Ekonomi Teknik
Ekonomi Teknik
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit akibat krisis yang
terjadi pertengahan tahun 1997 dan sampai sekarang belum mengalami pemulihan secara
total. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena menderita kerugian dan tidak bisa
bertahan dalam perekonomian seperti ini. Maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat
meningkatkan kinerja perusahaan, baik yang menyangkut perencanaan maupun
pengendaliannya. Selain itu di zaman perdagangan bebas ini, setiap perusahaan harus siap
untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.
Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur selalu menjalankan aktivitas yang beragam. Setiap perusahaan akan berbeda
cara perhitungan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi dari barang mentah
sehingga menjadi barang jadi, Dengan adanya makalah tentang perusahaan manufaktur ini
diharapkan akan memberikan suatu pengetahuan yang terpadu dalam pengenalan kegiatan
perusahaan manufaktur dengan lancar. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan
perusahaan manufaktur adalah kesesuaian dan kecocokan antara sistem itu sendiri dengan
aktivitas perusahaan. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan adalah aktivitas yang
berhubungan dengan Laporan keuangan perusahaan manufaktur.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur adalah suatu proses pencatatan,
pengklasifikasian dan pelaporan atas kejadian ekonomi dan dilaporkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Kegiatan dalam suatu perusahaan manufaktur yaitu untuk mencapai
produksi dan produktifitas yang optimal agar dapat digunakan untuk pengambilan-
pengambilan keputusan atau kebijakan dalam memilih alternative sehingga operasional
produksinya dapat lebih efektif dan efesien. Konsep dasar dalam penyusunan laporan
keuangan adalah penyediaan data yang akurat dan dapat dipercaya, serta dapat teruji
kebenarannya sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
1.2 Rumusan Masalah
Saat ini banyak generasi muda terutama kalangan para pelajar yang tidak peduli
dengan ilmu pengetahuan tentang perusahaan, padahal hal ini sangat penting untuk bekal
para pelajar ketika bekerja di suatu perusahaan, berikut ini adalah masalah-masalah yang
sebenarnya terjadi saat ini.
1. Mereka tidak mengenal apa itu perusahaan manufaktur ?
2. Bagaimana laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur?
3. Bagaimana sistem produksi dalam perusahaan manufaktur?
1.3 Tujuan
1. Mengenal perusahaan manufaktur
2. Mengetahui cara menyusun laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur
3. Mengetahui sistem produksi di dalam perusahaan manufaktur.
BAB II
PEMBAHASAN
2.4 Biaya Produksi (Production Cost) dan Biaya Periode (Period Cost)
Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses
produksi selama suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses awal
ditambah biaya pabrikasi (manufacturing cost), kemudian dikurangi dengan persediaan
barang dalam proses akhir. Biaya pabrikasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan
proses produksi. Tiga komponen biaya yang terdapat dalam biaya produksi adalah biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya overhead adalah semua
biaya pabrikasi (semua biaya yang terkait dengan proses produksi) yang bersifat tidak
langsung, termasuk biaya-biaya yang dibebankan pada persediaan dalam proses pada akhir
periode. Biaya overhead ini seringkali tidak dapat diatribusikan/dilekatkan pada masing-
masing unit produk yang dikerjakan secara spesifik. Karena biaya ini biasanya dinikmati
bersama selama proses produksi berlangsung. Dalam situasi tertentu dapat pula disebut
sebagai biaya bersama (common cost). Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung sering pula disebut sebagai biaya utama (prime cost), yaitu biaya yang merupakan
komponen utama dari produk yang dibuat dan dapat dengan mudah diatribusikan pada
masing-masing unit produk yang dikerjakan atau dibuat. Biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead sering pula disebut sebagai biaya konversi (conversion cost), yaitu biaya
yang dikeluarkan atau terjadi sehingga bahan baku dapat diubah menjadi produk jadi.
Kelompok biaya lain selain biaya produksi adalah biaya periode (period cost), yaitu
biaya nonpabrikasi yang dikeluarkan atau terjadi selama periode berjalan dalam rangka
operasional perusahaan. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni beban
penjualan atau pemasaran dan beban-beban administratif. Klasifikasi biaya yang berbeda-
beda ini dilakukan agar dapat mengukur kinerja atau prestasi masing-masing bagian secara
lebih fair. Kata lainnya adalah, alokasi yang tepat akan dapat meningkatkan
pertanggungjawaban masingmasing bagian. Sehingga sebuah beban, bisa jadi teralokasikan
ke dalam pos-pos yang berbeda walaupun jenisnya sama. Beban depresiasi komputer,
misalnya, bisa jadi merupakan kelompok biaya overhead, jika komputer tersebut berada di
atau dipergunakan untuk kegiatan oleh departemen produksi. Mungkin juga merupakan
beban pemasaran/penjualan jika komputer tersebut dimanfaatkan oleh bagian tersebut.
Atau boleh jadi pula beban depresiasi komputer tersebut merupakan kelompok beban
adminstratif jika komputernya digunakan oleh bagian kantor atau administrasi. Oleh karena
itulah kita harus dapat mengklasifikasikan setiap beban ke dalam kelompok biaya yang tepat
karena berdasarkan laporan tersebut kinerja suatu bagian/seseorang akan diukur.
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang Jadi (Awal) + Harga Pokok Produksi - Persediaan BarangJadi
(Akhir) = Harga PokokPenjualan
Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga
pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan
rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.
Perusahaan Manufaktur
Neraca Lajur sebagian
Periode tahun 2010
Nama Rekening NSSD Harga Pokok Laporan Rugi- Neraca
Poduksi Laba
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Persediaan Barang Jadi 12.000 12.000 15.000 15.000
Persed. Barang Dlm. 10.000 10.000 18.000 18.000
Proses
Persediaan Bahan Baku 5.000 5.000 9.000 9.000
Pembelian Bahan Baku 100.000 100.000
Biaya Tenaga Kerja 200.000 200.000
Lgsg.
Biaya Tenaga Kerja 50.000 50.000
Tak Lgsg.
Biaya Listrik dan Air 140.000 140.000
Biaya Bahan Habis 30.000 30.000
Pakai
Biaya Penyst. Gedung 120.000 120.000
Pabrik
Biaya Penyst. Mesin 60.000 60.000
“MANUFACTURING COST”
Kelompok V:
Wandaniel 122015071
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2017