Anda di halaman 1dari 18

PAKET PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

IRNA IV

RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG

TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

PAKET PENYULUHAN KAWASAN TANPA ROKOK

RSUD DR.SAIFUL ANWAR MALANG

Tanggal 28Desember 2017

Oleh:

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

1. Zola Ismu Arjunanto


2. Elvira Bintang Mahadika
3. Riza Intaqwa Farikha

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing


Klinik

Kepala Ruangan
PAKET PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat

Sasaran : Pasien, Keluarga Pasien dan Pengunjung

Hari/Tanggal : Kamis, 4 Januari 2018

Tempat : Ruang Penyuluhan IRNA IV

Waktu : 30 menit

Penyuluh :Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas


Muhammadiyah Malang

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan
mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga,
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan
sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat menerapkan PHBS
dalam kehidupannya sehari-hari, baik di rumah, disekolah, ditempat kerja.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh
setiap individu/ kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tdur sampai
dengan tidur kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadaikan individu/ keluarga/ kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan dan berperan aktif ddalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat.
PHBS di Rumah Sakit merupakan upaya untuk memberdayakan
psaien, keluarga, pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di Rumah Sakit.
Kegiatan Cuci tangan merupakan suatu kegiatan yang
dianggap sebagian besar orang adalah suatu pekerjaan yang sepele, sehingga
terkadang kegiatan itu seringkali diabaikan. Kegiatan mencuci tangan adalah suatu
kegiatan yang ringan dilakukan, akan tetapi memiliki efek dan manfaat yang sangat
besar bagi kesehatan. Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya
kuman/mikroba penyebab penyakit, ke mulut, hidung dan anggota tubuh lainnya.
Bisa melalui makanan dan minuman atau benda-benda yang menempel ditangan
kitabaik secara sengaja atau tidak sengaja. Selain untuk diri sendiri tangan juga
sebagai sumber penyaluran kuman dari satu orang ke orang lainnya (Proverawati &
Eni, 2012).
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber
penyakit. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit, hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa
mikroorganisme dan menyebabkan mikroorganisme berpindah dari satu orang ke
orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung
(menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas, dan lain
sebagainya) (Proverawati & Eni, 2012).
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun namun
tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting.
Jika hal ini dilakukan akan dapat mengurangi hingga 47% angka kesakitan karena
diare dan 30% infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA (infeksi saluran pernapasan
atas) (Proverawati & Eni, 2012).Sayangnya, banyak orang yang meremehkan
kebiasaan sehat ini dan menganggapnya tidak penting. Padahal dengan membiasakan
cucitangan yang baik, hidup anda dan keluarga dapat lelbih sehat.
Menurut Kamaruddin (2009) tangan merupakan bagian tubuh yang lembab
yang paling sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan
menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan
mencucitangan dengan memakai sabun. Mencucitangan adalah teknik yang sangat
mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan mencucitangan dapat
menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit(Panduan CTPS
DepKes RI,2009). Cuci tangan dengan sabun memang terlihat sesuatu yang sepele.
Tapi apabila dilakukan dengan baik hal tersebut memiliki dampak yang luar biasa,
karena dengan mencucitangan bisa terhindar dari berbagai penyakit. (Panduan CTPS
DepKes RI,2009)

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini selama 30 menit, peserta/
keluarga diharapkan mampu mengembangkan perilaku hidup bersih dan
sehat di Rumah Sakit

2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta/keluarga mampu menyebutkan:

a. Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


b. Mengetahui tujuan pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
c. Mengetahui manfaat pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
C. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah pasien,keluarga pasien dan pengunjung
D. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Power Point
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Struktur organisasi
1. Moderator : Yoelanda Eka
2. Penyaji : Sutrisno Adi
3. Observer : Rovita Ajeng
G. Materi Penyuluhan (terlampir)
1. Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Mengetahui tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Mengetahui manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
4. Menegtahui sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi
Kesehatan
5. Memahami cara yang tepat untuk Batuk yang baik dan benar
6. Mendemonstrasikan cara cuci tangan 6 langkah dengan benar
7. Memahami cara pembuangan sampah yang benar
8. Memahami bahaya merokok

