Anda di halaman 1dari 6
KAJIAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN ‘Suandi Masri!) dan Sutriyono2) program Pasca Sarjans Pengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Fakulta Pertanian Universits Bengkul 2 yurusan Petemaksn Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRAK Penclitian telah dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Selatan dari bulan Februari hingga Maret 2012 dengan tujuan untuk mengevaluasi penambangan galian C di Kabupaten Bengkelu Selatan ditinjau dari segi pelaksanaan terhadap peraturan perundangan bidang Tingkungan hidup. Responden diambil dari 11 penambang galian C aktif, dua pimpinan instansi terkait, pekerja tambang, dan delapan orang di sekitar penambangan. Data dan informasi dikumpulkan melalui wewancara, pengisian daftar pertanyaan, pengamatan Tangsung i lapangan, dan studi pustaka terkait dan dianalisis secara kualitatif. Hesil ppenelitian menunjukkan bahwa di Bengkulu Selatan terdapat 45 penambang galian C, yang Aerdii dari 34 (24,44%) orang yang memiliki izin, dan 11 orang yang tidak memiliki izin (SIPD), Dari 34 penambang yang memiliki SIPD hanya 3 (6,67%) penambang yang memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup. Tidak ada satupun penambang yang melakukan pengelolsan lingkungan... Tidak ada perusabaan tambang yang memberikan jaminan kesebatan dan perlidungan terhadap keselamatan kerja bagi para pekerja, sedangkan gaji pekerja telah disesuaikan dengan UMR pekerja untuk Propinsi Benglulu. Ada indikasi terjadi pencemaran air berupa meningkatnya TDS dan TSS di perairan sungai, gangguan Kebisingan, dan abrasi pantai, Dapat disimpulkan bahwa penambangan galian C di ‘Kabupaten Bengkuly Selatan belum mentaati peraturan perundangan yang berlaku. Kata Kuncl: Kajian, Pertambangan, Bahan Galian Golongan C. PENDAHULUAN imanfaatkan oleh -manusia dalam ‘meningkatkan kesejahteraannya jika dapat Bahan Galian Golongan C adalah bahan galian yang tidak termasuk Bahan Galian Golongan A (Stratis) dan Bahan Galian Golongan B (Vital). Bahan galian golongan C yang terdiri dari nitrat-nitrat, Pospal-pospat, garam-garam batw (halite), ashes, talk, mike, grafit, magnesit, yaosit, Teusit, tawas oker, bat permata dan selengah permata, Galian © kwarsa, kaolin feldsfar, ips dan betonit, batu apung, ‘rass, obsidian, perlit, tanah, tanah garap, (fuller earth),” marmer, atu tus, batu kapur, dolomite, kalst, grant, andesit, trakhit, nah liat (Anonim, 1980; Anonim, 1991), Bahaa-bantersebut dapat dikelola dengan baik. Penambangan galian C_ menyangkut berbagai pihak yang terlibat—yaitu pemerintah, penambang, dan masyarakat yang masing-masing mempunyai peran didalamnya. Bagi penambang ada sejumlah aturan yang harus —ditaai, seperti pengurusanizin, pembayaran’ retribusi, pengelolaan Tingkungan, dan pemenuhan kkewajiban terhadap tenaiga kerja. Menurut ‘undang-undang no 32 tahun 2009 pasal 22 ayat 1 disebutkan bahwa setiap usaha dlan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki ‘amdal, dan pasal 34 ayat 1 disebut bahwa NATURALIS ~ Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 89 ISSN: 2302-6715, KKegiatan_yang_ tidak wajib_amdal_ maka wad memiliki UKL-UPL (Anonim, 2009), Disamping itu berbagai_peraturen pperundangan yang menyangkut aku mutt sir, bakw uty udara, baku limbab, dan Jain sebagsinya perlu ditaati oleh enambang galian C. Penambang punya ewajiban untuk membayar retnibusi, seperti tertera dalam Keputusan Menier| Dalam Negeri Republik Indonesia No. 32 ‘Tahun 1991, Pasal 21 menyebutkan bala retribusi basil produksi bahan galien sgolongan C harus ilunasi sekatigus Setelah orang atau Badan usaha yang ‘bersangkutan’“menerima surat Ketefapan Retribusi (SKR) dan benda berharga, Dalam kaitannya dengan ketanaga kerjaan ‘adan beberaps hal yang harus dipenuhi, dianaranya dah ab sto yang ‘dibawanupah minimum regional, Jaminan Kesehatan dan keselamatan kerja Sempai saat ini betum ada informasi yang 4elas mengenai penambangan galian © di Bengkulu Selatan, Untuk itu perl ada cevaluasi_tethadap penambangan bahan galian golongan C di Bengkulu selatan, Tyjuan penclitian adalah untuk mengksj enambangan galian C dikaitkan dengan Peraturan perundangan dan memberikan data masulcan bagi pemerintah dalam ‘payamemperbaiki kinerja system penambangin galian C di Kabupaten ‘Bengkulu Selatan khususnya, dan di Propinsi Bengkulu pada umumaya. METODA PENELITIAN Lokasi dan waktw Peneltian ini dilcksanakan di Kabupaten Bengkulo Selatan, dari bulan Februari 2012 hingga Maret 2012, Pengambilan data Responden untuk peneltian ini diambil dari sebelaspenambangan galian Ci sebelas kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan, Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengisien afar” peranyaan, pengamatan kasi 90 studi pustaka. Wawancara pada pemilik tambang, staf pada dan pekerja. “Data yang ‘meliputi: — kepelimikan (SIPD), kepemilikan pengelolaan’ —lingkungan UKLUPL), pengelolaan pemab, sedang, dan akan menggunakan alt beratmodem (backhoe), Q) Pertambangan dengan menggunakan alaolat sederhana / tradisional (Cangkul, Linggis). Pertambengan Bahan Galan Golongan C di Bengkutu Selatan memiiki Dampak Sosial Ekonomi, dampak terhadap lingkungan dan udera, dampak terhadap air, dampak Biologi, texjad erosi sertaabrasi pantai. Penambangan galian C telah menimbulkan —dampak —negatip terhadap -masyarakat_berupa kebisingan ari scbanyak responden yang. diambil 62,5. % menyatakan bahwa penmbngan galian C telah menimbulkan gangguan Kebisingan dan sisanya — (37,5%) ‘menyatakan bahwa penambangan gala C tidak menimbulkan kebisingan, Sedangkan dampak penambangan teriadap erosi, 25 % — responden —-menyatakan—bahwa ppenambangan galian C telah menimbulkan cerosi dan sisanya (75 %) menyatakan bahwa penambangan galian C_ tidak ‘menimbulkan erosi. Penambangan galian C juga telah menimbulkan erosi pantai (brasi), Berdasarkan penilaian responden, ppenambangan galian C telah menimbulkan abrasi (75 % responden). Menurut Kantor Lingkungan Hidup Bengkulu Selatan (2011) Kualitas air ‘ibeberapa tempat _—_pertambangan ‘mengalami penurunan, misalnya air sungai kesurang, hasil pemerikssan fisis air, TSS jauh melebihistandar -maksimal "yang diperbolehkan (50 mg/l) yaitu 135 mg/l. ari hasil penclitian bahwe dampok negatif yang ditimbulkan—_akibat pertambangan bahan galian golongin C antara lain areal persawahan dan perkebunan semakin berkurang akibat abrasi dan erosi, jalan dan jembatan rusak, seria Kebisingan yang ditimbulkan akibat Kendaraan pengangkut bahan_galian C. Harapan mereka kepada Pemerintah Daerah, segera menutup pertambangin ‘yang menimbulkan dampak Tingkungan tersebut Aspek hukum Di Kabupaten Bengkulu Selatan sebagian besar pengusaha belum mentaati ISSN: 2302 -6715, Ketentuan sebaguimana yang distur dalam PP nomor 78 tahun 2010 tentang reklamasi dan pasca tambang dalam pasal 2 berbunyi Pemegang IUP Eksplorasi dan IUPK Eksplorasi wajib melaksanakan reklamasi. Sebagian penambang telah melakukan reklamasi areal tambang yang sudah tidal ‘eroperasi dengan penanaman pohon Sawit Dari 45 buah pertambangan bahan galian golongan C yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan, 75.6% diantaranta mompunyai surat izinpertambangan acrah dan 24,4% belum memiliki. surat izin —petambangan—_daerahillega). Penambang yang memiliki