Anda di halaman 1dari 9

ETODE PELAKSANAAN

GEDUNG KANTOR

I. PENDAHULUAN

Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan data dokumen lelang, dan penjelasan pekerjaan
saat aanwijzing dari Konsultan Perencana dan Panitia Lelang serta arahan dari Pejabat Pembuat
Komitmen, Kuasa Pengguna Anggaran adalah sebagai berikut :

Instansi :

Program :

Nama Pekerjaan :

Kegiatan :

Lokasi :
Tahun Anggaran :

Sumber Dana :

Dari data tersebut diatas dapat tergambarkan bahwa pekerjaan terdiri satu bangunan Gedung
Kantor.

Bangunan yang akan didirikan ini berada di dalam kota Pamekasan berada di pinggir jalan raya.
Kondisi lokasi existing Pembangunan Gedung Kantor ini berada dibawah ketinggian jalan raya.
Dari paparan sekilas tersebut dapat terindentifikasi berbagai kendala-kendala yang mungkin
terjadi. Sebagai gambaran kendala-kendala tersebut nantinya sebagai berikut :

- Tuntutan menjaga kebersihan sebelum maupun sesudah kerja,

- Tuntutan menjaga kebersihan jalan raya terutama disaat pekerjaan pondasi bangunan kantor,

- Tuntutan selalu mengikuti tahapan pekerjaan sesuai RKS dan peraturan yang berlaku,

- Tuntutan untuk selalu menjalankan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) di setiap tahapan
pekerjaan,

- Tuntutan selalu menjaga keamanan dan ketenangan lingkungan,

- Tuntutan penyelesaian tepat waktu dengan durasi penyelesaian yang singkat,

- Dan lain-lain yang mungkin akan terjadi.

Berbagai kendala-kendala tersebut harus selalu disiasati sehingga tidak saling merugikan dengan
cara selalu berkoordinasi dengan pihak terkait

Hal-hal yang dapat menjadi unsur percepatan adalah bahwa pekerjaan hanya terpusat dalam satu
lokasi. Pelaksanaan pekerjaan berada di pinggir jalan raya dengan tingkat arus lalulintas yang
relative masih rendah.

Dengan melihat kendala maupun hal-hal yang dapat dijadikan unsur percepatan maka dalam
pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung khusus ini agar berjalan sesuai yang direncanakan
dengan lancar perlu dibuat semacam pengendalian. Pengendalian disini meliputi ;
1. Pengendalian Waktu,
2. Pengendalin Mutu,
3. Pengendalian Biaya.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan pengendalian tersebut diatas


adalah ;

1. Faktor Tenaga Ahli,


2. Faktor Jumlah Tenaga Kerja,
3. Faktor Peralatan,
4. Faktor Keberadaan dan Kelancaran Material,
5. Faktor Keuangan
6. Faktor Cuaca (Hujan)

Dalam metode pelaksanaan ini hanyalah sebagai gambaran singkat mengenai proses kegiatan
pelaksanaan pembangunan gedung. Sebagai gambaran singkat tahapan pelaksanaan pekerjaan
utama dengan urutan sebagai berikut,

1. Pekerjaan Struktur terdiri ;


1. Pekerjaan Persiapan,
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir,
3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran,
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Konstruksi Atap dan Penutup atap.
6. Pekerjaan Arsitektur terdiri ;
1. Pekerjaan Persiapan,
2. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran,
3. Pekerjaan Facade dan Kusen,
4. Pekerjaan Penutup Atap,
5. Pekerjaan Atap Tangga, Railling Tangga dan Selasar.
6. Pekerjaan Mechanical ;
7. Pekerjaan Electrical.
Masing-masing tahapan pekerjaan dibahas lebih detail pada tahapan masing-masing item
pekerjaan.

1. II. PENGENDALIAN PROYEK

Tahapan pengendalian proyek merupakan tahapan penting dalam mencapai tujuan proyek dengan
meninjau dari segi pelaksanaan, biaya, kualitas.

