Laporan Penyuluhan 7A
Laporan Penyuluhan 7A
IRNA IV
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Mengetahui,
Kepala Ruangan
PAKET PENYULUHAN
Waktu : 30 menit
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Masyarakat diharapkan
mampu berperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga,
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya sendiri serta berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Harapan tersebut dapat terwujud apabila masyarakat diberdayakan
sepenuhnya dengan sumber daya dimilikinya untuk dapat menerapkan PHBS
dalam kehidupannya sehari-hari, baik di rumah, disekolah, ditempat kerja.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh
setiap individu/ kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tdur sampai
dengan tidur kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadaikan individu/ keluarga/ kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan dan berperan aktif ddalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat.
PHBS di Rumah Sakit merupakan upaya untuk memberdayakan
psaien, keluarga, pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di Rumah Sakit.
Kegiatan Cuci tangan merupakan suatu kegiatan yang
dianggap sebagian besar orang adalah suatu pekerjaan yang sepele, sehingga
terkadang kegiatan itu seringkali diabaikan. Kegiatan mencuci tangan adalah suatu
kegiatan yang ringan dilakukan, akan tetapi memiliki efek dan manfaat yang sangat
besar bagi kesehatan. Tangan merupakan salah satu agen utama masuknya
kuman/mikroba penyebab penyakit, ke mulut, hidung dan anggota tubuh lainnya.
Bisa melalui makanan dan minuman atau benda-benda yang menempel ditangan
kitabaik secara sengaja atau tidak sengaja. Selain untuk diri sendiri tangan juga
sebagai sumber penyaluran kuman dari satu orang ke orang lainnya (Proverawati &
Eni, 2012).
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber
penyakit. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit, hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa
mikroorganisme dan menyebabkan mikroorganisme berpindah dari satu orang ke
orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung
(menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas, dan lain
sebagainya) (Proverawati & Eni, 2012).
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun namun
tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting.
Jika hal ini dilakukan akan dapat mengurangi hingga 47% angka kesakitan karena
diare dan 30% infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA (infeksi saluran pernapasan
atas) (Proverawati & Eni, 2012).Sayangnya, banyak orang yang meremehkan
kebiasaan sehat ini dan menganggapnya tidak penting. Padahal dengan membiasakan
cucitangan yang baik, hidup anda dan keluarga dapat lelbih sehat.
Menurut Kamaruddin (2009) tangan merupakan bagian tubuh yang lembab
yang paling sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan
menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan
mencucitangan dengan memakai sabun. Mencucitangan adalah teknik yang sangat
mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan mencucitangan dapat
menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit(Panduan CTPS
DepKes RI,2009). Cuci tangan dengan sabun memang terlihat sesuatu yang sepele.
Tapi apabila dilakukan dengan baik hal tersebut memiliki dampak yang luar biasa,
karena dengan mencucitangan bisa terhindar dari berbagai penyakit. (Panduan CTPS
DepKes RI,2009)
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan ini selama 30 menit, peserta/
keluarga diharapkan mampu mengembangkan perilaku hidup bersih dan
sehat di Rumah Sakit
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta/keluarga mampu menyebutkan:
H. Kegiatan Penyuluhan
I. SETTING TEMPAT
Sutrisno
Kamar Pasien
Peserta
Peserta
Peserta
LCD
Rovita
b. Proses
c. Output
d. Outcame
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan
yang lebih baik
2. Evaluasi
Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS terhadap
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Lampiran Materi Penyuluhan
A. PENGERTIAN
F. Memahami cara yang tepat untuk Batuk yang baik dan benar
Hal-hal perlu anda perlukan:
- Lengan baju
- Tissue
- Sabun dan air
- Gel pembersih tangan
Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan mulut
anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam baju
anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.
Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil kesempatan
untuk pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau menggunakan gel
pembersih tangan.
Langkah 4
Gunakan masker.
G. Mendemonstrasikan cara cuci tangan 6 langkah dengan benar
LANGKAH 1
Lepaskan seluruh perhiasan seperti cincin. Cincing lengan baju hingga siku.
Basahi tangan dengan air mengalir, lalu tuangkan sabun dan gosok telapak tangan.
LANGKAH 2
Letakkan telapak tangan kanan di atas tangan kiri lalu gosokkan sela
Sela jarit ersebut dan sebaliknya
LANGKAH 3
Posisitelapaktangankanandankirisalingmenempel, jari-jarisalingterkait
LANGKAH 4
Letakkanpunggungjarikananpadatelapaktangankiri,
posisisalingmenguncidansebaliknya
LANGKAH 5
Gosokmemutaribujarikanandengantelapakkiridansebaliknya
LANGKAH 6
Jari-jaritangankananmenguncup, gosokmemutar di
atastelapaktangankiri
Dansebaliknya
Yayi surya, Nawi Ng, Retna Siwi Padmawati. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai
Alternatif Pengendalian Tembakau Studi Efektifitas
Penerapan Kebijakan Kampus Bebas Rokok Terhadap
Perilaku dan Status Merokok Mahasiswa Di Fakultas
Kedokteran UGM, Yogyakarta. IKM UGM Yogyakarta.
2009
Aila Haris, Mukhtar Ikhsan, Rita Rogayah. Asap Rokok sebagai Bahan Pencemar
dalam Ruangan. Departemen Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia - RS Persahabatan, Jakarta 2012
Supriyadi, Agus. 2014. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Perlindungan Masyarakat
Terhadap Paparan Asap Rokok Untuk Mencegah Penyakit
Terkait Rokok. Semarang: Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang