Anda di halaman 1dari 19

1

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN ENERGI

“SISTEM ENERGI”

A. Pengertian Sistem Energi


Menurut UU No. 3 Tahun 2007 pasal I, energi didefinisikan sebagai kemampuan
untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanik, kimia, dan
elektromagnetika. Sistem energi adalah suatu metode atau usaha untuk mewujudkan
kondisi ketahanan energi, yaitu ketersediaan energi yang tidak terputus dari sumber
(hulu) ke pengguna (hilir) dengan harga yang terjangkau. Keteraturan sistem energi
mempengaruhi tingkat ketahanan energi dan pembangunan suatu negara. Sistem energi
dapat dikatakan baik apabila penyediaan energi lebih besar dari kebutuhan energi.
Flowchart sistem energi dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Flowchart Sistem Energi

Gambar 2. Sub-Sistem Energi Primer

1
2

Gambar 3. Sub-Sistem Kebutuhan Energi

Sistem energi adalah energi yang menjadi penentu keberlangsungan hidup suatu
masyarakat, dalam kemampuannya menjaga berbagai proses ekologis, menggerakkan
berbagai aktivitas ekonomi dan secara umum meningkatkan kualitas hidup.
Keberlangsungan tingkat dan kualitas aktivitas sangat tergantung kepada ketersediaan
dan konsumsi energi (Hughes, 2000).
Dalam penerapan sistem energi Indonesia masih terdapat permasalahan dalam
sub-sistem energi, antara lain :
a. Pada proses produksi energi primer terjadi penurunan karena proses eksplorasi
dan eksploitasi sumber daya alam belum maksimal.
b. Dominasi energi fosil tidak diimbangi dengan eksplorasi. Hal ini menyebabkan
Indonesia masih melakukan import minyak mentah (crude oil) dalam
pemenuhan energi di Indonesia.
c. Pengembangan energi baru dan terbarukan yang terhambat guna pemenuhan
energi di Indonesia.
d. Dalam proses transfortasi dan konversi energi kendala yang dihadapi adalah
distribusi refinary dan pembangkit listrik kurang merata.
e. Pembangunan yang tidak merata mengakibatkan pembangunan nasional tidak
stabil.

Sistem Managemen Energi Berdasarkan ISO 50001


Manajemen energi mencakup isu-isu penting perusahaan termasuk implikasi
strategi dan kompetisi. Bukti keberhasilan penerapan manajemen energi dapat
digunakan pihak-pihak terkait untuk memastikan sistem manajemen energi sedang
dan akan diterapkan di perusahaan tersebut. Banyak telah menggunakan berbagai
3

macam prosedur-prosedur teknis untuk memantau dan mengendalikan konsumsi


energi mereka, terutama yang membutuhkan biaya yang besar. Perkembangan
sistem manajemen energi (SME) menggambarkan pendekatan proaktif, sistematik
dan logi untuk menangani masalah-masalah efisiensi energi daripada pendekatan
reaktif, kegiatan-kegiatan kecil terpisah.
Sistem manajemen energi merupakan suatu alat perusahaan dalam mencapai
dan mengendalikan secara sistematis kinerja energi yang telah ditetapkan. Manfaat
terhadap bisnis meliputi antara lain:
a) mengurangi biaya terkait konsumsi energi;
b) mendukung penghematan biaya operasi dari peningkatan efisiensi energi;
c) meningkatkan praktek-praktek manajemen energi yang sudah berjalan dengan
penerapan yang lebih sistematis;
d) memenuhi ketentuan pemerintah dan badan internasional terkait efisiensi energi.
Contoh, Keputusan pemerintah tentang kewajiban untuk melakukan
penghematan energi;
e) membatasi paparan terhadap variasi harga energi karena memiliki pilihan
sumber dan pengelolaan energi;
f) meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan;
g) meningkatkan citra perusahaan sebagai perusahaan yang hemat energi termasuk
menjadi perusahaan hijau;

