Anda di halaman 1dari 7

RPL FORMAT KLASIKAL

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


(RPL)
FORMAT KLASIKAL
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
MTS N 2 MEDAN T.P 2014/2015

I. IDENTITAS
A. Satuan Pendidikan : MTs N 2 Medan
B. Tahun Ajaran : 2015-2016
C. Kelas : VIII
D. Pelaksana : Mahasiswa Praktik
E. Pihak Terkait : Pendidik dan Peserta didik

II. WAKTU DAN TEMPAT


A. Tanggal : Maret 2016
B. Jam Pelayanan : Sesuai Jadwal
C. Voume Waktu (JP) : Masing-masing kelas 2 (Dua) JP
D. Spesifikasi Tempat Belajar : di runag kelas masing-masing dan perpustakaan

III. MATERI PEMBELAJARAN


A. Tema/Subtema
1. Tema : Manajemen Waktu
2. Subtema : menjadikan siswa siswi mampu memanajemen waktu.
B. Sumber Materi :
Sumber yang digunakan dalam penyampaian ini adalah media internet
IV. TUJUAN/ARAH PEMBELAJARAN/LAYANAN
A. Pengembangan KES (Kehidupan Efektif Sehari-hari):
1. Dalam memanajemen waktu, perlunya ada sikap yang disiplin sehingga manajemen waktu
dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.
2. Terwujudnya manajemen waktu sesuia dengan rancanagan yang telah dipersiapkan
sebelumnya, demi kelancaran
B. Penanganan KES-T (Kehidupan Efektif Sehari-hari Terganggu):
Jika seorang peserta didik mengalami gangguan dalam kesehariannya, ketidak mampuan untuk
mengutarakan argumen maka dengan adanya materi ini, akan membatu peserta didik dalam
menanyani salaha yang ia hadapi dazn dapat mengatasi setiap hambatan dalam sebuah forum
diskusi yang sedang berlangsung.
V. METODE DAN TEKNIK
A. Jenis Layanan : Layanan Penguasaan Konten
B. Kegiatan Pendukung : Aplikasi Instrumen

VI. SARANA
a. Ruang belajar/kelas
b. Infokus

VII. SASARAN PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


Diperolehnya hal hal oleh peserta didik terkait dengan:
A. KES, yaitu kehidupan efektif sehari hari dalam aspek kehidupan yang mencakup:
1. Acuan (A): memanajeman waktu dalam keseharian
2. Kompetensi (K): kompetensi dasar yang dilaksanakan oleh peserta didik agar peserta didik
mampu untuk meningkatkan potensi untuk pemberian argument saat diskusi
3. Usaha (U): usaha yang dilakukan seorang peserta didik dalam meningkatkan mutu dan
kualitas [pesrta didik
4. Rasa (R): dengan penuh percaya diri dan keyakinan yang kuat untuk membangkitkan
semangat dalam berdiskusi
5. Sungguh-Sunggu (S):tampak terlihat ketika pendidik menyampaikan materi, dari itulah
terlihat siswa yang sungguh sungguh dalam memahani cara dan syarat berjalannya diskusi.
B. KES-T, yaitu terhindarkannya kehidupan efektif sehari hari yang terganggu, dalam
hal:
Ketidaktahuan, ketidakpedulian ataupun penolakan terhadap bentuk seni yang dapat
dikembangkannya.

C. Ridho Tuhan, Bersyukur, Ikhlas dan Tabah


Memohon ridho Tuhan SWT untuk mencapai apa yang diinginkan dngen adany6a pemahaman
tentang bentuk seni dan budaya.

VIII. LANGKAH KEGIATAN


A. Pengantaran
1. Mengucapkan salam dan mengajak peserta didik berdoa
2. Mengecek kehadiran peserta didik untuk merespon mereka yang tidak hadir
3. Mengajak dan membimbing peserta didik untuk memulai kegiatan pelayanan dengan penuh
perhatian, semangat dalam penampilan melalui kegiatan berpikir, berasa, bersikap, bertindak dan
bertanggung jawab berkenaan dengan materi pelayanan yang akan dibahas.
4. Menyampaikan arah materi pokok pelayanan, yaitu dengan judul tata cara dan diskusi yang
baik di sekolah MTs N 2 Medan
5. Menyampaikan tujuan pembahasan yaitu:
Dengan adanya pembahasan tentang cara berdiskusi yang baik dengan ini peserta didik dapat
memahami dan melakukan dengan baik dalam tata cara berdiskusi
B. Penjajakan
1. Menanyakan kepada peserta didik tenang pengertian memanajemen waktu
2. Menanyakan kepada peserta didik mamfaat mengetahui manajemen waktu
3. Menanyakan kepada peserta didik siapa yang sudah mampu memanajemen waktunya

C. Penafsiran
1. Pembahasan tentang makna kata manajemen waktu
2. Memberikan informasi tentang manajemen waktu yang baik dan terarah
D. Pembinaan
1. Peserta didik diminta untuk melihat diri sendiri apakah dapat mengatur jadwal
kesehariannya
2. Peserta didik diharapkan untuk dapat menerapkan setiap jadwal yang telah ditentukan
3. Dengan adanya manajemen waktu peserta didik diharapkan dapat mengembangkannya
dengan baik.
1. Penilaian Hasil
Di akhir proses pembelajaran peserta didik diminta merefleksikan:
a. Apakah yang mereka rasakan setelah memanajemen waktu
b. Bagaimana cara mereka untuk mengatur waktu dalam kesehariannya
c. Bagaimana cara peserta didik meminta kepada pendidik untuk memperoleh gambartan
tentang aktifitasd pembelajarannya.
2. Penilaian Proses
Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran untuk memperoleh gambaran
tentang aktifitas peserta didik dan efektifitas pembelajaran/pelayanan.
3. LAPELPROG dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai disusun Laporan Pelaksanaan Layanan
(LAPELPRO) dengan disertai arah tindak lanjutnya.

