, vetsin,
pengawet dll.
9. Melakukan observasi pada saat distribusi dan pelayanan makanan :
a. Sistem distribusi dan cara pemorsian
b. Jenis peralatan yang dipergunakan
c. Alat angkut yang dipergunakan
d. Tempat distribusi
e. Tempat penyajian dan cara pelayanan
f. Jenis peralatan yang digunakan dalam pelayanan makanan
10. Melakukan observasi pencucian peralatan :
a. Peralatan Pengolahan
b. Peralatan Penyajian
Apakah mempergunakan deterjen yang sesuai (sebutkan nama deterjen yang
dipergunakan), suhu yang sesuai (sebutkan suhu masing-masing tahapan) dan apakah
mempergunakan tempat cuci dan prosedur yang sesuai (3 tahap untuk pencucian alat
saji dan 2 tahap untuk pencucian alat masak).
11. Observasi sanitasi peralatan masak dan penyajian, meliputi :
a. Tidak ada sisa kotoran melekat seperti : minyak, sabun, dan lain-lain
b. Bau tidak amis
c. Diletakkan terbalik
d. Cukup diangin-anginkan atau menggunakan lap yang bersih dan kering
12. Observasi tata letak, alur kerja dan peralatan dapur
13. Melakukan observasi penerapan higiene sanitasi sarana fisik, tenaga penjamah
makanan, sanitasi makanan (berdasarkan Kepmenkes 1096/2011 dan 1098/2003),
meliputi :
a. Kebersihan lantai, dinding, langit-langit dan tempat pengolahan bahan makanan.
b. Penerangan : cukup atau tidak
c. Ventilasi : cukup atau tidak
d. Konstruksi dapur (tidak licin, warna lantai, warna dinding)
e. Perilaku higiene personal tenaga penjamah makanan
f. Higiene sanitasi bahan makanan dan makanan jadi
14. Observasi pengelolaan sampah & limbah, meliputi :
a. Jenis & penggolongan sampah
b. Penampungan, pengangkutan & pembuangan (pengelolaan sampah)
c. Pengelolaan & pembuangan limbah
15. Penyusunan dan penyajian laporan di kampus Poltekkes Malang Jurusan Gizi
V. PESERTA
Peserta dalam kunjungan ini mahasiswa semester V tahun 2017/2018 Prodi D-III Jurusan
Gizi, sebanyak 10 mahasiswa.
VI. PENUTUP
3
Terlaksananya kegiatan praktek kunjungan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
bagi mahasiswa dalam memahami tentang pelaksanaan Sistem Manajemen Penyelenggaraan
Makanan di Institusi Penyelenggaraan Makanan.
4
Lampiran 1
I. ANALISIS KETENAGAAN
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Ada struktur organisasi
2 Kualifikasi tenaga sesuai dengan jabatan
Rasio tenaga sesuai dengan jumlah konsumen yang
dilayani
S1/DIV Gizi =
3 D3 Gizi =
SMK/sederajat =
SD/SMP =
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Menu disusun sesuai atau dengan peraturan institusi
(anggaran belanja, personil dan prosedur pembelian)
2 Menu disusun berdasarkan konsumen (kebiasaan
makan, umur, keadaan fisiologi)
