Anda di halaman 1dari 44

I.

NOMOR PERCOBAAN : 01

II. TANGGAL PERCOBAAN : 08 Oktober 2015

III. JUDUL PERCOBAAN : “Lemak-lemak Hidrolisis dari sabun”

IV. TUJUAN PERCOBAAN :


Untuk mengetahui adanya perubahan warna dari pengenceran air sabun

V. TEORI PERCOBAAN :
Lemak merupakan zat yang sangat penting dan dibutuhkan dalam susunan
makanan manusia dan hewan, karena itu konsumsi lemak dapat menyediakan asam
lemak esensial yang berperan penting dalam sistem hormone. Lemak yang
merupakan sumber energy yang besar (1gr = 36 joule) dan lemak biasanya diartikan
senyawa yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik, seperti :
benzene, eter, dan kloroform.
Pada suatu larutan sabun yang pekat dibutuhkan suatu larutan pp di dalam
alcohol. Jika diencerkan terus dengan air maka larutan yang mula-mula tak berwarna
itu menjadi merah

VI. ALAT PERCOBAAN :


1. BEAKER GLASS
2. GELAS UKUR

3. LABU ERLENMEYER

4. TABUNG REAKSI
5. PIPET TETES

6. SPATULA

7. NERACA ANALITIK
VII. BAHAN PERCOBAAN :
a. Rinso
b. Aquadest
c. Phenol pthalein

VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :


1. Timbang larutan PP sebanyak 1,71 gr dan larutkan ke dalam 10 ml aquadest
2. Timbang rinso sebanyak 1 gr dan larutkan ke dalam 10 ml aquadest
3. Masukkan 10 ml rinso ke dalam tabung reaksi lalu teteskan larutan PP perlahan
sebanyak beberapa tetets sampai membentuk endapan merah

IX. HASIL PERCOBAAN :


ketika rinso dicampur dengan aquadest warnanya menjadi putih, setelah itu larutan
rinso diteteskan dengan larutan PP sebanyak 6 tetes.larutan rinso berubah warna
menjadi merah pekat keunguan.

X. TUGAS :
1. Apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis ?

Jawab: Reaksi Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) yang
menjadi kation hydrogen dan anion hidroksia melalui proses kimia, atau lebih dikenal
dengan penguraian garam dan air.

2. Sifat-sifat kimia dan fisika dari alcohol dan PP ?

Jawab: a. sifat kimia phenol pthalein:

1. PH 0,2-10
2. Penempatan indicator dalam kimia
3. Larut dalam 95% etanol
4. Tidak berwarna saat asam
b. sifat fisika phenol pthalein:

1. Rumus molekul C2OH dan 4O4


2. Massa jenis 1,27 gr
3. Asam lemak
4. Larut dalam air
c. Sifat kimia dan fisika alcohol :
1. Tidak berwarna dan larut dalam air
2. Kelarutan alcohol dalam air makin rendah bila rantai
hidrokarbon nya makin panjang
3. Makin tinggi berat molekul alcohol makin tinggi pula titik
didih
4. Alcohol dengan jumlah atom karbonnya sebanyak 1- 4 berupa
gas atau cair. Alcohol dengan jumlah atom 5 – 9 berupa cairan
kental seperti minyak sedangkan yang memiliki atom 10 lebih
berupa zat padat.

3. Menurutmu, mengapa sabun bisa menetralkan minyak ?

Jawab: Bahan baku pembuatan sabun salah satunya minyak. Jenis minyak atau lemak
yang digunakan adalah minyak nabati atau hewani. Banyak jenis sabun merupakan
campuran garam atau kalium dari asam lemak dengan direlasikan dengan alkali pada
suhu 80 – 1000C melalui proses saponifikasi. Lalu lemak akan terhidrolisis oleh basa,
menghasilkan gliserol atau sabun mentah.

XI. KESIMPULAN DAN SARAN :


1. KESIMPULAN : Dari percobaan yang telah dilakukan bahwa ketika rinso
dicampur dengan aquadest warnanya menjadi putih, setelah itu larutan rinso
diteteskan dengan larutan PP sebanyak 6 tetes.larutan rinso berubah warna
menjadi merah pekat keunguan.
2. SARAN : Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang
digunakan dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi.
Dan harus lebih teliti lagi saat melakukan percobaan.

