Vitaminku
Vitaminku
Sifat vitamin C
Vitamin C memiliki sifat sebagai berikut:
1. Dalam bentuk kristal tidak berwarna.
2. Larut dalam air dan sedikit larut dalam asetat atau alkohol yang
mempunyai berat.
3. Stabil pada pH rendah.
4. Merupakan reduktor kuat.
5. Mudah teroksidasi
Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Pertama, fungsi
vitamin C adalah sebagai sintesis kolagen. Karena vitamin C mempunyai
kaitan yang sangat penting dalam pembentukan kolagen. Karena vitamin C
diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin yang
merupakan bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan
senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan
ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, gigi, membrane kapiler, kulit
dan tendon. Dengan demikian maka fungsi vitamin C dalam kehidupan
sehari-hari berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di
bawah kulit dan perdarahan gusi. Asam askorbat penting untuk mengaktifkan
enzim prolil hidroksilase, yang menunjang tahap hidroksilasi dalam
pembentukan hidroksipolin, suatu unsure integral kolagen. Tanpa asam
askorbat, maka serabut kolagen yang terbentuk di semua jaringan tubuh
menjadi cacat dan lemah. Oleh sebab itu, vitamin ini penting untuk
pertumbuhan dan kekurangan serabut di jaringan subkutan, kartilago, tulang,
dan gigi (Guyton, 2007).
Fungsi yang kedua adalah absorbsi dan metabolisme besi, vitamin C
mereduksi besi menjadi feri dan menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah untuk diabsorbsi. Vitamin C menghambat
pembentukan hemosiderin yang sulit dibebaskan oleh besi apabila diperlukan.
Absorbsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat apabila
terdapat vitamin C.
Fungsi yang ketiga adalah mencegah infeksi, Vitamin C berperan
dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Pauling (1970)
pernah mendapat hadiah nobel dengan bukunya Vitamin C and the common
cold, di mana pauling mengemukakan bahwa dosis tinggi vitamin C dapat
mencegah dan menyembuhkan serangan flu (Pauling, 1970).
Fungsi keempat, bahwa vitamin C memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya aterosklerosis. Vitamin C mempunyai hubungan dengan
metabolisme kolesterol. Kekurangan vitamin C menyebabkan peningkatan
sintesis kolesterol. Peran Vitamin C dalam metabolism kolesterol adalah
melalui cara: 1) vitamin C meningkatkan laju kolesterol dibuang dalam
bentuk asam empedu, 2) vitamin C meningkatkan kadar HDL, tingginya
kadar HDL akan menurunkan resiko menderita penyakit aterosklerosis, 3)
vitamin C dapat berfungsi sebagai pencahar sehingga dapat meningkatkan
pembuangan kotoran dan hal ini akan menurunkan pengabsorbsian kembali
asam empedu dan konversinya menjadi kolesterol (Khomsan, 2010).
Reaksi tahap I:
Reaksi tahap II
Kelebihan Vitamin C
Nanas
Klasifikasi Nanas
Klasifikasi buah nanas adalah sebagai berikut:
- Kingdom : Plantae
- Divisio : Spermatophyta
- Kelas : Angiospermae
- Ordo : Bromeliales
- Famili : Bromiliaceae
- Genus : Ananas
2. Protein ( g ) 0,40
3. Lemak ( g ) 0,20
Titrasi Iodium
Titrasi redoks adalah titrasi yang melibatkan proses oksidasi dan
reduksi. Kedua proses ini selalu terjadi secara bersamaan. Dalam titrasi
redoks biasanya menggunakan potensiometri untuk mendeteksi titik akhir.
Untuk mengetahui kadar vitamin C metode titrasi redoks yang digunakan
adalah titrasi langsung yang menggunakan iodium. Iodium akan
mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang
lebih kecil disbanding iodium. Vitamin C mempunyai potensial reduksi yang
lebih kecil daripada iodium sehingga dapat dilakukan titrasi langsung dengan
iodium. Pendeteksian titik akhir pada titrasi iodimetri ini adalah dilakukan
dengan menggunakan indicator amilum yang akan memberikan warna biru
pada saat tercapainya titik akhir (Gandjar, dkk., 2007).
Metode pengukuran konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi
yaitu suatu penambahan indikator warna pada larutan yang diuji, kemudian
ditetesi dengan larutan yang merupakan kebalikan sifat larutan yang diuji.
