2. Simvastatin.
Komposisi: simvastatin 10mg
Cara kerja obat: menghambat kerja HMG CoA reduktase menjadi
asam mevalonat yang merupakan langkah awal dalam sintesa
kolesterol.
Indikasi: antikolesterol (menurunkan kadar kolesterol total dan LDL)
Efek samping: konstipasi, sakit kepala, tremor, pusing, anoreksia,
muntah
3. Cefixime
Komposisi: cefixime trhyhidrat setara dnegan cefixime anhidrat
200mg
Cara kerja obat: melawan mikroorganisme gram positif dan
negatifnspektrum luas. Antibakterisidal melalui penghamabatan
sintesis dingding sel
Indikasi: pengobatan infeksi yang disebabkan mikroorganisme seperti
faringitis, bronchitis akut dan bronchitis kronik
Efek samping: ganguan saluran cerna seperti: mua, muntah, diare,
nyeri perut
Reaksi hipersensitivitas seperti: ruam, demam, nyeri kepala.
4. Mecobalamin:
Komposisi: mecobalamin 250 mcg, 500mcg
Indikasi: antianemia akibat defesiensi vitamin B12
Cara kerja obat: memperbaiki jaringan syaraf yang rusak.
Mempercepat pembelahan eritroblast sehingga dapat memperbaiki
status darah pada anemia megaloblastik.
Efek samping: anoreksia, mual, diare.
5. Trajenta duo
Komposisi: linagliptin dan metformin
Cara kerja obat: mengontrol kadar gula dalam darah untuk pasien DM
tipe2, dengan cara memperbaiki kadar insulin
Indikasi: antidiabetes/ membantu menurunkan kadar gula dalam darah
Efek samping: hioglikemia seperti: gemetar, berkeringat, cemas,
pandangan kabur,
Mual, muntah, nyeriperut, hilang nafsu makan
6. RHINOS SR tab
Komposisi: loratadin 5mg
Pseudoefedrinhcl 60mg
Cara kerja obat: antagonis selektif reseptor h1 perifer, merangsang
reseptor adrenergic memberikan efek dekongestan
Indikasi: meringankan gejala seperti: bersin-bersin, hidung tersumbat,
antihistamin, dan dekongestan
Efek samping: anoreksia, mual, muntah, depresi, pusing, sakit kepala,
insomnia
7. Sumagesic
Komposisi: paracetamol 600mg
Cara kerja obat: analgetik: meningkatkan ambang rasasakit
Antipirerik: bekerja langsung pada pusat pengatur panas di
hipotalamus
Efek samping: kerusakan hati dan ginjal dan reaksi hipersensitifitas
8. Clopidogel
Komposisi: clopidogrel bisulfat 97,9 mg= clopidogre basa 75mg
Cara kerja obat: menghambat ikatan ADP pada reseptor ADP di
platelet sehingga menghambat aktivasi kompleks glikoprotein yang
dimediasi ADP
Indikasi: menurunkan aterotrombosis
Efek samping: lelah, demam, penurunan jumlah platelet, mual,
muntah, gagal jantung, nyeri kepala, pusing.
9. Acarbose
Komposisi: acarbose50mg
Cara kerja obat: Antidiabetik inhibitor alpha-glucoside dengan
meningkatkan sekresi insulin. Sehingga memperlambat pemecahan
karbohidrat dan absorpsi glukosa
Indikasi: antidiabetes
Efek samping: diare, nyeri abdominal,
12. OMZ
Komposisi: omeprazole pellet setara dengan omeprazol 20mg
Cara kerja obat: menekan sekresi asam lambung dengan menghambat
aktivitas enzim h+/k+ atp ase
Indikasi: pengoabatan duodenal, pengobatan tukak lambung
Efek samping: petumbuhan bakteri yang berlebihan dilambung
13. Dexamethasone
Komposisi: dexamethasone 0,5 mg
Cara kerja obat: dexamethasone merupakan golongan
adrenokostikosteroid yang mempunyai efek glukortikoid dan
antiinflamasi dan anti alergi. Dengan cara dipengaruhinya sintesa
protein oleh glukortikoid.
Indikasi: rhinitis alergi, asma, dermatitis
Efek sapming: otot lemas, tukak lambung, kejang, hypokalemia,
menstruasi tidak teratur
17. Spironolactone
Komposisi: Spironolactone 25mg dan 100mg
Cara kerja obat: antagonis aldosterone menyebabkan peningkatan
jumlah natrium dan air untuk disekresikan dan kalium ditahan.
Menghambat pertukaran natrium untuk kalim pada tubulus distal dan
mencegah kehilangan kalium. Sebagai obat deuretik maupun
antihipertensi
Indikasi: hiperaldosteronisme primer, hipertensi
Efek samping: perdarahan lambung, diare, mual, muntah, demam,
sakit kepala
19. Glimepirid
Komposisi: 1mg; 2mg; 3mg; 4mg/ tablet
Cara kerja obat: Glimipiride bekerja terutama menurunkan kadar
glukosa darah dengan perangsangan sekresi insulin dari sel beta
pankreas yang masih berfungsi. Selain itu, aktivitas sulfonilurea
seperti glimipiride dapat juga melalui efek ekstra pankreas, hal ini
didukung oleh studi preklinis dan klinis yang menunjukkan bahwa
pemberian glimipiride dapat meningkatkan sensitivitas jaringan
perifer terhadap insulin.