XII. DAFTAR PUSTAKA :


ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 02

II. TANGGAL PERCOBAAN : 08 Oktober 2015

III. JUDUL PERCOBAAN :


“ Alkohol martabat tinggi pembentukan dari persenyawaan Cu komplek”

IV. TUJUAN PERCOBAAN :


Untuk mengetahui sifat – sifat gliserol dari pembentukan Cu komplek

V. ALAT YANG DIGUNAKAN :


1. BEAKER GLASS

2. GELAS UKUR
3. TABUNG REAKSI

4. LABU ERLENMEYER

5. PIPET TETES
6. SPATULA

7. NERACA ANALITIK

VI. BAHAN YANG DIPAKAI :


1. Aquadest
2. Gliserol
3. NaOH
4. CuSO4

VII. PROSEDUR PERCOBAAN :


Gliserol 2 cc yang diencerkan dengan aquadest ditambahkan dengan 5 cc CuSO4 +
NaOH 3 cc dan dicampur

VIII. HASIL PERCOBAAN :


Saat gliserol dicampur dengan CuSO4 warnanya berubah menjadi biru keputihan lalu
ditambah dengan NaOH warnanya berubah menjadi biru pekat.
IX. PERHITUNGAN :
A. Dik : Bm CuSO4 : 160
N : 0,1
V : 50 ml
Dit : Massa CuSO4 ?
Jawab : Bm x N x V
1000
= 160 x 0,1 x 50
1000
= 0,8 gr CuSO4
B. Dik : Bm NaOH : 40
N : 0,1
V : 50 ml

Dit : Massa NaOH ?

Jawab : Bm x N x V
1000
= 40 x 0,1 x 50
1000
= 0,2 gr NaOH
C. V1 = 20
N1 = 0,1
N2 = % x P x 1000
Bm
= 75% x 1,2 x 1000
0,2
= 0,1

X. TUGAS :
1. Sebutkan sifat – sifat fisika dan kimia dari gliserol, CuSO4, dan NaOH !
Jawab : a. gliserol : larut dalam air, tidak berwarna, tidak bau, titik lebur 18,200c
b. CuSO4 : larut dalam air, berwarna biru, bentuk Kristal, titik didih 1500c
c. NaOH : lembab cair, larut dalam air, berwarna putih, titik didih 13880c
2. Manfaat dari gliserol ?
Jawab : Untuk mensterilkan lemak dalam tubuh

XI. KESIMPULAN DAN SARAN :


1. Kesimpulan : pada Saat gliserol dicampur dengan CuSO4 warnanya berubah
menjadi biru keputihan lalu ditambah dengan NaOH warnanya berubah menjadi
biru pekat.
2. Saran : Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang
digunakan dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi.
Dan harus lebih teliti lagi saat melakukan percobaan.

XII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 03
II. TANGGAL PERCOBAAN : 15 Oktober 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : Karbohidrat Verharshing oleh alkohol
IV. TUJUAN PERCOBAAN : Mengetahui reaksi-reaksi terhadap alkohol
V. TEORI PERCOBAAN :
Kepada larutan acetaldehyde dalam air ditambahkan natroonlog dari 10% dan
dipanaskan. Maka akan terjadi perubahan warna kuning coklat dan acetaldehyde dari
benzene aldeyde tidak memberikan reaksi.
VI. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. BEAKER GLASS

2. GELAS UKUR
3. LABU ERLENMEYER

4. SPATULA

5. HOTPLATE
VII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:
1. Acetaldehdyde
2. Aquadest
3. Natroonlog (NaOH)

VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :


Kepada larutan acetaldehyde dalam air ditambahkan natroonlog dari 10% dan
kemudian dipanaskan. Maka akan terjadi warna kuning coklat dari acetaldehyde.

IX. HASIL PERCOBAAN :


Dari pengamatansaat NaOH dan acetaldehyde dicampurkan tidak terjadi
perubahan warna atau tetap bening. Setelah dipanaskan terjadi perubahan warna
menjadi kuning kecoklatan yang berasal dari acetaldehyde.