B. Pengertian Konsep Energi


Konsep energi adalah rancangan atau ide yang dibuat untuk menetapkan
penggunaan energi kedepannya. pada dasarnya konsep energi ini sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Ada banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang membutuhkan
energi, misalnya saja dalam melakukan aktivitas, tubuh tentu saja membutuhkan energi
untuk melakukannya.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah menyiapkan lima konsep
untuk energi terbarukan, pengganti sumber energi bersumber dari bahan bakar minyak
(BBM). Lima konsep energi terbarukan dari LIPI, yaitu :
1. Menjadikan hidrogen dan metanol dalam satu paket, merancang produksi
hidrogen dan metanol di Indonesia dalam jumlah besar, dan hargannya murah.
4

2. Membuat penyimpanan hidrogen dan metanol dalam skala besar, termasuk


distribusi dan pemasarannya.
3. Merancang pembuatan fuel cell. Energi fuel cell merupakan energi alternatif di
masa mendatang yang sedang dikembangkan, dan bisa menjadi pengganti energi
dari bahan bakar minyak (BBM). Energi fuel cell yang berbahan bakar hidrogen
punya keunggulan sifat transportable, ramah lingkungan, dan mempunyai
efisiensi tinggi.
4. Fuel cell ini akan digunakan pada kendaraan bermotor, laptop, ponsel, rumah
tangga, maupun power plant besar.
5. Edukasi kepada masyarakat bahwa pengolahan energi alternatif untuk dijadikan
energi listrik non BBM memiliki nilai jual tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak konsep energi yang digunakan,
diantaranya yaitu:
1. Energi potensial
Berdasarkan ilmu fisika energi potensial ini adalah energi yang tersimpan di
dalam benda yang diam. Tidak hanya benda yang bergerak saja yang
mempunyai energi tapi benda diam juga mempunyai energi potensial. Jumlah
dari energi ini sangat dipengaruhi oleh tinggi dari kedudukan benda tersebut.
Semakin tinggi posisi atau kedudukan benda tersebut maka energi potensial
yang ada di dalamnya semakin tinggi.
2. Energi kinetik
Energi ini merupakan energi yang sangat banyak digunakan, hampir semua
benda yang ada di alam raya ini melakukan energi kinetik atau gerak. Kinetik
juga bisa diartikan sebagai energi yang dimiliki oleh benda yang sedang
bergerak. Energi ini terjadi karena banyak yang mempengaruhinya yaitu bentuk
benda, ukuran benda, dan kecepatan benda. Contoh energi kinetik yang paling
sederhana adalah dorongan atau tarikan.
3. Energi cahaya
Konsep energi cahaya ini ada dua jenis, yaitu energi cahaya yang dihasilkan dari
lampu dan cahaya yang dihasilkan secara alami. Energi cahaya yang alami
adalah cahaya matahari yang merupakan sumber dari energi yang ada di dunia
ini. Matahari tidak hanya memberikan energi cahaya saja tapi juga energi panas
5

yang sangat bermanfaat bagi kehidupan di dunia ini. Sedangkan energi cahaya
yang dihasilkan dari lampu adalah perubahan energi listrik menjadi energi
cahaya yang bisa menerangi.
4. Energi panas bumi
Energi yang berasal dari panas bumi tersimpan dalam jauh di kerak bumi.
Bentuk dari energi ini adalah batuan panas, uap panas, dan air panas alami yang
berasal dari dalam bumi. Panas bumi menjadi salah satu energi alternatif yang
bisa menggantikan energi fosil yang digunakan sekarang ini. Panas bumi yang
dihasilkan alami oleh bumi ini sangat bagus untuk kelestarian alam ini karena
tidak menyebabkan polusi yang bisa membahayakan alam ini. Selain itu juga
lebih ekonomis dibandingkan energi fosil berupa minyak bumi.

