Anda di halaman 1dari 4

D

I
S
U
S
U
N
OLEH
SARAH NOVALINA S.
MARSELLA ERNITA
Putri ulandari
SRI SUNDARI
SEPTIA ADINDA
KEHIDUPAN ZAMAN PRASEJARAH
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan, sedangkan
zaman sejarah adalah zaman setelah manusia mengenal tulisan.

A. CARA MASYARAKAT MASA PRASEJARAH MEWARISKAN MASA LALUNYA.

Manusia prasejarah meraskan pentingnya pengalaman masa lalu. Bagi


mereka, peristiwa masa lalu bukan hanya sekedar pengetahuan saja, tetapi juga
berfungsi sebagai pedoman hidup.

Pengalaman Masa Lalu Bagi Masyarakat Prasejarah

Pengalaman masa lalu masyarakat yang belum mengenal tulisan selalu


dikaitkan dengan alam. Dalam pandangan mereka, pengalaman merupakan
bagian dari perubahan hidup manusia yang ditentukan oleh alam sebagai
realitas kehidupan dimana manusia merupakan bagian darinya.
Didalam pandangan ini, terdapat juga pemikiran religius. Menurut
masyarakat yang belum mengenal tulisan, ada kekuatan magis religious yang
menjadi actor penentu perubahan dalam kehidupan. Dalam keadaan itu,
manusia hanya dapat pasrah. Ada pula yang hanya dapat menyadari bahwa
perubahan itu terjadi karena adanya kutukan dari dewa. Kutukan dewa
terwujud, misalnya perisitiwa banjir, gunung meletus, tanah longsor atau
gagal panen. Hal tersebut mendorong mereka untuk menceritakan kepada
keturunannya agar perisitwa itu tidak terulang kembali.
Perisitiwa masa lalu yang mereka alami diceritakan memalui cerita mulut
kemulut, dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Model pewarisan tersebut
membuat generasi berikutna merasa bahwa perisitiwa tersebut merupakan
bagian dari hidupnya.
Kesaksian lisan yang disampaikan secara generasi kegenerasi lainnya disebut
dengan tadisi lisan.
B. TRADISI MASYARAKAT MASA PRASEJARAH

1. Sistem Kepercayaan Masyarakat.


Manusia prasejarah memiliki kepercayaan yang berpusat pada roh roh
nenek moyang yang diyakini hidup dan dapat mempengaruhi hidup mereka.
Pemujaan roh nenek moyang dimaksudkan agar arwah nenek moyang dapat
hidup tenang di alam baka. Masyarakat prasejarah juga memberikan
persembahan untuk arwah nenek moyang mereka, juga mendoakan dan
memberi kesejahteraan bagi anak cucu yang ditinggalkannya.
Kepercayaan ini terus berkembang dan tidak dapt dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Dari sistem kepercayaan ini, muncul peran dukun atau
shaman. Dukun dipercaya dapat menjembatani kehidupan nyata dengan
kehidupan akhirat, menyembuhkan orang sakit, dan dapat melihat gejala alam
yang akan terjadi.

2. Sistem Mata Pencaharian


Tatanan perekonomian masyarakat prasejarah lebih tergantung pada
aktivitas berburu dan mengumpulkan makanan. Untuk menunjang aktivitas
ini, masyarakat prasejarah mengembangkan teknologi sederhana, seperti
membuat anak panah, yang lambat laun berubah menjadi aktivitas bercocok
tanam.
Masyarakat prasejarah mengembangkan pengetahuan tentang cara
mengolah tanah sederhana. Pengetahuan ini meliputi pengetahuan tentang
musim, bibit tanam dan alat alat pertanian.
Masyarakat prasejarah juga mengenal pembagian kerja berdasarkan jenis
kelamin dan umur. Pria dewasa membuka lahan, menanami, dan merawatnya.
Kaum perempuan mengerjakan hasil panen, persiapan untuk dimakan, dan
menyimpannya.
3. Sistem Kemasyarakatan.
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, mausia telah hidup
dalam kelompok kelompok dengan jumlah terbatas. Kelompok ini terdiri dari
keluarga kecil dengan sistem pembagian kerja yang belum jelas. Proses
perubahan berlangsung secara perlahan tumbuh ikatan ikatan social yang
berlangsung antar individu, antarkeluarga, antarkelompok. Pada masa ini,
gotong royong adalah kewajiban social. Kerja sama atas kepentingan bersma
terjalin kuat dan pembagian kerjapun semakin jelas.
Pada masa perundagian, tata kemasyarakatan semakin teratur. Dalam
masa ini, ada rasa kesetiakawanan yang kuat dengan munculnya golongan
golongan masyarakat seperti golongan pemimpin dan golongan petani.
Masyarakat ini telah mengenal pemilihan pemimpin dengan jalan
musyawarah yang menunjukkan sifat demokratis.

4. Sistem Pengetahuan
Pembuatan alat alat dari batu, kayu, tulang dan tanduk merupakan
kegiatan dimasa berburu dan mengumpulkan makanan. Dizaman Holosen,
manusa telah menemukan cara membuat api dalam proses membuat alat alat
dari batuan. Pada masa bercocok tanam, beberapa penemuan baru berupa
sumber sumber alam bertambah cepat.
Pada bidang astronomi, pengetahuan masyarakat prasejarah terhadap
letak bintang, arah angina, dan musim telah membantu mereka untuk
berlayar dan bercocok tanam. Pengetahuan ini terus berkembang hingga
sekarang.

Anda mungkin juga menyukai