X. PERHITUNGAN :
Dik : %= 0,99 P: 0,78 Bm acetaldehyde: 44,05 N1: 0,1 V1: 50ml
Dit : V2….?
Jwb: N2 : % x P x 1000
Bm
: 0,99 x 0,78 x 1000
44,5
: 17,55
V2 : N1 x V1
N2
: 0,1 x 50
17,55
: 0,28ml / 6 tetes

XI. TUGAS :
1. Sebutka sifat – sifat fisika dan kimia dari acetaldehyde?
Jawab :
a. Fisika : berat molekul 44 , tidak berwarna dan tidak bau, titik didih 210C, titik
lebur -1210C, densitas 0,778 gr/cm3
b. Kimia : mudah terbakar, bereaksi pada suhu diatas 4000C, mudah mereduksi
larutan amoniakal dan perak oksida, acetaldehyde bereaksi membentuk
acetolde.
2. Sebutkan kegunaan acetaldehyde?
Jawab : digunakan dalam pembuatan paradoldehida, asam asetat, butanol, parfum,
bahan pemberi rasa, pewarna analin, plastic, karet sintesis, kaca perak, dan
pengeras gelatin. Sebagai perantara pada formulasi pestisida dan fotografik,
selulosa asetat, resin vanil asetat, derivate peridin sintetik dan asam fareftalat.

XII. KESIMPULAN DAN SARAN :


Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa saat NaOH dan acetaldehyde
dicampurkan tidak terjadi perubahan warna atau tetap bening. Setelah dipanaskan
terjadi perubahan warna menjadi kuning kecoklatan yang berasal dari acetaldehyde.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan.
XIII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 04
II. TANGGAL PERCOBAAN : 15 Oktober 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : “Karbohidrat Verharsing dengan alkali”
IV. TUJUAN PERCOBAAN :
Untuk mengetahui besar karbohidrat yang terkandung dalam suatu zat dengan cara
pemanasan pada reaksi umum monosakarida.
V. TEORI PERCOBAAN :
Karbohidrat sebagai biomolekul didentifikasi keberadaannya dengan uji amilum
dengan glukosa warna merah bata. Molekul laktosa tersusun dari dua satuan molekul
D – glukosa. Laktosa merupakan gula utama yang terdapat susu, itu merupakan susu
sapi kadar laktosa 4-8 %, karena itu laktosa juga disebut dengan gula susu
hidrolisisnya dengan katalis garam mineral dan menghasilkan glukosa. Reaksi
C12H22O11+H2O C6H12O6+C6H2O6 D-glukosa.
VI. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. LABU ERLENMEYER

2. GELAS UKUR
3. PIPET TETES

4. SPATULA

5. HOTPLATE
6. NERACA ANALITIK

VII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:


1. Larutan gula
2. Natroonlog 10%
3. Aquadest
VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :
Jika pada larutan gula yang mereduksi diberikan natroonlog 10% dan dipanaskan
sampai mendidih maka akan terjadi verharsing.
IX. HASIL PERCOBAAN :
Setelah larutan gula ditambahkan NaOH tidak berwarna, lalu dipanaskan sampai
mendidih berubah warna menjadi merah bata (Percobaaan Gagal).
X. PERHITUNGAN :
NaOH: m = Bm x N x V
1000
= 40 x 0,1 x 10
1000
= 0,04 gr
C6H12O6: M = Bm x N x V
1000
= 180 x 0,1 x 50
1000
= 0,9 gr
XI. TUGAS :
1. Apa yang dimaksud dengan verharsing?
Jawab : verharsing adalah proses oksidasi atau polimerisasi minyak asli yang
membentuk resin padat.
2. Sebutkan unsure yang termasuk golongan alkali?
Jawab : hydrogen, litium, natrium, kalium, serium, fransium, rubidium.
3. Bandingkan hasil pengamatanmu pada percobaan verharsing oleh alkali dengan
verharsing dengan alkali?
Jawab : verharsing oleh alkali : Dari pengamatansaat NaOH dan acetaldehyde
dicampurkan tidak terjadi perubahan warna atau tetap bening. Setelah dipanaskan
terjadi perubahan warna menjadi kuning kecoklatan yang berasal dari
acetaldehyde. Verharsing dengan alkali : Setelah larutan gula ditambahkan NaOH
tidak berwarna, lalu dipanaskan sampai mendidih berubah warna menjadi merah
bata.
XII. KESIMPULAN DAN SARAN:
Dapat disimpulkan bahwa Setelah larutan gula ditambahkan NaOH tidak
berwarna, lalu dipanaskan sampai mendidih berubah warna menjadi merah bata.
Tetapi pada percobaan kali ini mengalami kegagalan.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan

XIII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 05
II. TANGGAL PERCOBAAN : 22 Oktober 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : “protein-protein prespitatie dengan garam”
IV. TUJUAN PERCOBAAN : untuk mengetahui bagaimana reaksi dari protein
V. TEORI PERCOBAAN :
Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika protein dalam sel,
yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam aminonya. Protein dapat
digolongkan berdasarkan sifatnya, berdasar fungsi biologi seperti: protein sebagai
enzim,protein kontraktik dan lain-lain. Protein utama dalam telur yaitu putih telur
adalah albumin.
VI. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. BEAKER GLASS

2. GELAS UKUR
3. LABU ERLENMEYER

4. PIPET TETES

5. SPATULA
6. NERACA ANALITIK

VII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:


1. Natrium tiosufat
2. Aquadest
3. Alcohol
4. Putih telur

VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :


1. Natrium tiosulfat dicampur dengan alcohol
2. 50cc Na2S2O2 – 5H2O dicampur dengan 20cc putih telur akan mengendap sebagai
endapan merah yang dapat larut sebagai kolodial dari dalam air murni.
IX. HASIL PERCOBAAN :
Setelah natrium tiosulfat dicampurkan dengan alcohol dan dicampur dengan putih
telur, putih telur yang semula kental berubah menjadi encer dan warna menjadi
sedikit kekuningan dan tidak menggumpal.
X. PERHITUNGAN :
Na2S2O3 – 5H2O, gr = Bm x N x V = 318 x 0,1 x 50 = 1,59 gr
1000 1000
XI. TUGAS :
1. Tuliskan pembentukan reaksi-reaksi antara natrium tiosulfat dengan alcohol?
Jawab : Na2S2O3 + 2C2H5OH 2NaOH + (2H5)2S2O5
2. Apa yang dimaksud reaksi prespatie?
Jawab : reaksi pembentukan padatan dalam larutan atau dalm padatan lain selama
reaksi kimia yang berupa endapan.
3. Sebutkan sifat fisika dan kimia natrium tiosulfat?
Jawab : fisika : padatan putih, larut dalam air, tidak berwarna. Kimia : bersifat
asam, terbentuk endapan kuning saat direaksikan dengan HCl, terbentuk endapan
putih saat bereaksi dengan AgNO3.
XII. KESIMPULAN DAN SARAN :
Dapat disimpulkan bahwa Setelah natrium tiosulfat dicampurkan dengan alcohol
dan dicampur dengan putih telur, putih telur yang semula kental berubah menjadi
encer dan warna menjadi sedikit kekuningan dan tidak menggumpal.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan

XIII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 06
II. TANGGAL PERCOBAAN : 22 Oktober 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : “Protein-protein (reaksi)”
IV. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengetahui reaksi-reaksi protein
V. TEORI PERCOBAAN :
Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika protein dalam sel
yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam aminanya. Proteinnya
dapat digolongkan berdasarkan sifat-sifat biologi, seperti protein sebagai enzim,
protein kontraktil dll. Protein juga utama dalam putih telur adalah albumin. Molekul
protein memiliki masa molekul relative sangat besar, karena polimer dari molekul
sederhana, jika protein didihkan dengan sam kuat atau basa kuat yang pekat, molekul
akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disusun oleh pengulanagn
satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino.
H O
R–C– C
NH2 OH
VI. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. BEAKER GLASS

