Anda di halaman 1dari 10

Penetapan Boraks Dengan Kurkumin

Zafira Zahrah
260110150022
Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang

ABSTRAK

Boraks telah disalahgunakan sebagai bahan tambahan pada beberapa produk


makanan. Boraks yang dikonsumsi dalam jangka panjang memiliki efek yang sangat
berbahaya terhadap kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan
kandungan boraks pada sampel makanan secara kualitatif menggunakan metode uji
nyala dan uji warna menggunakan kurkumin. Sampel yang diuji adalah mie basah yang
diambil dari 2 pedagang yang berbeda. Hasil penelitian percobaan identifikasi boraks
dalam sampel mie dengan reaksi uji nyala dan uji warna diketahui bahwa semua sampel
mie yang diuji tidak mengandung bahan pengawet berbahaya, yaitu boraks.

Kata kunci: Boraks, uji nyala, uji warna, kurkumin, analisis kualitatif.

Determination of Borax With Curcumin

ABSTRACT

Borax has been misused as an additive in some food products. Borax is


consumed in the long run has a very harmful effect on health. The purpose of this study
was to determine the content of borax on food samples qualitatively using flame test
method and color test using curcumin. The samples tested were wet noodles taken from
2 different traders. The results of experimental identification of borax in noodle sample
with flame test reaction and color test showed that all samples of noodles tested did not
contain harmful preservatives, namely borax.

Keyword: Borax, flame test, color test, curcumin, qualitative analysis.


PENDAHULUAN Boraks dinyatakan dapat
mengganggu keseahatan bila
Boraks adalah senyawa
digunakan dalam makanan, misalnya
berbentuk kristal putih tidak berbau
mie, bakso, kerupuk. Efek negatif
dan stabil pada suhu ruangan. Boraks
yang ditimbulkan dapat berjalan lama
merupakan senyawa kimia dengan
meskipun yang digunakan dalam
nama natrium tetraborat
jumlah sedikit. Jika tertelan boraks
(NaB4O7.10H2O). Jika larut dalam air
dapat mengakibatkan efek pada
akan menjadi hidroksida dan asam
susunan syaraf pusat, ginjal dan hati.
borat (H3BO3). Boraks atau asam
Konsentrasi tertinggi dicapai
boraks biasanya digunakan untuk
selama ekskresi. Ginjal merupakan
bahan pembuat deterjen dan
organ paling mengalami kerusakan
antiseptik. Mengkonsumsi makanan
disbandingkan dengan organ lain.
yang mengandung boraks tidak
Dosis fatal untuk dewasa 15-20 g dan
berakibat buruk secara langsung,
untuk anak-anak 3-6 g (Simpus, 2005).
tetapi boraks akan menumpuk
sedikit demi sedikit karena diserap Analisis boraks dapat
dalam tubuh konsumen secara dilakukan dengan menggunakan metode
kumulatif. Larangan penggunaan bor uji nyala api, titrasi volumetrik maupun
aks juga diperkuat dengan adanya spektofotometri (Gandjar, 2012).
Permenkes RI No Dimana masing-masing metode
235/Menkes/VI/1984 tentang mempunyai kelebihan dan
bahan tambahan makanan, bahwa kekurangan, sehingga tidaklah
Natrium Tetraborate yang lebih berlebihan apabila ada alternatif metode
dikenal dengan nama Boraks lain untuk menambah informasi tentang
digolongkan dalam bahan tambahan metode analisis boraks yang lebih
yang dilarang digunakan dalam cepat, mudah dan murah. Salah satunya
makanan, tetapi pada kenyatannya yaitu secara kualitatif menggunakan
masih banyak bentuk kertas kunyit (Hartati, 2017).
penyalahgunaan dari zat tersebut
Kunir atau kunyit (Curcuma
(Subiyakto, 1991).
domestica Val.) termasuk salah satu
tanaman rempah dan obat asli dari atom pusat atau logam yang dikelilingi
wilayah Asia Tenggara yang memiliki ligan membentuk molekul netral atau
banyak manfaat seperti : sebagai ion dengan ikatan kovalen kordinasi
bumbu dapur, pewarna alami pada (Sudjana, dkk, 2002).
makanaan, kosmetik dan sebagai obat
Tujuan dari pengujian ini untuk
keluarga. Senyawa yang diduga
menentukan kandungan boraks pada
berperan penting pada kunyit adalah
sampel makanan secara kualitatif.
kurkumin. Kurkumin dapat berikatan
dengan asam borat yang kemudian
akan membentuk komponen rososianin METODE
berwarna merah sehingga dapat
Alat-alat yang digunakan terdiri dari
digunakan sebagai uji deteksi boraks
batang pengaduk, beaker glass, cawan
(Halim dan Azhar, 2012).
penguap, kertas saring, labu ukur,
Reaksi Asam Borat dengan Kurkumin neraca analitik, oven, sentrifugator,
tanur dan waterbath.

