Disusun Oleh :
KELOMPOK I
- Santi Meilina
- Linda Oktapiani
- Ii Yulianti
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah
“Permintaan dan Penawaran” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan kami juga tidak lupa berterima kasih kepada Ibu Aulia Fauziah SAB
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini sangat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Permintaan dan Penawaran.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Permintaan dan Penawaran .......................... 2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Study Kasus ........................................................................... 6
3.2 Pembahasan ........................................................................... 6
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................... 10
4.2 Saran ...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Definisi Permintaan dan Penawaran
2. Untuk mengetahui Hukum permintaan dan penawaran
3. Untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan
penawaran
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
pendapatan riil pembeli berkurang, sehingga mendorong pembeli
mengurangi pembeliannya.
2) Harga barang lain yang terkait.
Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi ataupun
komplemen. Menurut Djojodipuro (1991) barang substitusi adalah barang
yang memenuhi kebutuhan yang sama. Biasanya barang substitusi tidak
mutlak dapat menggantikan satu sama lain, sehingga konsumen dapat
memilih mana yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Pada
barang substitusi, bila harga barang yang satu naik, dengan mengabaikan
pengaruh pendapatan maka barang yang lain akan naik pula harganya. Hal
ini disebabkan kenaikan harga barang yang pertama mengakibatkan
pemindahan permintaan ke barang lain dan menaikkan harganya. Oleh
karena itu untuk barang substistusi, gerak harganya adalah searah.
3) Tingkat pendapatan perkapita.
Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli.
4) Selera atau kebiasaan.
5) Jumlah penduduk.
6) Perkiraan harga dimasa mendatang.
7) Distribusi pendapatan
8) Usaha
Djojodipuro (1991) menyebutkan bahwa kurva permintaan
(Gambar 2a) menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta
sebagai fungsi harga dan menganggap variabel lainnya tetap (ceteris paribus).
Pengaruh perubahan harga yang diminta yaitu barang x terhadap jumlahnya
digambarkan sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan atau biasa
disebut hukum permintaan. Pada Gambar 2b perubahan variabel lain seperti
harga barang lain, pendapatan dan selera digambarkan sebagai pergeseran
kurva permintaan. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan
bergeser ke kiri kalau perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena
peningkatan pendapatan. Pada harga yang sama konsumen mau membeli
jumlah yang besar (0Qx–0Q’x) atau jumlah barang yang sama, misal 0Qx,
konsumen berani membayar harga yang lebih tinggi (0P – 0P’x).
3
Gambar 2.a Gambar 2.b
b. Teori Penawaran
Teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan
komoditas yang akan dijualnya (Sugiarto 2007). Pernyataan yang menjelaskan
sifat hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah komoditas tersebut
yang ditawarkan oleh produsen dikenal dengan hukum penawaran. Pada
umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas, semakin banyak jumlah
komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya makin
rendah harga suatu komoditas makin sedikit jumlah yang ditawarkan oleh
penjual. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran barang yaitu:
1) Harga barang itu sendiri.
Sifat hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah penawaran
komoditas tersebut dikenal dengan hukum penawaran. Pada umumnya
semakin tinggi harga suatu komoditas semakin banyak jumlah komoditas
tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual.
2) Harga barang lain yang terkait.
3) Harga faktor produksi.
4) Biaya produksi.
5) Teknologi produksi.
6) Jumlah penjual.
7) Tujuan perusahaan.
8) Kebijakan pemerintah.
Menurut Djojodipuro (1991) kurva penawaran menunjukkan berbagai
jumlah barang yang seorang penjual bersedia menawarkan dengan
berbagai harga, ceteris paribus. Dalam keadaan ini, maka kurva tersebut
menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva ini merupakan pembatas, dimana
4
semua yang diatasnya mungkin terjadi dan yang dibawahnya tidak. Pada setiap
tingkat harga, penjual bersedia menjual barang, tetapi mereka tidak dapat
dirangsang untuk menjual lebih. Dari segi jumlah, maka kurva penawaran
menunjukkan harga minimum yang mendorong penjual untuk menjual
berbagai jumlah. Penjual mau menerima harga yang lebih tinggi untuk jumlah
tertentu, tetapi tidak lebih rendah. Perubahan variabel lain seperti harga barang
lain, biaya produksi dan teknologi produksi digambarkan sebagai pergeseran
kurva. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri
kalau perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan
teknologi.
Kurva Penawaran
Menurut Sugiarto (2007) analisis permintaan dan penawaran
merupakan alat yang penting untuk:
a) Memahami respon harga dan kuantitas suatu komoditas terhadap perubahan
variable variabel ekonomi seperti teknologi, selera konsumen, harga
komoditas lain, dan harga faktor produksi.
b) Menganalisis interaksi yang kompetitif antara penjual dan pembeli dalam
menghasilkan harga dan kuantitas suatu komoditas.
c) Menunjukkan kebebasan yang diberikan pasar kepada konsumen dan
produsen.
d) d.Menganalisis efek berbagai intervensi kebijakan pemerintah dipasar,
seperti pengendalian harga, kuota, pajak, subsidi, dan lain-lain.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
a. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin
sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu
barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Adanya kenaikan
permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun
kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan
harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin
banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya
makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga
ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan
penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan
penurunan kuantitas ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta
oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat berdasarkan data riil di
masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat
harga, yang disajikan dalam bentuk table.
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada
tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran
bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika harga
barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam jumlah yang
6
lebih banyak. Di bawah ini gambar kurva permintaan dan penawaran dengan
data yang ada.
7
canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga
memicu penurunan harga.
b) Tujuan Perusahaan.
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya
(profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin
keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika
perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka
perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat
keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk
menarik minat konsumen.
c) Pajak.
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi
sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat
permintaan konsumen yang turun.
d) Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap.
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah
maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih
murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya
penawaran pun dikurangi.
e) Prediksi / perkiraan harga di masa depan.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan
mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi
dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika
harga naik akibat berbagai faktor.
c. Harga Pasar
1. Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar.
Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan
demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang
ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya
8
memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah
faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga
karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu
jumlahnya terbatas atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya
keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan
antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang
ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya
interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual
dengan mengadakan penawaran di pasar.
2. Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga
ekuilibriumadalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan
yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai,
biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan
pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat
menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel
permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan
dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi
kurve permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat pula
ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu
barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah
harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil
hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan Ramadan dan menjelang Hari
Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap bersemangat
untuk mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para
penjual tidak memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat
langka sehingga membuat masyarakat merasa terbebani dengan kenaikan harga
mendadak seperti contohnya daging sapi,cabai dan kebutuhan lainnya. Pemerintah
juga sebaiknya lebih memperhatikan adanya kecurangan dalam pendistribusian
barang-barang sehingga tidak terjadi penimbunan barang yang dapat
mengakibatkan kenaikan harga.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://dedysimamora.blogspot.com/2013/06/makalah-permintaan-dan-
penawaran.html
http://www.scribd.com/doc/44426617/Makalah-Ekonomi-Permintaan-dan-
Penawaran
http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-
mempengaruhi
11