2. GELAS UKUR
3. LABU ERLENMEYER

4. PIPET TETES

5. SPATULA
6. NERACA ANALITIK

VII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:


1. Katiloog
2. Putih telur
3. CuSo4
4. Aquadest
VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :
Dibubuhkan beberapa tetes tembaga sulfat encer 5 cc larutan putih telur dan
kemudian dibubuhi tetes demi tetes katiloog encer. Mula-mula terjadi endapan dari
tembaga alboniar setelah ditambahkan katiloog yang lebih larut dengan warna mrah
violet.
IX. HASIL PERCOBAAN :
Putih telur 20ml yang dicampur dengan alcohol 2cc terjadi pengumpalan putih lalu
dicampur CuSO4 20ml akan terjadi perubahan warna menjadi putih dan larutan
berubah menjadi warna biru langit.
X. PERHITUNGAN :
Bm CuSO4 : 65+32+ (4x16)= 161
m CuSO4= Bm x N x V
1000
= 161 x 0,1 x 20
1000
= 0,322 gr
XI. TUGAS :
1. Sebutkan sifat fisika dan kimia dari KOH?
Jawab: fisika: Bm= 56,1 gr/mol, titik lebur 3600C, titik didih 13200C. kimia :
golongan basa kuat, bereaksi dengan Cl2 membentuk K2CO3, bereaksi dengan
asam membentuk garam.
2. Dari percobaan ini, tulis reaksi protein yang diperoleh?
Jawab : CuSO4 + CH3CH2COOH CH3CH2SO4 + CuCOOH dan
CuCOOH + NaOH NaCOOH + CuOH

XII. KESIMPULAN DAN SARAN :


Putih telur 20ml yang dicampur dengan alcohol 2cc terjadi pengumpalan putih
lalu dicampur CuSO4 20ml akan terjadi perubahan warna menjadi putih dan larutan
berubah menjadi warna biru langit.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan

XIII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 07
II. TANGGAL PERCOBAAN : 29 Oktober 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : “Protein-protein (coagulasi)”
IV. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengetahui reaksi dari protein-protein
V. TEORI PERCOBAAN :
VI. Protein merupakan produk dari ekspresi informasi kode genetika protein dalam sel
yang beragam bergantung dari urutan dan komposisi asam aminanya. Proteinnya
dapat digolongkan berdasarkan sifat-sifat biologi, seperti protein sebagai enzim,
protein kontraktil dll. Protein juga utama dalam putih telur adalah albumin. Molekul
protein memiliki masa molekul relative sangat besar, karena polimer dari molekul
sederhana, jika protein didihkan dengan sam kuat atau basa kuat yang pekat, molekul
akan terhidrolisis menjadi asam amino. Molekul protein disusun oleh pengulanagn
satuan (unit) molekul sederhana yaitu asam amino.
H O
R–C– C
NH2 OH
VII. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. BEAKER GLASS

2. PIPET VOLUME
3. PIPET TETES

4. SPATULA

5. HOTPLATE
6. LABU UKUR

VIII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:


1. Putih telur
2. Aquadest
3. Alcohol
IX. PROSEDUR PERCOBAAN :
Pemberian alcohol 2 ml pada larutan putih telur 20 ml yang mengkoagulasi, jika
larutan dididihkan maka putih telur akan mengkoagulasi dan ini tidak larut dalam air
X. HASIL PERCOBAAN :
Campurkan larutan alcohol 2ml dengan putih telur sebanyak 20 ml yang dipanaskan
diatas hotplate pada menit ke 4 sudah terbentuk gumpalan di dasar larutan berwarna
putih.
XI. TUGAS :
1. Apa yang dimaksud dengan reaksi koagulatik?
Jawab : proses penggunaan melalui reaksi kimia. Reaksi koagulasi dapat berjalan
dengan membutuhkan zat pereaksi (koagulan) sesuai dengan zat yang terlarut.
2. Jelaskan alasanmu mengapa bahan yang dipakai disini adalah hanya putih telur
bukan kuning telur?
Jawab: karena putih telur yang mengandung protein utama dengan albumin dan
molekul protein memiliki massa molekul relative sangat besar,jika dididhkan
dengan asam kuat atau basa kuat yang pekat maka molekul akan terhidrolisis
dengan menjadi asam amino.
XII. KESIMPULAN DAN SARAN :
Dari percobaan dapat disimpulkan kalau Campurkan larutan alcohol 2ml dengan
putih telur sebanyak 20 ml yang dipanaskan diatas hotplate pada menit ke 4 sudah
terbentuk gumpalan di dasar larutan berwarna putih.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan
XIII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 08
II. TANGGAL PERCOBAAN : 29 Oktober 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : Prespatie dengan asam dari protein
IV. TUJUAN PERCOBAAN : Menganalisis perubahan endapan
V. TEORI PERCOBAAN :
Larutan kolodial dari putih telur akan diendapkan putih telurnya jika di bubuhi asam
nitrat encer.
VI. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. BEAKER GLASS