H. Kegiatan Penyuluhan

TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA


PENYULUHAN PESERTA

Pembukaan 5 menit  Membuka dengan  Menjawab salam  ceramah


salam
 Memperkenalakan  Mendengarkan
diri
 Menjelaskan  Memperhatikan
maksud dan tujuan
 Kontrak waktu  Mendengarkan
 Menggali  Menjawab
pengetahuan pertanyaan
peserta sebelum
dilakukan
penyuluhan
Penyajian 15 menit  Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah, PPT
tentang :  Memberikan tanya
- Pengertian tanggapan dan jawab
Perilaku Hidup pertanyaan
Bersih dan Sehat mengenai hal yang
(PHBS) kurang dimengerti
- Tujuan Perilaku  Memberi
Hidup Bersih dan kesempatan kepada
Sehat (PHBS) peserta untuk
- Manfaat bertanya
pelaksanaan
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
(PHBS)

Penutup 10 menit  Evaluasi :  Menjawab Ceramah, PPT


Penyaji bertanya pertanyaan tanya
kepada audience  Pengunjung jawab,
 Kesimpulan dari mendengarkan. Berdoa
materi penyuluhan  Menjawab Salam Bersama
 Memberikan Salam
Penutup dan
mengucapkan
terimakasih

I. SETTING TEMPAT

Sutrisno
Kamar Pasien
Peserta

Peserta
Peserta
LCD

Rovita

Yoelanda Kamar Pasien

J. Pemantauan Dan Evaluasi


1. Pemantauan
a. Input

 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal 5 peserta


 Media penyuluhan yang digunakan LCD, Laptop dan Leaflet
 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu kegiatan penyuluhan adalah 30 menit
 Tempat penyuluhan diruang penyuluhan
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan

b. Proses

 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan


 Tidak ada peserta yang meninggalkan penyuluhan
 Narasumber menguasi materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami


materi penyuluhan

d. Outcame
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan
yang lebih baik

2. Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS terhadap
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Lampiran Materi Penyuluhan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. PENGERTIAN

Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk


memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
(Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adaah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran atas hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Dinkes,2009)
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud
operasional promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong
kemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, 2008).
Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya untuk mewujudkan
kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan perilaku
hidup bersih dan sehat.

B. INDIKATOR PHBS DI PELAYANAN KESEHATAN


Ada beberapa indicator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai
PHBS di pelayanan kesehatan yaitu (Depkes RI, 2007)
a. Mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)
b. Etika batuk yang baik dan benar
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Bahaya Merokok
C. TUJUAN PHBS DI PELAYANAN KESEHATAN
Tujuan PHBS di pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di Institusi Kesehatan
b. Mencegah terjadinya penularan penyakit di Institusi Kesehatan
c. Menciptakan Instiusi Kesehatan yang sehat

D. MANFAAT PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN


PHBS di Institusi Kesehatan mempunyai manfaat bagi pasien/keluarga pasien/
pengunjung. Institusi Kesehatan, dan pemerintahan daerah.
a. Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung :
1. Memperoleh pelayanan kesehatan di Institusi Kesehatan yang baik
2. Terhindar dari penularan penyakit
3. Empercepat proses penyembuhan enyakit dan peningkatan
kesehatan pasien
b. Bagi Institusi Kesehatan :
1. Mencegah terjadinya penularan penyakit di Institusi Kesehatan
2. Meningkatkan citra Institusi Kesehatan yang baik sebagai tepat
untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan
bagi masyarakat.
c. Bagi Pemerintah Daerah:
1. Peningkatan presentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan
kinerja dan citra Pemerintah Kabupen/Kota yang baik
2. Kbupaten/Kota ddapat diajdikan pusat pembelajaran bagi daerah
lain dalam pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.
(Notoatmojo,2007)
E. SASARAN PHBS DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Sasaran PHBS di Institusi Kesehatan (puskesmas,rumah sakit, klinik, dan lain-
lain) adalah semua orang dewasa atau remaja dan terbagi dalam :
1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Pengunjung
4. Petugas kesehatan
5. Karyawan

F. Memahami cara yang tepat untuk Batuk yang baik dan benar
Hal-hal perlu anda perlukan:
- Lengan baju
- Tissue
- Sabun dan air
- Gel pembersih tangan

Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan mulut
anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam baju
anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.

Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.

Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil kesempatan
untuk pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau menggunakan gel
pembersih tangan.

