Anda di halaman 1dari 19

A.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi yang maju dengan pesat sangat
mempengaruhi pola pikir manusia. Manusia sangat menginginkan suasana yang
nyaman dan aman dalam melakukan berbagai kegiatannya. Pada kenyataannya
masa sekarang ini dimana perkembangan teknologi semakin canggih, keamanan
suatu tempat atau ruangan dapat ditembus dengan berbagai cara misalnya merusak
pintu, masuk melalui jendela ataupun menerobos atap rumah. Keterbatasan tenaga
manusia untuk memonitor suatu ruangan mengakibatkan adanya tindak kriminal
yang terjadi, misalnya saja pencurian barang yang ada di dalam ruangan tersebut.
Salah satu keinginan manusia adalah ingin merasakan keamanan diri maupun
lingkungan sekitar mereka.
Melihat dari kelemahan tersebut penulis tertarik untuk merancang sistem
keamanan ruangan dengan buzzer sebagai penanda bahwa ada seseorang yang
berusaha untuk mencuri dengan mengeluarkan suara seperti alarm, dan notifikasi
SMS pada perangkat mobile yang akan memberitahuakan jika ada pergerakan
yang mencurigakan mendekati sensor dan juga menggunakan CCTV sebagai
kamera pemantau yang bertugas untuk mengambil vidio dengan resolusi tertentu
di sekitar area yang ditangkap oleh lensanya sehingga ketika ada penyusup atau
pencuri yang masuk ke dalam, akan ada bukti berupa vidio pelaku yang dapat di
akses melalui laptop ataupun PC dan disimpan di dalam media penyimpanan pada
server. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia.
Namun bila sistem tidak mendeteksi adanya pergerakan pada objek maka sistem
tidak akan melakukan tindakan. Selain itu sistem kamera yang ada juga belum
dilengkapi alat untuk melakukan upaya pencegahan awal terhadap tindakan
pencurian.
Dari uraian di atas, maka penulis mengambil judul penelitian
“MONITORING KEAMANAN PADA RUANGAN MENGGUNAKAN
SENSOR PIR DAN KAMERA PEMANTAU” diharapkan mampu menjadi acuan
dalam membuat sistem keamanan pada ruangan yang menambah tingkat
kesigapan dari pemilik rumah dari pelaku pencurian pada malam atau siang hari.

1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan, maka
rumusan masalah yang dikaji dalam tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana sistem keamanan yang memudahkan semua pihak dengan
menggunakan sensor PIR yang mendeteksi adanya pergerakan yang
mencurigakan.
2. Bagaimana notifikasi pesan singkat, ketika sensor sistem keamanan
mendeteksi adanya pergerakan yang mencurigakan.
3. Bagaimana sistem keamanan dengan kamera CCTV yang berfungsi untuk
melakukan pengambilan vidio di daerah sekitar yang berada dalam
jangkauan kameranya dan dapat di akses melalui laptop atau PC.

3. Tujuan
Merancang dan membangun sistem keamanan pada ruangan dengan sensor
PIR dan notifikasi SMS serta CCTV yang dapat di akses melalui laptop atau PC,
dimana ketika ada seseorang yang berusaha untuk mencuri, jika pemilik rumah
sedang bekerja atau berada jauh dari lokasi kejadian dapat segera menuju ke
lokasi. Vidio yang dihasilkan dapat menjadi barang bukti atau petunjuk siapa yang
berusaha untuk mencuri barang tersebut.

4. Batasan Masalah
Berhubung penulis memiliki keterbatasan dalam hal biaya dan waktu,

maka penulis memberi batasan permasalahan:

1. Berfokus pada penggunaan sensor passive infrared (pir), untuk


mendeteksi pergerakan dan sebagai trigger untuk mengaktifkan alarm dan
mengirim pesan peringatan ke handphone.
2. Berfokus pada monitoring keamanan ruangan dengan menggunakan
CCTV untuk menangkap gambar atau objek.