3 Menu disusun berdasarkan konsumen yang dilayani
dimana konsumen bervariasai maka menunya juga
bervariasi
4 Menu dibuat berdasarkan peralatan yang tersedia.
5 Menu dibuat berdasarkan keterampilan dan jumlah
pegawai dimana 1 tenaga melayani 10-12 konsumen
6 Menu dibuat berdasarkan jenis pelayanan yang
diberikan (tray service/cafetaria/ self service dll)
7 Menu dibuat berdasarkan musim dan keadaan pasar
8 Menu yang disusun harus sesuai dengan dana yang
tersedia atau dana yang telah ditetapkan oleh institusi
9 Menu disusun oleh tim yang menguasai ilmu tentang
kebutuhan gizi konsumen
JUMLAH
5
III. ANALISIS MENU
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
Pola menu seimbang (terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
1 nabati, sayur, dan buah)
2 Nilai gizi sesuai kebutuhan konsumen yang dilayani
Variasi dan kombinasi sudah baik, ditinjau dari: variasi bahan
3 makanan, cara pengolahan, warna, rasa dan aroma (flavour), tekstur
dan konsistensi
5 Ukuran dan bentuk potongan sesuai jenis masakan
6 Temperatur/ suhu sesuai dengan masakannya
7 Penyajian yang menarik dan saniter
8 Tidak ada pengulangan menu
JUMLAH
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Food cost sudah memenuhi 30-60 % dari harga jual
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
Memiliki spesifikasi bahan makanan yang baik untuk berbagai
1
golongan bahan makanan
Pemesanan bahan makanan memperhitungkan faktor refuse atau
2 Bagian yang dapat Dimakan (BDD) untuk masing-masing bahan
makanan
Menggunakan sistem pembelian yang tepat (sistem
3 lelang/pembelian langsung) sesuai dengan jenis institusi, jumlah
konsumen, kemampuan tenaga kerja dan biaya yang tersedia
Ada bon pemesanan/pembelian bahan makanan yang terdokumen
4
dengan baik
Ada surat perjanjian kontrak (bila menggunakan sistem pembelian
5
formal)
Tenaga pengadaan makanan mempunyai pengetahuan yang cukup
6
tentang bahan makanan
JUMLAH
7
VII. SISTEM PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Terdapat tempat penyimpanan khusus bahan makanan.
Mencatat semua bahan makanan, rotasi, diberikan label untuk masing-
2
masing kriteria produk.
3 Menggunakan sistim FIFO (First In First Out)
4 Memisahkan bahan makanan kering dan bahan makanan basah.
Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras dengan
5
makanan yang tidak berbau
Penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding dan
6
langit-langit dan disimpan diatas rak-rak penyimpanan
Jarak penyimpanan :
Jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm
7
Jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm
Jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm
8 Suhu ruang penyimpanan kering 19 - 21 °C
Tepung, biji-bijian dan rempah-rempah dimasukan dalam kontainer
9
plastik dan tertutup rapat dilengkapi dengan label
Penyimpanan bahan makanan
Penyimpanan Lauk Hewani :
10 - Suhu sesuai dengan lamanya bahan makanan disimpan
- Daging, ayam, ikan, suhunya = 0-4°C selama 3-5 hari dan < 00 C
untuk yang disimpan > 5 hari
Daging, ikan, ayam dan sejenisnya dibungkus plastik dan disimpan
11
khusus di tempat tersendiri
12 Suhu penyimpanan untuk buah dan sayur adalah 10 0 C selama 5-7 hari.
Penyimpanan makanan jadi/masak
13 Makanan yang sudah dimasak disimpan dalam tempat yang bersih,
diberi label dan dikemas.
14 Makanan tidak kontak dengan air dan tetesan es
Makanan masak yang basah (berkuah) yang akan segera disajikan
15 disimpan pada suhu > 600 C, dan yang belum segera disajikan disimpan
pada suhu -100 C
Makanan cepat basi (santan, telur, susu) yang akan segera disajikan
16 disimpan pada suhu ≥ 65,50 C dan yang belum segera disajikan
dismpan pada suhu -50 s/d -10 C
Makanan disajikan dingin yang akan segera disajikan disimpan pada
17 suhu 50 s/d 100 C dan yang belum segera disajikan disimpan pada suhu
< 100 C
Pengecekan terhadap suhu 2 x sehari dan pembersihan lemari es setiap
18
hari
19 Semua bahan makanan dicuci dulu sebelum disimpan
Bahan makanan yang mempunyai bau keras, sebelum disimpan harus
20
tertutup rapat.
21 Sarana penimbangan dan pengukuran suhu selalu dikalibrasi.
JUMLAH
8
VIII. SISTEM PERSIAPAN BAHAN MAKANAN
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Tersedianya peralatan persiapan sesuai kebutuhan
2 Sarana penimbangan dan pengukuran suhu selalu dikalibrasi.
3 Tersedianya prosedur tetap (SOP) persiapan yang tertulis.
4 Terdapat standar bumbu dan standar resep yang tertulis
Terdapat Standard Sanitasi Operasional Prosedur (SSOP) dalam
5
persiapan bahan makanan
6 Terdapat standar porsi yang tertulis
7 Kualitas bumbu yang digunakan cukup baik
Memisahkan bagian yang dapat dan tidak dapat dimakan sebelum
8
dicuci
Melakukan pencucian bahan makanan dengan air mengalir sebelum
9
pemotongan .
