Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan diatas kertas,disket, pita nama dan
pita film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara.
bidan desa. Pencatatan ini sangat berguna sebagai aspek legal pelayanan
yang telah ditetapkan dalam sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas atau
tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan
menggunakan tahun kalender yaitu bulan Januari - Desember dalam tahun yang
kemampuan atau beban kerja di puskesmas. Setiap mengakhiri kegiatan harus ada
pembuatan laporan.2,5
3
4
kepada sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas (SP3). Sistem pencatatan dan
pelaporan puskesmas merupakan tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap
kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai. Berdasarkan pengertian-
pelaporan merupakan:3
1. Suatu kegiatan mencatat dengan berbagai alat atau media tentang data
kesehatan yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang biasa dibaca dan
dipahami isinya.
sebagai alat atau sarana komunikasi yang penting antar petugas kesehatan.
dinas kesehatan kota dan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas juga
informasi yang akurat, representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman
data. Data yang dihasilkan perlu dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang
puskesmas.4
1. Tujuan umum
hasil kegiatan puskesmas (di dalam dan di luar gedung) dapat dicatat serta
umum SP3 juga untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat tepat waktu
2. Tujuan khusus
kesehatan.
triwulan.
kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku register yang berlaku untuk
laporan-laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk arsip
kabupaten. Dari dinas kesehatan kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim
dan tahunan.6,8
setiap profesi atau petugas kesehatan. Keuntungan sistem ini adalah pencatatan
dapat dilakukan secara lebih sederhana. Kelemahan sistem ini adalah data tentang
tidak ada dan upaya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan tuntas sulit
kerja sama antar tim kesehatan secara menyeluruh. Setiap petugas kesehatan
Adapun kriteria sistem pencatatan data kesehatan yang baik mencakup hal-
d. Ditulis secara terperinci mencakup what, why, when, where, who, dan how.
pencatatan.
dalam gedung adalah semua data yang diperoleh dari pencatatan kegiatan harian.
family folder, kartu indeks penyakit, buku register dan sensus harian. Puskesmas
Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas adalah data yang dibuat
digunakan lebih satu loket, tetapi pengumpulan dan pengolahan tetap terpusat.
dipusatkan, oleh karena ada bagian unit pelayanan yang melakukannya, tetapi
ditetapkan dalam SP3. Pencatatan dan Pelaporan ini menggunakan kartu register
dan kartu murid. Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan adalah
Rekam kesehatan keluarga atau yang disebut family folder adalah himpunan
puskesmas, kegunaan dari RKK adalah untuk mengikuti keadaan kesehatan dan
keluarga yang mengidap salah satu penyakit atau kondisi, misalnya penderita
TBC paru, kusta, keluarga risiko tinggi yaitu ibu hamil risiko tinggi, neonatus
pencatatan pencarian file keluarga yang telah mempunyai family folder pada saat
diberikan 1 kali saja bagi pengunjung, oleh karena itu harus dibawa setiap kali
Kartu rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medik pasien
merupakan alat untuk mencatat identitas dan status pasien rawat jalan yang
berkunjung ke puskesmas.5,7
Kartu indeks penyakit merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pasien,
c. Kartu ibu
Kartu ibu merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan
d. Kartu anak
Kartu anak adalah alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan,
kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang diterima ibu hamil.5,7
KMS usia lanjut merupakan alat untuk mencatat kesehatan usia secara pribadi
2. Register
dalam dan di luar gedung puskesmas, yang telah dicatat dikartu dan catatan
lainnya.1,6
b. Rawat jalan.
c. Register kunjungan.
i. Register imunisasi.
12
j. Register gizi.
laporan puskesmas atau yang disebut dengan sistem pencatatan dan pelaporan
kesehatan Kabupaten atau kota setiap awal bulan, kemudian ke Dinas Kesehatan
Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan Pusat. Umpan balik tersebut harus
menggunakan tahun kalender yaitu bulan Januari - Desember dalam tahun yang
kemampuan atau beban kerja di puskesmas. Setiap mengakhiri kegiatan harus ada
pembuatan laporan.5,8
lain dan proses laporan dilakukan secara tertulis. Manfaat laporan, meliputi
penyusunan rencana dan evaluasi, serta bahan untuk penelitian. Laporan yang
lengkap terdiri atas unsur : pendahuluan, (latar belakang, tujuan, ruang lingkup);
nyata, masalah dan hambatan, saran untuk tindak lanjut): dan jika diperlukan,
dilengkapi rekomendasi.5,6
Jenis laporan dibagi menjadi dua, yaitu pelaporan kejadian luar biasa atau
1) Pengelolaan di Puskesmas
lokakarya mini)
2. Laporan penimbangan
4. Laporan persalinan
5. Laporan laboratorium
7. Laporan imunisasi
8. Laporan PKM
kali lipat dari biasanya, atau penyakit yang sebelumnya tidak ada atau yang
kejadian luar biasa atau wabah. Satu helai formulir hanya dapat
dengan cara yang tercepat: kurir, telepon, radio, dan lainnya. Laporan
ii. Formulir W2: dilaporkan secara mingguan, yaitu laporan dari penyakit
secara rutin yaitu: Kolera, Diare, pes, DHF (DBD), Rabies, Difteri,
(SARS).5
Laporan Bulanan (LB) dilakukan setiap bulan dan paling lambat tanggal 10
Kabupaten. Laporan bulanan sentinel LB1S dan LB2S setiap tanggal 10 bulan
Tingkat Provinsi dan Pusat (untuk LB1S ke Ditjen PPM dan LB2S ke Ditjen
kepegawaian) hanya di isi bagi pegawai yang baru/belum mengisi formulir data
Kepegawaian.6,7
Mekanisme Pelaporan1,5
a. Tingkat puskesmas
luar gedung serta laporan yang diterima dari puskesmas pembantu dan
bidan di desa.
b. Tingkat Kabupaten
kesehatan.
direkapitulasi/entri data.
17
c. Tingkat Provinsi
Tingkat Kabupaten.
komplikasi/di rekapitulasi.
d. Tingkat Pusat
dan pusat data kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan sebagai umpan
Kesehatan Pusat.