Pengendalian dalam metode pelaksanaan disini hanya kita prioritaskan pada tiga hal sebagai
berikut :

1. Pengendalian Waktu
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Mutu material maupun mutu hasil akhir pekerjaan.

(Perhatikan bagan alur pelaksanaan proyek)

II.a. PENGENDALIAN WAKTU

Pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan mengadakan rapat – rapat periodik
yang diselenggarakan setiap satu kali seminggu dan bertempat di kantor proyek ( site office ).

Untuk memudahkan kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan penjadwalan


waktu kerja (time schedule) yang dibuat sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan.
Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dapat dimanfaatkan
secara optimal sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penjadwalan waktu kerja (Time Schedule) yang dibuat antara lain :

 Master Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan


urutan pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyek selesai.Dengan Master Schedule
dibuat kurva-S perencanaan dan kurva-S aktual.
 Monthly Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu
terakhir setiap bulan yang berisi rencana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang
akan dilaksanakan untuk bulan berikutnya.
 Weekly Schedule : Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk
dilaksanakan dalam waktu satu minggu.
 Daily Schedule : Rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu pada weekly
schedule.

Selain membuat Time Schedule pengendalian waktu pelaksanaan proyek juga dilakukan dengan
membuat Bar Chart dan Network Planning (NWP). Bar Chart berisi kegiatan pelaksanaan
pekerjaan dan waktu pelaksanaannya dalam waktu satuan minggu yang dikemas dalam bentuk
table. Sedangkan NWP dibuat untuk menggambarkan jalur – jalur yang menghubungkan satu
kegiatan dengan kegiatan lainnya dengan durasi dan waktu paling awal/akhir untuk
memulai/mengakhiri kegiatan tersebut. Dengan NWP dapat ditentukan kegiatan – kegiatan yang
termasuk dalam lintasan kritis ( critical part ) yaitu kegiatan yang jika mengalami keterlambatan
dapat mempengaruhi kegiatan lain.

II.b. PENGENDALIAN BIAYA

Pengendalian biaya merupakan salah satu point perhatian tersendiri, dimana disetiap tahapan
pekerjaan akan mengeluarkan biaya untuk melaksanakannya. Pengendalian biaya biasanya
dilakukan dengan melalui system pembayaran. Dalam hal ini sebelum dilakukan pembayaran
harus dilakukan pengecekan dan perhitungan bersama dengan pihak owner, pengawas (MK), dan
Konsultan Perencana. Hasil dari perhitungan bersama yang disepakati dituangkan dalam bentuk
Progress prestasi pekerjaan yang dituangkan di setiap akhir minggu, dan di berita acarakan serta
di tanda tangan bersama-sama.

Pengendalian Biaya di dalam internal pelaksana sangat penting terkait dengan tingkat prioritas,
jumlah dan jenis kebutuhan material yang sudah disepakati dalam forum rapat dan RKS yang
ada.

II.c. PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian material


dengan RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality
Control sebelum tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang akan digunakan harus diusulkan
terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama konsultan pengawas, konsultan perencana
dan owner. Bahan/material yang sudah disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan
benar, terawat dengan baik. Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap kedatangan material.

Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan


pekerjaan. Tahapan atau proses di setiap pekerjaan harus dilakukan dengan metode yang benar
sesuai yang disyaratkan. Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh
pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaan akan berakibat pada
hasil kualitas pekerjaan.

Kualitas hasil pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk daftar checklist. Pekerjaan-pekerjaan
yang mutu akhirnya kurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil
sesuai dengan standard yang diinginkan. (lihat lampiran rencana mutu kontrak)

Inti dari tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses
tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan.

Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan
dalam bentuk metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan ini
harus juga mempertimbangkan factor keselamatan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya
(termasuk orang yang mungkin lalu lalang di sekitar pekerjaan). Rambu-rambu pengamanan
harus dibuat sejelas-jelasnya agar setiap orang dapat bersikap waspada dan hati-hati. Untuk
penjelasan khusus perihal K-3 lihat lampiran rencana program K-3.