C. Peraturan yang Terkait tentang Energi


1. Definisi dan Jenis-Jenis Peraturan
Peraturan dapat dikatakan sebagai pedoman agar manusia hidup tertib dan
teratur. Jika tidak terdapat peraturan, manusia bisa bertindak sewenang-wenang,
tanpa kendali, dan sulit diatur. Banyak jenis mengenai peraturan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara namun dalam konteks negara indonesia
peraturan tertulis yang ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang dan mengikat secara umum disebut sebagai peraturan perundang-
undangan. Berikut akan dijelaskan secara singkat jenis peraturan perundang-
undangan yang ada di negera kita.
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan yang merupakan pengganti UU No. 10/2004, jenis
peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
6

Jenis peraturan tersebut memiliki kekuatan mengikat sebagai peraturan


perundang-undangan dengan ketentuan bahwa peraturan tersebut diperintahkan
oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan
kewenangan. Berikut dijelaskan masing-masing jenis peraturan perundang-
undangan berdasarkan ketentuan umum dalam UU Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
a. Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.
b. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah Peraturan Perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang
memaksa.
c. Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
d. Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundangundangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih
tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
e. Peraturan Daerah Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama
Gubernur.
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan
persetujuan bersama Bupati/Walikota.

2. Peraturan-Peraturan
Undang-undang
 UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
- Mengatur mengenai perlakuan yang sama terhadap seluruh pelaku usaha serta
diterapkannya mekanisme pasar secara bertahap.
- Meningkatkan efisiensi pengelolaan minyak dan gas bumi serta menghindari
conflict of interest melalui pemisahan fungsi pemerintahan dengan fungsi
pengusahaan.
 UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan
7

- Mengatur bisnis industri ketenagalistrikan di wilayah yang menerapkan


kompetisi dan non kompetisi; membentuk Badan Pengawas Pasar Tenaga
Listrik yang mempunyai fungsi pengaturan dan pengawasan bisnis
penyediaan tenaga listrik di wilayah yang telah menerapkan kompetisi;
 UU No. 27Tahun 2003 tentang Panas Bumi
- Mengatur pengelolaan dan pengembangan sumber energi panas bumi baik
sebagai komoditi tambang maupun sebagai sumber energi bagi pemanfaatan
langsung dan tidak langsung (Iistrik).
 UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
- Mengatur pemanfaatan energi nuklir termasuk pengaturan pembangunan
PLTN, pembentukan Badan Pelaksana (BATAN) dan Badan Pengawas
(BAPETEN).

Peraturan Lainnya
 PP di bidang Migas
- PP No. 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
- PP No. 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan
Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas
Bumi melalui Pipa.
- PP No. 31 Tahun 2003 tentang Pengalihan Bentuk PERTAMINA menjadi
Persero, mengatur tentang pengalihan bentuk Pertamina yang didirikan
berdasarkan UU No.8 Tahun 1971 menjadi Perseroan (Persero) sebagaimana
dimaksud dengan UU NO.9 Tahun 1969.
 PP di bidang Ketenagalistrikan
- PP No. 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik,
mengatur tentang jenis dan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPL),
tata cara permohonan IUPL, serta kewajiban dan tanggung jawab pemegang
IUPL.
- PP No. 25 Tahun 1999 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik
8