Bahan-bahan yang digunakan dalam


percobaan ini adalah larutan HCl,
larutan H2SO4, aquadest, kurkumin,
metanol, asam oksalat, dan air kapur.

Metode Sentrifugasi : Reaksi dengan


H2SO4(p) dan Metanol
(Lawrence, et al, 2012).
Sepuluh gram sampel diblender
Reaksi yang terjadi pada boraks
dengan air kemudian di sentrifugasi
dan kurkumin adalah reaksi
dengan kecepatan 3000 rpm selama 2
kompleksasi. Kompleksasi merupakan
menit dan diambil supernatannya.
proses pembentukan senyawa
Sebagian supernatannya dikeringkan di
kompleks. Senyawa kompleks
atas penangas air sampai kering
merupakan senyawa yang terdiri atas
kemudian sebagian abu ditambah
sedikit asam sulfat dan metanol Metode Pengabuan : Reaksi dengan
kemudian dibakar. Amati apakah Asam Oksalat dan Kurkumin 1%
terbentuk nyala berwarna hijau. dalam Metanol

Sebagian abu yang lain


ditambah air dan HCl 5 N sampai
Metode Sentrifugasi : Reaksi dengan
larutan bereaksi asam, disaring ke
Asam Oksalat dan Kurkumin 1%
dalam cawan penguap. Ditambah 4 tetes
dalam Metanol
larutan asam oksalat jenuh dan 1 ml
Sebagian supernatan yang lain larutan kurkumin 1% di dalam
ditambah HCl 5 N sampai larutan methanol, diuapkan di atas penangas
bereaksi asam, disaring ke dalam cawan air, dan pada residu diberikan uap
penguap. Ditambah empat tetes larutan ammonia. Diamati apakah warna merah
asam oksalat jenuh dan 1 ml larutan cemerlang berubah menjadi hijau tua
kurkumin 1% dalam methanol, kehitaman.
diuapkan di atas penangas air, dan pada
residu diberikan uap ammonia. Diamati
apakah warna merah cemerlang berubah HASIL
menjadi hijau tua kehitaman.
Metode Pengabuan : Reaksi dengan
H2SO4(p) dan Metanol

Metode Pengabuan : Reaksi dengan Perlakuan Hasil


H2SO4(p) dan Metanol Sepuluh gram Diperoleh
sampel dicampur sampel
Sepuluh gram sampel dicampur
dengan 1 bagian tercampur
dengan 1 bagian kapur, dikeringkan di
kapur, dalam air kapur,
dalam oven. Diabukan dalam tanur
dikeringkan di dan kering
hingga terjadi pengabuan yang
dalam oven. setelah dioven.
sempurna, kemudian sebagian abu
ditambah sedikit asam sulfat dan Diabukan dalam Diperoleh abu
metanol kemudian dibakar. Amati tanur hingga sampel
apakah terbentuk nyala berwarna hijau. terjadi pengabuan
yang sempurna, dalam methanol.

Sebagian abu Diperoleh Diuapkan di atas Terbentuk


ditambah sedikit sampel dengan penangas air, dan residu pada
asam sulfat dan asam sulfat dan pada residu larutan
metanol kemudian metanol diberikan uap
dibakar. ammonia

Amati apakah Tidak terbentuk Diamati apakah Tidak terjadi


terbentuk nyala nyala berwarna warna merah perubahan
berwarna hijau. hijau. cemerlang warna menjadi
berubah menjadi hijau tua
hijau tua kehitaman.
Metode Pengabuan : Reaksi dengan kehitaman.
Asam Oksalat dan Kurkumin 1%
dalam Metanol

