Anda di halaman 1dari 3

PENGENDALIAN PEMANFAATAN AIR TANAH

Air tanah memiliki peranan yang sangat penting dan strategis bagi kebutuhan pokok hajat
hidup orang banyak dalam berbagai keperluan yang memberikan manfaat untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dalam segala bidang. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan
penduduk serta jumlah dan keanekaragaman kegiatan yang memerlukan air tanah maka akan
mempengaruhi cadangan air tanah.

Pemakaian air tanah dan pengusahaan air tanah perlu mempertimbangkan kelestarian
sumber daya air dan lingkungan hidup, sehingga perlu pembinaan, pengendalian dan
pengawasan penyelenggaraan pemakaian air tanah dan pengusahaan air tanah dengan tetap
memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras.

Pemanfaatan air tanah bisa berasal dari sumur bor , sumur gali maupun sumur
pasak/pantek. Sumur Bor adalah sumur yang pembuatannya dilakukan dengan pemboran
secara mekanis ataupun secara manual. Sumur Gali adalah sumur yang dibuat dengan
peralatan sederhana menggunakan tenaga manusia sedangkan sumur Pasak adalah sumur
bor pipa yang dibuat dengan menggunakan seperangkat alat bor sederhana.

A. KETENTUAN PERMOHONAN IZIN

Permohonan izin bagi setiap titik pengambilan air tanah, dengan jenis izin sbb :
1. IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH :
Pemohon : Rumah Tangga (kebutuhan sehari-hari) / Pertanian / Bukan usaha.
Tidak wajib izin bila pemakaian < 100 m3 / bulan
Dibagi menjadi 2 :
1) Pemakaian Air Tanah dari sumur gali
2) Pemakaian Air Tanah dari sumur bor

2. IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH


Pemohon : diperuntukan bagi semua usaha
Dibagi menjadi 2 :
1) Pengusahaan Air Tanah dari sumur gali
2) Pengusahaan Air Tanah dari sumur bor

3. MASA BERLAKU :
bagi setiap titik pengambilan air tanah & berlaku selama 3 tahun dan dapat
diperpanjang.

B. PERSYARATAN IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH

Bagi semua kegiatan usaha yang menggunakan air tanah, maka wajib memperoleh Izin
Pengusahaan Air Tanah, dengan persyaratan sbb :

Permohonan Izin Pengusahaan Air Tanah dari sumur bor dilampiri dengan :
1. fotocopy KTP atau PASPOR dari pemohon yang sah dan masih berlaku;
2. fotocopy akta pendirian beserta perubahan apabila berbentuk badan
3. surat kuasa yang sah dari pemohon dan bermaterai apabila permohonan diwakilkan;
4. peta situasi yang dilengkapi dengan koordinat lokasi sumur;
5. fotocopy surat penugasan pengeboran dari Dinas Sumber Daya Air;
6. rencana kegiatan pemakaian air tanah dari sumur bor yang berisi:
a. maksud dan tujuan kegiatan;
b. rencana peruntukan dan kebutuhan air tanah;
c. rencana kerja dan peralatan; dan
7. gambar rencana konstruksi sumur bor.
8. fotocopy dokumen lingkungan yang telah disahkan oleh BLH;
9. laporan pelaksanaan eksplorasi air tanah beserta berita acaranya, meliputi:
a. geolistrik apabila dilaksanakan;
b. logging;
c. konstruksi sumur; dan
d. hasil uji pompa yang telah dianalisa.
10. kesanggupan untuk membuat sumur resapan sesuai ketentuan yang berlaku;
11. hasil analisa kualitas air dari laboratorium yang berwenang;
12. kesanggupan memasang meteran air; dan
13. kesanggupan berperan serta dalam penyediaan sumur pantau air tanah.