- PP No. 53 Tahun 2003 tentang Badan Pengawas Pasar Tenaga Listrik,


mengatur tentang pembentukan, status, kedudukan fungsi, tugas dan
wewenang Badan Pengawas Pasar Tenaga Listrik.
 PP dan Keppres di bidang Panas Bumi
- PP No. 31 Tahun 2003, mengatur status existing kerjasama bidang panas
bumi setelah Pertamina menjadi PT (Persero). (turunan UU Migas No. 22
Tahun 2001).
- Keppres No. 76 Tahun 2000, mengatur kewenangan Pemerintah dalam
kegiatan pengembangan sumberdaya panas bumi, pelayanan perizinan dan
pengawasan pengusahaan tahap existing kontraktor.
 PP di bidang Ketenaganukliran
- PP No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap
Pemanfaatan Radiasi Pengion.
- PP No. 64 Tahun 2000 tentang Perizinan Pemanfaatan ·Tenaga Nuklir,
mengatur tentang persyaratan dan tata cara memperoleh izin bagi perorangan
atau badan yang akan memanfaatkan tenaga nuklir.
- PP No. 26 Tahun 2002 tentang Keselamatan Pengangkutan Zat Radioaktif
mengatur tentang keselamatan pengangkutan zat radioaktif yang meliputi
perizinan, kewajiban dan tanggung jawab, pembungkusan, program proteksi
radiasi, pelatihan, program jaminan kualitas, jenis dan batas aktivitas zat
radioaktif, zat radioaktif dengan sifat bahaya lain dan penanggulangan
keadaan darurat.
- PP No. 27 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif mengatur
tentang klasifikasi limbah radioaktif, manajemen perizinan, pengelolaan,
pengangkutan, dan penyimpanan lim bah radioaktif, program jaminan
kualitas, pengelolaan dan pemantauan lingkungan

D. Cadangan dan Potensi Energi Nasional


1. Jenis-Jenis Cadangan Energi
Cadangan energi dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya mineral terunjuk dan
sebagian sumber daya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih
9

lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang
terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
b. Cadangan Terbukti (Proved Reserved) adalah sumber daya mineral terukur yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi,
sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
Dalam proses penambangan sering digunakan istilah atau jenis cadangan
sebagai berikut:
a. Cadangan Geologi (Geological Reserved) adalah sejumlah cadangan yang batas-
batasnya ditentukan oleh suatu model geologi. Dalam cadangan ini belum
diperhitungkan faktor lain seperti prosentase perolehan penambangan dan
pengurangan lainnya.
b. Cadangan Tertambang (Mineable Reserved) adalah sejumlah cadangan yang
secara teknis-ekonomis dapat ditambang. Faktor seperti cut-off grade dan
stripping ratio telah diperhitungkan.
c. Cadangan Terambil (Recoverable Reserved) adalah sejumlah cadangan dari
mineable reserved yang telah memperhitungkan faktor prosentase perolehan
penambangan.

2. Cadangan Energi Konvensional dan non Konvensional

Tabel 1. Cadangan Energi Konvensional


Cadangan
Energi Fosil Sumber Rasio
Rasio Rasio Produksi
No. (Tidak Daya Cad/Prod
(Cad) SD/Cad (Prod)
Terbarukan (SD) (tahun)
(%)
Minyak Bumi
1. 56,6 7,99 14 6 23
(milliar barel)

2. Gas Bumi (TSCF) 334,5 159,64 51 0,346 23

Batubara (miliar
3. 104,8 20,98 18 0,254 83
ton)

Coal Bed
4. 453 - - - -
Methane (TSCF)
Sumber : KESDM,2012
10

Tabel 2. Cadangan Energi non Konvensional

Sumber : KESDM,2012

3. Potensi Sumber Energi di Indonesia


Adapun potensi sumber energi yang dimiliki oleh setiap provinsi di
Indonesia, diantaranya sebagai berikut :
1) Nanggroe Aceh Darussalam
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam memiliki beraneka ragam potensi
sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik terdiri dari potensi air, panas
bumi, batubara. Diperkirakan potensi sumber tenaga air mencapai 2.626 MW
yang tersebar di 15 lokasi di wilayah NAD. Salah satu dari potensi tersebut yang
sedang dalam proses pembangunan adalah PLTA Peusangan dengan daya
sebesar 89 MW. Potensi tenaga air yang cukup besar terdapat di daerah Jambo
Aye yang diperkirakan mencapai 471 MW, Lawe Alas sebesar 268 MW, dan
Tampur sebesar 126 MW.
Potensi panas bumi juga menjadi alternatif energi selain air yang dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik yang diperkirakan sebesar 282
MW diantaranya terdapat di Gunung Seulawah, Krueng Raya, Sabang dan di
Gayo Lesten. Disamping itu juga terdapat potensi batubara yang dapat
dikembangkan adalah sebesar 1.300 juta ton.
2) Sumatera Utara
Sumatera Utara memiliki potensi sumber energi yang dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik terdiri dari potensi air sebesar 12
MW tersebar di 13 lokasi, potensi panas bumi sebesar 1.627 MW yang tersebar
di 4 lokasi diantaranya terdapat di Sarulla 100 MW, Sibual-buali 150 MW dan
11