2. PIPET VOLUME

3. PIPET TETES
4. SPATULA

5. NERACA ANALITIK

6. LABU UKUR
7. LABU ERLENMEYER

VII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:


1. Aquadest
2. Putih telur
3. Asam nitrat encer

VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :


1. Larutkan asam nitrat encer dengan aquadet 100 ml
2. Putih telur diendapkan dan dibubuhi asam nitrat encer
3. Tunggu hingga terjadi perubahan

IX. HASIL PERCOBAAN :


Campuran asam nitrat dan aquadest sebanyak 20ml, kemudian teteskan asam nitrat
yang sudah dicampur aquadest kedalam putih telur sebanyak 4 tetes atau 20 ml dan
terjadi gumpalan berwarna putih.

X. PERHITUNGAN :
Dik : HNO3
Bm=61 N1=20 P: 1,32 %HNO3: 0,65%
Dit : V?
Jwb : N2 = % x P x 1000
Bm
= 0,65 x 1,32 x 1000
61
= 14,06
N1 x V1 = N2 x V2
20 x 0,1 = 14,06 x V2
0,14 ml = V2
XI. TUGAS :
Analisalah hasil pengamatan yang anda dapat?
Jawab : jadi saat larutan HNO3 diteteskan kedalam putih telur maka reaksi prestitatif
terjadi yaitu reaksi penggumpalan pada suatu larutan dalam proses kimia dan warna
yang dihasilkan dari putih telur menjadi kuning berminyak.

XII. KESIMPULAN DAN SARAN :


Kesimpulan yang didapat pada saat selesai percobaan adalah campuran asam
nitrat dan aquadest sebanyak 20ml, kemudian teteskan asam nitrat yang sudah
dicampur aquadest kedalam putih telur sebanyak 4 tetes atau 20 ml dan terjadi
gumpalan berwarna putih.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan

XIII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 09
II. TANGGAL PERCOBAAN : 05 November 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : “Sifat metal alcohol menunjukan adanya air”
IV. TUJUAN PERCOBAAN : untuk mengetahui adanya kadar air dalam larutan
metil alcohol.
V. TEORI PERCOBAAN :
Alcohol OH merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar salain
itu alcohol dapat juga sebagai pelarut sebagai a,alien (suatu zat yang dapat melunakan
atau melembutkan seperti lotion). Alcohol dipakai sebagai antiseptic eksterm.
Alcohol memiliki titik didih relative tinggi dibandingkan dengan senyawa
hidrokarbon yang jumlah atom karbonya sama. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya
antar molekul dan adanya ikatan hydrogen antar molekul alcohol akibat gugus
hidroksil yang polar.

VI. ALAT YANG DIGUNAKAN :


1. LABU ERLENMEYER

2. GELAS UKUR
3. BEAKER GLASS

4. SPATULA

5. TABUNG REAKSI
6. HOTPLATE

7. NERACA ANALITIK

VII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:


1. Alcohol 10%
2. CuSO4
3. Aquadest

VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :


Kedalam tabung reaksi dimasukan 10cc alcohol 10% yang berair kemudian
dibubuhkan sedikit tembaga sulfat tak berair Kristal (di perdapat dengan memanaskan
bubukan tembaga sulfat di dalam mangkok porselin, hingga berubah warnanya
menjadi putih). Setelah beberapa lama berada didalam alcohol maka garam yang
putih warnanya itu akan berubah menjadi biru.

