MODUL III
A. Judul :
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN
.B Tujuan :
1. Memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara
penyaringan.
2. Memurnikan melalui proses destilasi.
.C Dasar Teori
Memisahkan zat padat dari zat cair dapat dilakukan dengan cara :
Pemisahan zat padat dari zat cair dapt dilakukan dengan cara
.2 Corong
.4 Gelas ukur
.5 Labu destilasi
Bahan :
1. CuSO4. 5 H2O
Sifat fisik : berwarna biru dan berbentuk kristal
Sifat kimia : larut dalam air dan gatal jika terkena tangan
2. NaCl
Sifat fisik : mudah hancur, larut dalam air dan tidak bisa
melewati selaput semipermeabel
Sifat kimia : pH-nya netral dan merupakan elektron kuat
karena terionisasi pada air
3. Kapur tulis
Sifat fisik : tidak mudah hancur
Sifat kimia : tidak larut dalam air
4. Pasir
Sifat fisik : berbentuk butiran-butiran kasar
Sifat kimia : tidak dapat larut dalam air
5. Aquades
E. Prosedur Kerja
Percobaan dilakukan dengan cara dekantasi
± 1 sendok pasir
-
- Memasukkan kedalam gelas kimia yang
berisi air
- Mengaduk
- Membiarkan mengendap
- Membiarkan larutan di bagian atas
Residu Residu
(pasir) (pasir)
Garam Dapur
- Melarutkan garam dapur kedalam
gelas kimia yang berisi air
- Menyaring dengan kertas saring
- Menguapkan dalam cawan penguapan
Kristal Garam
Percobaan dilakukan dengan cara kristalisasi
Kristas CuSO4
Labu destilasi 25 ml
- Merangkai alat
air
- Mengusahakan agar air dalam pendingin
mengalir dengan lambat dan merata dari bawah
keatas.
- Memanaskannya
- Mencatat temperaturnya
- Menghentikan destilasi sehingga voleme
Etanol mencapai 10 ml
F. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1 - Diasukkan 1 sendok pasir - Airnya keruh kecoklatan dan
kedalam gela kimia yang pasir tidak larut
berisi air.
- Diaduk - Air menjadi lebih keruh tapi
pasir tidak larut.
- Diendapkan
- Posisi pasir berada didasar
gelas kimia dan airnya
- Dipisahkan
menjadi agak keruh
- Setelah dipisahkan antara
pasir dan air yang telah
diccmpurkan sebelmnya,
dihasilkan air keruh dan pasir
yang basah.
2 - Dimasukkan 1 sendok bubuk - Airnya menjdi keruk keputih-
kaur tulis kedalam gelas putihan dan kapurnya tidak
2. Filtrasi
Pada percobaan keiga yaitu proses enguapan dgan tuan untuk
memisahkan anatara air dan gara pada larutan garam. Pertama yang
dilakukan adalah memasukkan 1 sendok garam kedala gelas kimia yang
berisis air. Yang terlihat ahwa warna air tidk berubah. Setelah itu, garam yag
braa dalam gelas kmia yang berisis air tadi diaduk. Hingga garam terlarut
dlam air dan warna airyapin tidak berubah, tetap ernih. Larutan garam ini
tercampu secara homogen, sebab campuran ini tidak dapat dibedakan lagi
antara zat pelaru yaitu air, dan zat terlarut yaitu garam. Setelah diaduk
larutan trsebut dsaring dengan tisu yang berada yang telah berada pada
corong. Karena lautan tersebut bersifat homogn, maka setelah disaring, tida
terdaapat sisa pada kertas saring. Pada penyaringan ini tetap tidak ada
perubahanwarna pada larutan. Hasil dari penyaringan tersebut dimasukkan
kedalam cawan penguapan dan kemudian dipanaskan. Adapun tuuan
dipanaskannya larutan ini adalah untuk menguapkan H2O (air) sehingga
akan dihasilkan ristal garam. Setelah beberapa menit dipanaskan pada
temperatur tinggi, terjadi gelembng-gelembung pada larutan garam yang
brada di cawan tersebut atau mengalami pendidihan dan mulai muncul
kristal garam pada permukaan cawan ersebut. Setelah itu hasil pemanasan
tersebut didinginkan, setelah beberapa menit didinginkan maka didpat hasil
pada cawan tersebut terdapat kristal garam yang telah mengeras /
mengering.
Pemisahan air dan garam ini didasarka pada keadaan bahwa titik
didih plarut lebih rendh dari titik didih zat padat terlarutnya. Kaena pada
perobaan ini yang bertndak sebgai pelarut adalah air dan zat terlarut adalah
garam, maka dapat diketahui bahwa titik diidh air lebih rendah daripada
titik didih garam. Zat yang titik didihnya lebih rendah akan menguap
terlebih dahulu ketika dipanaskan, sehingga air akan menguap terlebih
dahlu sehingga dihasilkan kristal garam.
3. Penguapan
Pada proses pemisahan dengan penguapan ini bahan-bahan yang
dgunakan adalah garam dan air. Pemisahan dengan cara penguapan kali ini
bertujuan untuk memisahkan antara air dan garan pada larutan garan.
