2.1 Pare
Kelebihan : memiliki cara pembelajaran yang lebih bak ketimbang course lain
yaitu, dengan mendatangkan langsung “bule” dari luar negri agar murid-muridnya
terbiasa berbicara dengan “bule” .
1. grammar : agar siswa mengerti apa yang ia ucapkan dan orang lain
ucapkan.
Kegiatan non-formal dan manfaatnya yang saya lakukan selama course di Pare
antara lain,
Jika Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati para pejuang yang bertempur
dan mati bagi Perancis dalamRevolusi Perancis dan Perang Napoleon, namun
belum ada kejelasan mengapa dan untuk menghormati siapa Monumen Simpang
Lima Gumul Kediri ini dibangun. Dalam beberapa sumber menyebutkan, bahwa
didirikannya monumen ini dikarenakan terinspirasi dari Jongko Jojoboyo, raja
dari Kerajaan Kediri abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah di
Kabupaten Kediri.
Selain sebagai ikon sebuah kota, saat ini SLG juga menjadi sentra (pusat)
ekonomi dan perdagangan baru (Central Business District) di Kabupaten Kediri,
sehingga diharapkan dapat membuat perekonomian Kediri semakin bertambah
maju. Monumen Simpang Lima Gumul berlokasi di kawasan yang strategis dan
dilengkapi dengan beragam sarana umum, seperti gedung pertemuan (convention
hall), gedung serbaguna (multipupose), Bank daerah, terminal busantar kota dan
MPU (Mobil Penumpang Umum), pasar temporer (buka pada waktu-waktu
tertentu) Sabtu-Minggu dan sarana rekreasi seperti wisata air Water Park Gumul
Paradise Island.
Karakteristik bangunan
Secara fisik, monumen Simpang Lima Gumul memiliki luas bangunan 37 hektar
secara keseluruhan, dengan luas bangunan 804 meter persegi dan tinggi mencapai
25 meter yang terdiri dari 6 lantai, serta ditumpu 3 tangga setinggi 3 meter dari
lantai dasar. Angka luas dan tinggi monumen tersebut mencerminkan tanggal,
bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, yaitu 25 maret 804 Masehi.
Pembangunan monumen ini telah menghabiskan biaya lebih dari Rp 300 milyar.
Kawasan monumen ini tidak pernah sepi pengunjung di malam hari, karena di
sekitar monumen banyak terdapat pedagang kaki lima yang berjejer di area Pasar
Tugu. Pada hari sabtu dan minggu pagi, kawasan ini juga ramai oleh pengunjung
yang berolaraga lari pagi (jogging), pengunjung yang rekreasi, maupun
pengunjung pasar Sabtu-Minggu di Tugu. Pemerintah juga telah merencanakan
akan membangun hotel, mall, pertokoan, pusat grosir, dan pusat produk – produk
unggulan dan cinderamata di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul.
2.2 Malang
Kota batu adalah sebuah Kota yang berada di Propinsi Jawa Timur yang terletak
15 km sebelah barat kota malang yang dimana saat ini sudah dikenal oleh
masyarakat indonesia sebagai salah satu Kota pariwisata terbaik di indonesia.
Stigma ini telah muncul seiring berkembangnya berbagai situs pariwisata Kota
Batu baik untuk wisata edukasi maupun hanya untuk hiburan semata yang
menawarkan berbagai keindahan alam. Sehingga, tidak dapat dipungkiri jika
waktu liburan tiba para wisatawan menjadikan Kota Batu sebagai destinasi
pariwisata untuk berlibur bersama keluarga tercinta. salah satu dari berbagai
macam situs pariwisata di Kota Batu tersebut adalah wisata petik apel. wisata ini
menawarkan para wisatawan merasakan kesegaran buah Apel yang menjadi icon
dari Kota Batu itu sendiri dengan sensasi memetik buah apel itu sendiri.
