PENDAHULUAN
Energi listrik merupakan salah satu sumber daya energi yang dibutuhkan
meningkat. Pada tahun 2010, pertumbuhan permintaan listrik Jawa Tengah baru
mencapai 6,5%, namun saat ini pertumbuhan permintaan listrik terus meningkat
hingga mencapai rata-rata 7-8% per tahun, sementara beberapa pembangkit yang
ada di Jawa Tengah, seperti Tanjung Jati, Rembang, Cilacap dan Tambak Lorok
belum mampu mencukupi permintaan pasokan kelistrikan untuk Pulau Jawa saat
Provinsi Jawa Tengah, selain itu juga diharapkan pembangunan pembangkit listrik
1
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 2012. Antisipasi Peningkatan Kebutuhan, PLN
Segera Proses PLTU Jawa Tengah. http://www.esdm.go.id/berita/39-listrik/3380-antisipasi-
peningkatan-kebutuhan-pln-segera-proses-pltu-jawa-tengah.html. 7 September 2012.
1
Uap (PLTU) berkapasitas 2x1000 MW dirancang dengan pola Kerjasama
wilayah daratan dan wilayah lautan. Wilayah darat akan menempati Desa
Lampiran VIII Nomor 311 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 dan
Pasal 46 ayat (2) Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010, dan juga sebagai Kawasan
berdasarkan Pasal 36 ayat (3) Perda Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2011.
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik di tingkat nasional, provinsi,
2
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor.13 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam
Penyediaan infrastruktur.
Pasal 1 ayat (5): Proyek Kerjasama adalah Penyediaan Infrastruktur yang dilakukan melalui
Perjanjian Kerjasama atau pemberian Izin Pengusahaan antara Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah dengan Badan Usaha.
Pasal 1 ayat (6): Perjanjian Kerjasama adalah kesepakatan tertulis untuk Penyediaan Infrastruktur
antara Menteri/Kepala Lembaga/ Kepala Daerah dengan Badan Usaha yang ditetapkan melalui
pelelangan umum.
3
PT.PLN (Persero). 2011. Proyek PLTU Jawa Tengah 2×1000 MW.
http://www.pln.co.id/?p=3878. 3 September 2012.
2
maupun kabupaten. Untuk itu dalam rangka memberikan kepastian hukum atas
pembangunan PLTU ini perlu dikaji lebih lanjut sehingga dapat diketahui apakah
calon lokasi rencana pembangunan ini telah tepat atau justru bertentangan dengan
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
kelangsungan hidupnya.4
manusia merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Ruang merupakan suatu
seluruh sektor. Kebutuhan akan ruang semakin lama semakin meningkat, hal ini
4
Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
3
penduduk, industrialisasi, urbanisasi, serta kerakusan manusia dalam
memanfaatkan ruang.5 Namun perlu diketahui bahwa ketersediaan ruang tidak tak
terbatas sementara kebutuhan akan ruang tak terbatas.6 Untuk itu sangat penting
dilakukan penataan ruang secara bijaksana sehingga ruang yang ada dapat
dimanfaatkan dengan maksimal untuk kebutuhan saat ini dan generasi mendatang.
Dalam rangka mewujudkan penataan ruang7 yang baik, maka rencana tata
ruang memegang peranan yang sangat penting. Untuk itu, setiap kegiatan
pemanfaatan ruang tentunya harus sesuai dengan rencana tata ruang yang telah
Desa Karanggeneng merupakan salah satu desa dari empat desa (Desa
menempati posisi darat dan laut. Lokasi di darat yakni di Desa Karanggeneng,
4
mengenai tanah sawah irigasi teknis (sawah subur makmur) seluas 124,5 hektar di
Lampiran VIII Nomor 311 Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 dan Pasal
46 ayat (2) huruf e Perda Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010, sekaligus ditetapkan
Perda Kabupaten
PP No. 26 Tahun Perda Jateng No. 6
Batang No. 7 Tahun
2008 tentang RTRW Tahun 2010 tentang
2011 tentang tentang
Nasional RTRW Provinsi Jateng
RTRW Kab. Batang
Batang
8
Analisis Dampak PLTU Terhadap Ekonomi Masyarakat Buruh Tani di Desa Karanggeneng,
Kecamatan Kaandeman, Kabupaten Batang 2012.
