Anda di halaman 1dari 1

Nama : Aniszhaini Rizki

NIM : 155020201111091

PENGARUH KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) RITEL BANK BRI KCP UB PADA
PRODUKSI, OMZET PENJUALAN, KEUNTUNGAN, DAN RETURN ON ASSET
(ROA) USAHA MENENGAH DI KOTA MALANG TAHUN 2013-2014

Pengertian kredit yaitu kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan
suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang
telah disepakati. KUR merupakan jenis kredit dari program pemerintah dengan suku bunga
yang rendah yakni 9% setiap tahunnya atau setara dengan 0,4% setiap bulannya karena telah
mendapatkan subsidi dari pemerintah Indonesia. KUR ini terbagi dalam tiga macam yakni:
1. KUR Mikro
2. KUR Ritel
3. KUR TKI
Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel BRI dapat diajukan mulai Rp 26.000.000 hingga Rp
500.000.000. Jenis pinjaman ini mememiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan KUR
Mikro. Karena KUR Ritel BRI merupakan kredit Rp 26.000.000 hingga Rp 500.000.000
maka sasaran usahanya yaitu usaha menengah.
Usaha menengah yakni usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Selanjutnya kelayakan apa saja yang dibutuhkan usaha mengah dalam menerima kredit.
Penulis juga akan menggali lebih permasalahan yang dihadapi usaha menengah.
Adanya penyaluran KUR Ritel Bank BRI KCP UB kepada para pelaku usaha menegah yang
menjadi nasabah BRI KCP UB dan ditinjau dari perbedaan variabel modal, produksi, omzet
penjualan, dan keuntungan usaha menengah sebelum dan sesudah menerima kredit dari Bank
BRI KCP UB.

Anda mungkin juga menyukai