Perlakuan Hasil
Sebagian abu Diperoleh PEMBAHASAN
yang lain larutan yang
Pada praktikum kali ini dilakukan
ditambah air dan asam
penetapan boraks secara kualitatif
HCl 5 N sampai
dengan menggunakan kurkumin.
larutan bereaksi
Sampel yang digunakan pada pengujian
asam.
kali adalah berupa mie basah. Metode
Disaring ke dalam Filtrat berada yang digunakan pada pengujian kali ini
cawan penguap dalam cawan yaitu metode sentrifugasi dan metode
penguap pengabuan yang masing-masing nya
dilakukan dua uji reaksi. Reaksi dengan
Ditambah 4 tetes Diperoleh
H2SO4(p) dan methanol dan reaksi
larutan asam larutan menjadi
dengan asam oksalat dan kurkumin 1%
oksalat jenuh dan berwarna merah
dalam metanol. Metode ini hanya untuk
1 ml larutan
melihat keberadaan dari boraks secara
kurkumin 1% di
kualitatif. Untuk setiap metode
dilakukan dengan menggunakan sampel (H2SO4) untuk membentuk suasana
yang diambil dari tempat yang berbeda. asam dan mengubah natrium tetraborat
menjadi asam borat. Beriku reaksinya:
Metode pertama yaitu metode
pengabuan. Sejumlah sampel mie Na2B4O7 + H2SO4 → 4 H3BO3 + 2 Na+
ditimbang sebanyak 10 gram, kemudian + SO42-
digerus hingga halus. Ditambahkan 1
Kemudian ditambahkan methanol
bagian dari air kapur yaitu sebanyak 10
sebanyak 5 tetes untuk membentuk
mL, dan digerus bersamaan dengan
metil borat, berikut reaksi antara asam
sampel. Sampel yang sudah bercampur
borat dengan methanol :
dengan air kapur dimasukkan ke dalam
kurs kemudian di masukkan ke oven Na2B4O7 + 3 CH3OH → B(OCH3)3 +

hingga mongering. Natrium tetraborat 3 H2O

dalam air akan berubah menjadi natrium Sampel yang sudah ditambahkan
hidroksida dan asam borat. Tujuan methanol kemudian dibakar
penambahan air kapur adalah untuk menggunakan korek api. Dilihat jika api
mengendapkan semua karbonat. menunjukkan nyala api berwarna hijau
Setelah kering, kurs dimasukkan maka sampel positif mengandung
kedalam tanur yang bersuhu 600 oC boraks. Namun pada sampel mie ini
untuk dilakukan pengabuan pada tidak menunjukkan nyala api berwarna
sampel. Proses pengabuan bertujuan hijau, api tetap berwarna merah-biru.
untuk menghilangkan semua senyawa Maka, dapat disimpulkan pada
organik yang terdapat pada sampel dan pengujian ini sampel tidak mengandung
mengubah semua boraks menjadi asam boraks.
boraks. Pengabuan dilakukan hingga
Uji kedua yaitu dilakukan reaksi
mencapai pengabuan sempurna.
asam borat dengan kurkumin. Sebagian
Sampel yang sudah menjadi abu abu yang lain ditambahkan HCl 5N
kemudian dibagi menjadi dua untuk hingga larutan bereaksi asam. HCl
dilakukan dua uji reaksi. Uji pertama berfungsi untuk mempertahankan
yaitu dilakukan uji nyala. Sebagian abu keasaman dari sampel karena kurkumin
ditambahkan sedikit asam sulfat tidak dapat larut di eter atau air pada pH
netral atau basa. Asam kuat (HCl) juga metode sentrifugasi. Sejumlah sampel
untuk merubah natrium tetraborat mie ditimbang sebanyak 10 gram,
menjadi asam borat, berikut reaksinya : kemudian diblender hingga halus.
Sampel diblender dengan air agar
Na2B4O7 + HCl + H2O → NaCl +
sampel tersebut dapat hancur menjadi
H3BO3 + 5 H2O
partikel yang lebih kecil daripada
sebelumnya, sehingga memudahkan
Kemudian campuran HCl dan
dalam analisis. Tujuan dilakukan
abu disaring dengan kertas saring ke
sentrifugasi 3000 rpm selama 2 menit
cawan penguap. Filtrat kemudian
yakni agar terjadinya pemisahan antara
ditambahkan dengan reagen asam
molekul yang memiliki berat jenis
oksalat dan kurkumin 1% dalam
molekul berbeda, dikarenakan boraks
methanol. Dimana terjadi perubahan
memiliki kelarutan dalam air maka
warna pada filtrate menjadi berwarna
yang diambil yakni supernatan berupa
merah. Asam borat dapat beraksi
larutan bening (lapisan atas) yang
dengan kurkumin dengan membentuk
kemudian dilakukan analisis kualitatif
senyawa rosasianin.
terhadap sampel yang telah menjadi
Kemudian filtrate diuapkan liquid tersebut (filtratnya).
diatas penangas air hingga terbentuk
Filtratnya kemudian
residu. Pada residu ditambahkan uap
dikeringkan dalam cawan penguap
ammonia, diamati perubahan warnanya
dengan cara dipanaskan dengan
jika berubah menjadi hijau tua
menggunakan penangas air hingga
kehitaman maka sampel positif
filtrat mengering, agar konsentrasi
mengandung boraks.
sampelnya lebih pekat seiring dengan
Namun pada sampel mie yang berkurangnya volume solven (pada
diuji tidak mengalami perubahan warna pengujian ini yang digunakan yaitu
menjadi hijau tua kehitaman sehingga aquadest), sehingga memudahkan
dapat disimpulkan bahwa sampel mie dalam proses analisis kualitatif
yang diuji tidak mengandung boraks. nantinya.