G.Sorik-Merapi sebesar 150 MW serta G. Sibayak sebesar 70 MW. Selain itu


juga terdapat potensi energi biomassa yang belum dapat dihitung.
3) Sumatera Barat
Potensi sumber energi di Provinsi Sumatera Barat terdiri dari tenaga air
dan batubara. Potensi sumber tenaga air untuk membangkitkan tenaga listrik
yang berskala besar sudah sebagian besar dimanfaatkan. Batubara hanya
sebagian kecil lagi yang dapat dimanfaatkan sedangkan pemanfaatannya
sebagian besar untuk menunjang kebutuhan industri yang ada di Provinsi ini.
Dan juga potensi panas bumi sebesar 700 MWe tersebar di wilayah Sumatera
Barat. Sumber potensi untuk pembangkit tenaga listrik baru adalah PLTM Leter
W (3MW), PLTM Mangani (1,2MW), PLTU skala kecil Pesisir Selatan
(2X16MW), PLTU Sampah (2X9MW).
4) Riau
Potensi sumber energi di Kepulauan Riau terdiri dari minyak bumi
diperkirakan sebesar 6.107 juta barel, gas bumi sebesar 50 Miliar MSCF di
Natuna dan 300 juta MSCF di Riau daratan sedangkan potensi batubara 2.370
juta ton, gambut 12.684 juta ton dan tenaga air sebesar 949 MW.
5) Jambi
Potensi sumber energi Jambi terdiri dari minyak bumi 35 juta meter
kubic, gas bumi 1,3 TCF, batubara sekitar 400 juta ton. Potensi minyak bumi,
gas bumi dan batubara tersebar di Provinsi Jambi. Sedangkan potensi panas
bumi yang diperkirakan 358 MW dan tenaga air 370 MW terdapat di Kabupaten
Kerinci. Dan juga potensi panas bumi sebesar 358 MWe.
6) Bengkulu
Potensi energi primer di Provinsi Bengkulu yang terbesar adalah
batubara yang diperkirakan cadangan terukurnya mencapai 123 juta ton. Panas
bumi juga terdapat di daerah ini yang diperkirakan potensinya mencapai 600
MW tersebar pada 3 lokasi Gedang Hulu Lais, Tambang Sawah dan Bukit Daun.
Sedangkan tenaga air diperkirakan mencapai 1.000 MW. Salah satu potensi air
yang sedang dibangun adalah PLTA Musi sebesar 210 MW.
7) Sumatera Selatan
12

Potensi sumber energi di Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari minyak


