Zafira Zahrah
260110150022
Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang
ABSTRAK
Kata kunci: Boraks, uji nyala, uji warna, kurkumin, analisis kualitatif.
ABSTRACT
Perlakuan Hasil
Sebagian abu Diperoleh PEMBAHASAN
yang lain larutan yang
Pada praktikum kali ini dilakukan
ditambah air dan asam
penetapan boraks secara kualitatif
HCl 5 N sampai
dengan menggunakan kurkumin.
larutan bereaksi
Sampel yang digunakan pada pengujian
asam.
kali adalah berupa mie basah. Metode
Disaring ke dalam Filtrat berada yang digunakan pada pengujian kali ini
cawan penguap dalam cawan yaitu metode sentrifugasi dan metode
penguap pengabuan yang masing-masing nya
dilakukan dua uji reaksi. Reaksi dengan
Ditambah 4 tetes Diperoleh
H2SO4(p) dan methanol dan reaksi
larutan asam larutan menjadi
dengan asam oksalat dan kurkumin 1%
oksalat jenuh dan berwarna merah
dalam metanol. Metode ini hanya untuk
1 ml larutan
melihat keberadaan dari boraks secara
kurkumin 1% di
kualitatif. Untuk setiap metode
dilakukan dengan menggunakan sampel (H2SO4) untuk membentuk suasana
yang diambil dari tempat yang berbeda. asam dan mengubah natrium tetraborat
menjadi asam borat. Beriku reaksinya:
Metode pertama yaitu metode
pengabuan. Sejumlah sampel mie Na2B4O7 + H2SO4 → 4 H3BO3 + 2 Na+
ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian + SO42-
digerus hingga halus. Ditambahkan 1
Kemudian ditambahkan methanol
bagian dari air kapur yaitu sebanyak 10
sebanyak 5 tetes untuk membentuk
mL, dan digerus bersamaan dengan
metil borat, berikut reaksi antara asam
sampel. Sampel yang sudah bercampur
borat dengan methanol :
dengan air kapur dimasukkan ke dalam
kurs kemudian di masukkan ke oven Na2B4O7 + 3 CH3OH → B(OCH3)3 +
dalam air akan berubah menjadi natrium Sampel yang sudah ditambahkan
hidroksida dan asam borat. Tujuan methanol kemudian dibakar
penambahan air kapur adalah untuk menggunakan korek api. Dilihat jika api
mengendapkan semua karbonat. menunjukkan nyala api berwarna hijau
Setelah kering, kurs dimasukkan maka sampel positif mengandung
kedalam tanur yang bersuhu 600 oC boraks. Namun pada sampel mie ini
untuk dilakukan pengabuan pada tidak menunjukkan nyala api berwarna
sampel. Proses pengabuan bertujuan hijau, api tetap berwarna merah-biru.
untuk menghilangkan semua senyawa Maka, dapat disimpulkan pada
organik yang terdapat pada sampel dan pengujian ini sampel tidak mengandung
mengubah semua boraks menjadi asam boraks.
boraks. Pengabuan dilakukan hingga
Uji kedua yaitu dilakukan reaksi
mencapai pengabuan sempurna.
asam borat dengan kurkumin. Sebagian
Sampel yang sudah menjadi abu abu yang lain ditambahkan HCl 5N
kemudian dibagi menjadi dua untuk hingga larutan bereaksi asam. HCl
dilakukan dua uji reaksi. Uji pertama berfungsi untuk mempertahankan
yaitu dilakukan uji nyala. Sebagian abu keasaman dari sampel karena kurkumin
ditambahkan sedikit asam sulfat tidak dapat larut di eter atau air pada pH
netral atau basa. Asam kuat (HCl) juga metode sentrifugasi. Sejumlah sampel
untuk merubah natrium tetraborat mie ditimbang sebanyak 10 gram,
menjadi asam borat, berikut reaksinya : kemudian diblender hingga halus.