APD

Sebagai gambaran, apabila dilakukan pekerjaan galian harus dilihat jenis tanahnya. Dari jenis
tanah ini dibuatlah kemiringan galian yang dimungkinkan. Di sekitar keliling galian dibuatlah
pengaman dan rambu-rambu peringatan. Rambu-rambu peringatan dapat berupa tulisan ataupun
garis/tali batas aman.

Apabila bekerja di ketinggian harus perhatikan benar-benar perancah kerja yang digunakan
apakah benar-benar kuat dan memenuhi syarat tidak. Apakah pengaman dari barang-barang jatuh
sudah ada belum. Apakah sabuk pengaman untuk pekerja sudah ada belum. Apakah rambu-
rambu peringatan ada pekerjaan di bagian atas sudah ada belum. Pertanyaan tersebut haruslah
sudah terdeteksi dan terjawab sebelum pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.

1. III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pada Pembangunan Gedung Kantor Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pamekasan ini dapat
dikelompokan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

1. Pekerjaan Struktur terdiri ;


1. Pekerjaan Persiapan,
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir,
3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran,
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Konstruksi Atap dan Penutup atap.
6. Pekerjaan Arsitektur terdiri ;
1. Pekerjaan Persiapan,
2. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran,
3. Pekerjaan Facade dan Kusen,
4. Pekerjaan Penutup Atap,
5. Pekerjaan Atap Tangga, Railling Tangga dan Selasar.
6. Pekerjaan Mechanical ;
7. Pekerjaan Electrical.

Urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada scedule pelaksanaan dan Net Work
Planning.

III.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Persiapan merupakan bagian dari pelaksanaan yang harus dilaksanakan sebelum
pekerjaan proyek yang sebenarnya dikerjakan. Yang akan diuraikan disini membahas isi kegiatan
saja, sedangkan waktu pelaksanaannya dapat dilihat kegiatan pada kurva S rencana kerja.
Pekerjaan persiapan pada pembangunan ini meliputi ;

1. Pembuatan Papan Nama Proyek,


2. Pembersihan Lokasi,
3. Pembuatan Pagar Seng Proyek,
4. Pengukuran dan Bouwplank,
5. Pembuatan Direksi Keet,
6. Mobilisasi dan Demobilisasi alat,
7. Pengurusan IMB,
8. Pengujian Material yang akan digunakan,
9. Pengurusan Listrik Kerja dan Air Kerja.
10. Pengurusan asuransi All Risk

1. Pembuatan Papan Nama Proyek

Papan Nama Proyek dibuat dengan maksud dan tujuan agar masyarakat umum mengetahui
informasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Papan Nama proyek berisi
Kegiatan Pekerjaan, Pekerjaan, Lokasi, Sumber Dana, dan lain-lainnya disesuaikan dengan
tulisan serta ukuran sebagaimana yang tercantum dalam RKS, Aanvulling serta gambar.

Tempat pemasangan papan nama proyek dikoordinasikan dengan pengawas, serta owner.
Penempatan pemasangan biasa dipilih tempat yang mudah dilihat oleh khalayak ramai.

2. Pembersihan Lokasi

Pembersihan lokasi pekerjaan ini sebagai pekerjaan persiapan guna mempersiapkan lokasi agar
pekerjaan lanjutan nantinya berjalan lancar sesuai rencana, pembersihan lokasi meliputi
pembersihan alang dan tanaman tembakau yang ditanam masyarakat sekitar. Pembersihan Lokasi
diperuntukkan agar pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak terganggu.
Proses pelaksanaan pembersihan lokasi harus selalu dikoordinasikan dengan Konsultan
Pengawas maupun Owner termasuk pembuangan sampah-sampahnya yang ada. Apalagi
menyangkut tanaman produktif masyarakat yang pasti perlu pembahasan khusus.

Pembersihan lokasi juga harus dilakukan setelah dilaksanakannya seluruh kegiatan pelaksanaan
pekerjaan selesai sehingga lokasi pekerjaan tampak bersih, sehingga hasil pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat terlihat dan berfungsi seperti yang diinginkan.