Pemotongan bahan makanan menurut standar yang telah ditetapkan
10
atau disesuaikan dengan jenis hidangan/masakan
11 Waktu persiapan bumbu yang tepat dan proses penanganan yang tepat
12 Ada pengawasan porsi selama persiapan (ukuran potongan, dll)
JUMLAH
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Peralatan pemasakan dibersihkan sebelum digunakan.
2 Tersedianya peralatan pemasakan yang sesuai kebutuhan & kualitas.
3 Tersedianya prosedur tetap (SOP) pemasakan bahan makanan
Tersedianya prosedur tetap perilaku higiene sanitasi (SSOP)
4
pemasakan bahan makanan
5 Terdapat peraturan penggunaan BTP/BTM
6 Prosedur dan urutan memasak sesuai standar resep atau SOP.
Terdapat susunan resep tertulis yang benar yang meliputi: nama menu,
7
jumlah porsi, bahan-bahan, bumbu-bumbu, cara membuat dan nilai gizi
Suhu dan waktu pemasakan sesuai standar, atau sesuai dengan prosedur
8
(SOP)
9 Lama Waktu pemasakan tepat (sesuai SOP)
Jarak waktu antara persiapan, pemasakan dan penyajian/ pelayanan
10
tepat waktu atau sedikit lebih mendahului dari waktu yang ditetapkan
11 Melakukan kegiatan kontrol produksi (penilaian cita rasa makanan)
Melakukan kontrol porsi (menghitung jumlah porsi hasil produksi
12
makanan)
JUMLAH
9
X. SISTEM DISTRIBUSI DAN PENYAJIAN MAKANAN
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
Melaksanakan sistem distribusi makanan sesuai
1
persyaratan
Tersedianya standar porsi penyajian yang ditetapkan
2
dan tertulis
Tersedianya peralatan distribusi dan penyajian yang
3
sesuai jumlah dan kualitasnya
4 Melakukan kontrol porsi penyajian sesuai standar
Tersedianya prosedur tetap pendistribusian dan
5
penyajian makanan (SOP)
Melaksanakan sistem penyajian/pelayanan sesuai
6
dengan kondisi konsumen
7 Ketepatan waktu penyajian sesuai waktu yg ditetapkan.
Temperatur atau suhu penyajian makanan sesuai
dengan jenis masakannya:
8
- Penyajian panas: 600-800 C
- Penyajian hangat: 300-450 C
Transportasi makanan didistribusikan dalam tempat
9
yang tertutup.
Makanan yang disajikan menarik dengan menggunakan
10 garnis dan alat saji yang tepat (sesuai dengan jenis
masakannya)
Memperhatikan kebersihan alat yang digunakan pada
11
pendistribusian dan penyajian makanan.
Tenaga kerja menggunakan alat pelindung saat
12 distribusi/memegang makanan (sendok, penjepit atau
plastik penutup tangan)
JUMLAH
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Pencucian alat menggunakan air hangat
Pencucian alat menggunakan sabun yang sesuai untuk
2
mencuci alat
3 Prosedur pencucian alat sesuai standar (mesin/manual)
4 Mencuci alat sesuai dengan jenisnya masing-masing
10
XII. SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH DAN LIMBAH
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Tempat sampah jumlahnya mencukupi
2 Tempat sampah terbuat dari bahan yang berkualitas baik
3 Tempat sampah selalu tertutup
4 Sampah dibuang segera setelah selesai memasak
5 Tempat pengumpulan sampah sementara berjarak > 500 m dari dapur
6 Sistem pembuangan limbah tertutup
JUMLAH
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
1 Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan secara berkala.
Karyawan yang bekerja di unit pengolahan dalam keadaan sehat dan
2
tidak menderita penyakit menular.
3 Karyawan menjaga kebersihan badan dan pakaian kerja.
Karyawan tidak mengunyah makan, minum dan sebagainya selama
4
pengolahan makanan.