Pengukuran kadar Vitamin C dengan reaksi redoks yaitu menggunakan
larutan iodin (I2) sebagai titran dan larutan kanji sebagai indikator. Pada
proses titrasi, setelah semua Vitamin C bereaksi dengan Iodin, maka
kelebihan iodin akan dideteksi oleh kanji yang menjadikan larutan berwarna
biru gelap. Dengan persamaan reaksi:
(l) + I2 (aq) → + 2H+ + 2I-
+ nI2
Prinsip Kerja
Kadar vitamin C ditentukan dengan cara iodometri dimana vitamin C
mereduksi I2 menjadi I-. Titik akhir titrasi ditentukan dari warna biru amilum
sehingga kadar vitamin C dapat dihitung sebagai berikut :
𝑉 𝐼2 × 𝑁 𝐼2 ×0,88 𝑚𝑔
Kadar Vitamin C = = 𝑎 𝑚𝑔
0,01 𝑁
20 𝑚𝐿
Kadar Vitamin C = 𝑎 𝑚𝑔 × 𝑓𝑝 [10 𝑚𝐿] = 𝑏 𝑚𝑔
100 𝑔 𝑚𝑔
Kadar Vitamin C = 𝑏 𝑚𝑔 × = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 100 𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑔)
= ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 %
1. Persiapan sampel
Nanas
- dikupas
- ditimbang sebanyak 10 gram
- dihancurkan dengan mortal sampai memperoleh slurry
- dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL
- ditambahkan aqudes sampai tanda batas
- ditunggu 15 menit sambil digoyang – goyang
Filtrat Endapan
- diambil sebanyak 10 mL
- dimasukkan ke dalam erlenmeyer
- ditambah 20 mL aquades
- ditambah 3 tetes amilum 1%
- dititrasi dengan larutan standar Iodium 0,01 N
- diulang titrasi sebanyak 3 kali
Volume Iodium
2. Larutan Blanko
20 mL aquades
Volume Iodium
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
(aq) → + 2H+ + 2e
Reaksi Reduksi :
I2(aq) + 2e → 2I-
(l) + I2 (aq) → + 2H+ + 2I-
+nI2 +2H2O
Volume larutan I2 yang digunakan ketika dalam proses titrasi yaitu
1 0,50
2 0,50
3 0,60
Dari volume I2 tersebut, dapat ditentukan kadar vitamin C dalam
𝑚𝑔
dengan rumus:
100
𝑉 𝐼2 × 𝑁 𝐼2 ×0,88 𝑚𝑔
Kadar Vitamin C = = 𝑎 𝑚𝑔
0,01 𝑁
20 𝑚𝐿
Kadar Vitamin C = 𝑎 𝑚𝑔 × 𝑓𝑝 [10 𝑚𝐿] = 𝑏 𝑚𝑔
100 𝑔 𝑚𝑔
Kadar Vitamin C = 𝑏 𝑚𝑔 × = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 100 𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑔)
𝑚𝑔
Setelah diperoleh kandungan vitamin C dalam 100, maka ditentukan
= ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 %
0,5 𝑚𝐿 × 0,01797 𝑁
= × 0,88 𝑚𝑔
0,01 𝑁
= 0,7907 𝑚𝑔 a
20 𝑚𝐿
0,7907 𝑚𝑔 x = 1,5814 mg b
10 𝑚𝐿
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
Kadar Vitamin C = b × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,5814 mg × 10,2893 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 15,3694 mg
20 𝑚𝐿 𝑎
% Kadar Vitamin C = 10 𝑚𝐿 × 𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%
0,7907
= 2 × 10,2893 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100%
= 15,37 %
Dari hasil perhitungan rata-rata hasil percobaan yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa kandungan vitamin C dalam sampel buah
nanas sebesar 15,37 𝑚𝑔 dengan persentase sebesar 15,37 %. Menurut
teori, kandungan vitamin C pada buah nanas sebesar 20 mg (Direktorat Gizi
Depkes RI, 1988) sehingga hasil kadar vitamin C pada buah nanas
berdasarkan hasil percobaan hampir mendekati dengan kadar vitamin C
pada buah nanas secara teori.
2. Larutan Banko
Pada percobaan kedua ini yaitu larutan blanko, bertujuan sebagai
larutan pembanding. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan
memasukkan 20 mL aquades tidak berwarna ke dalam Erlenmeyer.
Kemudian ditambahkan dengan 3 tetes amilum larutan tidak berwarna.
Amilum berfungsi sebagai indikator yang menunjukkan perubahan warna
pada titik akhir titrasi dapat dilihat dari munculnya warna biru. Amilum juga
berfungsi untuk mendeteksi adanya I2. Kelebihan amilum sebagai indikator
yaitu amilum memiliki sifat yaitu tidak dapat larut dalam air dingin,
ketidakstabilan suspensinya dalam air dan dengan iod memberi suatu
kompleks yang tak dapat larut dalam air, sehingga amilum tidak boleh
ditambahkan terlalu dini dalam titrasi.
Kemudian larutan dititrasi dengan larutan standar iodium 0,01 N
yang berwarna kuning kecoklatan yang berfungsi sebagai titran. Larutan
dititrasi dengan larutan iodium hingga diperoleh warna biru yang
menunjukkan titik akhir titrasi. Warna biru diperoleh karena reaksi dari
indikator amilum dengan larutan iodium dimana iodium dapat menunjukkan
adanya I2 dalam larutan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
+ n2 +2H2O
Volume I2 yang dibutuhkan untuk titrasi pada larutan blanko
sebesar 0,15 mL. Warna yang dihasilkan pada larutan blanko yaitu berwarna
biru berperan sebagai pembanding pada warna larutan sampel.
IX. KESIMPULAN
X. JAWABAN PERTANYAAN
= 0,533 mL
Ditanya :
Kadar vitamin C ... ?
Jawab :
𝑉(𝐼2 )×𝑁(𝐼2 )
Kadar Vitamin C = × 0,88 𝑚𝑔
0,01𝑁
0,5 𝑚𝐿 × 0,01797 𝑁
= × 0,88 𝑚𝑔
0,01 𝑁
= 0,7907 𝑚𝑔 a
20 𝑚𝐿
0,7907 𝑚𝑔 x = 1,5814 mgb
10 𝑚𝐿
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
Kadar Vitamin C = b × 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,5814 mg × 10,2893 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 15,3694 mg
20 𝑚𝐿 𝑎
% Kadar Vitamin C = 10 𝑚𝐿 × 𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100%
0,7907
= 2 × 10,2893 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100%
= 15,37 %
2. Gambarkan struktur vitamin C!
Jawab:
Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.