2
5. Manfaat penelitian
Manfaat dari proyek akhir ini adalah memberikan kemudahan dalam
pengontrolan dan monitoring terhadap suatu ruangan, sehingga ketika sensor
mendeteksi adanya pergerakan akan memberikan notifikasi SMS ke Handphone
dan hasil rekaman CCTV dapat di pantau di PC/Laptop.

3
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Arduino UNO (R3)
Arduino adalah sebuah pengendali mikro board tunggal yang memiliki
sifat terbuka (open source) yang diturunkan dari platform berbasis Wiring.
Pengendali ini dirancang untuk mempermudah penggunaan dalam berbagai
bidang elektronik. Hardware arduino mengandung prosesor jenis Atmel AVR, dan
memiliki bahasa pemrograman tersendiri. Perlu diketahui bahwa arduino masih
masuk dalam keluarga mikrokontroler ATMega buatan Atmel. Namun seiring
perkembangannya, banyak perusahaan lain yang membuat kloningan dari arduino
dengan jenis mikrokontrol lainnya. Banyak pemula menggunakan arduino karena
dianggap lebih mudah dipelajari maupun digunakan.[1]

Arduino Uno memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input
tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz
osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk
mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan
Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik
dengan AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya. Arduino Uno
berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu
menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial
berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-
serial. [2]
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran
Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno
adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model
referensi untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya,
lihat indeks board Arduino. Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB
atau dengan catu daya eksternal (otomatis). Eksternal (non-USB) daya dapat
berasal baik dari AC ke adaptor DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan
dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1 mm konektor POWER.
Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari

4
konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno
adalah7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan
pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih
dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno. Pin
tegangannya adalah sebagai berikut : [2]
Tabel 1. Pin Tegangan Arduino
Nama Pin Fungsi
Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu
VIN menggunakan sumber daya eksternal (sebagai pengganti
dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya lainnya).
Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan
5V
komponen lainnya.
Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-
3v3
board.
GND Ground pin.

Gambar 1. Board Arduino Uno

5
Berikut ini adalah penjelasan dari bagian-bagian pada board arduino uno. [3]

1. ATMEGA328. Arduino menggunakan chip Atmega328, dimana


mempunyai memori untuk menyimpan program sebanyak 32KB. Sekitar
0,5KB digunakan untuk Bootloader (sistem untuk Arduino).
2. Digital I/O. Uno memiliki 14 pin yang bisa digunakan untuk Input dan
Output (Input disini berupa sensor-sensor, dan output seperti LED,
Speaker, Servo, dan sebagainya). Pin tersebut mulai dari 0 sampai 13. Tapi
khusus untuk pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat digunakan sebagai pin analog
output atau sebutan lainnya PWM (Pulse With Module). Kita dapat
memprogram pin output analog dengan nilai 0-255, dimana itu mewakili
tegangan 0-5V.
3. Analog Input. Uno juga memiliki 6 pin yang bisa digunakan untuk Input
sensor analog, seperti sensor cahaya LDR, potentiometer, sensor suhu, dan
sebagainya. Pin tersebut mulai dari 0 sampai 5. Dan nilai sensor dapat
dibaca program dengan nilai antara 0-1023, itu mewakili tegangan 0-5V.
4. USB. Arduino Uno adalah jenis arduino yang dapat diprogram
menggunakan USB type A to type B. Dan untuk socket yang type A kamu
sambungkan ke komputer, yang type B kamu sambungkan ke Arduino
Unonya. USB ini sudah termasuk sambungan power, jadi kamu tidak perlu
baterai atau yang lainnya saat mau memprogram.
5. Power. Uno memiliki power 5V yang bisa kamu gunakan untuk
rangkaian, dan ada juga yang 3,3V, serta dengan Groundnya.
6. ICSP. Singkatan dari In-Circuit Serial Programing, fungsinya ketika kamu
mau memprogram Arduino langsung, tanpa menggunakan Bootloader.
Tapi kebanyakan pengguna Arduino tidak menggunakan ini, jadi tidak
terlalu dipakai, walau sudah disediakan.
7. Kristal. Chip Microcontroller itu diibaratkan otak pada Arduino, dan
kristal di ibaratkan jantungnya Arduino. Dimana jantung Arduino ini dapat
berdetak sebanyak 16 juta kali perdetik atau biasa disebut 16MHz. Dan
microcontroller melakukan sebuah operasi untuk setiap detaknya kristal.