3. Pembuatan Pagar Pengaman Proyek

Pembuatan pagar pengaman proyek dimaksudkan untuk memisahkan area aktifitas proyek
dengan aktifitas luar yang mungkin dapat saling mengganggu. Pembuatan pagar pengaman
proyek dimaksudkan juga untuk pengamanan material proyek dari hal-hal yang tidak diinginkan
seperti kehilangan material maupun peralatan, memastikan orang-orang yang terlibat didalam
proyek hanyalah orang-orang yang berkepentingan dengan proyek tersebut. Pagar Pengaman ini
juga berfungsi agar seluruh aktifitas pekerjaan proyek tidak terlihat langsung oleh umum maupun
warga binaan yang ada didalam rumah tahanan.

Posisi pagar pengaman dibuat mengeliling lokasi bangunan yang akan didirikan dengan jarak
antara pagar dengan bangunan nantinya kurang lebih 3,5 m. Hal ini untuk penempatan material
dan tidak mengganggu aktifitas pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan.

Pagar Pengaman terbuat dari seng gelombang tinggi 200 cm. Tiang yang digunakan dengan
dolken, serta rangka kayu 4/6 atau dibuat lain sesuai pengarahan pengawas atau owner.

4. Pengukuran dan Bouwplank

Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas lokasi, ketinggian, penetapan dan
penentuan ukuran yang tepat dari rencana pembangunan sesuai dengan gambar rencana kerja.
Pekerjaan ini memegang peranan penting dalam penentuan letak as – as bangunan, letak lantai
dan penetuan vertikal bangunan serta level setiap bangunan yang akan dikerjakan.

As-as bangunan diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan dari
gambar rencana proyek. Penentuan titik-titik as diawali dengan mendapatkan informasi
mengenai Bench Mark (BM) atau titik-titik yang telah diketahui elevasi koordinatnya. BM
(Bench Mark) harus mendapatkan persetujuan konsultan pengawas dan owner.

Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayu usuk serta papan,
untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta as-as bangunan, bouwplank terbuat dari patok –
patok dan papan yang diberi tanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi untuk
mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga
dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya sudah mendapatkan pedoman yang pasti sesuai
dengan gambar, RKS dan Aanvulling.
Bekisting footplate Bekisting kolom