IX. HASIL PERCOBAAN :


Larutan alcohol 1ml dibubuhi dengan tembaga sulfat menghasilkan larutan yang
mula-mula bening menjadi biru, tembaga sulfat terlebih dahulu di panaskan dengan
menggunakan hotplate selama 12 menit 45 detik.
X. TUGAS :
1. Tuliskan reaksi yang terjadi antara alcohol dengan CuSO4?
Jawab : C2H6O + CuSO4 CH3CH2 + CU + H2O +SO4
2. Menurutmu, alcohol atau air yang menjadi pelarut sempurna? Jelaskan!
Jawab:
XI. KESIMPULAN DAN SARAN :
Larutan alcohol 1ml dibubuhi dengan tembaga sulfat menghasilkan larutan yang
mula-mula bening menjadi biru, tembaga sulfat terlebih dahulu di panaskan dengan
menggunakan hotplate selama 12 menit 45 detik.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan

XII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI
I. NOMOR PERCOBAAN : 10
II. TANGGAL PERCOBAAN : 05 November 2015
III. JUDUL PERCOBAAN : “Sifat metil alcohol memisahkan air dari
alcohol dengan memakai potas”
IV. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk memisahkan kadar air yang ada pada
larutan metil alcohol.
V. TEORI PERCOBAAN :
Alkohol OH merupakan larutan yang tidak berwarna dan mudah terbakar selain
itu alcohol dapat juga sebagai pelarut sebagai amalien (suatu zat yang dapat
melunakan atau melembutkan seperti lotion dll).
Alcohol dipakai sebagai antiseptic eksterm. Alcohol dapat dipisahkan dari air
yang terkandung didalamnya dengan memakai potas.
VI. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. BEAKER GLASS

2. CORONG PEMISAH
3. SPATULA

4. GELAS UKUR

5. NERACA ANALITIK

VII. BAHAN YANG DIGUNAKAN:


1. Alkohol 5%
2. KNO3
3. Aquadest
VIII. PROSEDUR PERCOBAAN :
20 cc alcohol dimasukan dalam corong pemisah kemudian dibubuhi potas padat dan
selanjutnya dikocok. Setelah cukup banyak pemberian potas (2/4 sendok the),
terjadilah dua lapisan di dalam zat cair. Lapisan atas ialah alcohol yang keras
(ternyata dari mudahnya terbakar) dan lapisan bawah ialah larutan potas yang keras.
Dengan corong pemisah kedua lapisan itu dapat mudah dipisahkan.
IX. HASIL PERCOBAAN :
Alcohol 5% ditambahkan KNO3 2 sendok, dicampur dan dikocok terjadi perubahan
warna menjadi agak kuning dan terdapat endapan potas dibawahnya, setelah
didiamkan 5 menit, terlihat 2 lapisan di dalam zat cair.
X. TUGAS :
1. Sebutkan sifat fisika dan kimia dari KNO3?
Jawab: fisika : padatan tidak berwarna, larut dalam alcohol. Kimia : titik leleh
3340C, mengurai pada 4000C, pengoksidasi kuat.
2. Jelaskan mengapa alcohol dan potas ketika dicampur bisa terpisah!
Jawab :
XI. KESIMPULAN DAN SARAN :
Alcohol 5% ditambahkan KNO3 2 sendok, dicampur dan dikocok terjadi
perubahan warna menjadi agak kuning dan terdapat endapan potas dibawahnya,
setelah didiamkan 5 menit, terlihat 2 lapisan di dalam zat cair.
Percobaan yang dilakukan belum terlalu sempurna karena alat yang digunakan
dalam proses percobaan dan penggunaan masih kurang mencukupi. Dan harus lebih
teliti lagi saat melakukan percobaan

XII. DAFTAR PUSTAKA :

ASISTEN LABORATURIUM PRATIKAN

SITI AMIRA A. S,T

FITRIA PUTRI AMBARSARI ( DINA SAMEI DWIYANI )

MARINA SEPTIANI

Anda mungkin juga menyukai