6
8. Reset. Adalah tombol khusus yang ada pada Arduino, berfungsi ketika
kamu mengulang keposisi awal program yang digunakan. Atau ketika
error terjadi kamu bisa menggunakan tombol reset ini.
9. Socket DC. Ini adalah socket untuk sambungan power Arduino, ketika
kamu melepas USB setelah memprogram, atau mau membuat projek yang
permanen (Tidak akan diprogram lagi). Power ini bisa menerima Input
listrik antara 6-12V.

2. Sensor PIR
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang berfungsi untuk
pendeteksi gerakan yang bekerja dengan cara mendeteksi adanya
perbedaan/perubahan suhu sekarang dan sebelumnya. Sensor gerak menggunakan
modul PIR sangat simpel dan mudah diaplikasikan karena Modul PIR hanya
membutuhkan tegangan input DC 5V cukup efektif untuk mendeteksi gerakan
hingga jarak 5 meter. Ketika tidak mendeteksi gerakan, keluaran modul adalah
LOW. Dan ketika mendeteksi adanya gerakan, maka keluaran akan berubah
menjadi HIGH. Adapun lebar pulsa HIGH adalah ±0,5 detik. Sensitifitas Modul
PIR yang mampu mendeteksi adanya gerakan pada jarak 5 meter, tergantung
kemampuan dari sensor PIR itu sendiri.[4] Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian
yaitu Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor Pyroelektrik, Amplifier, dan
Komparator. [5]

7
Gambar 2.1 Bagian dari Sensor PIR

a. Cara kerja pembacaan sensor PIR


Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor
pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor
pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari
bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3).
Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog
oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan
oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit).
Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak
mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra
merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra
merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Diluar panjang gelombang
tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu
badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang
antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang
tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang
dirancang untuk mendeteksi manusia). [5]

8
b. Jarak pancar sensor PIR
Sensor PIR memiliki jangkauan jarak yang bervariasi, tergantung
karakteristik sensor. Proses penginderaan sensor PIR dapat digambarkan sebagai
berikut: [4]

Gambar 2.2 Jarak Pancar Sensor PIR


Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5
meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detector. [5]

9
3. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). [6]

Gambar 3. Buzzer

4. Modul Sim800
Modul SIM800 merupakan salah satu jenis module GSM/GPRS Serial
yang paling populer digunakan oleh para penghobi, maupun profesional
elektronika untuk berbagai keperluan pengendalian jarak jauh. Untuk saat ini,
terdapat beberapa tipe dari Breakout Board, tetapi yang paling banyak dijual di
Indonesia yaitu versi mini dengan kartu GSM jenis Micro SIM. [7]

10
Gambar 4. Modul Sim800

Keterangan PinOut :

1. ANT : Antena
2. VCC : tegangan masukan 3.7 – 4.2Vdc
3. RST : Reset
4. RX : Rx Data Serial
5. TX : Tx Data Serial
6. GND : Ground
7. RING : ketika ada telp masuk
8. DTR
9. MIC + : ke microphone kutub +
10. MIC – : ke microphone kutub –
11. Speaker + : ke speaker atau amplifier kutub +
12. Speaker – : ke speaker atau amplifier kutub –
13. Micro Sim (Kartu GSM)

5. Software Arduino IDE


IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment
Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi
yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan
karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan
fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino

11
menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa
pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan
pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke
pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino
dengan mikrokontroler. [8]
Program yang ditulis dengan menggunaan Software Arduino (IDE) disebut
sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file
dengan ekstensi .ino. Teks editor pada Arduino Software memiliki fitur”
seperti cutting/paste dan seraching/replacing sehingga memudahkan kamu dalam
menulis kode program. Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message
box berwarna hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti
pesan error, compile, dan upload program. Di bagian bawah paling kanan Sotware
Arduino IDE, menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang
digunakan. [8]

