1. Cacat kristal yang dikehendaki, keuntungan serta contohnya
Dislokasi Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pergerakan atom-atom di dalam sistem kristal logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan dimensi secara permanen). Deformasi plastis ini yang memberi keuntungan karena material dapat memiliki kekuatan lebih dalam mengalami tarikan atau tekanan. Contoh : bronze yang mengandung 20% timah dan 80% tembaga. Cacat ini disengaja agar agar material yang didapat memiliki kekerasan yang lebih dari material murninya. Cacat interstitial Pengotor interstitial membentuk ikatan kovalen polar dengan atom pusat. Maka akan mencegak terjadinya “sliding” antar lapisan. Contoh : besi yang membentuk ikatan polar dengan karbon, maka akan terbentuk baja yang lebih kuat dari besi. Hanya membutuhkan 1% karbon untuk meningkatkan kekuatan. Grain boundaries Grain boundaries adalah batas yang memisahkan dua grain kecil atau Kristal yang memiliki struktur Kristal yang berbeda dalam bahan polikristalin. Manfaat dari grain boundaries adalah dapat menghambat difusi atom dan gerak dislokasi sehingga deformasi bahan dapat sulit terjadi. Contohnya adalah material polikristalin. Vacancy Hal ini terutama ketika temperature Kristal cukup tinggi dimana atom-atom bergetar dengan frekuensi tertentu dan secara acak dapat meninggalkan kisi, lokasi kisi yang ditinggalkan. Contoh : Kekosongan pada Kristal dapat mengubah sifat listrik bahan. Sebagai contoh, kita memanfaatkan kekosongan pada Kristal silicon untuk pendopingan oleh phospor sehingga terbentuk semikonduktor tipe n. Cacat Substitusional Contoh : warna yang terdapat pada permata yang sering dipakai disebabkan karena adanya pengotor yang ter substitusi dalam struktur oksida sederhana. Contoh α-Al2O3 adalah padatan putih keras yang disebut korondum yang digunakan sebagai material abrasif pada amplas halus, adalah komponen utama dari permata. Karena banyak ion logam transisi trivalen memiliki radius ionik yang sedikit lebih besar dari jari-jari Al3 + (radius ionik = 53,5 pm), mereka dapat mengganti Al3 + di lubang oktahedral kisi oksida. Dengan mensubstitusi sejumlah kecil ion Cr3 + (radius ionik = 75 pm) untuk Al3 + memberi warna merah rubi yang dalam, dan campuran kotoran (Fe2 +, Fe3 +, dan Ti4 +) memberi warna biru safir yang dalam
2. Cacat kristal yang tidak dikehendaki dan contohnya.
Kekosongan pada Logam (Vacancy) Proses solidifikasi logam tidak selalu berlangsung dengan sempurna, terkadang masih ada gas yang terperangkap di dalam dan menyebabkan kekosongongan (vacancy). Cacat ini dapat berakibat fatal karena dapat menurunkan kekuatan mekanik logam serta memperbesar kemungkinan terjadinya fraktur pada logam. Fenomena ini termasuk dalam cacat volum. Inklusi pada pengecoran logam hal-hal yang menyebabkan cacat saat pengecoran logam adalah sbb: 1. Kecepatan penuangan terlalu lambat 2. Temperatur penuangan terlalu tinggi 3. Ketahanan panas pasir cetak rendah 4. Terjadi pemanasan setempat akibat letak saluran turun yang salah 5. Pasir cetak banyak mengandung unsur kental atau lumpur 6. Perbaikan cetakan yang tidak sempurna 7. Pelapisan cetakan yang terlalu tebal 8. Kepadatan cetakan pasir yang kurang 9. Lubang angin pada cetakan kurang Inklusi adalah partikel asing atau partikel terpresipitasi pada ukuran besar danbiasa ikut terdistribusi dalam campuran. Adanya inklusi yang tidak diinginkan pada mikrostruktur. Cacat Baja Umumya baja memiliki komposisi besi 99% dan C 1%. Jika kandungan karbon lebih dari 4%. Jika kandungan karbon tinggi maka baja akan menjadi lebih rapu karena merusak struktur kristalin dari baja itu sendiri. Gelembung pada kaca Gelembung pada kaca juga disebut sebagai inklusi. Secara estetika hal ini dapat membuat kaca terlihat indah. Tetapi kemampuan kaca untuk menahan energi lebih rendah dan lebih mudah oecah karena aganya gelembung tersebut. Retakan pada baja (retak dingin dan panas) Cacat ini terjadi dan tidak dikehendaki. Hal ini terjadi karena proses quenching, dan kandungan karbon yang >4%. Gagalnya proses pengelasan. Jika retak panas terjadi karena konfigurasi struktur atom pada krista buruk, tidak diberikan perlakuan panas setelah pengelasan, FeS terbentuk diatas butir, dan proses pembuatan alloy tidak cocok sehingga terjadi cacat yang tidak dikehendaki.