Anda di halaman 1dari 2

HARIAN KOMPAS KOMPAS TV LIVE RADIO KOMPASIANA.COM KOMPASKARIER.COM GRAMEDIA.

COM
GRIDOTO.COM BOLASPORT.COM GRID.ID KONTAN.CO.ID REGISTER LOGIN NEWS EKONOMI BOLA
TEKNO SAINS ENTERTAINMENT OTOMOTIF LIFESTYLE PROPERTI TRAVEL EDUKASI KOLOM IMAGES
TV VIK Home News Nasional Menpan RB: Skema Baru Pensiun, PNS Akan Lebih "Happy"
KRISTIAN ERDIANTO Kompas.com - 04/03/2018, 11:27 WIB Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel
Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
( Menpan RB) Asman Abnur menegaskan bahwa perubahan skema pensiunan Aparatur Sipil
Negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan. Selama ini, kata Asman, pensiunan PNS menerima tunjangan hari tua
yang angkanya kecil dan tidak sesuai. Pemerintah ingin tunjangan pensiunan tersebut
mampu menghidupi pegawai saat masa pensiun. "Bayangkan pejabat eselon I yang
pendapatannya Rp 40 juta sekian, begitu pensiun tinggal Rp 4,5 juta. Itu untuk
biaya hidup di jakarta sudah tidak kuat. Nah hal seperti ini akan kami coba
perbaiki terus," ujar Asman saat ditemui di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI),
Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018). (Baca juga: Gaji PNS Belum Pasti Naik, Pemerintah
Kaji Sistem Reward and Punishment) "Kami berharap dengan model pensiun yang baru
ASN itu akan lebih 'happy' dia pada saat memasuki pensiun. Enggak stress seperti
sekarang," tuturnya. Asman menjelaskan, saat ini pemerintah tengah mengkaji skema
pembayaran pensiun dengan skema fully funded. Melalui skema tersebut, dana pensiun
berasal dari iuran pegawai selama masa kerja dan iuran pemerintah sebagai pihak
pemberi kerja. Dana tersebut nantinya akan dikelola atau diinvestasikan oleh
pemerintah dan seluruh hasil akan diberikan sepenuhnya kepada pegawai. Dengan skema
tersebut, kata Asman, skema pembayaran dana pensiun tidak akan lagi membebani APBN.
Selama ini PNS membayar iuran sebesar 4,75 persen dari gaji tiap bulan untuk
pensiunan. Hanya saja, besaran iuran tersebut tak dapat menutupi besaran pensiunan
PNS yang besarnya 75 persen dari gaji pokok. Akibatnya, membebani APBN. Dalam
sistem penggajian baru, tidak lagi didasarkan pada gaji pokok sebagai definisi
gaji, tetapi besarannya dihitung dari beban dan tanggung jawab serta risiko
pekerjaan. (Baca juga: Menpan RB: PNS yang Tak Mencapai Target, Kami Turunkan
Tunjangan Kinerjanya) "Model sistem dana pensiun yang selama ini dikelola oleh
Taspen sekarang kita mencoba membuat model pensiun yang tak lagi membebani APBN.
