Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada musim penghujan sering terdengar berita tentang bencana longsor yang terjadi
pada beberapa daerah di Indonesia maupun di mancanegara. Agar kita dapat menghindari
bencana longsor, maka kita perlu tahu cara mencegah tanah longsor. Sebelum membahas
pencegahan bencana longsor, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan longsor
dan apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor. Tanah longsor umumnya
terjadi pada dataran tinggi atau pegunungan. Tetapi longsor bisa terjadi pada dataran yang
relatif rendah.
Pengertian longsor menurut Crude (1991) yaitu suatu kejadian atau peristiwa geologi
yang disebabkan oleh pergerakan massa batuan, tanah atau puing- puing yang menuruni
suatu lereng. Sedangkan Vernes (1978) mengartikan longsor sebagai pergerakan material
ke bawah dan ke luar lereng karena pengaruh dari gravitasi. Longsor yang lebih dikenal
dengan tanah longsor (landslide) juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan massa
berbagai jenis batuan atau tanah yang tidak membutuhkan media berpindah seperti air atau
udara. Longsor di daerah rendah tersebut disebabkan oleh penggalian jalan, runtuhnya
galian tambang atau runtuhnya tebing sungai.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang sebagai berikut:

1. Bagaimana longsor yang terjadi di kabupaten Bogor?


2. Bagaimana dampak longsor yang terjadi di kabupaten Bogor terhadap bangunan?
3. Bagaimana dampak longsor yang terjadi di kabupaten Bogor terhadap
lingkungan ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui longsor yang terjadi di kabupaten Bogor
2. Mengetahui dampak longsor yang terjadi di kabupaten Bogor terhadap bangunan

1
3. Mengetahui dampak longsor yang terjadi di kabupaten Bogor terhadap
lingkungan.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan tugas kajian ini yaitu :
Bab I, Pendahuluan.
Di dalamnya membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.
Bab II, Pembahasan
Di dalamnya membahas mengenai longsor yang terjadi di kabupaten Bogor,
pada Februari 2018
Bab III, Penutup.
Berisi kesimpulan dan saran pada pembahasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Longsor
Tanah longsor umumnya terjadi pada dataran tinggi atau pegunungan. Tetapi longsor
bisa terjadi pada dataran yang relatif rendah. Longsor di daerah rendah tersebut disebabkan
oleh penggalian jalan, runtuhnya galian tambang atau runtuhnya tebing sungai. Adapun
penyebab longsor sebagai berikut :

 Curah hujan yang tinggi – Penyebab pertama seringnya terjadi longsor adalah
tingginya curah hujan. Tanah yang kering pada musim kemarau mempunyai banyak
pori- pori atau rongga tanah. Rongga- rongga tanah tersebut akan membentuk retakan
pada tanah. Ketika musim penghujan, air hujan akan memenuhi rongga tanah dan
menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Jika tanah bergeser terus menerus maka
akan terjadi longsor.
 Sampah yang menumpuk – Sampah yang menumpuk di sungai akan menyebabkan
banjir. Sedangkan sampah yang menumpuk di atas permukaan tanah kemudian terkena
tekanan air hujan maka akan menimbulkan longsor.
 Material yang menimbun lembah – Lahan permukiman yang semakin sempit di daerah
dataran rendah telah memaksa masyarakat untuk membuat perumahan di dataran
tinggi. Perumahan tersebut dibuat dengan cara memotong tebing dan menimbun
lembah. Jika material yang digunakan untuk menimbun lembah tidak benar- benar
padat, maka akan mudah terjadi longsor jika terkena aliran air hujan.
 Adanya erosi tanah – Erosi tanah merupakan proses terkikisnya lapisan tanah oleh
berbagai macam media seperti air, angin dan es. Erosi tanah yang terjadi pada tebing
yang curam dan tidak mempunyai pohon sebagai penguat struktur tanah, dapat
menyebabkan bencana longsor.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, banyak penyebab


timbulnya longsor di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor dan hal itu sudah ada sejak zaman
pemerintahan Daendels tahun 1808-1811.Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung
KLHK Hilman Nugroho di Jakarta, Rabu 7 Februari 2018 mengatakan, penyebab longsor
di 3 hingga 5 lokasi berbeda di Puncak seperti At Ta'awun, Gunung Mas, Grand Hill, Riung
Gunung, dan Widuri pada 5 Februari 2018 disebabkan banyak hal.