bumi diperkirakan sebesar 5.032 MMSTB, gas bumi sebesar 7,24 TSCF, dan
batubara diperkirakan sekitar 20.258 juta ton serta panas bumi sebesar 794
MWe.
8) Lampung
Potensi sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik yang terdapat di
daerah ini terdiri tenaga air, panas bumi, batubara dan potensi biomass. Potensi
tenaga air untuk skala besar adalah 524 MW dan telah dimanfaatkan adalah
PLTA Besai 90 MW dan Batu Tegi 28 MW. Potensi tenaga air yang belum
dimanfaatkan adalah Danau Ranau diperkirakan 250 MW, Way Semangka
Upper dan Way Semangka Lower diperkirakan mencapai 152 MW. Potensi
panas bumi diperkirakan juga sangat besar yaitu mencapai 1.072 MW yang
terdapat di Ulu Belu, Suoh, Sekicau, Gunung Rajabasa dan Gunung Ratai.
Kapasitas terbukti tahap pertama yaitu 110 MW.
9) Bangka Belitung
Provinsi Bangka Belitung sangat bergantung dengan pembangkit diesel
milik PT PLN (Persero) maka pengembangan sumber potensi energi yang
dimiliki sangat penting.
10) Kalimantan Timur
Provinsi Kalimantan Timur memiliki beranekaragam potensi sumber
energi primer yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga
listrik baik itu minyak bumi, gas bumi, batubara, tenaga air, biomasa, tenaga
surya, tenaga angin. Adapun potensi sumber daya energi primer yang tersedia
adalah minyak bumi yang diperkirakan 1,3 Milliar barrel, gas bumi 50 Trilliun
SCF, batubara 5.000 juta ton dan tenaga air 5.916,3 MW. Disamping energi
terbarukan seperti biomassa, tenaga surya dan angin terdapat di pantai Tarakan.
11) Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia
yang memiliki sumber daya energi yang banyak dan beragam. Potensi energi
yang potensial untuk dikembangkan di Kalimantan Tengah khususnya bagi
desa-desa tertinggal yang sulit dijangkau oleh jaringan PT PLN (Persero) adalah
13

batubara, mikrohidro, biomasa dan angin. Potensi batubara diperkirakan


mencapai 520 juta ton.
12) Kalimantan Selatan
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan memiliki beranekaragam potensi
sumber energi primer yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit
tenaga listrik baik itu minyak bumi, gas bumi, batubara, tenaga air, biomasa,
tenaga surya, tenaga angin. Adapun potensi sumber daya energi primer yang
tersedia yaitu untuk Minyak & Gas Bumi 160 Juta Barrel, Batubara 5000 Juta
Ton, Biomassa 133,201 kW, Sekam padi 1.345.680 Ton, Sekam sawit 1.295.505
Ton, Penyinaran Tenaga Surya 23-69% dan Tenaga Angin Kecepatan 20-24
Knot.
13) Kalimantan Barat
Potensi sumber energi di Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari batubara,
tenaga air dan gambut. Diperkirakan bahwa potensi batubara sebesar 180 juta
ton yang tersebar di perbagai tempat. Disamping itu, potensi tenaga air yang
dapat dikembangkan adalah PLTA Ng. Pinoh sebesar 138 MW, PLTA Pade
Kembayung 40 MW, PLTA Sibat 21 MW.
14) Nusa Tenggara Barat
Potensi energi yang tersedia di NTB relatif kecil. Panas bumi terdapat di
3 lokasi dengan total daya 300 MW dan potensi air sebesar 70 MW.
15) Nusa Tenggara Timur
Sepanjang daratan Flores – Alor terdapat potensi panas bumi sebesar 575
MW. PLTP Ulumbu rencana pembangunan awal 2004 dengan kapasitas sebesar
6,5 MW. PLTP Mataloko dalam proses pengeboran 4 sumur. Total potensi hidro
sebesar 143 MW. Potensi energi angin yang sudah disurvei adalah di Desa
Nangalili, sebesar 0,1 MW. Potensi angin yang belum di survei adalah di Pulau
Sumba, Pulau Rote dan Pulau Timor.
16) Sulawesi Selatan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beranekaragam potensi
sumber energi primer yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit
tenaga listrik, yaitu gas bumi, batubara, air (PLTA, Minihidro, dan mikro hidro),
dan panas bumi. Cadangan gas alam yang sudah ditemukan berlokasi di
14

