IKATAN ION
A. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik
sederhana
4.2 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Menuliskan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa oksida asam, basa dan
amfoter.
3.2.2 Menentukan nama senyawa oksida berdasarkan aturan IUPAC.
3.2.3 Menentukan rumus senyawa oksida berdasarkan penamaan.
4.2.1 Mempresentasekan penerapan aturan penamaan senyawa oksida berdasarkan
IUPAC
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui
4.4. 1. model pembelajaran discovery learning, pembelajaran bertujuan agar peserta
didik dapat menuliskan aturan penamaan senyawa oksida berdasarkan aturan IUPAC;
dapat menentukan nama senyawa oksida berdasarkan aturan IUPAC; dapat
menentukan rumus senyawa oksida berdasarkan aturan penamaan IUPAC dengan
tepat dan dapat mempresentasekan penerapan aturan penamaan senyawa oksida
berdasarkan IUPAC setelah mengikuti serangkaian pembelajaran melalui diskusi,
kerja kelompok dan membaca bahan ajar.
D. Langkah-Langkah Kegiatan
1
STIMULUS
Gambar 1
Ditampilkan gambar buah dan hewan yang telah memiliki nama.
IDENTIFIKASI MASALAH
2
Tuliskan rumusan masalah yang sesuai dengan Tujuan Pembelajaran berdasarkan hasil
diskusi!
PENGUMPULAN DATA
Berdasarkan materi hasil temuan anda dari berbagai sumber, gunakan pertanyaan di
bawah ini untuk menjawab rumusan masalah yang kalian buat!
1. Tuliskan aturan penulisan senyawa oksida menggunakan bahasa yang mudah anda
pahami!
3
PENGOLAHAN DATA DAN VERIFIKASI
1.
4
GENERALISASI
Tuliskan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dengan menjawab tujuan
pembelajaran!
1.
E. Daftar Pustaka
Nurrahmaniah, W. 2015. Kimia Dasar I. Makassar: Kementrian Perindustrian RI.
Nama-Nama Kelompok :
5
JAWABAN LKPD
Berdasarkan materi hasil temuan anda dari berbagai sumber, gunakan pertanyaan di
bawah ini untuk menjawab rumusan masalah yang kalian buat!
1. Tuliskan aturan penulisan senyawa oksida menggunakan bahasa yang mudah anda
pahami!
Oksida Logam
- Tatanama oksida untuk unsur logam dengan valensi hanya satu macam dengan
cara sebut nama logam + kata oksida. Contoh Li2O diberi nama litium oksida.
- Nama logam (latin) valensi rendah akhiran um diganti o, dan valensi tinggi akhiran
um diganti i. Contoh Fe2O2 diberi nama ferro oksida dan Fe2O3 ferri oksida.
- Nama logam + valensi logam dengan angka romawi dalam kurung, kemudian
diikuti kata oksida. Contoh Cu2O diberi nama Tembaga (I) oksida dan Cu2O2
Tembaga (II) oksida.
Oksida Nonlogam
- Untuk oksida asam dapat diberi nama dengan cara menyebut nama unsur + kata
oksida yang masing-masing didahului oleh nama bilangan Yunani. Contoh NO2
Nitrogen dioksida.
Oksida Amfoter
Penamaan sesuai dengan penamaan oksida logam