Indikasi : Non-insulin-dependent (type II) Diabetes melitus (NIDDM)
dimana kadar glukosa darah tidak dapat hanya dikontrol dengan diet
dan olahraga saja
Efek samping : Gangguan pada saluran cerna seperti muntah, nyeri
lambung dan diare
20. Candesartan
Komposisi: 8mg;16mg/tablet
Cara kerja obat: Aksi candesartan adalah antagonis reseptor
angiotensin. Angiotensin II bertindak sebagai vasokonstriktor. Selain
menyebabkan vasokonstriksi langsung, angiotensin II juga
merangsang pelepasan aldosteron. Setelah aldosteron dilepaskan,
natrium serta air diserap. Sehingga Hasil akhirnya adalah peningkatan
tekanan darah. Candesartan berikatan dengan reseptor AT1
angiotensin II. Ini mengikat dan mencegah angiotensin II mengikat ke
reseptor sehingga menghalangi efek vasokonstriksi dan aldosteron
angiotensin II.
Indikasi : Antihipertensi
Efek samping : Batuk, sakit tenggorokan, pusing, sakit kepala,
vertigo
21. Amlodipin
Komposisi: 5mg; 10mg/ tablet
Cara kerja obat: Amlodipin merupakan golongan Penghambat Kanal
Kalsium (Calcium Channel Blocker) - Antagonis kalsium CCB atau
Penghambat Kanal Kalsium bekerja dengan cara menghambat ion
kalsium masuk ke sel-sel otot jantung dan dinding pembuluh darah
sehingga memberikan efek vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah).
Indikasi : Pengobatan hipertensi dapat digunakan tunggal untuk
mengontrol tekanan darah pada sebagian besar penderita. Penderita
yang tidak terkontrol dengan pengobatan amlodipin tunggal, dapat
diberikan amlodipin dengan kombinasi diuretik golongan tiazida,
inhibitor beta-adrenoreseptor atau inhibitor angiotensin conversing
enzym.
Efek samping: Efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala,
edema, lelah, mual, kemerahan (flushing), dan pusing.
23. Domperidone
Komposisi: 10 mg
Cara kerja obat: Domperidon memblokir kemoreseptor dopamine
diotak lebih tepatnya reseptor dopamine D2 dan D3. Dengan
terblokirnya kemoreseptor maka dorongan untuk muntah dapat
dihindari karena kedua reseptor tersebut merupakan triger yang
memicu terjadinya muntah.
Indikasi: Antiemetik yang dapat meredakan rasa mual,
muntah, gangguan perut, rasa tidak nyaman akibat kekenyangan,
serta refluks asam lambung (GERD)
Efek Samping: Mengantuk, pusing, dan sakit kepala, Mulut kering
dan rasa haus, Diare.
24. Enzyplex
Komposisi: Amylase 10,000 u, protease 9,000 u, lipase 240 u,
desoxycholic acid 30 mg, dimethylpolysiloxane 25 mg, vit B1 10 mg,
vit B25 mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, niacinamide 10 mg, Ca
pantothenate 5 mg.
Cara kerja obat: Enzyplex memberikan pasokan enzim pencernaan,
vitamin B kompleks, seta dimetilpolisiloksan untuk membantu proses
pencernaan dan metabolism yang baik. Lipase mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Protease mengurai protein. Amylase
mengubah karbohidrat menjadi molekul gula. Dimetilpolisiloksan
membantu menyerap gas dalam lambung. Vitamin B Kompleks
membantu proses metabolism pencernaan
Indikasi: suatu terapi pengganti yang menjamin tersedianya nutrisi
yang diperlukan melalui pencernaan dan metabolisme yang
efisien dan baik, juga bermanfaat pada gangguan pencernaan dengan
manifestasi rasa sebah, kembung, terbentuknya gas, rasa tidak enak
atau rasa penuh pada lambung dan pada keadaan-keadaan dimana
dibutuhkan peningkatan enzim pencernaan akibat makan terlalu
banyak, intoleransi terhadap makanan, salah cerna dan lain-lain
gangguan pencernaan fungsionil.
25. Ranitidin
Komposisi: 150mg/tablet; 50mg/2ml ampul
Cara kerja obat: Ranitidine adalah antagonis kompetitif reversibel
reseptor histamin pada sel parietal mukosa lambung, oleh karena itu
ranitidine efektif menghambat sekresi asam lambung.
Indikasi: Pengobatan jangka pendek tukak usus dua belas jari aktif,
tukak lambung aktif, dan mengurangi gejala refluks esofagitis. Terapi
pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus dua belas jari, tukak
lambung.
Efek samping: Paling umum sakit kepala