Langkah 4
Gunakan masker.
G. Mendemonstrasikan cara cuci tangan 6 langkah dengan benar
LANGKAH 1

Lepaskan seluruh perhiasan seperti cincin. Cincing lengan baju hingga siku.
Basahi tangan dengan air mengalir, lalu tuangkan sabun dan gosok telapak tangan.

LANGKAH 2

Letakkan telapak tangan kanan di atas tangan kiri lalu gosokkan sela
Sela jarit ersebut dan sebaliknya
LANGKAH 3

Posisitelapaktangankanandankirisalingmenempel, jari-jarisalingterkait

LANGKAH 4
Letakkanpunggungjarikananpadatelapaktangankiri,
posisisalingmenguncidansebaliknya

LANGKAH 5

Gosokmemutaribujarikanandengantelapakkiridansebaliknya

LANGKAH 6

Jari-jaritangankananmenguncup, gosokmemutar di
atastelapaktangankiri
Dansebaliknya

H. Memahami cara pembuangan sampah yang benar


1. Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun sampah
tersebut, jangan dibuang di sembarang tempat.
2. Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik. Sampah organik
bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman.Sampah anorganik juga bisa
dimanfaatkan kembali, misalnya kaleng bekasdimanfaatkan sebagai pot bunga.
3. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan menumpuk
terlalulama. Secara periodik buanglah ke TPS (Tempat Pembuangan
SampahSementara) agar diangkut oleh truk sampah ke tempat pengelolaan
sampah.
4. Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan asap yang
menyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat menghasilkan yang
menyebabkan penyakit bila di bakar (seperti bahan plastik dan karet bila
dibakar menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kanker). Selain itu ada
juga sampahyang dapat meledak bila terkena panas/dibakar (botol aerosol).

I. Memahami bahaya merokok


Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan. Berikut
beberapa bahaya rokok yang perlu diketahui yaitu:

a. Efek racunnya terhadap perokok dibandingkan yang tidak merokok


1. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
2. 4x menderita kanker esophagus
3. 2x kanker kandung kemih
4. 2x serangan jantung
b. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara, dan 50 kali lipat mengandung bahan pengiritasi
mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun
yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi asap rokok
adalah tempat yang lebih berbahaya dari pada polusi dijalan raya yang
macet.
c. Sesorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang
dimilikinya terbatas.
d. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tregolong
miskin, sehingga dana kesejahtraan dan kesehatan keluarganya sering
diahlikan untuk membeli rokok.
e. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum
merokok untuk merokok agar dapat merasakan penderitaan yang sama
dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat.
Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok ditempat umum
agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup oleh orang lain,
sehingga orang lain akan terkena kanker
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.


Online:http://www.depkes.go.id/downloads/UU_No._36_Th_2
009_ttg_Kesehatan.pdf.

Peraturan Pemerintah Bersama Mentri Dalam Negeri Nomor


188/Menkes/PB/2011Online:http://pppl.depkes.go.id/_asset/_re
gulasi/49_Peraturan%20Bersama_Menkes%20Mendagri_KTR.
pdf

Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2013 Kota Semarang


Online:http://jdihukum.semarangkota.go.id/isi/2013/Perda%20
no.%203%0Th%202013.pdf.

Yayi surya, Nawi Ng, Retna Siwi Padmawati. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai
Alternatif Pengendalian Tembakau Studi Efektifitas
Penerapan Kebijakan Kampus Bebas Rokok Terhadap
Perilaku dan Status Merokok Mahasiswa Di Fakultas
Kedokteran UGM, Yogyakarta. IKM UGM Yogyakarta.
2009

Kementerian Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengembangan


Kawasan Tanpa Rokok . Jakarta :Kementerian Kesehatan RI,
2010

TCSC-IAKMI. Perlindungan Terhadap Paparan Asap Rokok Orang Lain, Jakarta

Aila Haris, Mukhtar Ikhsan, Rita Rogayah. Asap Rokok sebagai Bahan Pencemar
dalam Ruangan. Departemen Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia - RS Persahabatan, Jakarta 2012
Supriyadi, Agus. 2014. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Perlindungan Masyarakat
Terhadap Paparan Asap Rokok Untuk Mencegah Penyakit
Terkait Rokok. Semarang: Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang

Anda mungkin juga menyukai