Selama ini kan di samping PNS-nya dipotong tapi APBN membayar secara full," kata
Asman. "Semuanya dibayar oleh APBN. Lama-lama kan beban negara makin berat. Nah
maka itu kita membuat sistem fully-funded sekarang," ucapnya. Asman berharap skema
tersebut dapat diterapkan pada tahun 2018 bagi PNS yang baru diterima. Sementara,
bagi PNS yang sudah lama bekerja akan diterapkan dua skema pembayaran. "Tahun ini
kami harapkan sudah bisa diberlakukan ke pegawai negeri yang baru. Tapi untuk PNS
yang lama tentu ada cut-off nya. Masa kerjanya, kemudian masa sisanya sampai batas
umur pensiunnya," ujar Asman. Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari
ini.(Kompas TV) PenulisKristian Erdianto EditorDiamanty Meiliana TAG: gaji pns
pensiunan Menpan RB Berita Terkait Pemerintah Bahas Skema Pembayaran Pensiun PNS
Setelah Pensiun, Apa yang Akan Dilakukan Komjen Buwas? Usul Kenaikan Gaji PNS Akan
Dibawa ke Sidang Kabinet Sandiaga: Anak-anak di Sini Semoga Cita-cita-nya Bukan PNS
seperti Saya KOMENTAR TERKINI LAINNYA Raeni, Anak Pengayuh Becak yang Jadi
Wisudawati Terbaik Itu Akan S3 di Inggris REGIONAL 04/03/2018, 14:39 WIB Jokowi
Kirim Dokter Kepresidenan ke Jerman Pantau Kesehatan Habibie NASIONAL 04/03/2018,
14:33 WIB Kabar Emil Salim Meninggal Dunia Dipastikan Hoaks NASIONAL 04/03/2018,
14:25 WIB Berkaca Kemenangan Cellica, Deddy Mizwar Optimistis Raih 60 Persen Suara
di Karawang REGIONAL 04/03/2018, 14:19 WIB Wayang Kulit Madura, Hidup Segan Mati
Tak Mau (2) REGIONAL 04/03/2018, 14:15 WIB Jemput Paslon dengan Seragam ASN, Panwas
Panggil Bupati Morotai REGIONAL 04/03/2018, 14:04 WIB Abelia, Pelajar Indonesia
Peraih 12 Beasiswa ke Luar Negeri Berbagi Rahasia INTERNASIONAL 04/03/2018, 13:53
WIB Di Austria, Rakyat Berhak Menghina Para Politikus INTERNASIONAL 04/03/2018,
13:41 WIB Jokowi: Main Tinju Itu Aduh, Berat, Berat, Berat... NASIONAL 04/03/2018,
13:21 WIB Ratusan Personel Diterjunkan Kawal Karnaval Cap Go Meh di Glodok
MEGAPOLITAN 04/03/2018, 13:15 WIB Upaya Pencarian MH370 Dijadwalkan Berakhir
Pertengahan Juni INTERNASIONAL 04/03/2018, 13:10 WIB Pendaftaran CPNS 2018
Diprioritaskan di Sektor Pendidikan dan Kesehatan NASIONAL 04/03/2018, 12:59 WIB
"Tak Ada yang Bisa Diselamatkan, Peralatan Saya Juga Musnah Dilalap Api� REGIONAL
04/03/2018, 12:58 WIB Dipukul Pakai Kayu, Seorang Guru Laporkan Istrinya ke Polisi
REGIONAL 04/03/2018, 12:52 WIB Mendagri: Kita Harus Lawan Calon Kepala Daerah yang
Gunakan Aset Pemerintah REGIONAL 04/03/2018, 12:45 WIB LOAD MORE TERPOPULER 1
Pengamat: Ketua PSI "Ember", se-Indonesia Jadi Tahu Jokowi Blunder Dibaca 223.000
kali 2 ACTA Akan Laporkan Pertemuan Jokowi dengan PSI ke Ombudsman Dibaca 86.144
kali 3 Tito: Kelas Menengah Ekonomi yang Minim Berpontesi Bikin Negara Pecah Dibaca
25.646 kali 4 Kapolri: Sisa Kelompok Saracen Masih Eksis Sebarkan Hoaks Dibaca
17.909 kali 5 Panglima TNI Ganti Danjen Kopassus dan Pangdam Jaya Dibaca 16.904
kali NOW TRENDING Menpan RB: Skema Baru Pensiun, PNS Akan Lebih "Happy" Jokowi
Kirim Dokter Kepresidenan ke Jerman Pantau Kesehatan Habibie Raeni, Anak Pengayuh
Becak yang Jadi Wisudawati Terbaik Itu Akan S3 di Inggris Kiat Jadi Pilot Bagi Anak
Muda Zaman Now Hasil Liga Spanyol, Gol Ke-300 Ronaldo Warnai Kemenangan Real Madrid
Viral Video Helikopter Polisi Dipakai Pengantin, Pilot Langgar Prosedur Gugatan
Dikabulkan, Jalan JR Saragih di Pilgub Sumut Kembali Terbuka Panglima TNI Ganti
Danjen Kopassus dan Pangdam Jaya Close Ads X News Nasional Regional Megapolitan
Internasional Surat Pembaca Sains Edukasi Olahraga Ekonomi Bola Tekno Entertainment
Otomotif Travel Health Lifestyle Properti Kolom Images TV VIK Indeks Berita Indeks
Headline Indeks Topik Pilihan Indeks Terpopuler Kabar Palmerah About Us Advertise
Policy Pedoman Media Siber Career Contact Us Copyright 2008 - 2017 PT. Kompas Cyber
Media ( Kompas Gramedia Digital Group). All rights reserved.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menpan RB: Skema Baru Pensiun,
PNS Akan Lebih "Happy"",
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/04/11271561/menpan-rb-skema-baru-pensiun-
pns-akan-lebih-happy.