Metode kedua yaitu dilakukan


Residu pada supernatan dibagi
menjadi dua untuk dilakukan dua uji Namun pada sampel mie kedua
reaksi sama dengan yang dilakukan tidak mengalami perubahan warna
pada metode pertama. Uji pertama yaitu menjadi hijau tua kehitaman sehingga
dilakukan uji nyala, residu ditambahkan dapat disimpulkan bahwa sampel mie
sedikit asam sulfat (H2SO4) dan yang diuji tidak mengandung boraks.
metanol, reaksi yang terjadi sama
dengan reaksi di metode pengabuan.
Kemudian dibakar menggunakan korek SIMPULAN

api. Dilihat jika api menunjukkan nyala Dalam praktikum ini dapat disimpulkan
api berwarna hijau maka sampel positif bahwa pada kedua sampel (mie)
mengandung boraks. Namun pada menggunakan dua metode yang
sampel mie kedua ini tidak berbeda, kedua sampel tidak
menunjukkan nyala api berwarna hijau, mengandung boraks secara kualitatif.
api tetap berwarna merah-biru. Maka,
dapat disimpulkan pada pengujian ini
sampel tidak mengandung boraks. DAFTAR PUSTAKA

Uji kedua yaitu dilakukan reaksi Gandjar, Ibnu G., dan Abdul R. 2012.

asam borat dengan kurkumin. Sebagian Kimia Farmasi Analisis.

resdiu yang lain ditambahkan HCl 5N Jakarta: Pustaka Pelajar.

hingga larutan bereaksi asam.. Filtrat Halim dan Azhar A. 2012. Boron
kemudian ditambahkan dengan reagen Removal From Aquaous
asam oksalat dan kurkumin 1% dalam Solution Using Curcumin-
methanol. Dimana terjadi perubahan Aided Electrocoagulation.
warna pada residu menjadi berwarna Middle-East Journal of Scietific
merah. Kemudian ditambahkan Research. Vol 11(5). p583-588.
ammonium, diamati perubahan
Hartati, Fadjar Kurnia. 2017. Analisis
warnanya jika berubah menjadi hijau
Boraks Secara Cepat, Mudah,
tua kehitaman maka sampel positif
dan Murah Pada Kerupuk.
mengandung boraks.
Jurnal Teknologi Dan Inovasi
Produk. Vol 2(1). Hlm 33-37.
Lawrence, K., et al. 2012. A Simple and Sudjana, Eddy, dkk. 2002. Karakterisasi
Effective Colometric Senyawa Kompleks Logam
Technique for the Detection of Transisi Cr, Mn, dan Ag
Boronic Acid. Analytical Dengan Glisin Melalui
Methods. Vol 4. p 2215-2217. Spektrofotometri Ultraungu dan
Sinar Tampak. Jurnal
Simpus. 005. Bahaya Boraks:
Bonatura. Vol 4(2). Hlm 69-86.
Pengantar Teknologi Pangan.
Jakarta: Intisari Pustaka Utama.

Subiyakto, M.G. 1991. Bakso Boraks


dan Bleng. Jakarta : PT
Gramedia.
LAMPIRAN

Metode Pengabuan

Metode Sentrifugasi

Anda mungkin juga menyukai