Guru BK/Konselor

(Mahasiswa Praktik)
MANAJEMEN WAKTU
Dalam Islam waktu adalah suatu hal yang penting, mengapa? dalam surat Al ‘Ashr ayat 1-3
Allah SWT berfirman “Demi Masa (Waktu)…” yang menunjukkan betapa berharga dan
pentingnya waktu tersebut. Selain itu dalam hadits Nabi SAW. berpesan agar kita manfaatkan 5
masa/waktu : “Masa muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang
sebelum sibuk, hidup sebelum mati” (HR.Al-Baihaqi). Dalam aturan-aturan terkait ibadah
mahdhoh seperti sholat, puasa, zakat, haji pun memberi penekanan pada waktu.
Allah memberikan kita setiap hari “modal” waktu dan kepada semua manusia di muka bumi ini
adalah sama–24 jam. Namun, ada berapa orang yang bisa “berbuat lebih” seperti :
* Rasulullah SAW : Dalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada
sampai sekarang. Ikut 80 peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun terhadap
fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau seorang pemimpin
umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara seimbang!!
* Zaid bin Tsabit RA : Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan!
Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah mush’af
* Abu Hurairah : Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau
meriwayatkan 5374 Hadits! (Subhanallah!)
* Anas bin Malik : Pelayan rasulullah sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun.
Meriwayatkan 2286 Hadits.
* Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting
sebaganyak tiga lemari.
* Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
* Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan
umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah
dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
Masih banyak lagi contoh-contoh luar biasa lainnya. Kenapa tidak banyak orang yang bisa
menyamai mereka? Padahal waktu yang diberikan Allah kepada mereka sama dengan waktu
yang diberikan Allah pada hambaNya yang lain? Jawabannya adalah kecerdasan manajemen
waktu.
Saat ini kita dicekoki dengan frem bahwa dalam sehari manusia harus tidur minimal 8 jam.
Padahal kalau kita cermati kalau kita tidur 8 jam sehari itu artinya kita sudah memanfaatkan
waktu kita 1/3 hari untuk TIDUR. Bayangkan kalau rata2 umur manusia saat ini 60 tahun maka
bisa kita artikan 20 tahun umur manusia digunakan untuk TIDUR! Cukuplah bagi kita untuk
tidur selam 3-7 jam saja dalam sehari asalkan “berkualitas”.
Lalu Btimbul sebuah pertanyaan BAGAIMANAKAH TIDUR YANG BERKUALITAS itu?
1. Manajemen Tidur Berkualitas
2. tidur 3-7 jam
3. tidur di awal malam dan bangun pada 1/3 malam terakhir
4. berwudlu sebelum tidur
5. membersihkan tempat tidur
6. mematikan lampu (meningkatkan melatonin)
7. tidur dengan posisi yang benar (miring ke kanan)
8. berdzikir dan berdoa

Tips-Tips Manajemen Waktu


1. Membuat target dan perencanaan
Tulislah target jangka pendek dan jangka panjang, selalu manfaatkan waktu luang ex. saat dalam
perjalanan selalu bawa buku atau/dan Al Quran. Pada saat perang Khandaq, Rasulullah membuat
strategi pembuatan Parit yang sangat terencana sehingga bisa selesai tepat waktu.
2. Mempersiapkan rencana cadangan
Ingat!!! Manusia hanya bisa merencanakan, dan mutlak Allah sajalah yang berhak untuk
menetukan. Ketika perang mu’tah, Rasulullah menunjuk 3 orang panglima perang untuk
bersiap2. Jika panglima pertama syahid maka akan digantikan panglima kedua, dst.
3. Program yang dibuat dalam mencapai target harus realistis, terukur dan adil
Target boleh melangit tapi program mesti membumi. Adil dalam artian tidak merugikan orang
lain. Saat perang Khandaq, umat islam yang jumlahnya hanya 3 ribu harus mengalahkan pasukan
romawi yang jumlahnya 10 ribu. Jika dipikir secara logika mungkin hal itu hanyalah sebuah
mimpi, namun dalam pelaksanaannya tetap membumi yakni dengan strategi pembuatan parit
sehingga umat Islam bisa memenangkan peperangan.
4. Disiplin dalam rencana
Ketidak disiplinan dalam perencanaan bisa berakibat fatal. Ingat pepatah bijak “Gagal
merencanakan sama saja dengan merencanakan kegagalan”. Kalau kita cermati kisah perang
uhud, maka dapat diambil ibroh bahwa sesungguhnya yang menyebabkan kekalahan umat islam
ketika itu adalah pasukan pemanah yang dipersiapkan untuk berjaga-jaga di bukit uhud tidak
disiplin meninggalkan posisinya karena ghonimah perang yang ada di bawah bukit sehingga
musuh yang hampir kalah malah menyerang balik.
5. sempurna dalam beramal (itqon=profesional)
Sebaiknya kita menyelesaikan satu masalah dulu baru berganti ke masalah yang lain.
6. Tentukan skala prioritas
Imam Hasan Al Banna mengatakan “Sesungguhnya kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang
tersedia”, jadi suatu hal yang penting bagi kita untuk menentukan skala prioritas dalam
pelaksanaannya dimulai dari penting & mendesak, tidak penting tapi mendesak, penting tapi
tidak mendesak, dan tidak penting & tidak mendesak. Tapi jangan pula kita membenturkan
sesuatu yang seharusnya tidak berbenturan. misalnya kuliah dengan syuro, dsb.

Anda mungkin juga menyukai