5 Karyawan tidak memakai perhiasan atau asesoris.
Karyawan pernah mengikuti pelatihan / penyuluhan GMP atau
6
Keamanan Pangan (Food Safety).
Karyawan mengikuti pelatihan / penyuluhan GMP atau Keamanan
7
Pangan (Food Safety) secara berkala.
JUMLAH
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
Terdapat tempat cuci tangan dan kamar mandi sesuai jumlah tenaga
1
pengolah.
Penggunaan alat pelindung diri seperti hand gloves, apron, topi,
2
masker, dll pada setiap penjamah makanan
3 Tersedianya alat pemadam kebakaran yang cukup
Tenaga kerja menggunakan alat pelindung saat distribusi/ memegang
4
makanan (sendok, penjepit atau plastik penutup tangan)
JUMLAH
11
XV. LAY OUT DAPUR
NO URAIAN YA TIDAK
1 0
Luas dapur cukup untuk jumlah karyawan (luas ruang
1
gerak untuk setiap karyawan 2 m2)
Alur kerja karyawan sesuai prosedur (tidak ada arus
2
bolak balik)
Tata letak alat-alat dapur tidak mengganggu gerak
3
kerja karyawan
Tipe dapur sesuai dengan kondisi dan luas dapur (Tipe
4
U, L dan lain-lain)
JUMLAH
12
Lampiran 2
13
NO URAIAN BOBOT SKOR
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN
Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja pada
13 bangunan yang terpisah dari tempat tidur/tempat mencuci 1
pakaian.
Keadaan ruangan bersih dari barang yang tidak berguna.
14 1
Barang tersebut disimpan rapi digudang.
KARYAWAN
Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit infeksi,
15 5
penykit kulit, bisul, luka terbuka dan ISPA.
Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas
16 5
kosmetik dan perilaku yang higienis.
Pakaian kerja dalam keadaan bersih, rambut pendek dan
17 1
tubuh tanpa perhiasan.
MAKANAN
18 Sumbernya, keutuhan dan tidak rusak. 5
Bahan yang terolah dalam wadah/kemasan asli terdaftar,
19 1
berlabel, tidak kadaluarsa.
PERLINDUNGAN MAKANAN
Penanganan makanan yang potensi bahaya pada suhu, cara
dan waktu yang memadai selama penyimpanan, peracikan,
20 5
persiapan, penyajian dan pengangkutan makanan serta
melunakkan makanan beku sebelum dimasak/thowing.
Penanganan makanan yang potensial berbahaya karena
21 4
tidak ditutup/disajikan ulang.
PERALATAN MAKAN DAN MASAK
Perlindungan terhadap peralatan makan dan masak dalam
22 cara pembersihan, penyimpanan, penggunaan dan 2
pemeliharaannya.
Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak dipakai
23 2
ulang.
Proses pencucian tahap mulai pembersihan sisa makanan
24 5
perendaman, pencucian dan pembilasan.
Bahan racun/pestisida disimpan tersendiri di tempat yang
25 aman, terlindung, menggunakan label/tanda yang jelas 5
untuk digunakan.
Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan peliharaan
26 4
dan hewan pengganggu lainnya.
JUMLAH 65
KHUSUS GOLONGAN A.1.
Ruang pengolahan makanan tidak dipakai sebagai ruang
27 1
tidur.
28 Tersedia 1 buah lemari es. 4
JUMLAH 70
14
NO URAIAN BOBOT SKOR
KHUSUS GOLONGAN A.2.
Pengeluaran asap dapur dilengkapi dengan alat
29 1
pembuangan asap.
30 Fasilitas pencucian dilengkapi dengan 3 bak pencuci. 2
Tersedia kamar ganti pakaian dan dilengkapi dengan
31 1
penyimpanan pakaian/loker.
JUMLAH 74
KHUSUS GOLONGAN A.3.
Saluran penbuangan limbah dapur dilengkapi dengan
32 1
grease trap (penangkap lemak)
Tempat memasak terpisah secara jelas dengan tempat
33 1
penyiapan makanan matang.
Lemari penyimpanan dingin dengan suhu -5ºC dilengkapi
34 4
dengan thermometer pengontrol.