Gambar 5. Software Arduino IDE

12
6. Kamera CCTV
CCTV merupakan sebuah sistem komputer menggunakan video kamera
untuk menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan tempat dimana
perangkat tersebut terpasang. CCTV adalah singkatan dari kata Closed Circuit
Television, yang artinya menggunakan sinyal yang bersifat tertutup atau rahasia.
Kamera CCTV ini berfungsi sebagai alat pengambil gambar, ada beberapa tipe
kamera yang membedakan dari segi kualitas, penggunaan dan fungsinya 2 hal
yang paling utama adalah, camera CCTV analog dan Camera CCTV Network
dimana kamera analog menggunakan satu solid kable untuk setiap kamera yang
berarti, setiap kamera akan harus terhubung ke DVR atau sistem secara langsung
sedangkan Camera Network atau yang biasa di sebut IP Kamera, bisa
menggunakan jejaring yang berarti akan menghemat dari segi installasi karena
network bersifat pararel dan bercabang tidak memerlukan satu kabel khusus untuk
tiap kamera dalam pengaksesannya. [9]

Gambar 6. Kamera CCTV

7. Digital video recorder (DVR)


Digital video recorder (DVR) adalah perangkat elektronik yang merekam
video menjadi format digital ke media DVD, flash drive USB, kartu memori SD,
SSD atau perangkat penyimpanan massal baik lokal atau jaringan lainnya. Digital

13
Video Recorder dalam bidang keamanan adalah perangkat penyimpan rekaman
video CCTV berkualitas tinggi secara terus menerus tidak peduli berapa pun
panjangnya. Tergantung pada ukuran hardisk-nya, sebuah DVR mampu merekam
selama beberapa hari sampai beberapa bulan. [10]
DVR telah berevolusi menjadi perangkat yang kaya fitur dan memberikan
layanan yang melebihi fitur perekam biasa. Sistem DVR CCTV menyediakan
banyak fungsi termasuk pencarian video berdasarkan event, waktu, tanggal dan
kamera. Dalam beberapa sistem keamanan DVR juga dapat diakses dari jarak jauh
dengan menghubungkan ke jaringan LAN atau internet. Beberapa video digital
recoreder profesional terbaru memiliki firmware yang mampu menganalisis video,
untuk mengaktifkan fungsi seperti ‘virtual tripwire’ atau bahkan mendeteksi objek
yang ditinggalkan di lokasi pemantauan. [10]
DVR yang telah memiliki fitur multiplexing akan memungkinkan
monitoring dan perekaman dengan split screen secara simultan. DVR yang
dihubungkan dengan jaringan internet akan dapat di lihat dari jarak jauh dan
mudah dilakukan back up. Fitur pencari pada remote kontrol tersedia untuk
kemudahan penggunaan. Untuk menyimpan dan mem-back up data tersedia port
USB utk CD / DVD Rewriters. DVR juga mampu menyimpan rekaman video
dalam format kompresi kualitas tertinggi (HD Resolution) terbaru seperti H.264
sehingga memungkinkan penyimpanan dalam ruang hardisk yang minimum. [10]

Gambar 7. DVR

14
8. WLAN
WLAN merupakan sebuah sistem komunikasi data yang fleksibel yang
dapat diaplikasikan sebagai ekstensi ataupu sebagai alternatif pengganti untuk
jaringan LAN kabel. Wireless LAN menggunakan teknologi frekuensi radio,
mengirim dan menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi
kebutuhan akan sambungan kabel. Dengan begitu Wireless LAN telah dapat
mengkombinasikan anatara konektivitas data dengan mobilitas user. WLAN juga
sebagai alternatif dimana untuk jaringan LAN kabel tidak mungkin dibangun pada
suatu tempat, Wireles LAN memiliki beberapa kelebihan seperti produktivitas,
kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan
kabel konvensional. Umumnya WLAN menggunakan standar IEEE 802.11n,
IEEE 802.11g, dan IEEE 802.11b dalam pengoprasiannya yaitu menggunakan
rentang frekuensi 2,4-2,4835 GHz. [11]

