Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI SEL SURYA SEBAGAI ENERGI LISTRIK

(Febriansyah Kurnia Putra 1177070028)

I. PENDAHULUAN

Kondisi bumi kita kian lama kian mengenaskan karena rusaknya lingkungan
oleh efek rumah kaca (greenhouse effect) yang menyebabkan global warming, hujan
asam, rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan tropis. Semua jenis polusi itu
rata-rata akibat dari penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, uranium,
plutonium, batu bara dan lainnya yang tiada hentinya. Padahal kita tahu bahwa bahan
bakar fosil tidak dapat diperbaharui, tidak seperti bahan bakar non-fosil. Dengan
kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan, gerakan hemat energi sudah
merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah satunya dengan hemat bahan bakar dan
menggunakan bahan bakar dari non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin,
tenaga air, energi panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Duniapun sudah mulai
merubah tren produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan bakar fosil beralih
ke bahan bakar non-fosil, terutama tenaga surya yang tidak terbatas.[1]
Teknologi Sel Surya akan lebih diminati karena persediannya tanpa batas dan
juga tidak ada dampak buruk bagi lingkungan. Teknologi Sel Surya mempunyai
konsep yang sederhana, yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik [2]

II. PEMBAHASAN
Sel surya adalah suatu perangkat yang mampu mengubah energi cahaya
matahari menjadi energi listrik dengan mengikuti prinsip fotovoltaik, yaitu adanya
energi foton pada panjang gelombang tertentu akan mengeksitasi sebagian elektron
pada suatu material ke pita energi yang lebih luar [3]. Sel surya merupakan energi
yang tidak akan pernah habis, selama matahari memancarkan sinarnya ke bumi.
Diperkirakan bahwa sel surya akan menjadi sumber pembangkit listrik di masa yang
akan datang karena penggunaannya yang sangat praktis terutama untuk suplai energi
di daerah-daerah terpencil yang sulit terjangkau.
Prinsip kerja panel surya yaitu Sinar Matahari terdiri dari partikel sangat kecil
yang disebut dengan Foton. Ketika terkena sinar Matahari, Foton yang merupakan
partikel sinar Matahari tersebut meghantam atom semikonduktor silikon Sel Surya
sehingga menimbulkan energi yang cukup besar untuk memisahkan elektron dari
struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan bermuatan Negatif (-) tersebut akan
bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor. Atom yang
kehilangan Elektron tersebut akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan
tersebut dinamakan dengan “hole” dengan muatan Positif (+).
Daerah Semikonduktor dengan elektron bebas ini bersifat negatif dan bertindak
sebagai Pendonor elektron, daerah semikonduktor ini disebut dengan Semikonduktor
tipe N (N-type). Sedangkan daerah semikonduktor dengan hole bersifat Positif dan
bertindak sebagai Penerima (Acceptor) elektron yang dinamakan dengan

Semikonduktor tipe P (P-type).

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Panel Surya


Sumber: http://www.kesejahtera.co.id/images/tabelperbandinganpanelsurya.jpg

Di persimpangan daerah Positif dan Negatif (PN Junction), akan


menimbulkan energi yang mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang
berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah Negatif sedangkan hole akan
bergerak menjauhi daerah Positif. Ketika diberikan sebuah beban berupa lampu
maupun perangkat listrik lainnya di Persimpangan Positif dan Negatif (PN Junction)
ini, maka akan menimbulkan Arus Listrik. [4]
Perkembangan Teknologi serta sains di zaman yang semakin maju ini, telah
menciptakan berbagai macam inovasi untuk sel surya hingga menjadi beberapa jenis.
Dari berbagai jenis sel surya yang ada, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh teknologi sel surya :
(a) Kelebihan Teknologi Sel Surya
 Ramah Lingkungan
 Memanfaatkan Energi Matahari
 Mudah dipasang dan biaya perawatan yang murah
 Energi yang tidak akan habis karena menggunakan Pemanfaatan Cahaya
Matahari
(b) Kekurangan Teknologi Sel Surya
 Harga yang relatif masih mahal
 Memiliki ketergantungan pada cuaca
 Masih perlu peningkatan dan perbaikan supaya maksimal. [5]

Seiring perkembangan zaman , solar cell (Panel Surya) terbagi menjadi beberapa
macam. Yaitu Polikristal, Monokristal, Amourphous Silicon dan Compound. Untuk
menentukan bagus tidaknya sebuah sel surya digunakan istilah Efficiency. Menentukan
nilai efisiensi ini menggunakan rumus yang rumit dengan berbagai persyaratan dan
dihitung dalam persen (%). Namun kita definisikan saja secara sederhana yaitu,
perbandingan energi listrik yang dihasilkan dari suatu sel surya terhadap energi sinar
matahari yang mengenai permukaan sel surya tersebut. Untuk perbandingannya kita
dapat lihat pada tabel 2.1 .

Tabel 2.1 Perbandingan Jenis Solar Cell

Sumber : http://panelsuryajakarta.com/wp-content/uploads/2014/12/tabel_solar_cell.jpg

Berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat bahwa dari tiap jenis Solar Cell memiliki efisiensi
dan penggunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya. [6]

III. KESIMPULAN

Energi surya merupakan salah satu energi alternatif yang memiliki potensi cukup
besar di Indonesia. Energi ini telah dikembangkan dengan metode energi surya
fotovoltaik yang secara umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Fotovoltaik. Pembangkit listrik tenaga surya ini sangat tergantung kepada sinar
matahari. Kelebihan panel surya ini adalah pada Energi Matahari yang tidak terbatas,
sehingga mudah dalam pemanfaatannya.
IV. DAFTAR PUSTAKA
[1]. https://ebtke.esdm.go.id/energi/energi-terbarukan/sinar-matahari/234-plts/
[2] Widyawan,W.2015.”Panel Surya”.Yogyakarta
[3]. https://www.kompasiana.com/andrakusuma/sel-surya
[4]. https://teknikelektroinika.com/pengertian-sel-surya-solar-cell-prinsip-kerja-sel-
surya/
[5]. https://www.suryautamaputra.co.id/2016/04/20/mengenal-kelebihan-dan-
kelemahan-penggunaan-panel-surya/
[6]. https://www.panelsuryajakarta.com/panel-surya-adalah/sel-surya-sebagai-
alternatif-energi-/

Anda mungkin juga menyukai