dokumen pengelolasn “lingkungan (UPL dan UKL)berjumlah 3 orang (8,82%) dan yang bolum memiliki dokumen sebanyak 31 ‘orang (91,18%).. Sebagian penambang dan ypengusaha penambangan galian C belum ‘mengetahui —prosedumya. Saat ini sosialisasi telah dilaksanakan oleh instansi terkait dinas pertambangan, namun para pengusaha masih enggan —melakukan kketentuan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem penambangan galian C belum berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Masing-masing yang terlibat punya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Dalam Keputusan Menteri_ Dalam Negeri Republik Indonesia NO, 32 Tahun 1991 disebutkan pada pasal 6 bahwa guberur atau pejabat yang ditunjuk untuk ‘membina dan mengkoordinasikan seluruh egiatan usaha pettambangan Bahan Galian Gotongan C yang mempunyai Surat Tin, harus melakukan upaya. penertiban seluruh kegiatan Pertambangan Bahan Galian Golongan C yang tidak mempunyai SIPD, melakukanpengendalian dan pengawasan ata ‘kegiatan sah ppertambangan sesuai_ketentuan yang berlaku, memberikan Izin penambangan Bahan Galian Golongan C. Seamua pemilik pertambangan bahan galian golongan C sudah memberikan gaji kepada penambang sudah melebihi standar UMR Provinsi Bengkulu (Rp.930.000,) yaitu Rp.1.050.000,-sampai Rp.2,250,000,- NATURALIS ~ Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 1 ISSN: 2302 - 6715 ‘Tabol |, Pertambangan Galian Golongan C egal di Kabupaten Bengkulu Selatan No. ‘Nama Pertambangan ‘Alamat 1. Pasar Bawah Panta Pasar Bawah 2. Desa Ketaping Desa Ketaping 3. Pantai Mangkudum Pasar Pino 4 Soginim Desa Durian Seginim 5. > Banding Agung, ‘Desa Banding Agung 6 Pantai Bengkenang esa Bengkenang 7. Pantai Muara Kedurang ‘Muara Kedurang 8 Suban ‘Desa Kembang Seri 9. AirNipis Palak Bengkerung 10. Pagar Bat Desa Pager Batu 11, Pantai Pinang guntung Desa Pasar Pino Tabel2. Penyerapan Tenaga Kerja, pendapatan masyarukat pekerja dan basil pertambangan galian C dikabupaten Bengkulu Selatan Tumlah Tenaga Danton Tas No. TempatPertamtangan Kea yang POMPE pertambanganBIn ‘Terserp (orang) PEAT sy 1. Ketaping 200 Rp. 75.000, 21.000 2 Seal 30 Rp. 35.000, 300 3. Pasar Pino 2 Rp 75 00, 2605 4 Sell 35 Rp.65.000,- 2.100 5S. Tanjung Aur Pino Raya 2 p.75.00,- 2.625 Desa Bengkenang 6 Kedurang fir 40 Rp. 60.000, 3.600 7. Kedurang 20 ——_-Rp.75.000, 2100 s 25___Rp.s5.000- 1975. ‘Tabel 3. Hasil pemantauan kwalitas air Bengkulu selatan — Err Ne | “Gperian_[Steem 1 [aoe deena ee TTT te | pein [zz fais Jaus are |2us | 221 me | so" fis 13 [aes | 9 i Met | 1am [as ain |223 |306 Bs met | 93 aa |os for | o2 | og Mot | $60 lett2 fas0s [sie paz [ao Met | 10 los fons fore [ooio loon bgt | 400 ies | 3 | Met | 600 0s |i4o2 jigor | 08 i202 Met | 35 94 [ae |osz |oa7 lost : ca as [ss [ss | ss [60 mt | 2 % Jos |ta | 0s | s6 ma | i 6 [4 | 7 | 3 | mp | as cz Joe Joor |o02 |oos wot | 1000 16 [os [ius |223 jaz 2 Volume 1 Nomor 2, September 2012 ISSN: 2302 - 6715 ‘Tal 4, Hasil pemertksaam kwvalitas ai di Bengkulu Selatan - No Parameter diperiksa Satuan Kadarmax __Hasil Pemeriksaan rholehkan. ae ES X EISIKA 1. TSS(Residu Tersuspensi mg/l 50 10) (2 20 3. KIMIA 1. cop mpl 2 19 2 2) BOD mel 10 02 202 3. Amonia (H-3) mgt 0s 005002 0.04 4 ph 2 6090 74 6.9068 5) Minyak & Lemak wh 1000 os 06 08 6. Nitrit sebagai N mel 0s 0.07 0,08 0,06 T_N.Total zl a 1241288 1,90 ‘Tabel §. Tabel lokasi xertambangan dan dokumen pengelolaan lingkungan "Sumber: KET Kabupaten Bengl Sltan, 2017 fo. Lekas!PenguliaPenurpukan ‘uns DokumerLingkungan— Rehsilitash Lavan __“Kemgiban Yang ead — Laan 1. AirBongienang, Desa Teulung Manna 2H UKUUPL a Bela 2 AirManna, Desa Ketaping. Manna Sia UKUUPL —Tiddkada Belo 3. Air Bengkonang. Desa Tunbuk Tebing © 2¥a = UKUUPL ada Belum Bunga Mas 4. Ar Manna, Desa Bandar Agung, Ul) 2He = UKU/UPL = Tidakaln Blum Manna 5. Air Kedurang, Desa Labuk Lating 2H UKU/UPL — Tidakada tum 6 Air Kedurang, Desa Labuk Latung 2He = UKU/UPL —Tidakada tum Kedurang ie 7. Air Kerang, Desa Nanjungan, KDI 2H UKLUPL ada Belum s 1H UKUUPL = Tidakada Bel 8 Sie UKUUPL © Tidakada—Belum 10, Air Kedurang, Dea Sukarja KD] Die UKLUPL © Tiakada—Belum 11, Desa Muara Payan.seinim 2h UKLUPL © Tidakada—Belum 12, Dosa Karang Cayo, Pino Raya 2 UKUUPL | Tiakada—Belum 13, Tanjong Berngin,Airipis 2im UKLUPL —Tidakada Blum 14. Desa Seal Pio Raya I.sila UKUUPL —Tidskwin Blom 15, Desa Tanjung Besar, Manna Sie UKLUPL—Tidakada Beli 16, Desa Gindo Sul; Bunga Mas 2H UKUUPL = Tidakada elu V7, Muwa Kedurang, Dese Lubuk Ladung, THs UKUUPL —Tikada elu duran Ur 18, Desa Seal, Pino Raya 2a UKLUPL —Tiakada Blum 19, KelTanjng Mula Pasar Manna de UKUUPL = Tidskadn Blum 20, Desa Teja Bese, Mania Di UKLUPL = Tidakade elim 21, Dest Tanjang Au, Bunge Mas Du UKLIUPL —Tidskade Bhim 22, Desa Pasar Pin, Pino Rey 21m UKLUPL —Tidakade Blum 23. Kel. Tanjung Mulia Pasar Manna sila UKLUPL —Tidakada elu D4. Desa Pasar Pino, Pino Ray USHaUKLUPL —Tidakada Bela 25, Dest Labuk Ladung KDI 2s UKLUPL—Tidakads Blum 26, Kel Kota Medan, Kota Medan 2b UKUUPL —Tidskads Blum 27. Kel. Pasar Mula Pasar Manna 2H UKUUPL —Tidakada elim 28 Kel, Pasar Bava, Pasar Manag 2a UKUUPL © Tidtkada Blum 29, Air Kedurang, Desa Sukarsja, KDI 2a UKLUPL © Tidtkada Blum 30, Desa Tanjung Aur, Bunga Mas 2a UKUUPL —Tidakade Blum 31, Desa Seal Pio Raya 1H UKUUPL Tidak ada Belum 32. Dest Keuping: Manna 2¥a—UKL/UPL Tidak Blum 33. Dest Muara Payang epi 2¥a—UKUUPL, = Tidak Betum 34_Desa Air Tena, Ula Mana 2¥a _UKUUPL _Tidakada__Belum Sumber : Data Primer diolah, (2012) NATURALIS ~ Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 93 ISSN: 2302-6715, ‘Semua usaha pertambangan —bahan sgalian golongan C di Kabupaten Bengkulu Selatan belum mentaati keselamatan dan keschatan kerja sebagaimana yang diatur dalam UU nomor 13 tahun 2003 tentang, ketenagakerjaan terutama pasal 87 ayat 1 berbunyi — setiap —perusahan —_wajib, mencrapkan sistem ——-manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja yang, terintegrasi dengan sistem mangjemen perusahan (Anonim , 2003). KESIMPULAN Penambangan galian C_ di Kabupaten Bengkulu Selatan belum —mentaati pperaturan perundangan yang berlak, DAFTAR PUSTAKA, Anonim, 1980, Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980 tentang pengolahan bahan galian C. Setneg RI. Jakarta Anonim. 1991. Keputusan menteri dalam negeri republik Indonesia NO. 32 tahun 1991 tentang : Pedoman Usaha Pertambangan Bahan Galian golongan C. Kementerian Dalam ‘Negeri Republik Indonesia. Jakarta. ‘Anonim, 2001, “Peraturan Pererintah Indonesia Nomor 82 ‘Tahun 2001, tentang Pengelolaan alias air dan pengendalian si” Setneg RL Jakarta, ‘Anonim, 2003, “Undang-undang No. 13 ‘Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan”. Seineg RI Jakarta. ‘Anonim. 2009. Undang-undang republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 ‘Tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. ‘Kementrian Lingkungan Hidup. Jakarta. ‘Anonim, 2010, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 78 Tahun 2010, Tentang Reklamasi dan Pasca Tambang”, Setneg Rl Jakarta ‘Anonim, 2011, “Bengkulu Selatan Dalam ‘Angka”, Kantor BPS Kabupaten Bengkuiu Selatan. Provinsi ‘Anonim, 2011, Hasil Pemeriksaan Kualitas Ai di Kabupaten Bengkulu Selatan, Kentor Lingkungan Hidup Bengkula Selatan. Volume 1 Nomor 2, September 2012

Anda mungkin juga menyukai