Sampel diblender dengan air agar
Na2B4O7 + HCl + H2O → NaCl +
sampel tersebut dapat hancur menjadi
H3BO3 + 5 H2O
partikel yang lebih kecil daripada
sebelumnya, sehingga memudahkan
Kemudian campuran HCl dan
dalam analisis. Tujuan dilakukan
abu disaring dengan kertas saring ke
sentrifugasi 3000 rpm selama 2 menit
cawan penguap. Filtrat kemudian
yakni agar terjadinya pemisahan antara
ditambahkan dengan reagen asam
molekul yang memiliki berat jenis
oksalat dan kurkumin 1% dalam
molekul berbeda, dikarenakan boraks
methanol. Dimana terjadi perubahan
memiliki kelarutan dalam air maka
warna pada filtrate menjadi berwarna
yang diambil yakni supernatan berupa
merah. Asam borat dapat beraksi
larutan bening (lapisan atas) yang
dengan kurkumin dengan membentuk
kemudian dilakukan analisis kualitatif
senyawa rosasianin.
terhadap sampel yang telah menjadi
Kemudian filtrate diuapkan liquid tersebut (filtratnya).
diatas penangas air hingga terbentuk
Filtratnya kemudian
residu. Pada residu ditambahkan uap
dikeringkan dalam cawan penguap
ammonia, diamati perubahan warnanya
dengan cara dipanaskan dengan
jika berubah menjadi hijau tua
menggunakan penangas air hingga
kehitaman maka sampel positif
filtrat mengering, agar konsentrasi
mengandung boraks.
sampelnya lebih pekat seiring dengan
Namun pada sampel mie yang berkurangnya volume solven (pada
diuji tidak mengalami perubahan warna pengujian ini yang digunakan yaitu
menjadi hijau tua kehitaman sehingga aquadest), sehingga memudahkan
dapat disimpulkan bahwa sampel mie dalam proses analisis kualitatif
yang diuji tidak mengandung boraks. nantinya.
api. Dilihat jika api menunjukkan nyala Dalam praktikum ini dapat disimpulkan
api berwarna hijau maka sampel positif bahwa pada kedua sampel (mie)
mengandung boraks. Namun pada menggunakan dua metode yang
sampel mie kedua ini tidak berbeda, kedua sampel tidak
menunjukkan nyala api berwarna hijau, mengandung boraks secara kualitatif.
api tetap berwarna merah-biru. Maka,
dapat disimpulkan pada pengujian ini
sampel tidak mengandung boraks. DAFTAR PUSTAKA
Uji kedua yaitu dilakukan reaksi Gandjar, Ibnu G., dan Abdul R. 2012.
hingga larutan bereaksi asam.. Filtrat Halim dan Azhar A. 2012. Boron
kemudian ditambahkan dengan reagen Removal From Aquaous
asam oksalat dan kurkumin 1% dalam Solution Using Curcumin-
methanol. Dimana terjadi perubahan Aided Electrocoagulation.
warna pada residu menjadi berwarna Middle-East Journal of Scietific
merah. Kemudian ditambahkan Research. Vol 11(5). p583-588.
ammonium, diamati perubahan
Hartati, Fadjar Kurnia. 2017. Analisis
warnanya jika berubah menjadi hijau
Boraks Secara Cepat, Mudah,
tua kehitaman maka sampel positif
dan Murah Pada Kerupuk.
mengandung boraks.
Jurnal Teknologi Dan Inovasi
Produk. Vol 2(1). Hlm 33-37.
Lawrence, K., et al. 2012. A Simple and Sudjana, Eddy, dkk. 2002. Karakterisasi
Effective Colometric Senyawa Kompleks Logam
Technique for the Detection of Transisi Cr, Mn, dan Ag
Boronic Acid. Analytical Dengan Glisin Melalui
Methods. Vol 4. p 2215-2217. Spektrofotometri Ultraungu dan
Sinar Tampak. Jurnal
Simpus. 005. Bahaya Boraks:
Bonatura. Vol 4(2). Hlm 69-86.
Pengantar Teknologi Pangan.
Jakarta: Intisari Pustaka Utama.
Metode Pengabuan
Metode Sentrifugasi