Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian uji pengaruh jumlah sari ampas tebu sebagai bioplastik
terhadap daya tahan penyimpanan buah salak pada hari Sabtu tanggal 27 Januari 2018 di Desa
Selogudig Wetan RT 03 RW 01 Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hasil penelitian
tersebut dituliskan pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Percobaan Uji Pengaruh

Parameter yang diamati


Perlakuan 2 hari 5 hari 7 hari
Warna Aroma Ket. Warna Aroma Ket. Warna Aroma Ket.
30 mL Sedikit Khas Terl Setenga Sedikit Terl Lebih Busuk Terl
Sari ada buah ampi h bagian busuk amp dari amp
Ampas peruba salak r salak ir setenga ir
Tebu han menghit h
(bagian am bagian
ujung salak
sedikit menghi
kuning tam
) dan
muncul
jamur
45 mL Sedikit Khas Terl Ujung Khas Terl Lebih Busuk Terl
Sari ada buah ampi salak buah amp dari amp
Ampas peruba salak r menghi salak ir setenga ir
Tebu han tam h
(sedikit bagian
berair) salak
menghi
tam
(muncu
l
jamur)
60 mL Sedikit Khas Terl Ujung Khas Terl Hampir Busuk Terl
Sari ada buah ampi salak buah amp seluruh amp
Ampas peruba salak r sedikit salak ir bagian ir
Tebu han menghi salak
(timbul tam menghi
bitnik tam
hitam) dan
muncul
jamur

4.2 Pembahasan

Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu menentukan sampel. Sampel yang digunakan
adalah sari ampas tebu. Dalam uji pengaruh jumlah sari ampas tebu sebagai bioplastik terhadap
daya tahan penyimpanan buah salak, yang pertama dilakukan adalah membuat sari ampas tebu
dengan cara memilah bagian dalam ampas tebu, kemudian dicuci bersih dan dikeringkan.
Pemilihan bagian dalam ampas tebu dikarenakan lebih lunak dibandingkan bagian luar ampas tebu
sehingga mempermudah proses pemblenderan. Sebelum diblender bagian dalam ampas tebu
dipotong kecil-kecil kemudian ditimbang. Ampas tebu 40 gram yang diblender dengan 600 ml air
menghasilkan 510 ml sari ampas tebu. Sari ampas tebu yang dihasilkan dibuat bioplastik dengan
perbandingan bahan yang berbeda-beda untuk mengamati pengaruh yang dihasilkan pada tiap
perlakuan.
Pada perlakuan pertama, peneliti terlebih dahulu menuangkan 30 mL sari ampas
tebu pada panci, kemudian menambahkan satu sendok makan tepung maizena dan 15 mL
gliserin serta 15 mL cuka 5%. Semua bahan diaduk sampai tercampur rata dan kemudian
dipanaskan dengan api kecil sambil diaduk sampai terbentuk seperti gel. Gel yang sudah
terbentuk diratakan diatas kertas mika membentuk lapian tipis dan kemudian dijemur
hingga kering sampai membentuk bioplastik. Bioplastik yang dihasilkan pada perlakuan
ini lebih tebal dibanding pada perlakuan dua dan tiga sehingga bioplastik yang dihasilkan
lebih kuat dan tidak mudah patah. Kemudian bioplastik yang sudah dihasilkan ini
diaplikasikan untuk membungkus buah salak yang sudah dikupas guna mengamati ada
tidaknya pengaruh bioplastik ini terhadap daya tahan penyimpanan buah salak. Hasil yang
diperoleh pada hari kedua perlakuan pertama ini ialah buah salak yang dibalut dengan
bioplastik terdapat sedikit perubahan warna dibanding hari pertama yakni bagian ujung
buah salak sedikit menguning, namun aroma yang dihasilkan masih berupa aroma khas
buah salak.
Pada perlakuan kedua, peneliti terlebih dahulu menuangkan 45 mL sari ampas tebu
pada panci, kemudian menambahkan satu endok makan tepung maizena dan 15 mL gliserin
serta 15 mL cuka 5%. Semua bahan diaduk sampai tercampur rata dan kemudian
dipanaskan dengan api kecil sambil diaduk sampai terbentuk seperti gel. Gel yang sudah
terbentuk diratakan diatas kertas mika membentuk lapian tipis dan kemudian dijemur
hingga kering sampai membentuk bioplastik. Bioplastik yang dihasilkan pada perlakuan
ini lebih transparan dibanding perlakuan pertama

Anda mungkin juga menyukai