Penulis : Kristian Erdianto
Editor : Diamanty Meiliana

Anda mungkin juga menyukai

  • Rismaa Pami
    Rismaa Pami
    Dokumen1 halaman
    Rismaa Pami
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Pak Pollllllllllll
    Pak Pollllllllllll
    Dokumen1 halaman
    Pak Pollllllllllll
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Blueee Sesasss21
    Blueee Sesasss21
    Dokumen3 halaman
    Blueee Sesasss21
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Satu Dua
    Satu Dua
    Dokumen3 halaman
    Satu Dua
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Dwi Sasono Ganja
    Dwi Sasono Ganja
    Dokumen4 halaman
    Dwi Sasono Ganja
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Test Bobotoh
    Test Bobotoh
    Dokumen1 halaman
    Test Bobotoh
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Satu Dua
    Satu Dua
    Dokumen3 halaman
    Satu Dua
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Rismaaa Sbyy
    Rismaaa Sbyy
    Dokumen1 halaman
    Rismaaa Sbyy
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Kabupaten Banjar Dalam Angka 2019
    Kabupaten Banjar Dalam Angka 2019
    Dokumen456 halaman
    Kabupaten Banjar Dalam Angka 2019
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Satu Dua
    Satu Dua
    Dokumen3 halaman
    Satu Dua
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • 1013 1920 1 SM
    1013 1920 1 SM
    Dokumen10 halaman
    1013 1920 1 SM
    Nadhrah Sanny Tukuboya
    Belum ada peringkat
  • Asdas
    Asdas
    Dokumen2 halaman
    Asdas
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • OBAT TRADISIONAL
    OBAT TRADISIONAL
    Dokumen28 halaman
    OBAT TRADISIONAL
    ImeldaMiYukiRenyut
    100% (1)
  • Satu Dua
    Satu Dua
    Dokumen3 halaman
    Satu Dua
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Satu Dua
    Satu Dua
    Dokumen3 halaman
    Satu Dua
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Asssss
    Asssss
    Dokumen4 halaman
    Asssss
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Asdada
    Asdada
    Dokumen2 halaman
    Asdada
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • 21
    21
    Dokumen4 halaman
    21
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Adadasdas
    Adadasdas
    Dokumen4 halaman
    Adadasdas
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Asd
    Asd
    Dokumen4 halaman
    Asd
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Mekanisme Farmakologi
    Mekanisme Farmakologi
    Dokumen2 halaman
    Mekanisme Farmakologi
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Beritaaaaa
    Beritaaaaa
    Dokumen2 halaman
    Beritaaaaa
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • 21
    21
    Dokumen2 halaman
    21
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Scribd Kamfret
    Scribd Kamfret
    Dokumen2 halaman
    Scribd Kamfret
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Berita
    Berita
    Dokumen3 halaman
    Berita
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Name/ Family/Distribution Uses
    Name/ Family/Distribution Uses
    Dokumen2 halaman
    Name/ Family/Distribution Uses
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • Aku Ganteng
    Aku Ganteng
    Dokumen1 halaman
    Aku Ganteng
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat
  • 766 1560 1 SM
    766 1560 1 SM
    Dokumen6 halaman
    766 1560 1 SM
    Akhmad Ulil Albab
    Belum ada peringkat
  • Combination Therapy
    Combination Therapy
    Dokumen3 halaman
    Combination Therapy
    Angga Santoso
    Belum ada peringkat