Pertama-tama memasukkan satu sendok garam kedalam gelas kimia yang
berisi air,pada saat ini blum ada perubahan warna larutan. Setelah
dimasukkan satu sendok garam kedalam gelas kimia yang berisi air lalu
selanjutnya mengaduknya yang bertujuan agar garam ter larut dalam air.
Prubahan yang trjadi pada saat pengadukan ini garam terlarut semua dalam
air dan warna larutan ini tidak ada perubahan. Stelah diaduk, langkah
selanjutnya adalah menyaringnya dengan tisu lalu dituangkan ke dalam
cawan penguapan. Pada penyaringan ini tiadak ada perubahan warna pada
larutannya. Lalu langkah selanjutnya memanaskan larutan tersebut sampai
airny habis. Pada pemanasan ini wrna larutan tidak ada perubahan namun
larutan tersbut menjadi mendidih dan adanya uap serta adanya kristal-
kristal garan.stelah itu lalu didinginkan didalam eksikator agar
mempercepat pendinginan,stelag didingin kan maka didapat kan kristal-
kristal garam yang mengiring.
4. Kristalisasi
Seperti halnya garam dapur (NaCL), CuSO4.5H2O juga
merupakan zat yang terlarut sempurna dalam air. Apabila CuSO 4.5H2O
dilarutkan kedalam 25 ml air, maka yang dihasilkan adalah larutan jenis
zat terlarut dan zat pelarutnya dapat beercampur dengan baik , atau
tanpa terjadi pengendapan CuSO4.5H2O sehingga menyebabkan air
tersebut berubah warna menjadi warna biru. Pemisahan larutan ini dapat
dilakukan dengan cara memanaskannya.
Dari pemansan larutan tersebut diperoleh pengamatan bahwa
pada waktu pemanasan larutan selama 10 menit, volume larutan tampak
mulai berkuarang. Pada waktu 30 menit, laruatan mendidih, serta warna
larutan menjadi lebih tua yakni biru tua, volumenya terus berkurang dan
mulai timbul kristal-kristal CuSO 4. Setelah 50 menit larutan mengalami
pemanasan telihat dengan jelas dalam cawan penguapan teredapat
kristal-kristal CuSO4 terutama pada dinding cawan dan volumenya tersisa
10 ml.
5. Destilasi
Pada percobaan kelima yaitu proses destilasi. Destilasi adalah cara
memperoleh cairan zat tertentu atau bercampur dengan cairan lain yang
titik didihnya berbeda. Dengan langkah pertama yaitu memasukkan 100 ml
air suling kedalam labu destilasi 250 ml. .Serta penambahan seujung spatula
kristal dan tiga buah batu didih. Adapun tujuan dari penambahan tiga batu
didih ini adalah untuk mengurangi bamping. Kemudian merangkai alat labu
destilasi sebelum labu destilasi dipanaskan. Setelah terangkai, labu destilasi
diletakkan diatas pemanas, dan menyalkan pemenas tersebut. Selama
pemasasan, mengusahakan agar air dalam pendingin mengalir dengan
lambat dari bawah keatas. Untuk mendapatkan beberapa tetes air, harus
menunggu beberapa menit, hingga air mengalir melalui tabung besar dalam
pendingin liebing kemudian menghasilkan uap air yang akhirnya menetes.
Pada tetesan pertama mencapai suhu 85°c, tetesan kedua 86°c, tetesan
ketiga 86°c dant etesan terakhir juga tetap 86°c. Jadi dihasilkan suhu rata-
ratanya 86°c.
H. Kesimpulan
1. Pemisahan zat padat dan zat cair dapat dilakukan dengan banyak
cara tergantung pada bahannya. Untuk bahan yang tidak dapat
larut dalam air dapat dipisahkan dengan cara dekantasi dan filtrasi
(dengan menggunakan bahan berpori). Sedangkan pada bahan yang
dapat larut dalam pelarut pemisahannya dapat dilakukan dengan
cara penguapan dan kristalisasi.
2. Proses pemurnian melalui proses destilasi yaitu dengan cara
pemisahan zat cair yang dilakukan dengan cara memanaskan cairan
tersebut lalu mengembunkannya. Dasar percobaan pada proses
destilasi yaitu perbedaan titik didih yang terdapat pada campuran
tersebut. Zat yang titik didihnya rendah akan terlebih dahulu
menguap.
I. Kemngkina Kesalahan
Kurang terampilnya praktikan dalam menggunakan alat
Kurang telitinya praktikan dalam meneliti perubahan yang terjadi
pada setiap proses.
J. Jawaban Tugas
1. Mengapa pada destilasi letak termometer harus berada pada
persimpangan pipa labu destilasi ?
Jawab : Karena termometer ini digunakan untuk mengukur
temperatur uap suatu zat. Termometer berada pada persimpangan
pipa labu destilasi untuk mencapai ketelitian yang tepat.
Termometer berguna dalam destilasi untuk mengukur suhu uap
suatu zat yang keluar dari labu destilasi setelah dipanaskan. Zat
tersebut dapat diketahui dengan melihat temperatur atau titik
didihnya. Zat yang mempunyai titik didih yang paling rendah akan
lebih cepat menguap sehingga uapnya tersebut dapat dibaca oleh
termometer. Dengan melihat temperaturnya kita dapat mengetahui
zat tersebut.
No Perlakuan Pengamatan