Kabupaten Wajo dengan besarnya cadangan 603,7 BSCF atau setara 425 MW.
Dari besarnya cadangan tersebut baru dimanfaatkan untuk pembangkit sebesar
85 MW atau sebesar 20%. Cadangan batubara sebesar 36,6 juta ton. Batubara
baru digunakan untuk bahan bakar keperluan rumah tangga dan industri kecil
dalam bentuk briket batubara. Potensi sumber daya air (PLTA) yang tersebar di
berbagai Kabupaten, dengan daya terpasang besarnya 3.094,1 MW. Potensi
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) besarnya 102.097 kW, tersebar
di 21 lokasi yang terletak di berbagai Kabupaten. Sedangkan potensi mikrohidro
(PLTMH) sebesar 3.037,3 kW, tersebar di 51 lokasi yang terletak di berbagai
Kabupaten. Potensi panas bumi diperkirakan sebesar 49 MW yang tersebar di
sembilan Kabupaten.
17) Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi sumber energi primer yang
dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik, yaitu panas
bumi, dan tenaga air. Potensi panas bumi yang ada diperkirakan 540 MW, dan
potensi air 160,7 MW. Disamping itu ditemukan cekungan minyak bumi yang
perlu disurvey lebih lanjut besar potensinya.
18) Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi sumber energi primer yang
dapat digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik, yaitu
air (PLTA, Minihidro, dan mikro hidro), dan panas bumi. Potensi air untuk
PLTA yang mempunyai skala cukup besar antara lain di Kabupaten Donggala,
Palu besarnya 74,8 MW, di Kabupaten Poso mempunyai total potensinya
sebesar 684 MW. Sedangkan potensi air skala kecil (minihidro) dengan
kapasitas antara 0,5 – 3 MW banyak tersebar di berbagai kabupaten, secara total
kapasitasnya mencapai sekitar 26,45 MW. Potensi panas bumi yang ada tidak
terlalu besar terletak di desa Bora Donggala sebesar 5 MW. Dan potensi panas
bumi diperkirakan sebesar 66 MWe tersebar di wilayah ini.
19) Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beranekaragam potensi sumber
energi primer yang dapat digunakan sebagai sumber energi pembangkit tenaga
listrik, yaitu air (PLTA Mikrohidro) dan panas bumi. Potensi sumber daya air
15

(PLTA) yang tersebar di beberapa Kabupaten, dengan daya terpasang yang


dapat dikembangkan sekitar 239 MW. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) besarnya 30,33 MW, tersebar di 15 lokasi yang terletak di
berbagai Kabupaten. Potensi panas bumi cukup besar, dengan total kapasitas
diperkirakan sebesar 51 MWe yang tersebar di 35 Kabupaten.
20) Gorontalo
Provinsi Gorontalo memiliki potensi sumber energi air sebesar 78 MW
di Sungai Bone 1,2 dan 3 dan Randagan, mikrohidro di 14 lokasi sebesar 514
kW, energi angin sebesar 15 – 20 knot, panas bumi di 3 lokasi sebesar 15 MWe
diantaranya Sumawa, Telaga Biru, dan Limbodo.
21) Maluku dan Maluku Utara
Maluku memiliki potensi energi air yang tersebar di 27 lokasi di P.
Seram dengan diperkirakan dapat membangkitkan daya sebesar 217 MW selain
itu ada panas bumi sebesar 142 MWe, batubara dan minyak bumi yang belum
terukur.
22) Papua
Provinsi Papua memiliki potensi sumber energi yang cukup besar,
dengan batubara cadangan terbukti 177 juta ton, minyak bumi sebesar 18 Juta
Barrel, gas bumi sebesar 22.280 BSCF, dan sumber potensi air sebesar 24.974
MW.
23) Bali
Potensi energi yang dapat dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik
terdiri dari tenaga air, panas bumi sebesar 226 MWe, biomass dan tenaga surya.
Tenaga air yang berpotensi untuk dikembangkan adalah PLTA Ayung sebesar
20 MW dan PLTP Bedugul yang diperkirakan mencapai 200 MW.
24) Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur memiliki potensi sumber energi yang terdiri dari
gas alam, minyak bumi dan tenaga air. Adapun potensi gas bumi yang dapat
dikembangkan adalah sebesar 5.48 TSCF, minyak bumi 270 juta barel dan
tenaga air 10 MW serta panas bumi yang diperkirakan mencapai 654 Mwe.
25) Jawa Tengah
16