urugan Bekisting poer & sloof

Bekisting balok & plat Bekisting plat tangga Bekisting anak tangga

PASANGAN BATU KALI


Fungsi tulangan pada beton adalah untuk menahan gaya tarik, gaya geser dan momen
Pasangan pondasi batutimbul
torsi yang kali akibat beban-beban yang bekerja pada konstruksi beton tersebut. Oleh
karena itu perencanaan dan pelaksanaan pembesian harus dilakukan sesuai dengan
A Cara pelaksanaanya
spesifikasi teknis adalah :
dan gambar kerja, RKS dan Aanvulling yang telah direncanakan oleh
1 Pemasangan
perencana struktur yaitu5-10
bowplank jarak dalamm hal
untuk: menentukan AS bahan/pemasangan turap, level PERINGATAN
pinjaman untuk menentukan ketinggian/kedalaman pondasi batu kali.
2 Pekerjaan
• galian
Ukuran tanah pondasi
diameter pondasi
baja tulanganbatu kali
3 Pasang profil dari papan dengan diberi garisan setiap 30 cm agar pemasangan batu kali
lurus •sesuaiKualitas
dengan kemiringan
baja tulangan yang diinginkan (spesifikasi).
4 Pasang turap batu kali belah mengikuti pasangan profile dan garisan untuk tarikan benang Note :
agar pasangan
• lurus dan
Kuantitas bajabaik.
tulangan
5 Beri / antisipasi bila ada jalur pipa Air kotor / Air hujan agar segera dipasang. Penentuan
6 Pemberian
• deletasi pada pasangan batu
Penempatan/pemasangan kali
baja talud dengan jarak per 25 m.
tulangan elevasi lantai
7 Landasan dari adukan seman setebal paling sedikit 3 cm ditempatkan pada dasar landasan dasar
dan dikerjakan sedikitbesi
Proses fabrikasi demiterdiri
sedikit sedemikian
dari pemotongan rupadan
hingga batu permukaan
pembengkokan selalu
besi tulangan. bangunan
tertanam pada adukan tersebut sebelum mengeras. Batu ditanam dengan kuat dan satu nantinya
dengan yang lainnya
Sebelum bersinggungan
mengerjakan untuk mendapatkan
proses fabrikasi tebal yang diinginkan
besi bagian pembesian harus menyusun daftar didasarkan
dari lapisab
yang pembengkokan
diukur tegak lurus danterhadap
pemotonganlereng.besi tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan ( shopatas
8 Tambahan adukan harus dipasang untuk
drawing ). Hal-hal yang perlu diperhatikan mengisi dalam
ronggamenyusun
yang ada diantara batu-batu dan dankesepakatan
daftar pembengkokan
diakhiri hampir rata
pemotongan dengan
adalah permukaan
sebagai berikutlapisan
: tetapi tidak menutup batunya. bersama
9 Penampang batu luar dengan menggunakan batu segi enam dengan jarak antar batu 1,5 – antara Owner ,
2,0 cm. Konsultan
a. Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat,
Ujungminyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekatPengawas ,
dasar dinding yang dipasang dalam galian dimana dukungan tanah atau cetakan lain
disediakan,
antara harus dilaksanakan
baja tulangan dengan beton.mengisi galian atau cetakan dengan adukan setebal Konsultan
dengan
60% dari ukuran maksimum dari batu dan langsung menempatkan batu pada adukan yang Perencana dan
baru dipasang. ditentukan
b. Sambungan antar tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa pada daerah yang
10 Adukan selanjutnya langsung
momennya nol segera ditambahkan
atau dengan dan proses
menggunakan tersebutlewatan
sambungan diulangisehingga
sehinggagayacetakan
dari
tersebut terisi. dilapangan
batang yang satu dapat disalurkan ke batang yang lain. Panjang sambungan lewatan
11 Adukan selanjutnya harus segera ditambah sampai sampai kebagian atas sehingga serta
diambil 40D ( D = diameter penampang baja tulangan ).
memperoleh permukaan yang rata. Urukan kembali disekitar struktur yang telah selesai dituangkan
akan dipadatkan dituangkan
c. Panjang. dan bentuk baja tulangan harus direncanakan secara ekonomis sehingga
12 Pemberian paralon PVC 2” untuk mencegah terjadinya tekanan air dari sisi dalam dalam bentuk
bagian-bagian sisa atau yang tidak terpakai didapat seminimal mungkin. Sedemikian
pasangan. berita acara
rupa sehingga teknik pemasangan tulangan tidak menyulitkan dalam pelaksanaan
13 pasangan batu kali pada bagian bidang miring pas. Dipasang mengikuti dasar bidang kesepakatan
Pada lapangan.
yang telah di triping/dikepras sehingga membentuk bidang datar yang rata dengan dan juga
memakai acuan profil sebagai
d. Penganyaman ketebalan
besi tulangan haruspas. kalidengan memakai kawat beton agar dilampiri bukti
Batukuat
diikat
CONTOH dokumentasi
waktu DATA TEKNIS
pengecoran posisi&tulangan
ANALISA WAKTU
tidak bergeser. Penopang, ganjalan, jepit dan kawat
foto yang
beton harus berkualitas sama dengan bahan besi tulangan.
Spesifikasi campuran yang digunakan terlibat dengan
1Pc : 4Ps : jelas.
Instalasiyang
Data Volume air bersih
dikejakan sebesar Instalasi
: = 120 Area Torn
M3 Instalasi air koror

Pembuatan Septiktank Pembuatan Resapan Instalasi Air hujan

Anda mungkin juga menyukai