5. WAKTU PERTEMUAN :
HARI : Sabtu
TANGGAL : 26 Desember 2015
PUKUL : 14.00-15.00 WIB
6. Tujuan
6.1 Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang fraktur diharapkan penderita
dan keluarga Ny. mampu mengerti, memahami tanda dan gejala fraktur
6.2 Tujuan khusus :
a. Penderita dan keluarga mengetahui tentang pengertian dari fraktur.
b. Penderita dan keluarga mengetahui penyebab dari fraktur.
c. Penderita dan keluarga mengetahui tanda dan gejala fraktur.
d. Penderita dan keluarga mampu menyebutkan penanganan / perawatan dari fraktur.
e. Penderita dan keluarga faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan dan
f. penyambungan tulang
Tahap Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Media
Salam pembuka
Pembukaan Memperkenalkan diri Mendengarkan
Ceramah / leaflet
(5 menit) Menjelaskan maksud dan keterangan penyaji
tujuan Membagikan leaflet
Penyajian Menyampaikan materi : Memperhatikan dan Ceramah
( 15 menit ) mendengarkan
keterangan penyaji
Penutup Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan Ceramah
( 10 menit ) Menutup pertemuan bertanya
MATERI
1. Pengertian Fraktur :
Fraktur/patah tulang adalah terputusnya keteraturan jaringan tulang yang umumnya
timbul secara mendadak. Fraktur terdiri dari dua macam, yaitu:
a.Fraktur sederhana, yaitu fraktur tanpa disertai kerusakan jaringan sekitarnya
b.Fraktur kompleks, fraktur yang disertai kerusakan jaringan di sekitarnya sampai
tulang keluar.
2. Penyebab fraktur
a. Trauma langsung.
benturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang.
b. Trauma tidak langsung.
jatuh bertumpu pada tangan yang menyebabkan tulang patah.
3. Tanda dan gejala fraktur
Nyeri terus menerus dan bertambah berat.
Adanya perubahan bentuk dari yang semula.
Terjadi pemendekan tulang dari yang sebenarnya.
Saat diperiksa teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba akibat
gesekan antara framen tulang satu dengan lainnya.
Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit.
Semua gejala diatas tidak semua terdapat pada setiap fraktur.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan radiologis (rontgen), pada daerah yang dicurigai fraktur, harus mengikuti
aturan role of two yang terdiri dari :
o Mencakup dua gambaran yaitu anteroposterior (AP) dan lateral.
o Memuat dua sendi antara fraktur yaitu bagian proximal dan distal.
o Memuat dua extremitas (terutama pada anak-anak) baik yang cidera maupun
yangtidak terkena cidera (untuk membandingkan dengan yang normal)
o Dilakukan dua kali, yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
b. Pemeriksaan laboratorium, meliputi:
Darah rutin
Faktor pembekuan darah,
Golongan darah (terutama jika akan dilakukan tindakan operasi),
Urinalisa,
Kreatinin (trauma otot dapat meningkatkan beban kreatinin untuk kliren ginjal).
c. Pemeriksaan arteriografi dilakukan jika dicurigai telah terjadi kerusakan vaskuler
akibat fraktur tersebut
Pertolongan Pertama Fraktur
Pertahankan, jangan sampai terjadi pergerakan (pasang bidai bila perlu).
Segera bawa ke rumah sakit
Tindakan yang diberikan di Rumah Sakit
Reposisi immobilisasi dengan gips dilakukan bila tulang yang patah tidak merusak
jaringan di sekitarnya, patah tulang yang sederhana dan tidak mengenai sendi
Operasi pembersihan dan pemasangan penyangga tulang
Operasi pembersihan dilakukan pada tulang yang merobek kulit dan keluar sempat
terkena udara bebas.
Operasi pemasangan penyangga tulang dilakukan pada patah tulang yang tidak
stabil, misalnya hancur atau pada posisi tertentu seperti sendi.
Untuk pasien yang memerlukan tindakan operasi diperlukan persiapan medic
sebagai berikut:
Surat persetujuan tindakan medic yang ditandatangani pasien/keluarga dan atau
dokter yang menangani bila mengancam nyawa.
Puasa bagi pasien sebelum pembiusan sekurang-kurangnya 6 jam.
Persiapan obat-obatan dan infus perlu dilakukan sebelum operasi.
Penyembuhan fraktur
o Terapi konserfatif terdiri dari :
a) Protksi saja, misalnya mitella untuk fraktur collum chirurgicum humeri dengan
kedeudukan baik
b) Imobilisasi saja tanpa reposisi, misalnya pemasangan g ips pada fraktur inkomplit
dan fraktur dengan kedudukan baik.
c) Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips, misalnya pada fraktur suprakondilus.
d) Reposisi dapat dalam anastesi umum atau loca
e) Traksi, untuk reposisi secara perlahan.pada anak – anak dipakai traksi kulit
(terapi hamilton russel, traksi bryan). Traksi kulit terbatas untuk 4 minggu dan
beban < 5 kg. Untuk traksi dewasa harus traksi skeletal berupa balanced tractio
d. Terapi operatif terdiri dari :
Reposis terbuka (OREF)
Reposisi tertutup (ORIF) dengan kontrol radiologis diikuti fiksasi eksterna
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan dan penyambungan tulang
Usia
Sirkulasi dan adanya oksigen dijaringan
Kondisi luka dan patah tulang
Derajat kesehatan dan penyakit penyerta.
Personal Higiene atau kebersihan luka
Nutrisi / makanan yang mengandung kalsium
Aktivita
ANAMNESA
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 64 th
Status :
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds.
2. Keluhan Utama
Nyeri di bagian pergelangan tangan, dengan pengkajian PQRST, P: nyeri dibagian
lengan Q: nyeri agak linu / nyut nyutan R: nyeri di area pergelangan tangan S:
dengan skala sekitar 3-4 T: nyeri kambuh saat dibuat mengangkat beban berat
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Penyebab dari fraktur Ny. Adalah jatuh saat akan turun dari bus pada Agustus 2015
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny S mengatakan dulu dirinya tidak memiliki keluhan apapun, tidak pernah di rawat
di rumah sakit, tidak pernah mengalami patah tulang juga sebelumnya
5.