3
Tipe-tipe kejadian longsor antara lain translasi, rotasi, pergerakan blok, runtuhan
bagian, aliran bahan rombakan, dan rayapan tanah. Menurut dia, longsor di Puncak
merupakan tipe translasi dan terjadi di kawasan Area Penggunaan Lain dengan jenis lahan
dengan potensial kritis.

Gambar 1. Kondisi Tanah pasca Longsor

Penyebab longsor di kawasan tersebut adalah karena curah hujan tinggi yang mencapai
148 hingga 152 milimeter per hari dengan durasi hujan 2-3 hari sedangkan kelerengannya
mencapai 15 hingga 25 persen.

4
Gambar 2. Longsor di jalan menuju Puncak, Bogor.

Kelebihan beban bangunan di atas tebing ditemukan di lokasi Atta' Awun, Grand Hill,
dan Widuri, sedangkan di dua lokasi lainnya tidak ada. Jenis tanah di kawasan yang dilanda
longsor, menurut dia, adalah andosol dan regosol dengan ketinggian mencapai 1.110
hingga 1.300 mdpl. Dia berpendapat, ada faktor manusia yang menjadi penyebab
terjadinya longsor di Puncak. Faktor itu yakni perencanaan tata ruang yang belum optimal,
keterlanjuran aktivitas manusia di kawasan lindung di atasnya, kurangnya kesadaran
masyarakat, dan pemotongan tebing untuk jalan sejak zaman Daendels.

Kegagalan struktur dinding tanah juga ditemukan di lima lokasi yang menyebabkan
terjadinya longsor. Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan DAS KLHK Yuliarto
mengatakan, KLHK akan melakukan simulasi terkait tata ruang untuk mengatasi banjir.
Jika tidak berhasil, akan dibangun DAM di kawasan hulu. Sejak 2017, terdapat kegiatan
nasional penyelamatan air inventirasi situ yang dilakukan Kementerian PUPR dan
Kementerian ATR/BPN guna mencegah semakin banyak situ yang hilang. Hingga saat ini,
sudah ada 3.915 sumur resapan yang dibangun oleh KLHK.

5
2.2 Dampak Longsor terhadap Bangunan

Longsor melanda jalur kereta api jurusan Sukabumi- Bogor Km 13.800 di Kampung

Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin

(5/2/2018). Akibatnya, rel menggantung sepanjang 40 meter dan longsoran menimpa tiga

rumah warga.

Gambar 3. Longsor yang terjadi di Rel.

Ketiga rumah yang tertimpa tanah longsor masing-masing milik Ny Anggi, Asep

Tajudin, dan Jana. Kabid Humas Polda Jabar AKBP Hari Suprapto mengatakan, satu keluarga

belum ditemukan, sedangkan tujuh orang, yaitu Inggir (23), Anggi (20), Ihsan (12), Jana (40),

Enur (35), Asep Tajudin (40), dan Ilham (14), mengalami luka.

Hari menambahkan, akibat kejadian ini pula, jalur rel kereta api jurusan Sukabumi-

Bogor menggantung sepanjang 40 meter. Operasional kereta Sukabumi-Bogor pun dihentikan.

6
Peristiwa longsor itu terjadi saat hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak dini hari

tadi.

2.3 Dampak Longsor terhadap Lingkungan

Gambar 4. Kondisi Lingkungan sekitar jalan rel.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ir

Rudy Suhendar, mengatakan, ada tiga hal penyebab utama kejadian tanah longsor di

Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Penyebab utamanya tetap. Tiga hal itu tidak bisa

terpisahkan, (yaitu) adanya lereng, adanya batuan, dan adanya air yang menjadi beban si lereng

itu menurut Rudy Suhendar. Di kejadian longsor Bogor sifat dan tanah batuannya memiliki

karakteristik terhadap longsor. Kemudian dari kelerengannya. Kemudian dari tata airnya

seperti apa. Karena air (tata air), dalam hal ini curah hujan, menjadi pemicu kejadian di puncak

ini.