Permohonan Izin Pengusahaan Air Tanah dari sumur gali/pasak/pantek dilampiri dengan :
1. fotocopy KTP atau PASPOR dari pemohon yang sah dan masih berlaku;
2. fotocopy akta pendirian beserta perubahan apabila berbentuk badan
3. surat kuasa yang sah dari pemohon dan bermaterai apabila permohonan diwakilkan;
4. peta situasi yang dilengkapi dengan koordinat lokasi sumur;
5. fotocopy dokumen lingkungan yang telah disahkan oleh BLH;
6. hasil analisa kualitas air dari laboratorium yang berwenang;
7. kesanggupan memasang meteran air;
8. rencana peruntukan yang meliputi tujuan pemanfaatan dan kebutuhan debit/jumlah air
yang akan digunakan;
9. fotocopy surat kepemilikan tanah, apabila menggunakan tanah dari pihak lain dilampiri
dengan kerelaan dari pemilik tanah dan tanah tidak dalam sengketa;
10. surat pernyataan kesanggupan membayar pajak air tanah;
11. laporan uji pemompaan bila rencana volume pengambilan air tanah sebesar ≥ 1
liter/detik
12. gambar rencana penampang sumur.

C. PERSYARATAN IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH

Bagi pemakaian air tanah untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian rakyat dan
kebutuhan bukan usaha (sosial) maka diwajibkan memperoleh izin pemakaian air tanah bila
penggunaannya melebihi 100 m3/bulan. Adapun persyaratan permohonan izin sbb :

Permohonan Izin Pemakaian Air Tanah dari sumur bor dilampiri dengan :
1. fotocopy KTP atau PASPOR dari pemohon yang sah dan masih berlaku;
2. surat kuasa yang sah dari pemohon dan bermaterai apabila permohonan diwakilkan;
3. hasil analisa kualitas air dari laboratorium yang berwenang;
4. fotocopy akta pendirian perusahaan beserta perubahan apabila berbentuk badan;
5. peta situasi yang dilengkapi dengan koordinat lokasi sumur;
6. fotocopy surat penugasan pengeboran dari Kepala Dinas SDA Kabupaten Bantul;
7. rencana kegiatan pemakaian air tanah dari sumur bor yang berisi :
a. maksud dan tujuan kegiatan;
b. rencana peruntukan dan kebutuhan air tanah;
c. rencana kerja dan peralatan; dan
d. gambar rencana konstruksi sumur bor.
8. fotocopy dokumen lingkungan ;
9. laporan pelaksanaan eksplorasi air tanah beserta berita acaranya, meliputi:
a. geolistrik (apabila dilaksanakan);
b. logging;
c. konstruksi sumur; dan
d. hasil uji pompa yang telah dianalisa.
10. kesanggupan untuk membuat sumur resapan sesuai ketentuan yang berlaku;
11. kesanggupan memasang meteran air; dan
12. kesanggupan berperan serta dalam penyediaan sumur pantau air tanah.

Permohonan Izin Pemakaian Air Tanah dari sumur gali/pasak/pantek dilampiri dengan :
1. fotocopy KTP atau PASPOR dari pemohon yang sah dan masih berlaku;
2. fotocopy akta pendirian beserta perubahan apabila berbentuk badan/yayasan
3. surat kuasa yang sah dari pemohon dan bermaterai apabila permohonan diwakilkan;
4. peta situasi yang dilengkapi dengan koordinat lokasi sumur;
5. fotocopy dokumen lingkungan;
6. hasil analisa kualitas air dari laboratorium yang berwenang;
7. kesanggupan memasang meteran air;
8. rencana peruntukan yang meliputi tujuan pemanfaatan dan kebutuhan debit/jumlah air
yang akan digunakan;
9. fotocopy surat kepemilikan tanah, apabila menggunakan tanah dari pihak lain dilampiri
dengan kerelaan dari pemilik tanah dan tanah tidak dalam sengketa;
10. surat pernyataan kesanggupan membayar pajak air tanah;
11. laporan uji pemompaan bila rencana volume pengambilan air tanah sebesar ≥ 1
liter/detik .
12. gambar rencana penampang sumur.

D. MASA BERLAKU

Izin Air Tanah berlaku selama 3 (tiga) tahun selama tidak mengalami perubahan dan dapat
diperpanjang . Apabila mengalami perubahan harus mengajukan perubahan izin. Adapun
perubahan dimaksud meliputi perubahan kepemilikan dan perubahan nama badan usaha.
Selain perubahan dimaksud, maka izin dinyatakan tidak berlaku dan harus mengajukan izin
baru.

Seksi Informasi & Teknologi


Tri Rahayu,ST

Anda mungkin juga menyukai