Gambar 7. Router WLAN

15
C. METODOLOGI
1. Fungsional dan Struktur Alat/Sistem
Fungsional
Fungsional dari suatu alat monitoring keamanan pada ruangan
menggunakan sensor PIR dan kamera pemantau yaitu dengan mendeteksi
keamanan pada ruangan, sehingga akan cepat mengetahui jika ada penyusup yang
masuk keruangan tersebut dan vidio yang terekam dengan kamera pemantau jadi
barang bukti.

Struktur Alat/Sistem Perancangan


Pada struktur alat sistem perancangan penulis menjelaskan mekanisme
kerja alat monitoring keamanan pada ruangan menggunakan sensor PIR dan
kamera pemantau yang ditunjukkan pada gambar berikut

Sensor PIR Buzzer

Modul Sim800

Camera CCTV Arduino


Hanphone

DVR Modem

Laptop/PC

Gambar 1. Struktur Alat/Sistem perancangan

16
2. Perhitungan dimensi dan Spesifikasi
Perhitngan dimensi
Perhitungan dimensi dari alat monitoring keamanan pada ruangan
menggunakan sensor PIR dan kamera CCTV yaitu dalam satu ruang lingkup
sebuah ruangan.
Spesifikasi sistem
Adapun spesifikasi sisitem alat yang dirancang yaitu dapat di lihat pada
flowchart dibawah ini.

Start

Sensor PIR
Modul SIM800
Kamera CCTV

Proses Data
dengan Router Proses Data dengan
Arduino
Penyimpanan
DVR

T Y
Ada Gerakan ?

Alarm Aktif
Y

Kontrol melalui
PC/Laptop Menerima SMS

Finish

Gambar 2. Flowchart Spesifikasi Sistem

17
3. Metode Pengujian
Metode pengujian yang digunakan yaitu mengetahui sensitifitas sensor
dalam mendeteksi objek baik pada jarak terdekat dan terjauh terhadap objek
yang terdapat di dalam ruangan, dimana sensor ini membutuhkan tegangan
masukan sebesar 5 Vdc. Sensor ini akan diletakkan pada bagian dinding
ruangan untuk mendeteksi objek yang berada di dalam ruangan, objek yang
akan dideteksi dalam pengujian yaitu manusia dan tumbuhan pada jarak 1
hingga 8 meter. Setelah dideteksi adanya pergerakan maka di proses oleh arduino
dan mengirim sinyal keluaran pada buzzer dan modul GSM mengirim pesan
otomatis kepada ponsel. Dan hasil dari rekaman CCTV dapat di pantau
menggunakan PC/Laptop.

4. Metode Analisis
Perancangan alat monitoring ruangan menggunakan sensor PIR dan
kamera pemantau ini di rancang melalui proses awal yaitu ketika sensor mengenai
objek berupa manusia dan tumbuhan, jika ada radiasi yang di pancarkan oleh
objek tersebut maka sensor akan mendeteksi adanya pergerakan dan selanjutnya
arduino memproses tanda bahaya tersebut untuk memerintahkan modul GSM
mengirim pesan otomatis kepada ponsel. Gambar rekaman CCTV dapat dilihat
pada PC/Laptop.

18
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu ruang mandiri Prodi Teknik
Telekomunikasi gedung II Teknik Elektro

2. Jadwal kegiatan
Kegiatan rancang bangun ini akan dilakukan selama 5 bulan, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian


Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5
Persiapan
1
Infrastruktur
Perancangan
2 dan Pembuatan
Sistem

3 Pengujian
Peralatan
4 Analisis Data

Pembuatan
5
Laporan

6 Sidang

19

Anda mungkin juga menyukai