7
Sedangkan, lanjutnya, pemicu gerakan tanah atau longsor umumya adalah curah hujan

yang tinggi, gempa bumi, dan aktivitas manusia. Indonesia merupakan daerah yang beriklim

tropis sehingga pelapukan berjalan sangat intensif, di samping itu, morfologi Kabupaten Bogor

umumnya berupa perbukitan dan pegunungan dengan lereng yang terjal yang dibangun oleh

endapan dan tanah pelapukan batuan gunjng api, aktivitas manusia yang kurang terkontrol

menyebabkan potensi longsor akan meningkat jika curah hujan tinggi.

Di samping itu, akibat gempa bumi juga menyebabkan lereng menjadi berkurang

kekuatannya sehingga musim hujan daerah rawan longsor menjadi banyak. Diberitakan

sebelumnya, hujan deras di kawasan Bogor menyebabkan longsornya tebing setinggi 30 meter

dan lebar 100 meter pada Senin (5/2/2018) dini hari di Kampung Maseng RT 02 RW 08, Desa

Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk. Longsor itu menimbun tiga rumah milik warga, tujuh

orang luka-luka, dan enam orang diduga tertimbun tanah longsor.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Di kejadian longsor Bogor) sifat dan tanah batuannya memiliki karakteristik

terhadap longsor. Kemudian dari kelerengannya. Kemudian dari tata airnya seperti apa.

Karena air (tata air), dalam hal ini curah hujan, menjadi pemicu kejadian di puncak.

Indonesia merupakan daerah yang beriklim tropis sehingga pelapukan berjalan sangat

intensif, di samping itu, morfologi Kabupaten Bogor umumnya berupa perbukitan dan

pegunungan dengan lereng yang terjal yang dibangun oleh endapan dan tanah pelapukan

batuan gunjng api, aktivitas manusia yang kurang terkontrol menyebabkan potensi longsor

akan meningkat jika curah hujan tinggi. Di samping itu, akibat gempa bumi juga

menyebabkan lereng menjadi berkurang kekuatannya sehingga musim hujan daerah rawan

longsor menjadi banyak.

3.2 Saran

 Penetapan Standarisasi bangunan dari pemerintah harus terus di perketat sebagai

upaya mengurangi masalah bila terjadi bencana.

 Terus diadakannya simulasi pengungsian bila terjadi longsor ataupun banjir.

 Menggunakan teknologi penahan tanah sesuai dengan fungsi dan struktur bangunan

9
DAFTAR PUSTAKA

Wijanarko, Yusuf. “Penyebab Longsor di Bogor sudah ada sejak jaman Daendels”. 07 Februari

2018. http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/02/07/penyebab-longsor-

di-bogor-sudah-ada-sejak-zaman-daendels-419047.

Yulius, Yongki. “Begini Penjelasan Ahli Mengenai Penyebab Longsor di Kecamatan Cijeruk,

Kabupaten Bogor” 06 Februari 2018.

http://jabar.tribunnews.com/2018/02/06/begini-penjelasan-ahli-mengenai-

penyebab-longsor-di-kecamatan-cijeruk-kabupaten-bogor.

Damanik, Caroline. “Longsor di Cijeruk Timpa Rumah Warga, Satu Keluarga Hilang”. 05

Februari 2018. http://regional.kompas.com/read/2018/02/05/19492141/longsor-di-

cijeruk-timpa-rumah-warga-satu-keluarga-hilang.

M. Nicolas, Imanuel. “5 Korban Tewas Akibat Longsor di Bogor Ditemukan, 4 Lainnya Masih

Proses Pencarian”. 06 Februari 2018.

http://www.tribunnews.com/regional/2018/02/06/5-korban-tewas-akibat-longsor-

di-bogor-ditemukan-4-lainnya-masih-proses-pencarian.

Citra. “Pengertian Longsor”. 16 November 2016. https://ilmugeografi.com/ilmu-

bumi/tanah/pengertian-longsor.

10

Anda mungkin juga menyukai