Wisata petik apel ini ditawarkan oleh salah satu tempat wisata di kota batu yaitu
Agrowisata Batu yang sudah berdiri sejak tahun 1991. Selain, kegiatan petik apel
para wisatawan juga dapat menikmati kesejukan dan keindahan panorama Kota
Batu karena tempat wisata ini terletak 1000 meter diatas permukaan laut.
sehingga, tempat ini sangat cocok bagi para wisatawan yang ingin menghilangkan
penat dari kesibukan rutinitas setiap hari. Terlebih lagi harga Wisata Petik apel ini
sangatlah bershabat dengan kantong para wisatawan.
2 .Jatim Park 2
Jatim Park 2 adalah sebuah wahana wisata baru di kota Batu. Kebanyakan orang
mengira Jatim Park 2 berada di kota Lamongan. Di kota Lamongan bukanlah
jatim park 2, melainkan WBL (Wisata Bahari Lamongan). Jatim Park 2 sendiri
berada di kta Batu, berdiri di atas lahan seluas lebih kurang 14 Hektar.
Beberapa wahana yang ada disana, diantara banyak sekali yang tersedia, adalah:
Reptile Garden, Aquarium, Savannah, Pasar Afrika dan area Naik Gajah. Masih
ada lagi Fantasy Land, swimming pool, New Safari, Jelajah Benua, Batu
Adventure Land dengan fasilitas ATV dan sejenisnya. Ada Happy Land, Animal
Coaster, Fun House, River Adventure, Cafe Istana Semut dan masih banyak lagi
lainnya.
1.Museum Satwa
Museum satwa yang berada di lokasi Jatim Park 2 kota Batu, lebih tepatnya
berada di Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Batu. Museum satwa ini merupakan
wahana edukasi, dimana pengunjung dapat melihat diorama-diprama hewan dari
berbagai belahan dunia. Dengan harga tiket Rp. 50.000 (untuk weekend)
Kota Batu memiliki sebuah kebun binatang baru yang diberi nama Secret
Zoo.Lokasi Secret Zoo ini sendiri satu komplek dengan Museum Satwa, yaitu di
Jawa Timur Park 2 Kota Batu. , akan tetapi memiliki koleksi satwa yang langka
dan nggak kalah bagus dengan kebun binatang lain yang berada di Indonesia.
Arsitektur kebun binatang ini pun berskala internasional.
Berada di dekat kompleks tempat wisata di malang terbesar, Jawa Timur Park,
tepatnya di Jl. Raya Oro-oro Ombo 200 Kota Wisata Batu, BNS memang
dikuhususkan menjadi ikon wisata malam terbaik di Batu. Dengan penampilan
wahana-wahana yang eksotis, diharapkan mampu melengkapi berbagai wahana
yang sudah ada di Kota Wisata Batu ini. Selain menikmati suasana pasar malam,
anda tentunya juga mempunyai beragam pilihan untuk menikmati santap malam
di food court Batu Night Spectacular.
Masih banyak lagi wahana unggulan di BNS Malang ini, dari Bioskop 4 Dimensi
tentunya akan memberikan suasana mendebarkan nampun mampu menghibur
pengunjungnya. Ada juga Spectacular Show dengan pertunjukan Laser Show
serta Air Mancur yang bisa Menari di latar belakang Multimedia Show berlayar
lebar 50 M yang merupakan layar terpanjang berada di Indonesia sampai saat ini.
Anda juga bisa bersantai bersama anggota keluarga bermain bernyanyi bersama di
ruang Karaoke Keluarga, serta ada juga Permainan Karnival layaknya di pasar
malam bergaya modern saat ini.
2.3 Jogja
Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas,
sekarang memiliki 18 Fakultas dan dua Sekolah yaitu Sekolah Vokasi dan
Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program Pascasarjana), dan lebih dari 100
Program Studi untuk S-2,S-3, dan Spesialis. Universitas Gadjah Mada berlokasi di
Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan
Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program
studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat
Sejarah Pembentukan.
Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah
Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian
diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. R. S.
Budhyarto Martoatmodjo, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario, Dr.
Soleiman, dr. Boentaran Martoatmodjo dan Dr. Soeharto.
Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas
Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai
Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan. Tanggal 3 Desember 1949
dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro,
S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.
Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan
enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam
fakultas tersebut adalah:
Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi
Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada
saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan
Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX,
dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.