35 Tersedia kendaraan pengangkut makanan yang khusus. 3
JUMLAH 83
KHUSUS GOLONGAN B
36 Sudut lantai dan dinding konus 1
37 Tersedia ruang belajar 1
38 Alat pembuangan asap dilengkapi filter 1
39 Dilengkapi saluran air panas untuk pencucian 2
40 Lemari pendingin dapat mencapai suhu – 100 C 4
JUMLAH 92
KHUSUS GOLONGAN C
41 Ventilasi dilengkapi dengan alat pengatur suhu 1
42 Air kran bertekanan 15 Psi 2
Lemari penyimpanan dingin tersedia untuk setiap jenis
43 4
bahan dan dengan suhu sesuai kebutuhan
Rak pengangkut makanan/alat dilengkapi dengan roda
44 1
penggerak
JUMLAH 100
.................., .................2017
Pemeriksa,
.......................................................
15
Lampiran 3
FORM PENILAIAN
KESEHATAN KESELAMATAN KERJA
16
17. Tersedia SSOP bagi karyawan dan melakukan evaluasi
18. Alur kerja karyawan satu arah
19. Adanya pengaturan jam kerja, shift, tenaga kerja wanita,
tenaga kerja kaum muda, pengaturan jam lembur
Bangunan
20. Lantai tempat bekerja tidak licin atau rusak
21. Cahaya lampu cukup, tidak terlalu terang, tidak terlalu gelap
(± 10 fc )
22. Ventilasi atau sirkulasi udara cukup untuk menghindari
kelelahan karyawan
23. Ruang gerak karyawan memenuhi standart ( ± 2 m²)
24. Tersedia ruang kesehatan
25. Tersedia kamar mandi, WC yang dilengkapi dengan
wastafel dan tissue.
26. Tersedia ruang istirahat
27. Tersedia ruang merokok
28. Tersedia ruang menyusui
29. Adanya control terhadap temperature ruang dengan
memasang thermometer ruangan.
30. Adanya control terhadap polusi.
31. Pemasangan "Exhaust Fan" (perlindungan terhadap
kelembaban udara).
32. Sistim ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang
(lokasi udara masuk, ekstraksi udara, filtrasi, pembersihan
dan pemeliharaan secara berkala filter AC) minimal setahun
sekali, kontrol mikrobiologi serta distribusi udara untuk
pencegahan penyakit "Legionairre Diseases "
33. Perencanaan jendela sehubungan dengan pergantian udara
jika AC mati.
34. Pemasangan fan di dalam lift.
35. Mengembangkan lingkungan visual yang tepat untuk kerja
dengan kombinasi cahaya (agar tidak terlalu cepat terjadinya
kelelahan mata).
Sarana dan Prasana
36. Tersedia P3K
37. Tersedia tandu untuk mengangkat karyawan yang sakit
38. Tersedia alat pemadam kebakaran ( fire extinguishers )
39. Tersedia palu darurat
40. Tersedia sirine darurat bila terjadi kebakaran
41. Tersedia SOP untuk setiap penggunaan mesin-mesin khusus
42. Tersedia loker khusus bagi karyawan
43. Tersedia daftar nomor telephone darurat seperti rumah
17
sakit, kantor polisi, pemadam kebakaran dll
44. Tersedia peta ke tempat – tempat darurat terdekat seperti
rumah sakit, kantor polisi dll
45. Tersedia pintu dan jendela darurat
46. Tersedia tangga darurat jika lift tidak bias digunakan
47. Tersedia peta petunjuk pada setiap ruangan/unit
kerja/tempat yang strategis misalnya dekat lift dll, lampu
darurat menuju exit door
48. Tersedia stiker, poster "dilarang merokok”
49. Penggunaan lampu emergensi (emergency lamp) di setiap
tangga.
50. Secara periodik peralatan/penunjang kerja perlu di up grade.
51. Tersedia label yang jelas pada setiap wadah atau botol
bahan-bahan kimia berbahaya.
.........................., ...........................2016
18
FORMAT LAPORAN UMUM PRAKTEK KUNJUNGAN LAPANGAN (PKL)
PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI/MASSAL