9
Berdasarkan Pasal 1 angka 21 Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 jo. Pasal 1 angka 1
Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990, yang dimaksud dengan kawasan lindung adalah
wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
5
Terkait lokasi darat, berdasarkan surat Menteri Pekerjaan Umum Nomor
lokasi daratan wilayah Kabupaten Batang telah sesuai dengan arahan pemanfaatan
Perda Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah,
dan Perda Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten
Batang.
kawasan ini sebagai kawasan lindung didasarkan pada hasil penelitian pakar
diterbitkanlah PP Nomor 26 Tahun 2008 dan Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2010,
Kemudian pada tahun 2011, melalui Perda Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun
10
Dalam hal ini, Menteri Pekerjaan Umum bertindak selaku ketua tim pelaksana Badan
Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN) Nomor TR.03 03 MN/237.
6
Namun dalam perkembangannya, Keputusan Bupati Batang Nomor 523/283/2005
Kecamatan Batang.
menggunakan istilah KKLD. Istilah KKLD tidak dikenal dalam regulasi kawasan
akan mempersulit implementasi dari keputusan tersebut.11 Selain itu keputusan ini
11
Adji Samekto dkk., Pendapat hukum Rencana Perubahan dari KKLD menjadi Taman Pesisir.
Semarang 4 Mei 2012.
12
Ibid.
7
Bupati Batang Nomor 523/283/2005 yang kemudian dirubah dengan Keputusan
oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, maka rencana pembangunan PLTU jelas
tidak melanggar peraturan terkait RTRW sebab melihat dari titik koordinat yang
Padahal keputusan ini justru bertentangan dengan PP No. 26 Tahun 2008, Perda
Jawa Tengah No. 6 Tahun 2010, dan Perda Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun
8
lindung Daerah Pantai Ujungnegoro-Roban. Berdasarkan asas ‘lex superiori
Undang-undang yang lebih tinggi yaitu PP Nomor 26 Tahun 2008, Perda Jawa
Tengah No. 6 Tahun 2010, dan Perda Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2011,
dan sebagai akibatnya keputusan menteri tersebut tidak mengikat serta tidak dapat
13
Denny Indrayana, Negara Antara Ada dan Tiada, PT. Kompas Media Antara, Jakarta, 2008,
hlm. 169.
9
Gambaran singkat terkait penetapan kawasan Laut Ujungnegoro-Roban
10
Fokus penelitian pada skripsi ini akan membahas 2 isu. Pertama, terkait dengan
Kedua, terkait dengan lokasi rencana pembangunan PLTU Batang di darat dan
laut, apakah telah sesuai dengan RTRW Nasional, Provinsi Jawa Tengah, dan
Kabupaten Batang.
C. RUMUSAN MASALAH
merumuskan masalah yang akan menjadi dasar dan fokus dari penulisan ini, yaitu:
tata ruang wilayah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2008, Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 dan Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2011 ?
11
D. TUJUAN PENELITIAN
E. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Kegunaan teoritis
2. Kegunaan Praktis
12
F. METODE PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN
2. BAHAN HUKUM
1945
Penataan ruang
Ketenagalistrikan
14
Peter Mahmud Marzuki. Penelitian Hukum. Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006, hlm.
93.
13
e) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
Tahun 2009-2029
14
penelitian, jurnal-jurnal hukum, majalah-majalah dan artikel-
artikel.
a. Unit Amatan
Yang menjadi unit amatan dalam penelitian ini adalah lokasi rencana
pembangunan PLTU.
b. Unit Analisis
15