HUMAN HERPER VIRUSES

 DNA-enveloped


 transcription of viral genome:
1. immediate early proteins (alpha), isinya protein yang penting
untuk regulasi gene transcription
2. early proteins (beta), isinya lebih banyak transcription factors
dan enzymes, termasuk DNA polymerase
3. late proteins (gamma), isinya structural proteins, generated after
viral genome replication has begun
 HSV genome bisa encode over 80 proteins including
DNA.dependent DNA polymerase and scavenging enzymes. 10
glycoproteins as viral attachment protein (gB, gC, gD, gE /gI), fusion
proteins (gB, gH/gL), structural proteins, immune escape proteins
(gC, gE, gI), etc
 Hsv bisa menginfeksi hamper semua sel. Hsv-1 berikatan dengan sel
dan kemudian berinteraksi dengan nectin-1, suatu interselular
adhesion molecule yang merupakan member immunoglobulin
protein family, banyk ditemukan di sel dan neuron. Selaun nectin-1,
ada juga HveA, TNF family yang diekspresikan di activated T cells,
neurons, etc. hsv bisa masuk ke host sel dengan fusion of its
envelope with the cell surface membrane. Saat fusi, dia merilis
capsid ke sitoplasma, bersama dengan protein yang mempromote
inisiasi transkripsi, dan cytotoxic protein.
 Hsv, painful, clear vesicle on an erythematous base (dewdrop on a
rose petal) and progresses to pustular lesion, ulcer, and crusted
lesion. Mortalitas dan morbiditas tinggi di orang immunosuppressed
dan neonates
 Macam2nya: herpes pharyngitis, herpetic keratitis, herpetic whitlow,
herpes gladiatorum, eczema herpeticum, genital herpes, herpes
encephalitis, hsv meningitis
 Lab diagnosis:
1. Cytophatologic effects termasuk syncytia, ballooning
cytoplasm, etc bisa teridentifikasi di tzanck smear, pap smear,
biopsy
2. Virus isolation bisa diambil dari vesikel. Infected cells bakal
membesar dan berbentuk seperti balon
3. Genome detection dengan pcr analysis
4. Serology
 Kebanyakan antiherpes drugs itu bisa diaktivasi oleh viral thymidine
kinase dan dia bakal ngehambat viral DNA polymerase, contohna
acyclovir.
 Vzv causes chickenpox, mirip sama hsv, mengkode protein yang
sama, antiviralnya sama, tapi sering mengkontaminasi lewat
respiratory tract

 Varicella is one of five classic childhood exanthems. Fever,

maculopapular rash, thin walled vesicle on an erythematous base.
Bisa lebih parah di orang dewasa -> interstitial pneumonia
 Herpes zoster -> recurrent latent varicella, bisa diikuti postherpetic
neuralgia, nyeri parah hingga hitungan bulan atau tahun.
 Lab diagnosis:
1. Detect antibody pake ELISA
2. Isolasi virus susah gegara virus labil dan sulit berpelikasi in vitro
 Treatmentnya sama, ada vaksin juga yang diberikan setelah umur 2
tahun bersamaan dengan vaksin measles mumps and rubella
 EBV, ultimate b lymphocyte parasite. Reseptor utama EBV sama
dengan reseptor komponen c3d system komplemen. Reseptor
tersebut diekspresikan utamanya di sel b. Ebv juga berikatan
dengan MHC II.
 EBNAs 1: establish and maintain infection,2:
immortalization,3a,3b,3c; latent proteins; latent membrane proteins
1,2; 2 small eb encoded RNA (EBER) 1 and 2.

 Heterophile antibody-positive infectious mononucleosis: triad:

lymphadenopathy, splenomegaly, exudative pharyngitis disertai
dengan demam, malaise, dan hepatosplenomegaly. Bisa
menyebabkan berbagai komplikasi seperti neurologic disorders,
laryngeal obstruction, atau bahkan rupture spleen
 Chronic disease demam, sakit kepala, sore throat
 Hairy oralleukoplakia,lesi di lidah dan mulut, bisa terjadi di ODHA
 Lab diagnosis
1. Lympocytosis
2. Heterophile antibody pake elisa atau monospot test
 3. Serologic test
 No effective treatment or vaccine for EBV
 Cytomegalovirus, most common cause of congenital defect
 Cmv menghasilkan infeksi produktif pada sel sel tubuh manusia,
establish latency in t cells, macrophages, and other.
 The role of antibody is limited because of its suppression. It also
suppress cell-mediated mmunity


 bisa menginfeksi melalui jalur perinatal, sexual, tranfusi darah,
transplantasi organ
 lab diagnosis:
1. histology: cytomegalic cells, owl eye, basophilic intranuclear
inclusion body.
2. Cell culture
3. Serologic
 Treatment: ganciclovir, valganciclovir, cidofovir, foscarnet.
 HHV 6,7 member of genus reseolovirus. Bereplikasi di saliary gland,
transmitted in saliva. Primarily affects lymphocyte.
 Rapid onset of fever, rash on fave ad trunk. Bisa menyebabkan
kejang demam pada bayi usia 6-24 bulan.
 Other human herpes virus: HHV 8 (kaposisarcoma associated virus),
hepesvirus simiae ( B Virus ) -> transmisi dari monyet yang ngegigit
manusia, terus manusianya ngerasa nyeri, kemerahan, dan muncul
vesikel di sekitar gigitan
 BONUS SUMMARIES HEHEHEHE