KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Data Demografi
a. Biodata Klien
Nama : Tn. R
Umur : 35 Tahun
Agama :-
Jenis kelamin : Laki-laki
Status :-
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku bangsa :-
Alamat :-
Tanggal masuk :-
Tanggal pengkajian :-
No. register :-
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama :-
Pekerjaan :-
Alamat :-
2. Status Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama : Batuk sejak 1 bulan yang lalu
b. Riwayat keluhan utama :
Keluhan yang menyertai : Batuk berdahak terdapat bercak merah
sejak beberapa hari terakhir, sesak nafas, demam, anoreksia,
kelihatan kurus.
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu:
Penyakit yang pernah diderita :-
Pernah dirawat :-
Alergi :-
d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Kakak klien pernah mengalami
keluhan yang sama dan tinggal serumah.
e. Diagnosa Medis dan Therapy : Tuberculosis Paru
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan : -
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : -
Saat sakit :-
c. Pola eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
2) BAK
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
e. Pola kognitif dan Persepsi :-
f. Pola Konsep diri :-
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
h. Pola Peran-Hubungan :-
i. Pola Seksual-Reproduksi :-
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
j. Pola Toleransi Stress-Koping :-
k. Pola Nilai-Kepercayaan :-
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Klien kelihatan Kurus
b. Tingkat Kesadaran :-
c. Tanda-tanda Vital
TD : -
HR : -
RR : -
Suhu : -
d. Berat Badan
Sebelum Sakit : -
Saat Sakit :-
e. Tinggi Badan : -
f. Kulit Badan :-
g. Kuku :-
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium : -
1. Analisa data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Terjadi poliferasi
Menempel di jaringan
parenkim paru
Pembentukan sputum
meningkat
Pembentukan tuberkel
Merusak membran organ
pernapasan
dx. Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernapasan (sillia)
Terjadi poliferasi
Menempel di jaringan
parenkim paru
Pembentukan tuberkel
Kerusakan membran
Alveolar
Pembentukan Sputum
Berlebihan
Penyumbatan nsaluran
pernapasan
Ketidakadekuatan suplai
oksigen ke jaringan
Sesak Nafas
dx. Ketidakefektifan
Pola Nafas
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernapasan (sillia)
Terjadi poliferasi
Menempel di jaringan
parenkim paru
Demam
Data Subjektif : Droplet yang mengandung dx. Ketidakseimbangan
- Klien mengatakan ia M. Tuberculosis dan nutrisi kurang dari
merasakan Anoreksia Udara yang tercemar M. kebutuhan tubuh
Data Objektif : Tuberculosis
- Klien kelihatan Kurus
Terhirup lewat saluran
pernapasan
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernapasan (sillia)
Terjadi poliferasi
Menempel di jaringan
parenkim paru
Radang tahunan di
bronkus
Terjadi Nekrosis
Batuk Berat
Distensi Abdomen
Anoreksia
Badan Kurus
dx. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Data Subjektif : Droplet yang mengandung dx. Resiko Infeksi
- Klien mengatakan M. Tuberculosis dan
kakaknya pernah Udara yang tercemar M.
mengalami keluhan yang Tuberculosis
sama dan tinggal
serumah Terhirup lewat saluran
Data Objektif : - pernapasan
Menembus mekanisme
pertahanan sistem
pernapasan (sillia)
Terjadi poliferasi
Menempel di jaringan
parenkim paru
Airway
management
1. Lakukan 7. Penurunan status oksigen
fisioterapi dada mengidentifikasi klien
jika perlu. mengalami kekurangan
oksigen yang dapat
2. Atur intake menyebabkan terjadinya
cairan untuk hipoksia.
mengoptimalkan
keseimbangan 1. Fisioterapi dada dapat
3. Monitor memudahkan klien dalam
respirasi dan mengeluarkan secret yang
status O2. sulit dikeluarkan secara
mandiri.
2. Untuk mengoptimalkan
saluran jalan napas.
3. Penurunan saturasi oksigen
dapat menunjukan
perubahan status kesehatan
klien yang dapat
mengakibatkan terjadinya
hipoksia.
2. Ketidakefektifan NOC: NIC:
pola napas (00032) Respiratory status: Airway
Domain 4. Aktivitas ventilation management
/ istirahat Respiratory status: 1. Buka jalan 1. Jalan nafas yang paten dapat
Kelas 4. Respons airway patency nafas, gunakan memberikan kebutuhan
kardiovaskular / Vital sign status. teknik chin lift oksigen di semua jaringan
pulmonal atau jaw thrust tubuh secara adekuat.
Definisi: inspirasi Setelah dilakukan bila perlu.
dan/ atau ekspirasi tindakan keperwatan
yang tidak memberi selama 3 x 24 jam, 2. Posisikan klien
ventilasi adekuat. masalah untuk
ketidakefektifan pola memaksimalkan 2. Posisi semiflower
Data Subjektif : nafas dapat teratasi ventilasi. membantu klien
- Klien dengan kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi
mengatakan 1. Menunjukkan jalan sehingga kebutuhan oksigen
ia nafas yang paten terpenuhi melalui proses
3. Identifikasi
merasakan (tidak ada sesak pernafasan.
pasien perlunya
Sesak nafas napas).
pemasangan alat
Data Objektif : - 3. Alat bantu pernafasan
jalan nafas
membantu organ pernafasan
buatan.
memenuhi kebutuhan
4. Lakukan oksigen yang diperlukan
fisioterapi jika tubuh tercukupi.
perlu.
3. Monitor aliran
2. Memberikan kelembaban
oksigen.
pada membran mukosa dan
4. Pertahankan
membantu pengenceran
posisi pasien.
sekret untuk memudahkan
pembersihan.
3. Agar input dari oksigen
teratur.
5. Observasi
adanya tanda
4. Posisi pasien sangat
tanda
berpengaruh pada pola
hipoventilasi.
6. Monitor adanya pernafasan jika pasien
kecemasan tersebut mengalami sesak
pasien terhadap nafas.
oksigenasi. 5. Untuk mencegah terjadinya
hipoventilasi.
6. Kurangnya pengetahuan
pasien terhadap indikasi dari
oksigen.
3. Hipertermia NOC: NIC:
(00007) Thermoregulation Fever Treathment
Domain 11. 1. Monitor suhu
Keamanan / Setelah dilakukan tubuh klien. 1. Mengetahui adanya
perlindungan tidakan keperawatan 2. Monitor IWL. kenaikan atau penurunan
Kelas 6. selama 3 x 24 jam 3. Monitor warna suhu.
Termoregulasi 2. Hitung output.
masalah hipertermia dan suhu kulit.
Definisi : suhu inti 3. Adanya gejala atau kelainan
teratasi dengan kriteri 4. Monitor intake
tubuh diatas kisaran
hasil: dan output. lain yang di timbulkan.
normal diurnal
1. Suhu tubuh dalam 5. Berikan
karena kegagalan
rentang normal. antipiretik. 4. Kelainan lain yang di derita.
termoregulasi.
6. Kolaborasi
pemberian
Data Subjektif :
- Klien cairan IV. 5. Mengurangi peningkatan
Themperature
regulation
8. Pelepasan panas dari tubuh
1. Rencanakan
pasien.
monitor suhu
secara kontinue.
2. Ajarkan pasien
cara mencegah
keletihan akibat
1. Menjaga kenaikan suhu
panas.
tubuh pasien.
3. Tingkatkan
intake cairan
dan nutrisi.
2. Meningkatkan pengetahuan
untuk penanganan suhu
tubuh pasien.
3. Pemenuhan untuk
metabolisme tubuh.