Provinsi ini memiliki potensi tenaga air yang dapat dikembangkan adalah
diperkirakan mencapai 24 MW dan panas bumi yang diperkirakan mencapai 614
MWe.
26) Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat memiliki bermacam sumber energi untuk
pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari tenaga air yang sebagian besar sudah
dikembangkan, panas bumi, minyak bumi, dan gas alam. Potensi panas bumi
yang dapat dikembangkan diperkirakan sebesar 1.297 MWe, minyak bumi 222
MW dan gas alam sebesar 1,27 TSCF.
27) Banten
Provinsi Banten memiliki potensi panas bumi yang dapat dikembangkan
untuk tenaga listrik yang diperkirakan mencapai 285 MWe, sedangkan potensi
batubara hanya diperkirakan mencapai 10 juta ton.

4. Energi di Masa yang Akan Datang


Pemerintah telah memberikan perhatian terhadap energi terbarukan sebagai sumber
energi alternatif dalam Perpres No. 5/2006. Komposisi panas bumi dalam bauran energi
nasional ditargetkan meningkat hingga mencapai 17% pada tahun 2025 begitu juga dengan
energi terbarukan lainnya seperti biomasa, nuklir, tenaga surya dan tenaga angin.
Optimalisasi energi terbarukan dianggap langkah strategis karena setidaknya ada dua
argumen utama. Pertama, dari sisi sumber daya, potensi panas bumi Indonesia cukup besar
yaitu mencapai 29.038 GWe dan yang dikembangkan baru sebesar 1.226 WW, sehingga
masih ada potensi yang cukup besar untuk pengembangan energi panas bumi untuk
kelistrikan nasional. Sedangkan potensi tenaga air diperkirakan sekitar 75.000 MW dengan
kapasitas PLTA terpasang 5.711 MW. Selain itu, masih banyak potensi EBT yang lain,
seperti: tenaga angin (bayu), bioenergi, dan tenaga surya. Kedua, energi terbarukan
memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh energi fosil, yaitu dapat dihasilkan
secara alamiah secara terus menerus sehingga risiko akan hilangnya sumber energi
sangatlah kecil dan time frame untuk pengembangannya bisa tak terbatas.
17

Gambar 4. Persentase Sasaran Energi

Gambar 5. Perkembangan dan Target Energi Nasional


Sumber : Handbook of Indonesia’s Energy Economy Statistic, 1012 hal 10. Pusdatin ESDM.
18

DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Riza dan Hidayat Amir. Ketahanan Energi : Konsep, Kebijakan dan
Tantangan bagi Indonesia
Girianna, Montty. 2012. Policy Paper Keselarasan Kebijakan Energi Nasional
(KEN), dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), dan Rencana
Umum Energi Daerah (RUE). Jakarta.
Yusgiantoro, Purnomo. 2004. Kebijakan Energi Nasional 2003-2020. Jakarta :
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

Sumber Internet :
Anonim, 2012. Sistem Managemen Energi Berdasarkan ISO 50001. Dalam :
http://www.paradigm-consultant.com/2012/10/03/sistem-manajemen-energi-
berdasarkan-iso-50001/
Anonim. Dalam : http://benergi.com/konsep-energi-dan-jenis-energi-dalam-
kehidupan
Anonim. Sistem Energi. Dalam : https://prezi.com/nv7fw14x-b4o/sistem-energi/
Anonim. Dalam :http://benergi.com/konsep-energi-dan-jenis-energi-dalam-
kehidupan
Anonim. 2011. Dalam : https://indone5ia.wordpress.com/2011/12/20/potensi-
sumber-energi-lokal-di-setiap-provinsi-di-indonesia/
19

TUGAS KELOMPOK
KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN ENERGI
“SISTEM ENERGI”

Disusun Oleh :

MAIDIA YUNITA (061440410798)


RIZKA RAHMAWATI (061440410808)

Kelas : 7 EGB
Dosen Pengampu : Ir. Sahrul Effendy A., M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN (DIV) TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2017

Anda mungkin juga menyukai