Taman Pintar Yogyakarta, adalah wahana wisata yang terdapat di pusat Kota
Yogyakarta, tepatnya di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3, Yogyakarta, di
kawasan Benteng Vredeburg. Taman ini memadukan tempat wisata rekreasi
maupun edukasi dalam satu lokasi. Taman Pintar memiliki arena bermain
sekaligus sarana edukasi yang terbagi dalam beberapa zona. Akses langsung
kepada pusat buku eks Shopping Centre juga menambah nilai lebih Taman Pintar.
Tempat rekreasi ini sangat baik untuk anak-anak pada masa perkembangan.
Beberapa tahun ini Taman Pintar menjadi alternatif tempat berwisata bagi
masyarakat Yogyakarta maupun luar kota.Taman ini, khususnya pada wahana
pendidikan anak usia dini dilengkapi dengan teknologi interaktif digital serta
pemetaan video yang akan memacu imajinasi anak serta ketertarikan mereka
terhadap teknologi. Pada saat ini ada 35 zona dan 3.500 alat peraga permainan
yang edukatif.
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shopping Center, dengan
pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat antara Taman Pintar dengan
fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya, seperti Taman Budaya,
Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung. Relokasi area mulai
dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
Pembangunan Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD
Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh
Mendiknas, Bambang Soedibyo.
Pembangunan Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak
lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh
Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta
dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pembangunan Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden
dan Gedung Memorabilia.
Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu
terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai
dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa
pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah
Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di
garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi
tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar
di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur
bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada
umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai
47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil.
Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi
daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850
masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung
Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.
2.4 Jakarta
Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara
Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta dengan Imam Besarnya
Prof.Dr.Nasaruddin Umar, M.A dan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid
Istiqlal sekarang Bapak K.H. Muhammad Muzammil Basyuni. Pembangunan
masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di
mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid
Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid
Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut
lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas).
Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama
masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya
arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen
geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah
besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi
total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu
menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan
sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan
kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang
terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan
domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-
Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat
pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian
bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi
pemandu.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru
Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, Presiden Republik
Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan
secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.
Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Menteri
Agama Republik Indonesia dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat
Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah
gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Merdeka.
Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana
pembangunan masjid. Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan Istana
Merdeka itu, kini tinggal sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya
tergusur saat proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai.
Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal
berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang
secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat berupa kemerdekaan bangsa.
Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati H.
Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Dia juga ditunjuk
secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal meskipun dia
terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah bertugas sebagai delegasi
Indonesia ke Jepang membicarakan masalah pampasan perang saat itu.
Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal sejak
dia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid Istiqlal
yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22 Februari
1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik perorangan maupun
kelembagaan diundang untuk turut serta dalam sayembara itu.
Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan
mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan
di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya ditetapkan
lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina. Untuk memberi
tempat bagi masjid ini, bekas benteng Belanda yaitu benteng Prins Frederick yang
dibangun pada tahun 1837 dibongkar.
Dewan Juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal, terdiri dari para Arsitek
dan Ulama terkenal. Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai ketua,
dengan anggotanya Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo, Ir. Djoeanda Kartawidjaja,
Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim
Amrullah (HAMKA), H. Aboebakar Atjeh, dan Oemar Husein Amin.
Pembangunan
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24
Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,
disaksikan oleh ribuan umat Islam.
Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada
tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto
pada tanggal 22 Februari 1978,[7] ditandai dengan prasasti yang dipasang di area
tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN
sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000 (dua belas
juta dollar AS).
Monas
Pembangunan Monumen Nasional terdiri tiga tahap. Tahap pertama kurun 1991-
1964 Dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan Monumen Nasional
dengan Soekarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama, total 284
pasak beton yang digunakan sebagai pondasi pembangunan. Sebanyak 360 pasak
bumi di tanamkan untuk pondasi museum sejarah nasional, keseluruhan
pemasangan pondasi selesai pada bulan Maret 1962. Dinding museum didasar
bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangun obelisk kemudian dimulai, dan
selesai pada bulan Agustus 1963.