discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/242130151
CITATIONS READS
4 8,813
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Zainal Arifin Hasibuan on 14 November 2015.
Zainal A. Hasibuan
zhasibua@cs.ui.ac.id
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
Abstrak
Saat ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkembang dengan sangat cepat sehingga memicu
terjadinya persaingan antar wilayah yang semakin ketat. Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai penguasa wilayah
berusaha memanfaatkan TIK secara optimal untuk mendukung berbagai kegiatannya. Hal ini terlihat dari berbagai
inisiatif penerapan TIK (electronic government – e-Gov) yang muncul di beberapa Pemda maupun di beberapa instansi
pemerintah lainnya. Tetapi kenyataannya pemanfaatan TIK ini masih belum memberikan dampak yang signifikan bagi
peningkatan efisiensi, efektivitas dan produtivitas Pemda. Salah satu penyebabnya yang dominan adalah tidak
sinkronnya tujuan kegiatan-kegiatan Pemda dengan tujuan e-Gov itu sendiri. Tulisan ini membahas langkah-langkah
strategis dan taktis pengembangan e-Gov berdasarkan teori dan “best practices” dari beberapa instansi yang telah
menerapkan e-Gov. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan pemanfaatan TIK untuk e-Gov akan
memberikan hasil yang optimal.
Zainal A. Hasibuan 67
Tabel 1. Jumlah Situs Web Pemerintah
Dengan menggunakan gambar 3 tersebut, tidak akan Selain membuat stuktur manajemen pada gambar 3,
terjadi konflik antar instansi (dinas) karena sudah perlu juga diajukan usulan kongrit untuk pengembangan
dikoordinasikan dalam suatu manajemen proyek yang kegiatan e-Government sepert yang terlihat pada tabel 2
ditangani oleh ahli e-Gov dan mendapatkan mandat dan 3 berikut ini.
yang penuh dari pimpinan daerah.
Zainal A. Hasibuan 69
5. KENDALA YANG DIHADAPI http://www.cdt.org/egov/handbook/part1.shtml,
[online], 3 April 2007.
Selain adanya usulan-usulan untuk kemajuan dan 4) Hasibuan, Zainal A., Harry Budi Santoso.
pengembangan e-Government di Indonesia, e- Standardisasi Aplikasi E-Government Untuk
Government juga menghadapi berbagai macam kendala Instansi Pemerintah. Paper e-Indonesia Initiatives
antara lain: Forum 2005.
¾ Masih rendahnya kesadaran (awareness) dalam 5) Hasibuan, Zainal, A. Pengembangan Prototipe
mengambil keputusan telematika Kerangka Aplikasi E-Government, Studi Kasus :
¾ Langkanya SDM yang berkualitas Sistem Informi Kependudukan. Paper e-Indonesia
¾ Masih minimnya infrastruktur telekomunikasi Initiatives Forum 2006.
¾ Tarif internet yang masih mahalnya serta 6) Inpres RI Nomor 3 Tahun 2003, Kebijakan dan
kurang memadai Strategi Nasional Pengembangan E-Government.
¾ Penetrasi PC yang masih rendah 7) Kepmen Komunikasi dan Informasi Nomor
Semua kendala diatas perlu diperhatikan dalam 57/Kep/M.Kominfo/12/2003, Panduan Penyusunan
mengembangkan dan menerapkan e-Government. Rencana Induk Pengembangan E-Government.
Namun kendala diatas tidak mutlak untuk dijadikan 8) Karim, Muhammad R.A., dan Nazirah Mohd
alasan karena terlepas dari semua kendala di atas yang Khalid. E-Government in Malaysia. Pelanduk
terpenting adalah bagaimana memanfaatkan fasilitas Publication. 2003
yang ada untuk melakukan tahapan pelaksanaan e- 9) Riani, B., Melia, I., dan Ariyanto, W.,
Government untuk meningkatkan kinerja pemerintah “Pengembangan Prototipe Standardisasi Aplikasi
dalam melayani masyarakat. E-Government untuk Instansi Pemerintah “, Student
Bila diperhatikan kinerja e-Government (e-Gov) di Project, Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia selama kurun waktu 5 tahun terakhir, maka Indonesia, 2004.
dapat dilihat bahwa hingga saat ini komunikasi yang 10) Satriyana, Eddy. Electronic Government. Majalah
terjadi antara pemerintah dan masyarakat masih satu Triwulanan “Perencanaan Pembangunan” No. 30
arah. Hal ini berarti peran e-Government belum Edisi Januari-Maret 2003.
dirasakan oleh masyarakat karena belum maksimalnya 11) Setiadi,H., Genia, P.I., dan Hasibuan, Zainal A.
masyarakat dalam mengakses informasi yang ada. Database Kependudukan Nasional Prasyarat untuk
Pelaksanaan E-Government. Paper e-Indonesia
6. PENUTUP initiatives Forum 2006.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa 12) The World Bank Group, “A Definition of E-
perlu adanya komitmen dari pimpinan daerah untuk Government”,
pengembangan e-Government yang berakar pada http://www1.worldbank.org/publicsector/egov/defin
perubahan budaya kerja dari tradisional menjadi ition.htm, [online] 3 April 2007.
elektronik dengan memanfaatkan perangkat teknologi 13) http://www.wartaekonomi.com.
informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari 14) www.bappenas.go.id. Pentingnya Aplikasi E-
pengembangan e-Government yang ingin melakukan Government. [online] 3 April 2007
perbaikan mutu pelayanan pada publik atau kepada 15) http://www.depkominfo.go.id. Kondisi Situs Web
seluruh masyarakat, yang pada akhirnya akan dapat Pemerintah Daerah [online] 3 April 2007.
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas
Pemda.
Dengan adanya e-Government diharapkan akan
dapat menjadi salah satu alternatif terobosan baru dalam
memberikan pelayanan publik yang lebih baik serta
menjadi sumber daya informasi utama bagi pemerintah
dalam rangka penyediaan informasi yang bersifat
strategis.
REFERENSI
1) Agarwal, P.K., “Portals: the path to everything,”
Government Technology, March, www.govtech.net.
2) Bastian. Perkembangan E-Government di Indonesia.
Sinar harapan 2003
3) Center for Democracy and Technology (CDT) and
InfoDev, “E-Government Handbook: Part 1 - The
Three Phases of E-Government”,